Dewa Obat Tak Tertandingi

Badai Semalaman Mencairkan Semuanya



Badai Semalaman Mencairkan Semuanya

3"Lingxue, aku..."      3

Puisi ini adalah kalimat terakhir yang Mu Lingxue katakan pada Ye Yuan dulu sebelum dia meninggalkan Balai Pengobatan Raja. Es pengunci 10 ribu mil, salju jatuh seribu musim gugur, sepertinya itu adalah sebuah pemandangan megah yang tertutupi salju.      

Ini merupakan sebuah kalimat pertanyaan yang Lingxue tanyakan pada Ye Yuan. tentu saja, ini pun sebuah kalimat pernyataan perasaan Mu Lingxue. Waktu itu dia menggunakan kalimat ini untuk memaksa Ye Yuan mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya. Hanya saja, Ye Yuan hanya diam saja. Dia sama sekali tidak memberikan jawaban.      

Mu Lingxue tersenyum, menahan kesedihannya waktu itu dan langsung meninggalkan Balai Pengobatan Raja dengan mengibaskan lengan pakaiannya dan tidak pernah kembali.      

Arti dari perkataan Mu Lingxue adalah: Kalau kau tidak menerima perasaanku maka hatiku akan aku kunci di dalam es mulai sekarang dan aku tidak akan pernah membukanya lagi.      

Di kehidupannya, pintu hatiku hanya terbuka untukmu!     

Diamnya Ye Yuan sungguh membuat Mu Lingxue patah hati. Dia kembali ke Istana Dewa Salju dan mengunci pintu gerbangnya.      

Dan sekarang ini, dalam kondisi seperti ini, Mu Lingxue bertanya lagi.      

"Kalau kau merasa terbebani maka lebih baik kau diam saja," Mu Lingxue masih berbicara sambil mengulaskan senyum tipis.      

"Haha, kau, gadis kecil, sungguh tergila-gila padanya! Sayang sekali, riakan sungai tanpa hati ini justru menjatuhkan bunga pinus cinta! Kau telah melakukan banyak hal untuknya namun dia sepertinya tidak menghargai apa yang telah kau lakukan sama sekali. kemungkinan, entah kau mati atau hidup, dia tidak akan peduli!" kata Kanuo tertawa terbahak-bahak.      

Ye Yuan terlihat begitu masam, dia berbicara dengan aura pembunuhannya.      

"Kanuo, kalau kau berani menyentuhnya, aku akan membuatmu tidak akan bisa bereinkarnasi lagi selamanya."     

Kanuo tertawa lagi.      

"Benarkah? Bagaimana jika aku membuatnya tidak bisa bereinkarnasi lagi?"     

Selesai berbicara, sebuah tusukan tulang tiba-tiba muncul di tangan Kanuo, meluncur dan menusuk dada Mu Lingxue.      

"Ugh..."     

Rasa sakit yang menusuk hati menyebar ke seluruh tubuh Mu Lingxue.      

Dahi Mu Lingxue berkerut tegang. Wajahnya yang memang sudah pucat pasi kini tambah tampak tak berdarah. Meski begitu, dia tetap tidak ingin berteriak.      

"Lingxue!" seru Ye Yuan.      

"Heh heh, kau pasti tahu kekuatan Paku Pengunci Jiwa," kata Kanuo sambil melihat Ye Yuan dengan sebuah senyuman setengah hati.      

Tentu saja, Ye Yuan tahu betul kekuatan batu itu. Sebuah kekuatan yang mampu merusak jiwa dan rasa sakitnya akan terus muncul hingga jiwanya hancur.      

Jadi, bisa dibayangkan rasa sakit seperti apa yang dirasakan Mu Lingxue saat ini. Wajah Ye Yuan terlihat begitu merana. Dia berbicara dengan suara serius.      

"Apa yang sebenarnya kau inginkan?"     

Kanuo menjawab sambil menyeringai sinis.     

"Kau yang mati atau tidak yang mati!"      

"Ji Qingyun...kau belum menjawab pertanyaanku!" Mu Lingxue berkata dengan suara lemahnya.      

Paku itu sudah menghantam dan membuat organ vital Mu Lingxue terluka. Namun, kedua matanya tetap memandang tajam ke arah Ye Yuan.      

Pikiran Ye Yuan gemetar, dia dengan begitu cepat menjawab, "Sebuah badai mencairkan semuanya dalam waktu semalam saja! Lingxue, maafkan aku, akulah yang membuatmu kecewa..."     

Dada Mu Lingxue semakin berat, bahkan dia sudah kesulitan untuk bernafas.      

Akan tetapi kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan terdengar seperti kehangatan mentari yang muncul di musim dingin, langsung mencairkan kebekuan hatinya.      

Dia tidak pernah sebahagia ini sebelumnya!      

Petarung bangsa manusia benar-benar mabuk kepayang terkena senyuman Mu Lingxue. Sekarang ini, mereka tahu apa yang disebut kecantikan yang mampu meruntuhkan sebuah kerajaan. Meski mereka tahu kalau senyuman ini hanyalah milik Raja Dewa Melebihi Surga.      

"Kalimatmu sudah cukup bagiku!" kata Mu Lingxue sambil tersenyum.      

"Haha, sungguh sepasang bebek mandarin yang mendapatkan takdir keji, berpisah ketika masih hidup dan juga ketika mati! Sayang sekali kalian berdua tidak memiliki kesempatan untuk meneruskan nasib kalian sebelumnya! Ye Yuan, aku memberikan waktu sampai di hitungan ketiga. Setelah itu, aku akan mendorong paku Pengunci Jiwa ke dalam tubuhnya, sekarang,,,,,aku mulai hitungannya!" kata Kanuo sambil tertawa terbahak-bahak.      

