Dewa Obat Tak Tertandingi

Sendirian Pergi Ke Balai Pengobatan Raja



Sendirian Pergi Ke Balai Pengobatan Raja

2Di atas langit Kota Surga Luas, Ye Yuan berdiri melayang di udara. Dia melihat ke bawah ke arah mayat-mayat Keluarga Zhou. Kali ini perbuatan Keluarga Zhou memang sudah membuat dia sakit hati. Hal ini yang menjadikannya membunuh habis semua anggota Keluarga Zhou.      
4

"Tuan Muda, apa rencanamu selanjutnya?" Di belakang Ye Yuan, Lu bertanya.      

Ye Yuan melipat tangannya di belakang punggung. Dia menjawab pertanyaan Lu dengan suara wibawanya.      

"Sudah lebih dari 20 tahun. Sudah saatnya aku menyelesaikan semua dendam ini."     

Kalimat yang Ye Yuan ucapkan membuat semua orang cemas. Hari yang lama dinantikan ini akhirnya tiba.      

"Ao Qian!"      

"Ya, Yang Mulia!"      

"Aku percayakan semua orang di sini kepadamu! Kembalilah ke klan naga. Tunggu kabar dari aku di sana."     

Terang saja semua orang tampak bingung mendengar perintah Ye Yuan pada Ao Qian.      

Lu ikut berbicara, "Tuan Muda, aku ingin pergi bersamamu!"      

Ao Qian ikut berbicara, "Tuan, apa kau berencana untuk pergi ke Balai Pengobatan Raja sendirian? Ini...terlalu gegabah!"      

"Benar, Tuan! Balai Pengobatan Raja sudah menjadi sarang bangsa iblis. Terlalu berbahaya jika kau pergi ke sana sendiri!" Jiang Taicang ikut berbicara.      

Ye Yuan tersenyum mendengarnya.      

"Berapapun banyaknya orang yang ada di sana, tidak ada pengaruhnya untukku. Kalau kalian semua ikut, aku harus membagi perhatianku kepada kalian juga."     

Kalimat yang diutarakan Ye Yuan membuat wajah semua orang tertekuk.      

Setelah membuat kekacauan setengah hari ini, Ye Yuan ini mengeluh kalau orang-orang ini hanya akan menghambatnya di Balai Pengobatan Raja. Ao Qian merasa tidak terima. Sebagai sosok terkuat di klan naga, bukankah dia punya segala kekuatan untuk ikut serta? Apa yang dikatakan oleh Ye Yuan ini membuatnya malu.      

Tapi kalau dipikir-pikir, jumlah lawan yang banyak bukanlah masalah bagi Ye Yuan. Domain Pedangnya sudah bisa aktif tanpa Ye Yuan harus menyentuhnya. Selain itu, tidak ada petarung yang bisa mendekatinya dalam jarak 20 kaki.      

"B-Baiklah! Tapi Yang Mulia, kau harus berhati-hati!" kata Lu dengan nada cemas.      

"Tenang! Setelah aku membunuh Ji Canglan aku akan kembali menemui kalian di klan naga," kata Ye Yuan.      

Begitu Ye Yuan melihat satu per satu orang ini menghilang di susunan transmisi, energi pembunuhan yang ada dalam dirinya bertambah tebal.      

Dendam lamanya belum terlampiaskan dan kini sudah ada musuh lain yang datang. Ji Canglan Sungguh bejat dan tak bisa berhenti.      

Perubahan besar yang terjadi di Kota Bulan Terang membuat kekuatan pembunuhan yang diarahkan pada Ji Canglan sudah tidak bisa ditahan lagi.      

....     

Beberapa hari kemudian, sesosok wanita cantik muncul di Kota Bulan Terang. Mengli datang kembali ke kota ini.      

Begitu dia mendapati situasi dilapidated di kota ini dan juga banyak mayat yang berserakan, dahinya berkerut tegang.      

"Seperti Kakak Ye sudah sampai di sini!"      

Yue Mengli sangat yakin bahwa Ye Yuan ada di balik semua ini. Hanya saja pemandangan mengerikan ini membuat Yue Mengli gelisah.     

Tubuh Yue Mengli berpindah, tak lama kemudian, dia menghilang.      

...      

Balai Pengobatan Raja memancarkan atmosfer aneh di mana-mana. Di sebuah paviliun tertutup, ada sebuah tangki yang diletakkan di tengah-tengah ruangan. Ada begitu banyak diagram formasi susunan yang dipasang di sekitarnya. Dari dekat, ternyata tangki ini berisi penuh dengan darah, terlihat begitu menakutkan.      

Saat ini, ada seorang lelaki berjubah hitam yang berbicara pada tangki darah ini.      

"Urusan Kota Bulan Terang sudah diselesaikan. Meski ada halangan kecil, akhirnya Ji Qingyun jatuh ke dalam jurang kerasukan!" Kata lelaki berjubah hitam ini.      

Ada suara yang terdengar keluar dari dalam tangki.      

"Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik kali ini! dengan jatuhnya putra mandat langit ini maka tidak akan ada yang bisa menghalangi bangsa iblisku!"      

Suara ini terdengar senang, atau mungkin bahkan terlalu antusias.      

Si lelaki berjubah hitam ini menjawab, "Hanya saja, aku tidak menyangka kalau Hujan Darah tewas kali ini! Putra mandat langit ini memang seperti yang kita bayangkan, kuat. Kekuatannya berkembang begitu pesat!"      

