Dewa Obat Tak Tertandingi

Kesadaran Batin Tidak Hilang



Kesadaran Batin Tidak Hilang

0Lolongan Kanuo terdengar seperti babi yang disembelih, menyiratkan ketakutan dan keputusasaan. Dia tidak bisa menahan serangan Dao Surgawi. Ye Yuan sebenarnya tidak membunuhnya, dia hanya membelenggu Kanuo, supaya dia tidak bisa bergerak.       3

"Berisik!"      

Begitu mendengar suara lolongan seperti babi yang sekarat, Ye Yuan merasa begitu murka. Dia menembakkan satu lengkungan sinar cahaya dengan kibasan tangannya.      

Duar!      

Suara Kanuo langsung tak terdengar lagi. Tubuhnya ambruk ke tanah, meninggalkan segumpal awan gas hitam. Gas hitam itu sudah kehilangan sinarnya dan hampir hilang. Sekarang, semuanya kembali tenang.      

Ye Yuan langsung menembakkan bola vitalitas ke dalam tubuh Mu Lingxue. Namun tidak ada secerca warna yang tampak. Aura Lingxue masih terus menghilang.      

Ye Yuan meneteskan air mata sambil terus menuangkan banyak sekali kekuatan jiwanya dan juga energi murni dewa ke dalam tubuh Mu Lingxue. Sayangnya, usaha masih belum bisa menyelamatkan hidup Lingxue.      

Tes...tes..     

Ye Yuan masih terus mengucapkan mantra-mantranya. Air matanya sudah jatuh ke atas wajah Mu Lingxue. Dalam pelukannya, mata Mu Lingxue sudah lemah. Meski begitu, jelas terlihat kalau dia tidak menyesal. Dia justru menyunggingkan senyum dan terlihat begitu puas.      

"Mimpi...mu akhirnya terwujud, selamat!"      

Satu kalimat terucap dengan mengerahkan seluruh tenaga yang tersisa. Lingxue tahu kalau mimpi Ye Yuan selama ini adalah menjadi Dewa Pengobatan. Sekarang ini, ketika dirinya sudah mencapai tingkatan Maha Dewa, itu berarti mimpinya memang sudah menjadi nyata.      

Tidak perlu ada yang dia sesali ketika Mu Lingxue bisa menyaksikan peristiwa ini dan mendapatkan jawaban Ye Yuan. Dia menyaksikan bagaimana Ye Yuan mencurahkan perasaannya pada dirinya.      

Serangan Es Pengunci Sepuluh Ribu Mil memang sebuah jurus perusak. Dia membalik jalur meridian sehingga menyebabkan kerusakan parah pada tubuh si petarung itu sendiri. Yang lebih mengerikan adalah jiwa dewa seorang petarung menjadi korban. Sekali jiwa ini tersapu bersih maka hidup seseorang juga akan berakhir.      

Sekali serangan Es Pengunci Sepuluh Ribu Mil dikeluarkan maka tidak akan bisa dihentikan sampai dia bisa kelelahan. Meskipun katakan Ye Yuan sudah menggenggam Dao Surgawi, dia tetap saja bukan maha kuasa. Dia tidak bisa menghentikan kematian seseorang dengan metode apa pun yang dia miliki.      

"Jangan bicara lagi! Bodoh sekali kau! Kenapa kau harus melakukan hal ini? Jangan mati! Kau tidak boleh mati! Aku...aku belum memenuhi janjiku!" Perasaan Ye Yuan terasa begitu sakit.      

Mu Lingxue ingin mengatakan sesuatu namun dia sudah tidak bisa. Warna wajahnya perlahan memudar. Vitalitasnya pun ikut menurun. Jiwa dewanya sudah tidak banyak tersisa untuk membuatnya bisa mengucapkan kalimat.      

Begitu melihat peristiwa ini, para petarung dari bangsa manusia tersentuh. Banyak yang meneteskan air mata.      

"Hmm, keras kepala! Kau keras kepala!"      

Wajah tua Fang Tian juga sudah basah dengan air mata. Dia syok mendapati cinta wanita itu yang begitu dalam pada Ye Yuan. Sungguh beruntung Ye Yuan bisa memiliki belahan jiwa seperti dia. Sayangnya, akhir keduanya justru seperti ini.      

"Cinta Raja Dewa Roh Salju menyentuh langit kesembilan. Dia tidak ragu bertindak demi Raja Dewa Melebihi Surga! Dia menyelamatkan Raja Dewa Melebihi Surga, dan bahkan seluruh Dunia Tinggi ini!"      

"Perasaan Raja Dewa Roh Salju untuk Raja Dewa Melebihi Surga terkenal di seluruh antero Dunia Tinggi! Dia menunggu dalam diam selama bertahun-tahun, hanya menanti satu kalimat dari Raja Dewa Melebihi Surga, aku..." sambil berbicara, seseorang menangis.      

"Raja Dewa Roh Salju adalah penyelamat kita! Dia menyelamatkan semua kehidupan di Dunia Tinggi ini! Mari kita berdoa bersama-sama untuknya!"      

Saran ini langsung disetujui banyak orang. Mereka langsung berlutut bersama-sama.      

