Dewa Obat Tak Tertandingi

Balas Dendam Pada Musuh Besar



Balas Dendam Pada Musuh Besar

4Dua kekuatan hukum-hukum Dao Dewa saling bertautan. Si Api dilahirkan dari Teratai Api Sandal Pembersih, sementara itu Teratai ini sendiri adalah kloning Ye Yuan. Pikiran dan jiwa Ye Yuan sudah terhubung dengan Si Api. Kedua sosok ini bersatu mensinkronkan mantera sebuah ajian seni.       0

Kekuatan yang muncul dari keduanya jadi lebih besar dari pada hukum-hukum dao Dewa yang dikeluarkan oleh satu orang. Pedang ini menjadi begitu kuat.      

Pupil mata Ji Canglan menyipit, dia ingin melarikan diri. Namun, sayangnya dia sudah telat.      

Suara dentingan keluar dari pedang Ji Canglan yang terpelanting melayang dari tangannya.      

Pedang Penghancur Iblis menusuk tepat ke tubuh Ji Canglan, menghancurkan kekuatan hidupnya. Pedang ini adalah sebuah benda yang amat mematikan bagi Ji Canglan karena memiliki kekuatan yang memang dibuat untuk menghadapi kekuatan iblis. Sementara itu, Hukum kekuatan api dari Si Api mampu memurnikan banyak hal di bawah langit ini.      

Wush!      

Ketika Pedang Penghancur Iblis ini menusuk badan Ji Canglan, satu kepulan gas hitam keluar dari kepala orang ini. gerakan gas ini amat cepat. Namun, ketika mendekati Ye Yuan, semuanya sia-sia karena Ye Yuan mampu mengerahkan Teleportasi Besarnya.      

"Kau ingin melarikan diri?"     

Ye Yuan tertawa ketus. Dengan adanya Teleportasi Besar ini, Ji Canglan yang hanya berwujud gas tidak akan bisa lebih cepat darinya. Ini karena satu kali Teleportasi Besar, Ye Yuan mampu mencapai jarak sejauh 20 ribu kaki.      

Ye Yuan sudah berhasil menghadangnya ketika gas hitam ini belum bergerak jauh. Area 20 kaki yang dinamakan Domain Pedang mengunci Ji Canglan.      

Tepat pada saat ini, satu lapisan api berwarna putih menutupi pinggiran Domain Pedang. Kalau dilihat dari jauh, bentuknya seperti bola api.      

"Apa kau kira aku akan membiarkanmu begitu saja setelah aku membunuh ayah dan istri seseorang?"      

Suara dingin Ye Yuan terdengar seperti datang dari dunia lain. Kebencian yang sudah dia pendam selama 20 tahun ini menyeruak sekarang. Dalam kurun waktu dua dekade ini, siang dan malam yang dia pikirkan hanyalah bagaimana cara membalas dendam. Demi datangnya hari ini, Ye Yuan bahkan hampir kehilangan nyawanya.      

 Ye Yuan lahir sebagai Ji Qingyun, Tuan Muda yang sepenuh hati ingin mengejar kesempurnaan Dao ilmu pengobatan. Hidupnya berubah setelah bereinkarnasi. Dia meneguhkan hatinya mengejar Dao Ilmu Bela Diri untuk menjadi petarung hebat.      

Transformasi ini tidak terasa menyenangkan. Dan sekarang, saat yang dia tunggu-tunggu sudah ada di depan mata.      

"Qingyun, Kau dan aku adalah saudara seperguruan! Aku tidak membunuh kakak ipar! Dia belum mati!"     

Sebenarnya, Ji Canglan juga tidak tahu apakah Yue Mengli ini sudah mati atau belum. Untuk menyelamatkan nyawanya terpaksa dia harus mengatakan hal ini. Dia berharap masih diberi kesempatan untuk hidup.      

Dan benar, begitu Ye Yuan mendengar kalimat ini, ekspresi wajahnya langsung berubah.      

"Di mana Li?"     

"Lepaskan aku dulu. Kalau tidak, kau tidak akan bisa melihatnya!" Ji Canglan mengancam.      

Ye Yuan tersenyum sinis mendengarnya.      

"Apa kau pikir kau masih bisa mengancamku?"     

"Kenapa tidak? Adik Ji, aku tahu kau dengan baik. Aku tahu kalau kau akan melepaskanku kan? Sebelumnya, kau bahkan tidak berani melayangkan serangan mematikan pada mantan murid-murid Balai Pengobatan Raja. Apakah ..kau memang akan membunuhku demi orang yang kau cintai?"     

Ji Canglan terlihat terlihat teguh. Dia memang mengenal Ji Qingyun dengan baik. Dia tahu kalau sekarang ini Ye Yuan sungguh mencintai Yue Mengli karena dia mengakui gadis itu sebagai tunangannya.      

Kepribadian Ye Yuan yang memegang teguh kesetiaan dan hubungan baik membuat Ji Canglan yakin kalau dia tidak akan membunuhnya.      

Ini ...merupakan cara terakhir dan terberat yang bisa Ji Canglan tempuh untuk menyelamatkan nyawanya.Dengan cara ini, dia berpikir kalau Ye Yuan akan menyerah.      

