Dewa Obat Tak Tertandingi

Rencana Tipu Muslihat si Suami dan Istri



Rencana Tipu Muslihat si Suami dan Istri

0 "Adik Ye, terima kasih banyak atas bantuanmu dalam perjalanan anak-anakku kali ini. Tanpamu aku tidak akan mungkin tidak bisa melihat anak-anakku lagi."      1

 "Kepala Keluarga terlalu baik, aku hanya tahu beberapa seni untuk menjinakkan binatang buas, dan ternyata berguna ketika ada fenomena pasangnya binatang. Kalau untuk urusan berterima kasih, saya lah yang seharusnya mengatakannya. Kalau bukan karena Nona Wanru, saya mungkin sudah menjadi mayat di rimba sekarang ini."     

 "Haha, Adik Ye terlalu merendah. Karena Adik Ye tidak memiliki tempat tinggal, alangkah baiknya kalau kau tinggal dengan keluarga kami dulu. Nanti kalau sudah ada tempat maka silahkan pindah."     

 "Kalau begitu, aku akan merepotkan Kepala Keluarga!"      

 Sekilas, Liang Mingyu terlihat jelas sebagai seorang pengusaha yang licik, dan pintar bermain kata. Dia memiliki kekuatan yang tidak lemah di tingkat Maha Dewa Gua Dalam. Apa yang dikatakannya memang terdengar manis tapi Ye Yuan merasakan adanya rasa asing di dalamnya.      

 Meskipun Ye Yuan menyelamatkan dua bersaudara Liang, di sisi lain Liang Wanru pun menyelamatkan nyawa Ye Yuan dan bahkan memberikan Pil Intisari Dewa kepadanya.      

 Setelah mendengar laporan Zhang Sun sampai selesai, Liang Mingyu merasa sakit hati. Di Kota Bukit Perhiasan ini, Pil Intisari Dewa merupakan sebuah pil penyelamat jiwa. Dia sadar kalau selama ini dia berhutang budi banyak pada Liang Wanru selama ini sehingga dia sengaja meninggalkan pil ini padanya supaya dia bisa jaga diri. Tidak disangka ternyata putrinya memberikan pil itu pada orang asing.      

 Tapi kalau dipikir-pikir, jika putrinya tidak melakukan hal itu, sekarang ini, dia mungkin sudah mati diterkam binatang buas.      

 Kondisi ini disebut sebagai kebaikan mendatangkan kebaikan. Hanya saja, Liang Mingyu tetap berhati-hati karena tidak tahu dari mana asalnya Ye Yuan.      

 Ling Mingyu sangat menyayangi putri tertuanya dan tidak ingin membuatnya kecewa. Itulah kenapa dia menyetujui Ye Yuan untuk tinggal di sini. Nanti, kalau ada alasan yang tepat, dia akan mengusir Ye Yuan. Ling Mingyu tidak mau merawat orang lumpuh macam Ye Yuan di rumahnya.      

 Sebenarnya, niatan ini sudah tergambar jelas dalam kalimatnya. Dia berharap kalau Ye Yuan tahu diri dan akan berinisiatif untuk pergi. Satu hal yang tidak disangka adalah Ye Yuan ternyata berpura-pura tidak mengerti dan justru mengikuti kalimatnya dan tetap menempel di keluarga Liang.      

 Di dalam hati, Liang Mingyu tidak senang, tapi dia tidak menunjukkannya. Dengan berbagai macam cara yang dia memiliki, sebenarnya bukan perkara sulit baginya untuk mengusir Ye Yuan dari sini.      

 ....     

 Di dalam sebuah ruangan, mata Liang Wanrong sudah penuh dengan air mata. Dia mengeluh di depan seorang wanita berkepala besar dan bertelinga lebar. Wanita ini tidak lain adalah ibunya, Wang Pianran. Hanya saja berbeda dengan kata 'pianran' yang tersemat dalam namanya, wanita ini membuat orang yang melihatnya merasa jijik dibuatnya.      

 Karena Liang Mingyu lah dia bisa melahirkan seorang anak wanita yang cantik. Hanya saja , di Keluarga, Liang Mingyu tidak berani terhadap istrinya. Ini karena dulunya, Keluarga Liang jatuh dalam kondisi krisis dan hampir hancur. Pernikahan antara Wang Pianran dan Liang Mingyu lah yang membuat kondisi keluarga ini menjadi baik.      

 Wang Pianran merasa dirinya sebagai penyelamat Keluarga Liang sehingga dia merasa berkuasa di dalam keluarga.      

 "Ibu, kau tidak tahu. Lelaki bajingan itu bisa mengucapkan mantra untuk menipuku! Aku curiga kalau binatang-binatang buas itu juga muncul karena dia yang memanggilnya. Aku yakin dia tertarik pada Liang Wanru, si wanita jalang itu, dan sengaja mengambil hatinya! Untungnya aku ini orangnya cerdik, jika tidak...jika tidak, maka..Ibu, kau mungkin sudah tidak akan bisa melihatku lagi! Hu Hu..!"      

 Liang Wanrong menjatuhkan diri ke dalam pelukan ibunya dan menangis sejadinya. Dia menambahi cerita tentang kejadian yang dia alami kepada ibunya.      

 Wang Pianran sangat menyayangi putrinya. Meskipun tidak ada cerita seperti ini pun dia pasti tidak akan bersikap baik pada Ye Yuan dan Liang Wanru.      

 Begitu melihat putri menangis seperti ini, ekspresi marahnya terlihat jelas di wajahnya.      

