Dewa Obat Tak Tertandingi

Raja Dewa yang Menstabilkan Surga



Raja Dewa yang Menstabilkan Surga

1"Su Qian!"      
4

Mata Nangong Zifeng dan Langit Awan berubah menjadi merah, mereka sangat marah. Mereka melihat kawan petarung Mistik Hampa meninggal di hadapan mereka namun tidak mampu berbuat apa-apa. Hal ini ini tentu sangat menyesakkan dada.     

Keduanya sudah mengembara ke seluruh penjuru Dunia Tinggi selama ribuan tahun. Tidak pernah mereka merasa begitu tidak berdaya seperti hari ini. Kota Suci kehilangan lima petarung Mistik Hampa dalam waktu satu hari. Sungguh sulit untuk diterima.      

Selain itu, Ye Yuan juga membunuh para murid Balai Emas-Ungu. Peristiwa yang terjadi hari ini bisa dikatakan sebagai hari kehilangan terparah dalam sejarah Kota Suci. Yang janggal, bahkan kedua pembesar Kota Suci sekali pun tidak mampu berbuat apa pun pada Ye Yuan.      

"Ji Qingyun! Jangan bunuh lagi orangku! Jangan! Kami...kami mengaku kalah! Selama kau mau pergi dari Kota Suci, kami...kami akan menyetujui permintaan yang kau ajukan."     

Ada air mata yang terlihat ketika Langit Awan berteriak. Dia tidak menyangka jika semuanya akan berakhir seperti ini. Sekarang dia begitu menyesal. Bukan karena membiarkan Ye Yuan pergi ke Belantara Hujan Darah, akan tetapi karena dia berani memprovokasi pemuda ini.      

Awalnya, Ye Yuan sudah ingin pergi dengan cara baik-baik, tapi kenapa dia harus membuat masalah di depan gerbang kota ini?      

Sungguh, matanya telah tertutup dengan obsesi.      

Bukankah dia punya banyak kesempatan untuk selamat dari amukan Ye Yuan? kenapa dia tidak menggunakannya?      

Nyatanya Langit Awan tidak percaya akibat yang akan ditanggungnya dengan melawan takdir. Yang dia hadapi ini adalah Putra Mandat Langit. Akhirnya, dia-lah yang kalah telak.      

Ye Yuan melihat ke arah Langit Awan sambil tersenyum sinis.      

"Kalau orang-orang tidak menyerangku maka aku tidak akan menyerang! Karena kalian telah menyerangku, maka aku membalasnya dengan serangan berkali-kali lipat! Apakah sekarang kau menyesal? Sudah terlambat! Hari ini, aku akan menegakkan keadilan atas nama langit. Aku akan menghilang ajaran Aliran Jiwa Yu yang kalian pelajari dengan sikap tidak tahu malu. Kalian berdua akan menjadi jenderal tanpa tentara!"      

Selesai bicara, tubuh Ye Yuan bergerak dan tak lama kemudian terlihat begitu banyak petarung Kota Suci yang tewas karena pedangnya.      

Hari ini, Ye Yuan benar-benar murka. Dia sudah kesal dengan sikap Kota Suci dan berkali-kali Nangong Zifeng dan Langit Awan memprovokasinya. Dia bahkan hampir saja tewas di dalam formasi susunan besar tingkat dewa.      

Karena dendamnya sudah muncul di dalam hati maka sudah tidak ada lagi keraguan untuk memperbaikinya.      

Kalau hari ini, Ye Yuan tidak melakukan pembunuhan besar-besaran seperti ini, apakah mungkin Nangong Zifeng dan Langit Awan akan membiarkannya pergi begitu saja?      

Langit Awan merasa kalau dadanya sudah tidak kuat menahan sesuatu.      

"Huek!"     

Akhirnya, dia tidak bisa menahan muntahan darah dari mulutnya. Ye Yuan sudah membunuh banyak sekali petarung. Kekuatan artefak dewa yang dia pegang hari ini tidak bisa dihadapi oleh petarung di tingkat raja dewa biasa.      

Ye Yuan sedang sibuk membantai banyak orang ketika dia merasakan ada sebuah firasat buruk. Ada sebuah dorongan kuat aneh yang muncul sekali lagi dalam pikirannya. Hal ini seketika membuatnya berhenti.      

Dia menyingkirkan pedangnya dan berdiri, melihat ke arah Nangong Zifeng dan Langit Awan.      

"Anggap saja kalian beruntung hari ini. kalau nanti aku datang lagi ke Kota Suci ini, akan aku pastikan bahwa aku akan membuat hari kehancuran bagi ajaran Aliran Jiwa Yu!"      

Ye Yuan mendengus kesal, tubuhnya berayun dan dia hilang.      

Tak lama kemudian, ada seseorang yang melapor kalau Ye Yuan telah keluar melalui gerbang kota yang sudah runtuh. Begitu Nangong Zifeng dan Langit Awan mendengar berita ini, keduanya langsung menghela nafas lega.      

Si dewa pembunuhan akhirnya telah pergi!      

"Cepat, kunci kota ini! jangan biarkan orang itu masuk ke Kota Suci lagi!" Langit Awan langsung memberikan perintah.      

Dia benar-benar takut mendapati apa yang Ye Yuan telah lakukan di kota ini. Kekalahan yang dideritanya hari ini sungguh membuatnya sangat sedih.      