"Apa kau pikir aku akan mempercayai perkataanmu? Kalau Li memang ada di tanganmu, apakah kau akan menunggu hingga sekarang mengatakan hal ini?" jawab Ye Yuan sambil menyeringai sinis. Dia tidak mudah untuk diperdaya seperti ini.      

Ji Canglan tidak kaget. Dia juga ikut membalas dengan seringai dinginnya.      

"Apa kau pikir kalau aku sudah menangkap gadis kecil Keluarga Yue itu, aku akan mengikatnya di sini? Sebelumnya aku pikir dia itu bukan tanda emas untuk menyelamatkan nyawaku. Kau adalah ditakdirkan untuk melewati semua ini; kalau kau ingin memecahkan takdir itu maka putri Keluarga Yue adalah inti dari semua ini! sebelumnya aku sengaja menyebarkan kabar kalau dia meninggal agar kau jatuh ke dalam jurang kehilangan dirimu! Aku tidak menyangka kalau kau ternyata bisa bangkit! Sekarang dia memang tanda emas yang bisa membuatku menghindar dari kematian. Kalau kau tidak percaya, serang saja aku. Kau akan menjadi pengecut yang membuat dia mati!"      

Ye Yuan menjadi ragu.      

Kalau dia tidak mempercayai kalimat Ji Canglan, dia tidak akan berani mengambil resiko ini. Meski hanya ada satu dari sepuluh ribu kemungkinan, Ye Yuan tentu tidak akan berani mempertaruhkan nyawa Yue Mengli.      

Kalau sampai Yue Mengli meninggal dunia karena dirinya maka , tidak akan ada gunanya meski dia berhasil melampiaskan dendamnya pada Ji Canglan.      

Dalam hati, Ji Canglan senang begitu dia melihat ekspresi ragu Ye Yuan. Dia kemudian memanfaatkan kesempatan ini.      

"Kau tidak perlu meragukan kemampuan gadis itu. Dengan kekuatan yang dia miliki, apa kau pikir dia bisa melarikan dari tekanan dan kepunganku? Kau juga sudah menyaksikan sendiri bagaimana kuatnya Hujan Darah. Apa kau pikir gadis itu bisa kabur dari tangannya?"     

Dahi Ye Yuan berkerut. Dia mulai goyah. Menurutnya, meski Li mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melarikan diri, dia sepertinya memang tidak mungkin bisa menandingi Hujan Darah.      

Sepertinya, apa yang dikatakan Ji Canglan memang benar.      

"Aku bisa melepaskanmu, tapi aku ingin melihat Li dulu!" kata Ye Yuan.      

Ji Canglan menanggapi, "Dia sudah dibawa ke Balai Petarung Dewa. Mereka sudah tahu kalau tubuhku sudah hancur. Kalau aku belum kembali dalam kurun waktu tiga hari maka dia pasti sudah akan dibunuh. Kau...tidak memiliki pilihan lain!"      

Ji Canglan begitu fasih mengutarakan apa yang di dalam pikirannya. Kalimatnya terdengar menyakinkan. Dia memang orang yang licik, orang seperti Ye Yuan saja sulit untuk melihat cacat kalimatnya.      

Akhirnya, Ye Yuan perlahan membuka Domain Pedangnya. Api putih pucat perlahan menghilang. Begitu melihat hal ini, Ji Canglan sangat senang meski begitu dia pandai sekali membuat aura energinya tidak beriak.      

"Hahaha...Adikku yang baik, kita akan bertemu lagi!"      

Ji Canglan tertawa. Kepulan gas hitam berubah menjadi satu sinar cahaya yang langsung pergi menuju cakrawala.      

Kali ini, sosok perawakan cantik muncul dari arah berlawanan.      

"Kakak Yuan! Apakah aku baik-baik saja?"     

Sosok cantik tidak lain adalah Yue Mengli. Dia terlihat begitu kelelahan.      

Ada sebuah pepatah yang bilang bahwa orang yang paling memahamimu adalah orang yang kau sayangi atau bahkan musuhmu. Ketika Yue Mengli melihat kondisi Kota Bulan Terang dan Surya Luas yang mengerikan, dia langsung tahu kalau Ye Yuan datang ke sana untuk mencari Ji Canglan. Di bawah kondisi seperti ini, sangat tidak mungkin Ye Yuan masih memiliki pilihan lain selain mengamuk, membalas dendam.     

Hal inilah yang membuat Yue Mengli langsung bergegas ke sini. Pada saat bersamaan, Ye Yuan dan Ji Canglan menemukannya.      

Di sisi lain, Ji Canglan menggunakan seluruh kekuatan yang dia miliki untuk melarikan diri sejauh mungkin dari jangkauan Ye Yuan. Sekujur tubuh Ye Yuan gemetar. Tanpa berpikir panjang,dia melepas serangan Teratai Api Pedang Murka.      

Energi pedang putih pucat berbentuk bunga teratai membelah langit, melayang mengejar Ji Canglan.      

Meski Ji Canglan memang cepat tapi mana mungkin dia menandingi energi pedang ini?      

"Ahh...Ji Qingyun, akhir hidupmu tidak akan baik!"      

Sebuah lengkingan mengenaskan menyebar ke seluruh penjuru langit. Perlahan suara itu menghilang. Energi Pedang Penghancur Iblis dan Api Suci Sandal Pembersih langsung membakar gas hitam Ji Canglan.      

Sosok sombong dan berkuasa ini akhirnya mati di tangan Ye Yuan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.