Ketenangan Mengarah pada Jarak
Ketenangan Mengarah pada Jarak
Petarung di tingkat Kedalaman Dao belum mengalami transisi sehingga mereka sama sekali belum bisa menyentuh sumber kekuatan yang sebenarnya.
Namun sejak petarung di tingkat Maha Dewa menciptakan prasasti dewa dan mencatat hukum-hukum kekuatan Dao dalam bentuk karakter emas, maka kemungkinan petarung rendah mendapatkan hukum-hukum kekuatan Dao ini menjadi mungkin.
Meski prasasti dewa tidak mampu sepenuhnya melukiskan sumber kekuatan, dia menggunakan metode dangkal untuk mengekspresikan sekilas sumber kekuatan Dao Agung.
Hal ini membuat petarung tingkat Kedalaman Dao sekali kemungkinan memiliki kesempatan untuk memahami Dao Agung.
Memahami prasasti dewa itu sangat sulit, tapi jika dibandingkan dengan memahami sumber Dao Agung, yang kedua jauh lebih sulit untuk dilakukan.
Petarung hebat seperti Langit Jauh atau Bunga Ibu Iblis Suci adalah petarung Maha Dewa yang memahami sumber Dao Agung. Bagi mereka, bukanlah hal yang sulit untuk menggunakan Dao Dewa.
Selain itu, pemahaman mereka tentang Dao Surgawi juga lebih dalam jika dibandingkan dengan petarung Kedalaman Dao seperti Ye Yuan. Keberhasilan Langit Jauh menghempaskan Tiga Raja Hebat di level keenam menggambarkan banyak hal tentang kekuatannya.
"Alasan kenapa artefak dewa sangat kuat karena mereka digunakan dengan kekuatan dari Dao Dewa. Masing-masing artefak dao diisi dengan hukum-hukum kekuatan Dao. Hanya dengan menstimulasi mereka, seseorang bisa mengeluarkan kekuatan terbesar dari sebuah artefak dewa," kata Langit Jauh.
Ketika Ye Yuan mendengarkan penjelasan ini, dia merasa begitu malu. Selama ini, dia menggunakan artefak dewa seperti seorang petarung baru. Meski menuang energi dewa ke dalam artefak dewa mampu mengeluarkan sedikit kekuatan artefak dewa namun kekuatan yang tampak masih sangat terbatas.
Ye Yuan mengingat peristiwa yang terjadi dengan Tabung Pengunci Langit Pengukung Roh yang digunakan oleh bangsa Macan Putih. Kekuatan yang muncul waktu itu jauh berbeda dengan artefak dewa yang Ye Yuan gunakan. Mungkin inilah alasannya.
"Senior, lalu bagaimana caranya agar kita bisa memicu hukum kekuatan yang ada di dalam Pedang Penghancur Iblis ini?" tanya Ye Yuan.
"Artefak-artefak dewa memiliki ruh. Peganglah Pedang Penghancur Iblis. Kalau kau mampu beresonansi dengannya maka kau akan paham," kata Langit Jauh.
Ye Yuan diam membeku dan kemudian serampangan menjawab, "Hanya seperti itu?"
"Hanya? Meski Pedang Penghancur Iblis itu mengakuimu sebagai tuannya tapi dengan kekuatanmu saat ini,akan sangat sulit bagimu untuk beresonansi dengannya. Bahkan mungkin kau butuh delapan atau sepuluh tahun untuk menguasai sadarnya," kata Langit Jauh mencemooh.
Dia mengatakan hal ini karena yang satu adalah sebuah artefak dewa sementara yang lainnya hanya manusia biasa.
Menyelaraskan kedua hal ini bukanlah perkara gampang. Ketika Langit Jauh sedang mencemoohnya, Ye Yuan memegang Pedang Penghancur Iblis. Bagi Ye Yuan, pedang ini hanya sebuah senjata tajam yang dipakai untuk mematahkan pertahanan garis musuh.
Sejak dia mendapatkan pedang ini, Ye Yuan tidak pernah berpikir kalau masih ada cara lain untuk menggunakannya. Dia juga tidak mencoba untuk memeriksa Pedang Dewa Penghancur Iblis ini.
Di bawah kondisi hati Persatuan Manusia dan Nirwana, pikiran Ye Yuan menjadi tenang. Langit Jauh tersenyum melihat Ye Yuan.
"Bocah ini. Apakah dia pikir kalau artefak dewa itu akan begitu mudah untuk dipahami. Bagi petarung Kedalaman Dewa, lebih sulit bagi mereka untuk memegang pedang ini dibandingkan dengan naik ke langit."
Ye Yuan memegang gagang pedangnya dengan satu tangan dan yang lainnya menopang badan pedang dari bawah. Dia duduk bersila dan memasuki dunia pikirannya yang kosong.
Tanpa disadari, ada kekuatan misterius yang mulai bergumul di sekitar Ye Yuan.
Langit Jauh berbicara dengan nada was-was.
"Ini...ini adalah hukum Dao! Bocah ini ternyata sudah menguasai Hukum Dao Dewa! Selain itu, ini adalah hukum jiwa dewa dalam. Ini sungguh tidak masuk akal."
Ye Yuan menenggelamkan pikirannya ke dalam Pedang Penghancur Iblis dan mencoba mencari jejak resonansi pedang ini.
