Dewa Obat Tak Tertandingi

Kalian Ini Terlalu Lambat!



Kalian Ini Terlalu Lambat!

4 Pedang ini terlihat jelas disengaja. Satu sabetan mengenai pembuluh aorta Liang Wanru. Darah segar langsung mengucur deras.      
0

 Meski binatang buas ini masuk ke tingkatan 9, mereka ini seperti binatang terpencil Wilayah Belukar Abadi, kejam dan belum beradab. Begitu mencium bau darah, mereka langsung melompat ke arah di mana Liang Wanru berada.      

 Beberapa saat yang lalu, Ye Yuan hampir saja percaya dengan apa yang dilihatnya. Tidak disangka, ternyata Liang Wanrong beracun seperti ular berbisa. Dia memberikan kakaknya kepada mulut harimau supaya dia bisa melarikan diri.      

 Laing wanrong melesat dan sekejap, tubuhnya sudah mencapai ribuan kaki jauhnya.      

 "Zhang Sun, ayo pergi!"      

 "Nona Kedua, ini..."     

 "Apa? Apa kau percaya diri bisa menghadapi binatang pasang ini?"      

 Zhang Sun menggelengkan kepalanya. Ini adalah situasi yang mematikan!      

 "Lalu, apa yang kau tunggu? Bukankah Kakakku menyukai si gigolo itu? Biarkan mereka menjadi pasangan dan bernasib sama! Kakakku seharusnya justru berterima kasih padaku!" Liang Wanrong berkata sambil menyeringai.      

 Zhang Sun hanya menoleh, kasihan. Dia menghela nafas dan kemudian memimpin rombongan untuk membelah kepungan binatang-binatang buas.      

 Di sana, Liang Wanru dan Ye Yuan sudah tidak kelihatan lagi, sepenuhnya terkepung oleh kawanan binatang buas yang mengamuk.      

 Ada seberkas senyum jahat yang terukir di wajah Liang Wanrong.      

 Akhirnya wanita menyebalkan itu mati!     

 Meski sebagian besar binatang-binatang tertarik dengan darah Liang Wanru, masih ada beberapa yang berserakan. Tidak mudah bagi yang lainnya untuk melarikan diri.      

 Rombongan penjaga sekuat tenaga bertarung dan dalam waktu sekejap sudah berada jauh.      

"Nona Kedua, gawat! Kenapa aku merasa ada semakin banyak binatang ke sini? Aku tidak bisa membunuh mereka semua!" Zhang Sun berkata dengan nada suara sangat serius.      

 Liang Wanrong pun merasakan hal yang sama, ekspresi wajahnya terlihat semakin serius.      

 "Dasar jalang! Tidak bisa menunggu meski hanya sebentar! Sungguh tidak berguna! Jangan berputar-putar lagi! cepat, serang! Jika tidak, maka kita tidak akan bisa kabur dari sini!" Laing Wanrong berkata dengan nada suara kerasnya.      

 Semua orang tidak berani tinggal diam, mereka langsung bersama-sama melepaskan diri dari kepungan.      

 Zhang Sun memang pantas menjadi petarung di tingkat Maha Dewa Gua Dalam. Dia berjalan di antara binatang-binatang ini seperti berjalan di sebuah tanah kosong tanpa penghalang.      

 Sayangnya, binatang yang ada di sini jumlahnya terlalu banyak.      

 "Aung!"      

 Sebuah suara auman keras terdengar. Ekspresi wajah Zhang Sun langsung berubah. Dia bisa merasakan dari tekanan auranya kalau suara ini berasal dari seekor binatang dewa.      

 Sebuah bayangan melesat, raut wajah Zhang Sun langsung menegang. Secara insting, dia menghadang.      

 Ini merupakan ciri khas dari seorang petarung Maha Dewa!      

 "Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan!" Zhang Sun berteriak saking terkejutnya.      

 Di hutan, Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan bisa dibilang binatang berstatus tinggi. Bentuk tubuhnya tidak terlalu besar, namun kecepatannya sungguh aneh. kekuatannya bisa dibilang dua atau tiga kali lipat lebih dari pada petarung manusia di tingkat kekuatan yang sama.      

 Sekali berkelahi dengan binatang ini maka sangat tidak mungkin untuk bisa bertahan hidup.      

 Itulah kenapa Zhang Sun sangat terkejut.      

 Yang lainnya terlihat putus asa. Dengan adanya Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan, sangat mustahil buat para penjaga ini untuk bisa melarikan diri.      

 Zhang Sun menghela nafas dalam-dalam. Ada sorot kekejaman dalam matanya.      

 "Kalian semua lindungi Nona Kedua! Aku akan menjadi bagian belakang untuk menghadapi binatang-binatang ini!"      

 Kekuatan Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan memang sungguh luar biasa. Dia jelas lebih unggul bertarung melawan Zhang Sun.      

 Rombongan penjaga mundur sambil bertarung. Ada yang terluka dan ada yang tewas.      

 Situasi binatang pasang ini sebenarnya tidak terlalu besar, meski begitu, kondisi ini bukan berarti bisa ditangani oleh serombongan penjaga ini.      

 Setelah melewati pertarungan besar ini, Zhang Sun dikalahkan oleh Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan. Dia sampai sulit bernapas. Tubuhnya sudah penuh dengan luka.      

 Penjaga –penjaga ini dikelilingi oleh banyak sekali binatang buas dan sudah tidak punya cara untuk keluar dari kepungan ini. jumlahnya sudah menyusut, dari ratusan menjadi sekitar 20.      