Jadi hal pertama yang dia lakukan ketika mendengar bahwa Ye Yuan sudah meninggalkan kota adalah langsung memerintahkan untuk mengunci kota. Selama Ye Yuan berada di luar dengan menggunakan formasi susunan besar miliknya maka dia tidak akan bisa masuk.      

Langit Awan menjadi tenang begitu susunan besar Kota Suci sudah dihidupkan.      

"Langit Awan, menurutmu, apa yang membuat Ye Yuan mundur tiba-tiba?"      

Nangong Zifeng terlihat lebih tenang. Dia merasa bahwa perginya Ye Yuan dari Kota Suci tampak aneh. Meski begitu, dia juga merasakan ketakutan seperti Langit Awan. Itulah kenapa dia masih belum bisa sepenuhnya sadar untuk beberapa saat.      

Semakin Nangong Zifeng memikirkan hal ini, maka semakin dia merasa ada yang aneh.      

Langit Awan baru merasakan keanehan ini begitu mendengar pertanyaan Nangong Zifeng.      

"Itu...aku kira dia ..mungkin memiliki urusan mendadak. Atau...dia mungkin mewaspadai seseorang di Kota Suci ini! Tapi..."     

Kedua orang ini saling berpandangan, mereka terlihat amat kaget. Keduanya memikirkan hal yang sama. tapi...bagaimana bisa Ye Yuan tahu tentang hal ini?      

Pupil mata Langit Awan menyipit. Dia berkata dengan nada ekspresi wajah menyesal.      

"Sial! Bagaimana bisa aku lupa! Bocah ini menguasai seni teleportasi besar, jadi dia pastinya menguasai Dorongan Tiba-Tiba. Dia pergi..pasti karena takut pada Qingxuan?"      

Nangong Zifeng belum selesai berbicara ketika ada sebuah riakan di udara. Seorang lelaki berbaju biru langit berjalan keluar dari riakan ini. Ada sebuah ornamen yang ditaruh di kepalanya. Wajahnya terlihat pucat Dan setiap gerakan yang dia buat membuat orang merasakan adanya kekuatan yang amat dalam dan gaib.Ada kerutan di dahinya ketika dia melihat gerbang Kota Suci sudah hancur.      

Dia melihat ke arah Langit Awan dan Nangong Zifeng dan kemudian perlahan menutup matanya.      

Tak lama kemudian matanya terbuka dan dia langsung menghilang dari tempatnya berdiri.      

Langit Awan dan Nagong Zifeng saling berpandangan.      

"Qingxuan sepertinya mendapatkan banyak hal setelah keluar dari Pegunungan Dewa Yang Gugur kali ini!"      

Nangong Zifeng merasakan hal yang sama. "Aku merasa tidak bisa melihat dirinya lagi. Mungkin, Qingxuan akan menjadi petarung pertama dalam 100 ribu tahun yang akan bisa naik ke tingkat Maha Dewa!"      

Langit Awan tiba-tiba tersenyum dingin.      

"Heh, masih terlalu dini untuk dapat menyimpulkannya! Aku ingin tahu apakah Ji Qingyun itu bisa melepaskan diri dari kejaran Qingxuan! Zifeng, siapkan sesuatu untuk kalau ada apa-apa nanti. Aku akan mengikuti Qingxuan untuk melihat bagaimana akhirnya! Sebelum aku melihat kepala Ji Qingyun terlepas dari tubuhnya, aku tidak akan puas! Menurutku, takdir Qingxuan tidak mungkin lebih lemah dari apa yang kita alami hari ini. Aku ingin tahu bagaimana akhir pertarungan dua petarung jenius ini!"      

Ye Yuan mengerahkan kekuatan teleportasinya, sehingga dia bisa mencapai 10 ribu kaki dalam waktu sekejap. Sekarang ini, Zhuge Qingxuan bukanlah sosok yang sudah bisa lawan. Sebelumnya, begitu dia merasakan adanya sebuah dorongan aneh, dia tahu bahwa ini berasal dari Zhuge Qingxuan.      

Dia hanya bisa mengutuk dalam hati.      

"Aku kira Zhuge Qingxuan akan kembali. Sungguh celaka! Beberapa tahun terakhir, Aliran Jiwa Yu terkenal sebagai pihak yang sudah mahir memanfaatkan kesempatan! Sepertinya mereka memang belum ditakdirkan untuk hancur!" Ye Yuan diam-diam mengeluh.      

Memang tidak mudah baginya untuk menghancurkan sebuah faksi kekuatan yang sudah berjuta-juta tahun memiliki takdir sebagai penguasa. Sudah begitu banyak hal yang Aliran Jiwa Yu dapatkan dari peperangan sehingga mereka bisa seperti sekarang.      

Meski Dao Dewa memang sudah musnah, tidak bisa disangkal kalau sekarang ini Kota Suci merupakan pemimpin di Dunia Tinggi. Ye Yuan juga tidak bisa mengingkarinya. Alasan ini juga yang membuat Ye Yuan mencari bantuan dari Langit Awan.      

Hanya saja, dia memang tidak menyangka kalau akhirnya akan seperti ini.      

Ye Yuan masih leluasa terbang ketika ada sebuah peringatan yang dia rasakan. Dia pun terpaksa berhenti. Di depannya ada seorang lelaki berjubah biru langit dengan kedua tangan yang di lipat di belakang punggungnya. Ada kipas kertas di tangannya.      

Dia adalah Zhuge Qingxuan!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.