Namun dia kecewa karena ternyata pencarian ini tidak semulus yang dia bayangkan. Ye Yuan merasa kalau dirinya saat ini sedang memasuki alam semesta yang begitu luas, mencari jejak resonansi pedang.
Tidak heran kalau Langit Jauh bilang kalau dia mungkin butuh delapan atau sepuluh tahun untuk mendapatkan jejak ini. Menurut Ye Yuan, apa yang dikatakan oleh Langit Jauh bahkan lebih konservatif dari yang dia hadapi saat ini.
Kalau sampai dia kehilangan diri di dalam alam semesta seluas ini maka kemungkinan dia tidak akan pernah bisa menemukan resonansi.
"Di mana resonansi itu? Bagaimana bisa ada orang yang menghidupkan resonansi Pedang Penghancur Iblis?"
Ye Yuan sadar kalau dirinya terlalu menganggap remeh hal ini. Dia merasa bahwa menemukan resonansi Pedang Penghancur Iblis bukanlah hal sulit karena artefak dewa yang datang duluan kepadanya.
Namun sekarang, ketika Ye Yuan sudah sepenuhnya menenggelamkan dirinya di dalam semesta, dia sama sekali tidak bisa melihat tanda-tanda adanya jejak resonansi pedang dewa.
Sepertinya Pedang ini menjadikanya tuan karena dia adalah Putra Mandat Langit. Atau mungkin karena dia memiliki Tugu Batu Surga Besar. Untuk mendapatkannya saja susah, apalagi membuat sebuah gelombang resonansi dengannya.
Sebelumnya, pemilik Pedang Penghancur Iblis adalah petarung tanpa bandingan seperti Surga Mutlak. Dia tentu sangat kritis menilai pemiliknya. Jadi untuk bisa diakui sebagai tuan yang sebenarnya pastinya memerlukan persyaratan yang tidak gampang.
Kalau seseorang tidak memiliki aspek yang luar biasa maka mereka tidak akan bisa menghasilkan resonansi dengannya.
"Sepertinya aku harus melakukan sesuatu sebelum diakui oleh pedang ini!" pikir Ye Yuan.
Pikiran Ye Yuan menjadi lebih tenang. Kalimat yang dia pikirkan menyiratkan kalau dirinya tidak membenci pun tidak mencintai pedangnya. Karena pedang ini memiliki ruh maka dia tidak mungkin akan mengakui orang asing sebagai tuanya tanpa alasan. Baru setelah itu dia akan mengeluarkan resonansi dengannya.
Selama ini, Ye Yuan memang telah mengabaikan perasaan perasaan pedang dewa, dia hanya menganggapnya sebagai pedang tajam biasa.
Jika dia saja tidak mengakui pedangnya maka atas dasar apa pedang tersebut mengakuinya sebagai tuan?
Itulah yang menyebabkan Langit Jauh bisa dengan begitu mudahnya memanggil Pedang Penghancur Iblis. Ini karena bagi pedang dewa, hubungannya dengan Langit jauh sedikit lebih baik dibandingkan dengan Ye Yuan, pemiliknya.
Mungkin juga karena profesinya, hubungan Ye Yuan dengan senjata sangat berbeda jika dibandingkan dengan kuali obat.
Lima hari, lima malam sudah berlalu. Ye Yuan masih belum menggerakkan ototnya. Dia mencoba untuk memahami Pedang Penghancur Iblis ini sedikit demi sedikit, supaya artefak dewa ini mau mengakuinya sebagai tuan.
Sayangnya, usaha Ye Yuan ini belum bisa menggerakkan si pedang. Ye Yuan seperti masih berada dalam alam semesta luas ini sendirian.
Langit Jauh tidak mengganggu Ye Yuan. Dia hanya menonton pemuda itu dengan diam. Langit Juah tahu kalau pada akhirnya, Ye Yuan masih akan gagal.
"Hehe, meski bocah ini memiliki kekuatan hati yang kuat, sepertinya dia sudah mencapai titik batas kekuatannya kan? Sudah sangat mengagumkan dia bisa sejauh ini berkomunikasi dengan sebuah artefak dewa," kata Langit Jauh dengan nada dingin suaranya.
Tingkatan Maha Dewa memang sebuah tingkatan yang berada jauh di atas. Meski hanya sebuah artefak dewa, masih sangat melelahkan bagi petarung Kedalaman Dao untuk berkomunikasi dengannya.
Kalau hal seperti ini terjadi dengan petarung biasa, maka mereka pastinya sudah melakukan lebih dari yang mereka bisa dengan mencoba berkomunikasi selama sehari semalam.
Kemampuan Ye Yuan lima kali lipat lebih kuat karena dia mampu bertahan selama lima hari, lima malam.
Langit Jauh bisa merasakan kalau energi hati Ye Yuan sudah banyak terkuras. Namun, tepat pada saat ini, sepasang mata Langit Jauh tampak menyipit, seolah dia melihat sesuatu yang mustahil terjadi.
"Ini....tidak mungkin!" seru Langit Jauh terkejut.
Ye Yuan perlahan membuka matanya dan pikirannya seperti sebuah sumur tua yang tak beriak. Dia berbicara dengan nada santai, "Sebuah kehidupan sederhana menunjukkan tujuan-tujuan tinggi dalam hidup, ketenangan mengarah pada jarak, Aku....paham!"