Dada Ye Yuan seperti akan meledak. Dia sungguh tidak bisa memilih. Kalau sampai dia mati maka Dunia Tinggi tidak akan memiliki harapan lagi. Tapi, dia tidak akan tahan mendapati Mu LIngxue disiksa tanpa bisa melakukan apa-apa.      

Ini adalah....sebuah pertanyaan yang tidak bisa diselesaikan.      

"Ye Yuan, aku harap kau bisa menua bersamanya! Setelah mendengar kalimatmu ini, aku tidak akan menyesal meski aku mati!"      

Seketika, Mu Lingxue mengatakan kalimatnya.      

Tatapan mata wanita itu begitu lembut sehingga membuat Ye Yuan merasa seperti ditusukkan ke jantungnya. Baru kali ini Ye Yuan tahu kalau Mu Lingxue begitu mudah puas.      

Kanuo langsung tertawa keras begitu dia mendengar kalimat Mu Lingxue.      

"Mati? Di depanku, kau tidak bisa mati sesukamu! Energi murnimu dikunci dan energi murni dewa terkunci. Apa kau mau mati? Hahaha.."     

Mu Lingxue akhirnya menatap Kanuo,sorotan mata yang begitu dingin.      

"Kanuo, kau sengaja menangkapku untuk mengancam Qingyun. Sebenarnya kau tidak tahu kalau ini sebenarnya yang aku harapkan! Kalau aku tidak sengaja menunggu datangnya hari ini, bagaimana mungkin aku menyerahkan diriku padamu?"      

Mu Lingxue hanya tertawa dingin. Sebuah aura yang amat dingin memancar keluar dari tubuhnya. Aura yang begitu membekukan tubuh seketika menyapu dataran luas di bumi dan langit. Sebelumnya, masih terlihat jelas kalau langit terlihat biru sejauh puluhan ribu mil. Kini langit sudah ditutupi oleh awan-awan gelap.      

Tak lama kemudian, jauh berbentuk seperti bulu angsa turun dengan derasnya.      

"Gila! Kau ini perempuan gila! Bagaimana..kau melakukannya?"      

Suara Kanuo penuh dengan nada ketakutan seolah akhir hidupnya sudah akan tiba.      

Sekujur tubuh Ye Yuan menggigil, dia sepertinya mengingat sesuatu.      

....     

"Ye Yuan, apakah kau tahu serangan paling ampuh dari Sembilan Meridian Dewa Yin."     

"Sembilan Dewa Yin Penghubung Meridian hanya fisik jiwa. dia bukan metode peningkatan kekuatan atau jurus bela diri, memangnya masih bisa ada serangan kuat darinya?"     

"Tentu saja! Ini adalah serangan yang terekam di Jiwa Es Ilusi Surga, yang bernama Es Pengunci Sepuluh Ribu Mil! Ketika serangan ini dikeluarkan maka wilayah sejauh sepuluh ribu mil akan berubah menjadi daratan es, salju di sana akan turun selama tiga tahun. Seorang petarung Mistik Hampa juga akan mati kedinginan di sini!"      

"Begitu kuat? Tapii, bukankah Istana Dewa Saljumu merupakan sebuah faksi kekuatan di bawah surga ini? Kenapa aku tidak pernah mendengarnya? "     

"Karena untuk mengeluarkan serangan dibutuhkan membalik jalur meridian dan mengorbankan jiwa. Ini merupakan serangan yang merusak baik yang diserang atau yang menyerang. Kalau kau tidak berjanji padaku maka aku akan menggunakan serangan ini dan mati bersamamu."     

"Haha, lelucon macam apa ini?"     

"Aku tidak sedang bercanda denganmu! Ji Qingyun, aku akan memberimu sebuah puisi, kalau sampai tidak bisa mengucapkan jawabannta maka aku akan mengeluarkan serangan ini! Es mengunci sepuluh ribu mil, seribu hujan salju gugur!"      

"....."     

Mu Lingxue tidak melepaskan serangannya dan kemudian dia pergi.      

Ye Yuan berpikir kalau selama ini Lingxue berbohong demi menggunakan metode ini untuk menakut-nakuti Kanuo. Dia tidak menyangka kalau perempuan itu yang melepaskannya. Sebuah udara yang begitu membekukan menggema seluruh penjuru bumi dan langit dan membuat waktu dan ruang seolah berhenti bergerak.      

Kekuatan yang dibawa oleh serangan ini sungguh menakutkan dan cukup untuk membuktikan kematian Ye Yuan. Dia tahu kalau Ye Yuan yang sekarang sudah berada di puncak posisi sebagai manusia, sama sekali tidak memperdulikan dinginnya udara.      

Tujuannya adalah bunuh diri! Halangan Kanuo, dan menghancurkan jimat yang ada di tangannya.     

"Lingxue berhenti! Cepat, berhenti!"      

Ye Yuan berteriak keras hingga tenggorokannya serak, suaranya menembus ke awan-awan.      

Ye Yuan tiba-tiba muncul di samping Mu Lingxue dan menggenggam tangannya. Begitu Kanuo melihat pemandangan tersebut, ekspresi wajahnya berubah lagi. Dia bergerak melesat, jauh menuju cakrawala.      

Tepat pada saat ini, sebuah hukum kekuatan yang amat mengerikan turun dari langit, seperti sebuah penjara, kini benda itu mengurungnya.      

Kanuo berhenti. Suara mengenaskan dan teriakan kesakitan untuk berteriak kencang!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.