Dewa Obat Tak Tertandingi

Pamer Kekuatan



Pamer Kekuatan

2Raja Dewa Lembayung Ekstrim!       2

Semua orang tidak menyangka kalau Raja Dewa Lembayung Ekstrim yang baru saja masuk ke daftar Sepuluh Raja Dewa Hebat juga datang untuk menemui Ye Yuan. Kali ini, situasinya akan menjadi lebih menarik.      

"Tolong kembali, tidak ada yang menarik!"     

Ye Yuan berbicara, membalikkan badan dan pergi. Ekspresi wajah Duan Zhengxiao menjadi lebih masam langsung berubah menjadi sebuah lengkungan cahaya ungu yang melolong ke arah Ye Yuan.      

Teleportasi Besar!      

Duan Zheng masih berada di udara.      

Dahi Ye Yuan berkerut dan dia berbicara dengan nada ketus.      

"Aku tidak memiliki cukup waktu untuk ikut permainan seperti ini denganmu! Kalau kau memaksaku maka jangan salahkan kalau pedangku tidak akan berbelas kasihan pada semua orang."     

Sejujurnya, Ye Yuan sangat kesal dengan orang-orang ini. Bangsa iblis akan segera menebarkan bencana di permukaan bumi. Dan orang-orang ini masih suka bertarung ke sana ke mari untuk mencari reputasi. Entah apa pentingnya hal seperti ini.     

Sekali dua dewa iblis sudah pulih kekuatannya maka sosok sebesar Zhuge Qingxuan akan terlihat seperti seekor semut saja di hadapan mereka, apalagi yang lainnya.      

Duan Zhengxiao justru tersenyum.      

"Kenapa Kakak Ye harus bersikap seperti ini? Aku hanya datang ke sini untuk mencari lawan. Kenapa kau justru mengusirku? Atau...mungkin selain jurus Teleportasi Besar ini...yang lainnya sama sekali tidak bagus? Atau..apakah Si Raja Dewa Melebihi Surga ini hanyalah seorang raja dewa yang melarikan diri?"     

Begitu Ye Yuan mendengar ini, dia langsung tersenyum.      

"Kau menggunakan provokasi rendahan. Sepertinya kau ini memang sungguh merendahkanku! Apa pun gelar yang aku dapat, itu adalah buatan Menara Rahasia Surga sendiri. Hal yang kau banggakan sama sekali tidak ada gunanya bagiku!"     

"Heh, omong kosong! Kalau kau memang tidak peduli, kenapa kau tidak maju ke depan? Orang lain bertarung untuk mendapatkan kemasyhuran dan pujian, apa kau pikir kalau kau satu-satunya yang tidak? Hah! Lucu sekali!" Duan Zhengxiao mencemooh.      

Ye Yuan akhirnya sadar kalau si Duan sama sekali tidak bisa diajak bicara. Dia punya maksud tersembunyi.     

Ye Yuan masih tidak peduli. Dia hanya berbicara dengan nada acuh tak acuh.      

"Lakukan apa yang membuatmu senang! Terserah! Aku akan memberikan waktu tiga hari! Kalau kalian masih bergerombol di sini maka bunuh mereka semua tanpa ampun, Ao Qian. Ayo kita pergi dari sini!"     

Selesai berbicara, Ye Yuan membawa Ao Qian kembali ke klan naga. Ekspresi Duan Zhengxiao tampak gamang namun dia tidak berani mengejar keduanya.      

Meski sekarang ini kekuatan klan naga memang sedang turun, semua orang tahu kalau klan ini masih memiliki fondasi kekuatan yang amat kuat dan tidak bisa diprovokasi. Jadi, Duan Zhengxiao tidak memiliki nyali untuk datang ke sana.      

Meski begitu, dia sama sekali tidak memikirkan ancaman Ye Yuan. Dia memutuskan untuk menunggu selama tiga hari di luar wilayah klan naga. Dia ingin tahu apakah Ye Yuan memang memiliki sesuatu atau dia hanya mencoba menggertak saja.      

Kalau sampai tiga hari nanti, Ye Yuan tidak berani keluar maka bisa disimpulkan kalau Ye Yuan hanya terlihat kuat di luar namun sebenarnya dia adalah orang yang lemah. Tidak ada yang perlu ditakutkan dari orang seperti ini.      

....     

"Tuan, orang-orang itu benar-benar memprovokasi kita. Apakah kita hanya akan membiarkan seperti ini saja?" Ao Qian tampak tak senang.      

Ao Qian merasa kalau sudah banyak hal yang berubah di dunia ini. Setelah dia lepas dari penjara bawah tanah yang mengurungnya selama 20 ribu tahun, dia menemukan kalau sudah ada begitu banyak petarung hebat di Dunia Tinggi. Hari ini, ada seorang petarung yang tiba-tiba muncul dan hampir merenggut nyawanya hanya dengan serangan satu telapak tangan. Untungnya, Yang Mulia Ye Yuan datang untuk menolongnya.     

Ye Yuan justru mendesah berat.     

"Kalau bukan karena aku memikirkan malapetaka yang akan dibawa oleh bangsa iblis, aku sudah akan membunuhnya karena dia menyerangmu. Sekarang ini, hanya sedikit petarung di Dunia Tinggi yang mampu menguasai ilmu setinggi dia. Jadi kalau aku membunuhnya maka akan berkurang satu petarung hebat kita!"     

Baru setelah Ao Qian mendengar perkataan Ye Yuan, dia tahu apa yang dipikirkan oleh tuannya ini. Rasa tidak senang yang tadi menyelimuti hati Ao Qian pun langsung hilang.      

