Dewa Obat Tak Tertandingi

Penguasa Pulau Jangkauan Surga



Penguasa Pulau Jangkauan Surga

2"Ahh! Ye Yuan, aku akan membunuhmu!"       4

Hei Meng membuka penuh domain raja dewanya. Sebuah sinar pedang air yang amat menakutkan menusuk langsung ke arah Ye Yuan berada. Akan tetapi, mana mungkin Ao Qian akan membiarkan hal ini terjadi begitu saja? Naga Melompati Empat Lautan menghadapi pedang air Hei Meng.      

Kali ini, Duan Lingfeng juga sudah sampai di sini.      

"Dasar bajingan! Beraninya kau membunuh saudara keempat?! Aku akan menghabisimu!" Kata Duan Lingfeng berteriak marah.      

Di sisi lain, Ye Yuan tidak memperdulikannya. Dia berbicara pada Qiu Yuqiu.      

"Aku akan menyerahkan dia kepadamu. Tidak masalah kan?"      

Qiu Yuqiu amat terkejut hingga dia sampai tidak bisa bergerak. Dia pun mengangguk.      

"Tidak masalah! Di tempat ini, selain Penguasa Pulau Jangkauan Surga dan Hei Meng, tidak ada yang bisa membuatku ketakutan!"      

Ye Yuan mengangguk.     

"Baguslah kalau begitu!"     

Selesai berbicara, Ye Yuan langsung pergi menuju belakang gunung. Langkah Duan Lingfeng terhenti oleh Qiu Yuqiu. Begitu melihat lelaki ini, Duan Lingfeng terlihat mengejeknya.      

"Bajingan! Apa kau pikir kau bisa bertindak semaumu kepada Pulau Sembilan Feniks?"      

Wush! Wush! Wush!      

Lima siluet manusia tiba-tiba muncul, mengepung Ye Yuan. kelimanya memiliki kekuatan di tingkat Mistik Hampa. Ye Yuan pernah melihat mereka di pameran perdagangan.      

Orang-orang adalah anak buah penguasa Pulau Sembilan Feniks yang ditugaskan untuk berbaur dengan orang-orang di acar pameran perdagangan.      

Ekspresi wajah Qiu Yuqiu langsung berubah namun berbeda dengan Ao Qian yang bahkan tidak menoleh.      

Jantung Hei Meng berdetak kencang melihat sikap Ao Qian yang tampak begitu tenang. Dia merasa ada yang tidak beres.      

"Bunuh!"      

Lima petarung Mistik Hampa ini langsung membuka domain raja dewa mereka ke arah Ye Yuan. Di saat yang bersamaan, ada lima sinar cahaya pedang yang juga berkilat dan kemudian memudar. Suara kelima petarung ini tiba-tiba tak terdengar.      

Duan Lingfeng yang sedang bertarung sengit, hampir saja terkena serangan Qiu Yuqiu karena dia terpaku menyaksikan kejadian ini.     

Ini...ini adalah pembunuhan seketika!      

Bagaimana bisa seorang petarung dengan kekuatan tingkat keenam Kedalaman Dao mampu melakukan aksi seperti ini? Meski kelima orang ini masih berada di tingkat awal Mistik Hampa, tapi yang namanya Mistik Hampa ya tetap Mistik Hampa. Mereka bukanlah petarung yang bisa dihadapi oleh petarung di tingkat Kedalaman Dao.      

Sebenarnya, Qiu Yuqiu juga merasakan hal yang sama. Kalau dia tidak terkejut, serangannya tadi pastinya sudah mampu merobohkan Duan Lingfeng.      

Dia tidak menyangka kalau ilmu bela diri Ye Yuan sudah setinggi itu. Selain itu, serangan pedang tadi juga sungguh luar biasa! Atau...sebentar..pedang itu merupakan artefak dewa! Benar...itu adalah pedang artefak dewa!      

Selain AO Qian, gelombang kekuatan yang amat besar yang membumbung ke langit membuat hati orang-orang tergerak.      

Orang-orang sedikit banyak pernah mendengar tentang artefak dewa. Mereka juga pernah mendengar kabar mengenai Ji Qingyun yang bereinkarnasi kembali dan berpindah tubuh ke seseorang serta memiliki artefak dewa.      

Identitas pemuda yang ada di depan mereka tidak salah lagi. Qiu Yuqiu jelas sangat terkejut menyadari kalau orang di depannya adalah Ji Qingyun. Pantas saja dia memiliki keahlian setinggi itu dalam Dao ilmu Pengobatan.      

Setelah membunuh lima petarung Mistik Hampa, Ye Yuan bergerak cepat menuju belakang gunung. Tak lama kemudian, dia sudah sampai di depan sebuah gua.      

Ada seseorang yang berjalan keluar dari dalam gua dengan sebuah topeng yang menutupi wajahnya. Orang ini pastinya adalah Penguasa Pulau Jangkauan Surga!      

Dahi Ye Yuan sedikit berkerut, dia merasakan adanya bahaya. Dia lebih kuat dari Hei Meng.      

Keberanian Ye Yuan berasal dari keahlian luar biasa yang dia miliki. Dengan menggunakan ilmu seni teleportasi besar, dia langsung menerobos masuk ke dalam gua.      

Ketika orang yang baru keluar ini melihat Ye Yuan, dia mendesah.      

"Untuk apa kau datang ke sini? Kau memasuki pintu yang terbuka, dan aku berjalan di jalanku sendiri! Kau dan aku berjalan di jalan yang berbeda dan kita mengurusi urusan kita sendiri. Sayangnya, kau terus-terusan memprovokasi aku."     