"Tolong selamatkan, Raja Dewa Roh Salju!"     

"Tolong selamatkan, Raja Dewa Roh Salju!"     

"Tolong selamatkan, Raja Dewa Roh Salju!"     

....     

Gemuruh suara menggema ke cakrawala dan kemudian menggaung melewatinya.      

Ye Yuan berteriak dengan suara gemetar.      

"Lingxue, apa kau dengar itu? Tidak hanya aku, tapi semua orang di dunia ini berharap kau tidak akan pergi! Kau...kau tidak boleh mati!"      

Sayangnya, tak peduli berapa kali Ye Yuan berteriak, Mu Lingxue sudah tidak bisa mendengar suaranya lagi. Dia perlahan menutup matanya dan terlihat begitu damai seperti putri tidur.      

Ye Yuan sudah mengerahkan segala cara yang dia miliki namun masih gagal untuk mencegah ambruknya jiwa dewa Mu Lingxue. Dia menggertakkan giginya dan langsung mengambil Lingxue dan kemudian menghilang dari hadapan semua orang.      

Ketika dia muncul lagi, Ye Yuan sudah berada di Pegunungan Dewa Gugur setelah melewati perjalanan ratusan juta mil jauhnya.      

Bagi orang yang sudah menguasai Dao Surgawi, dia akan bisa bepergian kemanapun yang dia inginkan di atas Wilayah Belukar Abadi ini.      

"Senior, kau memiliki banyak cara yang pastinya luar biasa! Tolong selamatkan dia!"      

Ye Yuan meletakkan Mu Lingxue di tanah dan langsung berlutut di hadapan Kunwu.      

Kunwu menoleh sebentar ke arah Mu Lingxue dan berkata sambil mendesah.      

"Pengetahuanmu tentang dewa jiwa sudah begitu dalam, kau pastinya sudah tahu kalau jiwa dewa yang sudah dikorbankan tidak akan bisa diselamatkan! Lupakan, bahkan jiwa si Tua Belukar Abadi itu bangun sekalipun, dia tidak akan bisa menyelamatkannya."     

Sekujur tubuh Ye Yuan gemetar mendengar jawabannya. Dia berbicara masih dengan nada tidak percaya, "Bagaimana....bisa seperti itu? bukankah dia yang menciptakan dunia ini?"     

Kunwu menjawab, "Meski dia yang menciptakan dunia ini bukan berarti dia mampu mengendalikan semuanya! Manusia adalah makhluk ajaib dunia ini! Meski dia menciptakan manusia Belukar Abadi, dia tidak bisa mengendalikan kelahiran, penuaan, penyakit dan juga kematian mereka. Dao Surgawi yang dia capai hanya dia pahami. Bentuknya pun tidak lengkap. Setelah menciptakan dunia ini, semuanya dikendalikan oleh Dao Surgawi itu sendiri."     

Sendi-sendi Ye Yuan terdengar bergemeretak. Hatinya begitu sakit hingga membuatnya kesulitan bernaFas. Dia masih belum bisa menerima hasil yang seperti ini.      

"Mungkinkah...mungkinkah sudah tidak ada cara lain?" kata Ye Yuan, masih tidak rela.      

Kunwu menjawab, "Bukannya tidak ada cara lain, hanya saja....cara yang ada begitu sulit!"      

Ketika mengatakan kata 'begitu sulit' Kunwu menekannya untuk menunjukkan tingkat kesulitan cara ini. Namun, di telinga Ye Yuan kalimatnya justru terdengar seperti melodi dari surga.      

Ye Yuan menatap Kunwu dengan sorot mata bersemangat.      

"Senior, tolong beri aku saran! Aku akan mencapainya tak peduli seberapa sulitnya saran ini."     

Kunwu tersenyum.      

"Apa kau bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh Si Tua Belukar Abadi?"      

Sekujur tubuh Ye Yuan kini merinding. Namun matanya menyorotkan kegigihan.      

"Senior, tolong katakan apa itu."     

Kunwu mendesah. "Tidak ada ruginya aku memberitahumu. Tapi....sangat kecil kemungkinan kau akan bisa mencapainya! Sebelumnya, aku akan memasang seni rahasia dulu untuk melindungi jejak kesadaran batinnya supaya tidak menghilang. Selanjutnya, tergantung padamu."     

Ye Yuan terlihat begitu senang, dia langsung dengan cepat menanggapi, "Terima kasih banyak, Senior!"      

Ye Yuan mundur. Kunwu dengan mudahnya menembakkan sembilan sinar ke dalam tubuh Mu Lingxue, Ye Yuan terkejut ketika tahu kalau itu adalah sembilan dahan yang ada di Pohon Dewa Kunwu.      

Ye Yuan akan terus mengingat jasa Kunwu karena telah memberikan bunga dan dahannya untuk dirinya.      

Kunwu mengucapkan mantra dan kesembilan dahan itu memancarkan cahaya, menyatu dengan jiwa Mu Lingxue.      

Lingxue sama sekali tidak bereaksi. Meski begitu, Ye Yuan bisa merasakan jejak terakhir jiwa dewanya akhirnya terjaga.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.