Dewa Obat Tak Tertandingi

Pengecut



Pengecut

4"Raja Dewa Melebihi Surga sekarang menantang Raja Dewa Kegelapan? Apakah Ye Yuan sudah gila? Tidakkah dia tahu kalau ada perbedaan besar antara peringkat kelima dan keenam Sepuluh Raja Dewa Hebat?"      
2

"Sepertinya mereka memang bermusuhan! Sepertinya ada konflik di Lubang Pembantaian Suci waktu itu."     

"Oh iya, bukankah Menara Rahasia Surga bilang bahwa mereka akan mengumumkan perubahan peringkat pada Sepuluh Raja Dewa Hebat baru-baru ini? Apakah...itu ada kaitannya dengan pertarungan ini? "     

"Menara Rahasia Surga sungguh menakutkan. Mereka bisa menebak kejadian ini sebelumnya. Sungguh kata "Rahasia Surga" dalam nama mereka memang cocok.      

....     

Ye Yuan dan Sikong Shang sudah siap untuk bertarung. Banyak orang yang berspekulasi. Kabar yang diumumkan oleh Menara Rahasia Surga sudah tersebar ke penjuru Dunia Tinggi. Meski Lautan Iblis Kacau ini sebuah wilayah pinggiran, mereka juga tahu tentang hal ini.      

Raja Dewa Kegelapan hampir tidak pernah menunjukkan kekuatannya di hadapan banyak orang jadi tidak ada yang benar-benar tahu seberapa kuatkah dirinya.      

Tapi dia pastinya sangat kuat karena menduduki posisi kelima dalam jajaran Sepuluh Raja Dewa Hebat.      

Begitu Ye Yuan mendengar kalau Sikong Shang mengincar artefak dewanya, Ye Yuan tersenyum.      

"Artefak dewanya ada di sini. Kalau kau bisa membunuhku maka kau akan bisa mendapatkannya".     

"Kalau begitu...aku akan datang mengambilnya."     

Suara pelan Sikong Shang terdengar. Tiba-tiba langit menjadi gelap. Suaranya terdengar begitu berkuasa seolah tidak ada yang lebih berkuasa dari dirinya. Meski Ye Yuan yang ada di hadapannya sekarang ini juga merupakan salah satu Raja Dewa Hebat, dia sama sekali tidak mengindahkannya.      

Langit berwarna merah darah sudah dikelilingi oleh kegelapan kali ini. Tak lama kemudian, langit itu benar-benar menjadi hitam dan orang-orang pun sudah tidak bisa melihat jari mereka sendiri.      

Pada saat bersamaan, ada begitu banyak suara ketakutan terdengar.      

"Aku. ...aku tidak bisa melihat apa-apa."     

"Ada apa ini? Aku...tidak bisa merasakan adanya energi murni di sekitarku!"     

"OH...energiku sekarang mengalir pergi dari tubuhku!"     

....     

Sikong Shang memang pantas menyandang gelar 'Kegelapan'. Begitu dia beraksi, dia seolah merampok semuanya. Pada petarung yang ada di sini tidak bisa melihat dan energi murni yang ada di sekitar mereka pun terputus.      

Bukan hanya itu. Di dalam wilayah kegelapan ini, energi murni orang-orang mengalir keluar dari tubuh seolah mereka tidak mengeluarkan jurus bela diri atau metode peningkatan kekuatan apa pun.      

Gaya bertarung seperti ini sungguh tidak masuk akal. Dalam kegelapan, Sikong Shang berbicara dengan nada acuh tak acuh.      

"Aku tahu kalau kau ini adalah Raja Dewa Hebat keenam yang baru. Tapi, bagiku sama saja. terakhir kali, karena aku sedang bertapa di Lubang Pembantaian Suci maka kau beruntung bisa melarikan diri. Aku tidak menyangka kalau sekarang kau ternyata mengantarkan dirimu ke sini. Kalau begitu....aku tidak akan bersikap sopan lagi. Berputus asalah dan matilah dalam kegelapan."     

Seketika, kekuatan menerkam datang menakutkan dalam kegelapan. Ye Yuan merasakan kalau energi murni dalam tubuhnya ternyata mengalir keluar dengan cepat.      

