Dewa Obat Tak Tertandingi

Pedang Terbang Tumpahan Darah



Pedang Terbang Tumpahan Darah

1"Ye Yuan, apakah kau baik-baik saja?"       3

Ajian penghalang yang Ye Yuan pasang pada Pagoda Surga Luas ikut menghilang begitu Ye Yuan jatuh. Long Teng langsung keluar dari dalam pagoda dan menatap Ye Yuan cemas.      

Wajah Ye Yuan terlihat begitu pucat. Darah mengalir deras dari dalam dadanya, dia tampak mengerikan.      

Luka yang timbul pada tubuh karena sebuah artefak dewa sulit untuk disembuhkan. Ye Yuan mencoba untuk memutar Seni Regenerasi Naga Lalim sekuat yang dia bisa, namun luka di tubuhnya sembuh secara perlahan.      

"Aku...baik-baik saja!" Ye Yuan menjawab pertanyaan Long Teng dengan susah payah. Wajahnya benar-benar sudah seputih kertas.      

"B-Bunuh dia! Argh...!"     

Ji Canglan melolong keras seolah semua kekuatannya kini tertuju pada suara ini.      

Ternyata, teriakan ini justru diikuti dengan luka sayatan di pinggangnya. Melihat kejadian ini, Jiwa Darah dan ketiga rekannya langsung terkejut.      

Ye Yuan terluka di bagian dadanya, sementara Ji Canglan terluka parah di bagian pinggang. Karena luka ini juga disebabkan oleh sayatan artefak dewa maka nantinya akan sulit untuk disembuhkan.      

Mereka tidak menyangka kalau dalam pertarungan kali ini, Ye Yuan lah yang keluar sebagai pemenang.      

Reaksi cepat Jiwa Darah membuatnya langsung menerjang ke arah Ye Yuan.      

Long Teng yang juga ikut terlihat tegang hendak bergerak sebelum pada akhirnya dihentikan oleh Ye Yuan.      

"Biarkan aku melakukannya!"     

Selesai berbicara, Ye Yuan menggumamkan beberapa kata. Sebuah hukum Dao Dewa yang amat misterius dan sulit untuk dipahami perlahan keluar. Tugu batu Surga Besar berubah bentuk dari ukuran kecil ke besar, datang menghantam ketiga orang ini.      

Jiwa Darah tidak menyangka kalau Ye Yaun masih bisa menyerang kembali. Karena Jiwa Darah dan yang lainnya tidak siap, maka mereka tidak bisa melakukan apa-apa ketika Tugu Batu Surga Besar ini menghantamnya menjadi pecah berkeping-keping. Bahkan gas hitam yang mewujud menjadi ketiganya juga ikut hancur lebur oleh Tugu Batu Surga Besar ini.      

Pedang Penghancur Iblis dan Tugu Batu Surga Besar merupakan dua benda yang membawa kesialan bagi bangsa iblis.      

Sekarang ini, Ye Yuan sudah bisa mengeluarkan sebagian besar kekuatan Tugu Batu Surga Besar yang tidak akan bisa ditahan oleh Jiwa Darah dan kawanannya.      

Tentu saja, karena Ye Yuan berhasil melukai keempatnya dengan jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur, kekuatan mereka jadi berkurang.      

"Huek!"      

Setelah selesai mengalahkan Jiwa Darah beserta rekan-rekannya, Ye Yuan ikut-ikutan muntah darah.Beban di tubuhnya semakin bertambah setelah dia menggunakan energi murni dewa dan hukum-hukum kekuatan Dao Dewa dalam keadaan luka parah.      

"Ye Yuan!" Long Teng dengan cepat langsung menopang tubuh Ye Yuan.      

Ye Yuan mengibaskan tangannya.      

"Aku baik-baik saja! Senior, sebaiknya kau kembali masuk ke dalam Pagoda Surga Luas. Pertarungan ini belum usai."     

Long Teng tampak was-was. Meski begitu, dia masih mau menganggukkan kepalanya mematuhi perintah Ye Yuan untuk masuk ke dalam Pagoda Surga Luas.      

Pertarungan yang Ye Yuan hadapi saat ini bukanlah pertarungan yang bisa Long Teng hadapi.      

Kali ini, sebuah sinar merah darah tertembak ke langit dari tubuh Ji Canglan. Pinggangnya yang hampir putus kini tersambung kembali dan terlihat sangat mengerikan.      

Sepertinya, Ji Canglan menggunakan waktunya dengan baik untuk menyembuhkan lukanya. Untungnya, pedang Ye Yuan tidak mengenai bagian vital tubuhnya. Dalam kondisi seperti ini, petarung biasa saja mungkin tidak akan sampai mati, apalagi Ji Canglan yang berasal dari bangsa iblis.      

Seni Regenerasi Naga Lalim milik Ye Yuan diputar penuh untuk menyembuhkan lukanya. Pada saat yang bersamaan, dia menelan pil obat tingkat 9 yang dia miliki.      

"Kau kejam sekali, Adik Ji!" Kali ini, Ji Canglan yang masih berada di dalam cahaya darah berbicara.      

Nada suaranya terdengar dingin, dia benar-benar mengingat serangan Ye Yuan padanya. Dia mencoba untuk memberikan sedikit demi sedikit umpan pada Ye Yuan namun dia justru dibalas dengan tipu muslihat Ye Yuan. Ye Yuan juga sengaja menunjukkan bagaimana dia mengunci Pagoda Surga Luasnya.      