Dahi Ye Yuan berkerut lebih dalam lagi. Dia berbicara," Apa kau tahu aku?"      

Begitu Ye Yuan mendengar kalimat yang muncul dari sosok di depannya ini, Ye Yuan langsung merasa familiar dengannya. Dia pun sangat terkejut.      

"Haha, apa bedanya kalau aku tahu atau tidak? Tinggalkan Lingzhi Ungu dan Pulau Sembilan Feniks. Aku akan menunjukkanmu jalan keluarnya," kata si sosok misterius.      

Tapi Ye Yuan tersenyum sinis sambil menjawab, "Kau pikir aku akan bersedia mengikuti permintaanmu atau tidak?"      

"Jangan melawanku atau...kau akan mati!" si Penguasa Pulau Jangkauan Surga berbicara dengan nada santai. Dia terdengar begitu percaya diri.      

Tentu saja ini bisa terjadi karena kekuatannya yang luar biasa. Ekspresi Ye Yuan berubah menjadi begitu dingin.     

"Kau merencanakan membuat pameran perdagangan ini untuk menarik banyak petarung sehingga nantinya kau akan bisa mendapatkan tanaman obat. Awalnya, aku memang tidak memiliki urusan denganmu tapi karena kau telah membunuh Zhao Xingchen maka..."      

Ye Yuan terkejut lagi begitu dia mendapati Penguasa Pulau Jangkauan Surga ini diam beberapa saat.      

"Setahuku,hubunganmu dengan Zhao Xingchen tidak sedekat ini."      

Kalimat yang diucapkan oleh sosok misterius ini membuat Ye Yuan semakin yakin kalau orang di depannya memang orang yang dia kenal.      

Selain itu, meski dia tinggal di belakang gunung seperti ini, dia tahu masalah yang terjadi di dunia luar.      

Dia juga pasti tahu kalau Ye Yuan adalah Ji Qingyun!      

Ye Yuan mendengus sinis. "Itu urusanku! Karena kau yang mengayuh Hong Tao untuk membunuh Zhao Xingchen maka kau harus membayarnya dengan nyawamu! Kalau tidak, bagaimana nanti aku harus mengatakan hal ini pada roh Zhao Xingchen jika aku bertemu dengannya di surga?"      

Si Penguasa Pulau Jangkauan Surga mendesah.      

"Aku membuat pameran perdagangan ini dengan tujuan agar aku tidak mengagetkan faksi kekuatan besar karena yang datang kebanyakan adalah petarung pengembara. Si Zhao Xingchen itu sengaja menutupi identitasnya. Aku baru tahu identitasnya setelah aku membunuhnya karena aku membuka cincin penyimpanannya. Kalau aku tahu dari awal, aku tidak akan melakukannya."     

Begitu Ye Yuan mendengar penjelasan orang ini, dia merasakan adanya rasa penyesalan.      

"Cukup! Tunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya! Aku tidak bisa mengampuni apa yang sudah kau lakukan! Waktunya untuk mendapatkan balasan!"      

Ye Yuan mendengus sinis. Pedang Penghancur Iblisnya tertarik keluar dari sarung pedang.      

Ketika Penguasa Pulau Jangkauan Surga dia justru memujinya.      

"Hehe! Pedang Penghancur Iblis memang seperti yang dibicarakan! Sepertinya kau sudah mendapatkan pengakuan dari pedang dewa ini."     

Kalimat yang terlontar dari Penguasa Pulau Jangkauan Surga membuat Ye Yuan tertegun. Sepertinya orang ini tahu banyak tentang dirinya. Hal ini membuat Ye Yuan semakin ketakutan. Orang ini tidak akan mudah untuk dihadapi.      

Tepat pada saat ini, Penguasa Pulau Jangkauan Surga mengeluarkan pedangnya. Pedangnya terlihat lebih tipis dan elegan, dan sangat berbeda dengan Pedang Penghancur Iblis yang tampak berani dan tidak bisa ditahan.      

Pupil Ye Yuan otomatis mengkerut melihat pedang tersebut.      

Artefak Dewa!      

Pedang yang ada di tangan Penguasa Pulau Jangkauan Surga pun sebuah Artefak Dewa. Cling!      

Ada suara dering tipis yang keluar dari pedang elegan itu. Sepertinya pedang tersebut sudah penuh dengan kekuatan pembunuhan.      

Dahi Ye Yuan berkerut lagi. Batin dan jiwanya sudah terhubung dengan Pedang Penghancur Iblis. Dia merasakan kalau pedang yang dia pegang ini agak gelisah.      

"Haha, di dunia ini, bukan hanya kau saja yang memiliki Artefak Dewa! Rasakan! Pedang Ziya-ku ingin bertarung sekali lagi dengan Pedang Penghancur Iblismu!" kata Penguasa Pulau Jangkauan Surga.      

Ye Yuan terlihat bingung, dia belum sepenuhnya memahami apa yang dia alami sekarang.      

Ketika Penguasa Pulau melihat hal itu, dia tersenyum.      

"Satu juta tahun yang lalu, sebelum Dao Surga Mutlak naik, aku pernah memiliki lawan bernama Su Wo. Su Wo merupakan orang yang sangat menyukai pedang. Tujuan hidupnya adalah mengalahkan Surga Mutlak tapi sayang dulu kekuatannya masih sangat jauh berbeda. Akhirnya, dia mati karena kebencian yang dia pendam sendiri. Sekarang, aku yang mewarisi Ziya. Ketika Ziya sudah berhadapan dengan Pedang Penghancur Iblis, apa kau pikir dia akan bersikap biasa saja?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.