 "Rong, tenanglah. Ibu akan bertindak adil padamu! Aku tidak akan keberatan jika lelaki itu tahu diri dan langsung pergi, tapi karena dia datang ke Keluarga Liang maka hanya ada satu jalan ke neraka baginya! Dan juga, ibu sepertinya ibu masih bersikap lembek pada si jalang itu! Kali ini, aku harus membuatnya mengingat kejadian ini dengan benar!"      

 Ada sorot mata dingin yang terpancar dari Wang Pianran. Dia berteriak, "Masuklah!"      

 Seorang pelayan rumah masuk ke dalam ruang, bingung. Dia menyapa Wang Pianran dengan melipat tangannya ke bagian agak rendah di sebelah kiri badannya.      

 "Nyonya!"      

 "Panggil Liang Mingyu ke sini. Cepat! Sekarang!" kata Wang Pianran dengan nada keras.      

 "Baik, Nyonya!"      

 Si pelayan ini sangat takut pada wanita gemuk yang ada di depannya ini, dia pun langsung bergegas untuk melaksanakan perintahnya.      

 ....     

 "Liang Mingyu, dengarkan! Aku ingin lelaki dengan nama Ye itu mati! Jika tidak aku akan membawa Liang Wanrong kembali ke Keluarga Wang besok!" kata Wang Pianran dengan nada galak.      

 Liang Mingyu langsung merasa kepalanya pusing, kesal setengah mati istrinya ini. Dulu dia memang tidak memiliki pilihan selain menikahi wanita nan buruk rupa dan gendut ini. Meski kehidupannya memang menjadi lebih baik, keputusannya ini seperti membuatnya masuk ke sarang serigala.      

 Perempuan ini tidak berbeda dari anjing gila, dia agresif dan sombong. Dia bertingkah seperti ibu kepala asrama yang mengendalikan semuanya.      

 Karena sikap Wang Pianran ini, Liang Mingyu justru semakin merindukan istri pertamanya, ibu Liang Wanru.     

 Keduanya memang sama-sama perempuan tapi kenapa perbedaan keduanya sangat besar sekali?      

 Meski begitu, Liang Mingyu hanya bisa menelan kekecewaannya. Dia kesulitan menjawab.      

 "Ini...ini ..bukankah terdengar tidak baik? Selain itu, Ye Yuan lah yang menyelamatkan nyawa kedua putri kita. Kalau sampai dia mati di Keluarga Liang tanpa ada alasan yang jelas, siapa nanti yang mau berbisnis dengan kita?"     

 Ekspresi wajah Wang Pianran menjadi semakin sinis.      

 "Liang Mingyu, jangan berkata seperti itu! Selama kau bisa menyimpan pembunuhannya maka siapa yang akan tahu? Dia hanyalah seorang lelaki lumpuh! Siapa yang peduli dengan hidupnya di dunia ini, heh? Apa yang kau katakan? Dia menyelamatkan nyawa putri kita? Mungkin dia lah yang memanggil binatang-binatang buas itu datang kan?"     

 Mata Liang Mingyu menyipit. Dia tidak memikirkan tentang hal ini sebelumnya.      

 Begitu Wang Pianran melihat ekspresi wajah suaminya, dia langsung merubah nada suaranya.      

 "Liang Mingyu, orang itu memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengendalikan binatang buas! Selama kau bisa membuka mulutnya..."     

 Wang Pianran terlihat jahat, dia tampak sangat bangga pada dirinya. Meskipun kepala dan telinga besar, dia bukanlah wanita bodoh. Kenyataannya, kebengisan Wang Pianran ini melebihi suaminya. Kalau tidak, mana mungkin dia bisa menekannya selama ini?      

 Ketika sebelumnya Liang Wanrong membuat cerita tentang kemampuan Ye Yuan mengendalikan binatang maka dia langsung punya ide. Meskipun lumpuh, Ye Yuan ternyata masih mampu mengendalikan Gajah Raksasa Surga Iblis yang merupakan binatang berperingkat satu akhir.      

 Seandainya Keluarga Liang memiliki kemampuan seperti ini maka mereka akan bisa langsung menjadi keluarga nomor satu di Kota Bukit Perhiasan ini.      

 Ada banyak binatang buas yang tinggal di Hutan Binatang Tak Terhingga. Kalau bisa menangkap beberapa dari mereka maka kekuatan keluarga Liang akan menjadi lebih.      

 Liang Mingyu merinding. Mata rakusnya tidak bisa disembunyikan lagi.      

 "Hehe, istriku memang belahan jiwaku! Sejak aku menikahimu, perkembanganku selama beberapa tahun terakhir ini menjadi semakin baik! Sekarang, aku bahkan berharap untuk menjadi Keluarga nomor satu di Kota Bukit Perhiasan ini!" kata Liang Mingyu bersemangat.      

 Liang Mingyu tidak peduli dengan hidup dan mati Ye Yuan. yang dia pedulikan hanyalah pikiran putrinya. Namun sekarang ini, perkataan Wang Pianran menjadikan dia lebih tamak.      

 Bagaimana mungkin orang tidak akan ngiler membayangkan akan bisa memiliki seni mengendalikan binatang dewa peringkat satu akhir?      

 Dibandingkan dengan mimpi membuat Keluarga Liang menjadi keluarga nomor satu di kotanya, apa lah artinya hidup Ye Yuan.      

 Wang Pianran melanjutkan kalimatnya dengan begitu bangganya.      

 "Itu, tentu saja! Aku tahu kalau kau masih merindukan si hantu orang mati itu beberapa tahun terakhir ini. Tapi kau pun tidak memikirkannya dengan baik. Kalau bukan karena aku, bagaimana mungkin kau bisa membalikkan hidupmu di masa lalu dengan yang sekarang ini?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.