Pada akhirnya, dia lah yang jatuh ke tangan rencana Ye Yuan. Kali ini, dia yang masih kalah.      

"Kau ternyata licik juga! Kau menyelamatkan mereka untuk dijadikan umpan kamu kan?"     

Ji Canglan membiarkan Jiwa Darah dan yang lainnya bertarung menghadapi Ye Yuan dan membuat luka Ye Yuan semakin parah. Dengan cara seperti ini, Ji Canglan akan punya lebih banyak waktu untuk menyembuhkan lukanya.      

Ji Canglan tahu betul kalau Ye Yuan masih punya kekuatan cadangan. Kalau saja Ye Yuan tidak mundur meski sudah terluka, dan langsung menyerangnya maka kemungkinan besar Ji Canglan tidak akan punya cukup kekuatan untuk membalasnya.      

"Mereka ini adalah sampah di mataku! Mati untukku bukanlah sebuah penghormatan!" Ji Canglan membalas tak peduli.      

"Kau ini memang pantas mati!"      

"H-haha, Adik Ji, kau sudah sampai sini. Apa kau masih tidak paham apa yang aku maksud?"     

"Aku datang ke sini untuk membunuhmu!"     

"Kau tidak akan bisa membunuhku! Kau yang harus mati dalam pertarungan ini!"     

"Begitukah? Kalau begitu....mari kita bertarung sekali lagi! bagaimana?"     

Sambil berbicara, Ye Yuan perlahan bangun. Ji Canglan yang masih berada di tengah-tengah cahaya merah darah tertegun dan menjawab, ketakutan.      

"Kau...bagaimana mungkin kau bisa sembuh dengan cepat?"     

Ye Yuan menjawab dengan tenang.      

"Karena kau tahu kalau aku mendapatkan Kitab Suci Jiwa Dewa Obat, apakah kau masih tidak bisa menebaknya?"     

"Tingkat wawasan batin?" Ji Canglan berbicara tampak ketakutan.      

Pil obat di tingkat wawasan batin mengandung hukum-hukum kekuatan Dao Dewa. Pil ini mampu menghilangkan kekuatan yang ditinggalkan oleh artefak dewa!      

"Jadi..apakah kau sudah siap untuk mati?"     

Suara santai Ye Yuan terdengar. Ada sebuah sabetan pedang yang mengarah ke Ji Canglan. Tak lama kemudian, ekspresi wajah Ye Yuan berubah. Bulu kuduknya berdiri semua.      

Dia merasakan sesuatu dan merasa harus dengan cepat menggunakan jurus teleportasi besarnya.      

"Pedang Terbang Tumpahan Darah!"      

Sebuah suara aneh terdengar dari tempat di mana Ji Canglan berdiri, terdengar berbeda dari suara Ji Canglan. Ye Yuan merasakan adanya tekanan kekuatan yang amat besar begitu pupil matanya menangkap pergerakan pedang terbang berwarna darah.      

"Kekuatan Pedang yang Terhubung dengan Langit!"     

Ye Yuan mengumpulkan kekuatannya dan mengaktifkan Pedang Penghancur Iblis sampai pada batas maksimal. Sebuah jaring pedang padat menyambut pedang-pedang beterbangan yang bergerak mendekat. Pedang-pedang ini bukanlah pedang asli, melainkan perwujudan dari energi pedang yang memadat.      

Energi pedang dan darah menyatu.      

Tak alam kemudian, jejaring pedang Ye Yuan dan pedang darah yang datang dari Ji Canglan bertabrakan.      

Benturan pertama hampir membuat Ye Yuan muntah darah. Tabrakan ini merupakan tabrakan hukum-hukum kekuatan Dao Dewa. Hanya saja, sepertinya Ji Canglan jauh lebih kuat.      

Ye Yuan memutar Seni Dewa Tubuh Berharga Kura-Kura Hitam dan Seni Regenerasi Naga Lalim untuk menekan energi darahnya yang terus mengucur.      

Pada saat bersamaan, Pedang Penghancur Iblisnya tidak berhenti bergoyang hingga tidak ada yang bisa melaluinya.      

Untuk sesaat, Ye Yuan merasakan dadanya seperti tertabrak oleh begitu banyak palu berat.      

Luka yang dia dapatkan sebelumnya tidak langsung sembuh. Di bawah serangan begitu banyak pedang darah ini, luka di tubuhnya menganga lagi.      

"Huek!"      

Akhirnya, Ye Yuan bisa menahan serangan pedang-pedang darah ini namun luka di tubuhnya semakin bertambah parah. Jubah putih Ye Yuan sudah penuh dengan noda darah.     

Ji Canglan memang bukan lawan yang mudah untuk dihadapi. Tubuhnya yang sudah tercabik-cabik kini kembali sembuh.      

"Adik Ji, kau masih menghadapi seranganku ini kan? Kau ini terlalu gegabah. Kemampuan bangsa iblis untuk kembali pulih itu sangat jahat. Kalau kau bisa sembuh tentu aku juga bisa kan?" Ji Canglan berbicara kepada Ye Yuan dengan seringai lebar.      

Darah yang ada di dalam tubuh Ye Yuan sudah kacau. Kali ini, dia bahkan sudah tidak bisa berbicara.      

Pedang-pedang darah yang ditujukan padanya terlihat biasa saja, tapi kekuatannya amat menakutkan.      

Pedang Dewa Penghancur Iblis yang dia kerahkan dengan menggunakan energi murni dewa ternyata tidak mampu menghalau hukum-hukum kekuatan Dao Dewa yang dibawa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.