"Tentu saja. Aku sudah berperang dengan berbagai macam putra mandat langit dari berbagai macam generasi. Semua Putra Mandat Langit memiliki kekuatan yang mengguncang langit dan bumi. Aku yang memiliki banyak rencana ini saja bahkan tersandung oleh mereka. Sampai sekarang, aku bahkan belum bisa memulihkan semua kekuatanku."     

"Hanya saja....Sun Man belum mengirimkan kabar ke sini hingga sekarang. Aku sedikit cemas."     

"Kalau Putra Mandat Langit sudah jatuh, dan moralnya rusak seperti ini maka situasinya sekarang sudah jelas. Wanita itu bukan masalah bagi kita. Lalu bagaimana dengan persiapan Manik-manik Jiwa Darah?"      

Si lelaki berjubah menjawab, "Sudah siap. Ada 58 ribu manik-manik. Aku sudah mengirim Iblis Darah untuk mengirim orang ke Balai Petarung Dewa. Beberapa hari lagi, dia akan sampai di sana."     

Manik-Manik Jiwa Darah merupakan benda yang dulu dimurnikan di Dunia Tanpa Akhir dan dipadatkan dari jutaan korban yang berjatuhan ketika perang antara Dunia Tanpa Akhir dan Dunia Badai Ganas terjadi.Tidak ada yang benar-benar tahu berapa banyak yang jatuh ke dalam lubang penderitaan ini.      

"Kau melakukannya dengan baik. Tidak sia-sia dulu aku mendidikmu," kata si Penguasa Dewa.      

Si lelaki berjubah hitam ini membungkukkan badannya.      

"Penguasa Dewa terlalu baik. Kau adalah sosok tertinggi di Dunia Tinggi ini. Sudah tugas Mo Lan melayanimu."     

"Haha, aku dulu mengunci jiwa dewamu di dalam jiwa seorang manusia dengan sebuah metode pengeluaran jiwa. Dengan cara ini. para pembesar manusia tidak ada yang tahu. Satu hal yang aku khawatirkan adalah, kesadaranmu akan terkikis oleh jiwa manusia. Kalau aku melihat dirimu sekarang..aku sepertinya tidak perlu mengkhawatirkan hal ini," Penguasa Dewa berkata sambil tertawa.      

Ternyata nama asli Ji Canglan adalah Mo Lan. Keahlian magis Penguasa Dewa begitu misterius hingga para dewa dan roh tidak bisa memprediksikannya.      

Hanya saja, cara yang dia tempuh terlalu kejam.      

Ji Canglan menjawab dengan nada hormat," Yang Mulia terlalu baik. aku selamanya akan menjadi pelayan setiamu."     

"Kau bukanlah bawahanku. Kau adalah putra suci yang aku pilih! Posisiku memang ada di atasmu tapi kau berada di atas jutaan makhluk lainnya. Kalau kau bersedia memberikan hati dan jiwamu padaku maka di masa depan, Dunia Tinggi ini akan jatuh ke dalam tanganmu!" kata Penguasa Dewa.      

"Baik, Yang Mulia!"      

Ji Canglan yang biasanya bersikap mulia dan tak pantang mundur ternyata sangat hormat pada Penguasa Dewa ini.      

"Ji...Cang...Lan!"      

Tepat pada saat ini, ada sebuah teriakan keras yang bergema di seluruh Balai Pengobatan Raja.      

Ji Canglan tampak terkejut. Suaranya begitu familiar.      

Ji Qingyun!      

Bukankah Ji Qingyun sudah kerasukan?      

"Heh? Ini adalah aura kekuatan Putra Mandat Langit! Mo Lan, kau...kau harus menjelaskan padaku tentang hal ini."     

Si Penguasa Dewa sudah mengenali aura yang datang ini dan seketika langsung murka.      

Tangki darah yang ada di depan Ji Canglan tiba-tiba mendidih, seolah sedang menunjukkan kalau dirinya sedang marah.      

Ekspresi wajah Ji Canglan berubah.      

"Ini...ini mustahil! Orang-orang yang kembali dari Kota Bulan Terang berkata padaku kalau Ji Qingyun sudah kerasukan! Untuk mengecek apakah mereka berkata jujur atau tidak, aku bahkan menggunakan pencari jiwa! Apakah...apakah dia mengandalkan insting pembantaiannya untuk sampai ke sini? Pasti..pasti seperti itu!"      

"Huh! Apa pun itu, selesaikan masalah ini sendiri! Aku sedang berada pada titik akan naik tingkat jadi aku tidak punya waktu untuk mengurusi masalah lain. Kau yang harus menyelesaikan kekacauan ini!" suara Penguasa Dewa terdengar dingin.      

"Baik Yang Mulia! Aku sudah menyiapkan banyak rencana untuk menghadapi Putra Mandat Langit. Kali ini, aku akan menyelesaikan masalah ini!" Ji Canglan menjawab dengan nada santai.      

"Hmmm! Pergilah!"      

Suara tegas Penguasa Dewa terdengar. Warna merah darah yang ada di dalam tangki perlahan memudar dan kembali menjadi air jernih.      

Setelah suara Penguasa Dewa menghilang, Ji Canglan berbicara, "Ji Qingyun, Aku ini seperti kecoa yang tidak mati-mati! Aku sungguh ingin tahu kalau kau memang tidak bisa dibunuh!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.