 Begitu semua orang sudah kehilangan harapan, para binatang buas berhenti menyerang. Bahkan si Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan juga ikut berhenti menyerang Zhang Sun. Napas Zhang sudah terdengar berat, ada noda darah berwarna emas gelap di banyak bagian tubuhnya.      

 Di bawah perlindungan Zhang Sun, kondisi Liang Wanrong terlihat lebih baik, hanya sedikit lebih baik.      

 Baju Liang Wanrong sudah compang-camping. Ada banyak bagian pakaiannya yang sobek terkena cabikan binatang-binatang ini, dia terlihat seperti pengemis.      

 Meskipun binatang-binatang ini berhenti menyerang, mereka tetap mengepung dan tidak berniat untuk melepaskan orang-orang ini.      

 "Nona Kedua, apa kau baik-baik saja?" tanya Zhang Sun.      

 "Aku baik. Zhang Sun, ada apa ini?" Liang Wanrong bertanya dengan wajah muramnya.      

 Zhang Sun menggelengkan kepalanya.      

 "Aku tidak tahu! Semua binatang yang ada di kondisi pasang ini mengamuk. Seharusnya tidak ada kondisi seperti ini. Dilihat dari sikap binatang-binatang ini, seperti raja binatang sudah muncul."     

 Zhang Sun adalah petarung yang berpengalaman. Jadi dia tahu tentang kondisi macam ini. Hanya saja penilaian ini membuat semua orang yang mendengarnya jadi putus asa.      

 Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan sudah cukup membuat mereka tercekik. Lalu bagaimana jadinya jika ada raja binatang yang bahkan mampu membuat binatang yang lainnya menyingkir?      

 Ekspresi wajah Liang Wanrong terlihat tidak rela. Dia masih bermimpi kalau saudaranya yang mengecewakan ini tidak bisa bertahan dan tidak berguna. Sementara Ye Yuan, dia bahkan lebih meremehkannya. Lelaki lumpuh, yang pastinya akan tercabik-cabik oleh binatang buas ini.      

 Duar! Duar! Duar!      

 .....     

 Seluruh Hutan Binatang Tak Terhingga gemetar mendengar langkah-langkah berat ini. Binatang-binatang buas ini merinding tanpa henti, merunduk. Ada seorang raja binatang yang lewat, semua binatang ini langsung bersujud, menyembah.      

 Zhang Sun dan yang lainnya semakin terlihat suram. Keributan ini akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan binatang-binatang lainnya.      

 Seekor gajah raksasa mendekat, muncul di hadapan mata semua orang. Bahkan seekor Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan saja ikut memberi jalan, sangat gelisah berhadapan dengan gajah raksasa.      

 "Itu adalah Gajah Raksasa Surga Iblis! Gajah Raksasa Surga Iblis adalah binatang dewa peringkat satu akhir!" Zhang Sun berseru.      

 Sebagai perbandingan Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa Awan berada di peringkat satu awal.      

 Seekor binatang peringkat pertama akhir sudah cukup untuk menjadi raja semua binatang. Tidak heran, semua binatang merunduk, menyembah kepadanya.      

 "Yang Mulia, lihatlah punggung Gajah Raksasa Surga Iblis. Sepertinya ada seseorang di sana!" seorang anak buah Zhang Sun berbicara padanya.      

 Zhang Sun kaget dan melihat ke arah punggung gajah. Dengan jelas, dia melihat ada dua orang di sana. Hanya karena sudut pandangnya tidak jelas, dia tidak bisa melihatnya dengan jelas.      

 Dia sangat terkejut! Gajah Raksasa Surga Iblis itu luar biasa kuatnya dan menakutkan. Bahkan di Kota Bukit Perhiasan, tidak banyak petarung yang bisa bertarung dengannya. tapi sekarang, ada orang yang menaiki punggungnya!      

 Binatang dewa dan binatang biasa sangat berbeda. Mereka itu mulia. Meskipun ada petarung manusia yang lebih kuat darinya, tidak mungkin dia akan membiarkannya menaiki punggungnya. Kecuali jika kekuatannya sangat, sangat kuat sehingga mampu menundukkan GajaH Raksasa Surga Iblis dan menaikinya.      

 Mungkinkah kekuatan kedua orang ini lebih besar dari si gajah ini?      

 Zhang Sun tiba-tiba terlihat senang dan berteriak ke arah Liang Wanrong.      

 "Nona Kedua, mungkin kita belum ditakdirkan untuk mati!"      

 Laing Wanrong sangat bersemangat dan akhirnya paham tentang maksud Zhang Sun. Dia berteriak ke arah Gajah Raksasa Surga Iblis dengan suaranya yang jelas.      

 "Senior, kami ini adalah anak perempuan Keluarga Liang dari Kota Bukit Perhiasan. Kami sayangnya bertemu dengan binatang pasang ketika melewati Hutan Binatang Tak Terhingga ini. Aku harap Senior bisa membantu kami. Keluarga Liang pasti akan sangat berterima kasih!"      

 Pengaruh Keluarga Liang di Kota Bukit Perhiasan masih sangat besar. Liang Wanrong yakin kalau orang yang ada di atas punggung gajah ini pernah mendengar nama Keluarga Liang.      

 Kali ini, Gajah Raksasa Surga Iblis mendekat. Ada suara cemoohan yang terdengar dari atas.      

 "Kalian ini terlalu lambat! Kenapa baru berjalan sejauh ini!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.