Ao Qian sendiri sudah mengalami malapetaka bangsa iblis ini 50 ribu tahun yang lalu. Meski dulu dia tidak berperang di garis depan, dia masih ingat dengan jelas bagaimana menakutkannya pertempuran antara bangsa iblis dan manusia waktu itu.      

"Tuan, maafkan aku yang berpikiran pendek! Aku justru marah pada Tuan.. tolong hukum aku!" Ao Qian berbicara sambil menahan malu.      

Ye Yuan tersenyum. "Bagus kalau kau sudah paham. Kau sepenuhnya tidak salah dalam hal ini."     

....     

Tiga hari berlalu dalam waktu sekejap. Para petarung yang berkumpul di luar wilayah klan naga belum pergi juga. Mereka juga tidak berani masuk ke wilayah klan naga.      

Ye Yuan sudah menunjukkan kekuatannya untuk membuat kagum orang-orang ini. Hanya saja, mereka ini bertahan karena ingin menyaksikan sendiri siapa yang lebih kuat dan lemah di antara dua petarung baru di jajaran Sepuluh Raja Dewa Hebat ini.      

"Sampai sekarang, Ye Yuan belum keluar. Dia tidak hanya membual kan?"      

"Apa yang kau katakan? Tidakkah kau lihat bagaimana dia memotong tangan Cao Yunzhi dengan begitu ganasnya? Orang seperti ini bukan orang yang bisa kita 'mangsa'!"     

"Benar! Tapi Raja Dewa Lembayung Ekstrim adalah orang yang berstatus sama dengan Ye Yuan. Kalau memang ada jarak, aku kira jarak kekuatannya tidak akan jauh kan?"     

"Ehm..masuk akal! Kalau Ye Yuan memang bisa mengalahkan Duan Zhengxiao itu berarti peringkat yang diberikan oleh Menara Rahasia Surga tidak salah. Tapi kalau nantinya hasilnya Ye Yuan hanya memang tipis atau mungkin seimbang maka gelar yang diberikan oleh Menara Rahasia Surga terlalu berlebihan."     

Orang-orang saling berdiskusi. Pertarungan antara dua Raja Dewa Hebat ini memang menarik perhatian banyak orang. Beberapa hari ini sebenarnya, ada beberapa petarung yang datang dengan maksud untuk menantang Ye Yuan, tapi ketika mereka melihat sudah ada petarung macam Duan Zhengxiao ada di sini, maka mereka memutuskan untuk mundur.      

Sekarang ini, di luar wilayah klan naga, hanya ada Duan Zhengxiao yang masih berdiri menantang Ye Yuan.      

"Sepertinya kau masih belum mau menyerah!"     

Suara dingin Ye Yuan terdengar. Semua orang yang mendengar suara tersebut langsung bersemangat. Pertarungan besar akan segera dimulai!     

Duan Zhengxiao tersenyum tipis.      

"Bertarunglan denganku, setelah itu aku akan menyerah!"     

Ye Yuan tidak terlalu memperhatikannya.      

"Aku hanya akan mengeluarkan satu serangan. Yang ada hanya mati atau hidup. Tidak ada yang kalah atau menang."     

Ada segurat senyum mencemooh dari bibir Duan Zhengxiao.      

"Apa kau kira aku ini pernah takut? Silahkan menyerang terlebih dahulu!"     

Ye Yuan menggelengkan kepalanya. Dia mendesah, "Kau sudah bertahun-tahun mendalami ilmumu sebelum pada akhirnya kau masuk ke dalam Sepuluh Raja Dewa Hebat. Apa kau tidak sabar ingin mati? Karena kau yang memintanya maka aku akan mengabulkan permintaanmu."     

Duan Zhengxiao tidak begitu ingin mendengarkan perkataan Ye Yuan.      

Selesai berbicara, aura Ye Yuan langsung berubah. Dua gejolak hukum-hukum kekuatan Dao Dewa langsung menyelimuti seluruh tempat. Raut wajah Duan Zhengxiao juga ikut berubah. Tak lama kemudian, cahaya ungu lembayung bersinar terang.      

Begitu dia melihat Ye Yuan mengeluarkan aura kekuatan yang sebesar ini, tentu saja Duan Zhengxiao tidak berani menyembunyikan kekuatan sebenarnya. Pancaran sinar ungu menyebar seperti sebuah domain raja dewa.      

Sinar ungu terlihat begitu berbahaya. Sepertinya memang bukan sebuah keberuntungan saja kalau Duan Zhengxiao mampu menggeser posisi Raja Dewa Senar Solo dan Tombak Besi.     

Di sisi lain, Ye Yuan justru memilih untuk mengabaikannya. Domain Pedangnya sama sekali tidak takut terhadap cahaya ungu lembayung milik Duan Zhengxiao.      

"Domain Dewa!" Duan Zhengxiao berteriak.      

Kali ini dia sungguh terkejut dan bahkan ketakutan.      

Dia akhirnya sadar kalau Ye Yuan memang tidak menyombongkan diri atau membual di hadapannya. Orang ini memang memiliki kekuatan untuk membunuhnya.      

Sayangnya, Teratai Api Pedang Murka milik Ye Yuan sudah dilepaskan. Dua hukum kekuatan Dao Dewa saling bertautan, dan menghancurkan.      

Duan Zhengxiao terlihat begitu putus asa. Dia belum bisa menerima kenyataan yang ada di hadapan matanya. bukankah baru beberapa hari ini dia terpilih masuk jajaran Sepuluh Raja Dewa Hebat? Apakah dia akan mati dengan cara seperti ini?     

Tiba-tiba, ekspresi wajah Ye Yuan berubah menjadi begitu serius. keadaan di sekitarnya menjadi tak menentu dan tak nyata.      

Duar!      

Ada getaran ungu lembayung muncul namun anehnya tubuh Duan Zhengxiao sama sekali tidak terluka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.