Konsep Kegelapan ini membawa hukum-hukum kekuatan Dao Dewa dan mampu menerkam segalanya. Semua sambungan antara dunia luar dan kegelapan yang ada di sini terputus.      

Setelah melewati kepanikan, emosi para petarung ini sudah mereda. Mereka tahu kalau Raja Dewa Kegelapan ini tidak sedang mengincar mereka. Ye Yuan yang seharusnya kehilangan harapannya saat ini karena berada tepat di tengah kegelapan. Dia lah yang seharusnya putus asa.      

"Dia memang pantas menyandang gelar kelima. Jurus bela Raja Dewa Kegelapan ini sungguh tidak masuk akal."     

"Benar! Kita tidak bisa melihat, menyentuh, dan energi murni kita juga dirampas paksa, bagaimana mungkin masih bertarung dalam kondisi seperti ini?"     

"Raja Dewa Melebihi Surga kali ini dalam mara bahaya. Dia terlalu gegabah datang untuk menantang Raja Dewa Kegelapan di posisi kelima. Bukankah pertarungan ini hanya akan terlihat sebagai ajang di mana Ye Yuan mengantarkan nyawanya.      

"Sepertinya perubahan yang akan diumumkan oleh Menara Rahasia Surga ini bertujuan untuk menyingkirkan nama Ye Yuan."      

....     

Mereka bukannya merendahkan Ye Yuan, hanya saja pergerakan Sikong Shang begitu mengerikan saat ini.      

Tidak ada yang pernah melihat bagaimana Si Sikong Shang bertarung. Namun seketika dia beraksi, semua orang terkejut dibuatnya.      

Konsep Kegelapan sangat sulit untuk dikuasai. Pertama, belum pernah ada yang bisa menguasai kekuatannya kegelapan sampai pada tahap Sikong Shang ini.      

Memutus energi murni ini sama seperti melukai si petarung. Para petarung yang sudah mencapai tingkatan Raja Dewa Hebat bergantung pada pemahaman Dao Dewa dan mengerahkan energi bumi dan langit untuk bertarung.      

Kalau mereka tidak mampu menggerakkan energi bumi dan langit kemudian bergantung pada energi murni mereka sendiri untuk bertarung, maka kondisi ini sama halnya dengan bunuh diri.      

Dan sekarang ini, Raja Dewa Kegelapan memotong seluruh energi murni seperti ini. Selain itu, kegelapan ini juga mampu mempercepat pengeluaran energi murni seorang petarung. Dalam kondisi di mana satu petarung energinya semakin berkurang dan yang lainnya terus naik, maka tidak mungkin akan ada pertarungan yang terjadi.      

Di mata mereka, pergerakan ini tidak memiliki titik lemah. Bahkan, jika Raja Dewa yang Menstabilkan Surga datang, dia juga pasti akan sakit kepala.      

Waktu perlahan berlalu, tapi Ye Yuan sama sekali tidak bergerak. Sementara itu, Raja Dewa Kegelapan sama sekali tidak cemas.      

Dunia ini seperti jatuh ke dalam jurang keheningan.      

"Kau sepertinya sama sekali tidak khawatir."      

Tiba-tiba Sikong Shang memecah keheningan.      

"Untuk apa aku harus cemas? Apa menurutmu aku harus mencemaskan jurus murahanmu itu?" Kalimat Ye Yuan menyiratkan cemoohan.      

"Haha, kau ini sangat menarik dan berbeda dengan orang-orang yang aku bunuh sebelumnya."     

Sikong Shang tidak marah dan masih bersikap tenang.      

Ye Yuan diam dan baru berbicara lagi setelah beberapa saat.     

"Kau...membunuh You Wuya dan pantas untuk mati!"     

"Anak itu memang cukup berbakat. Seharusnya dia senang mendapatkan kehormatan menjadi kloningku. Setahuku, kau tidak terlalu berinteraksi dengannya?" Sikong Shang berbicara dengan nada apatis seolah dia sedang membicarakan masalah biasa.      

Ye Yuan diam lagi. Dia begitu marah dengan sikap Sikong Shang. Namun, semakin dia marah, dia semakin terlihat tenang.      

"Dia....bisa dikatakan adalah guruku!" jawab Ye Yuan.      

"Oh jadi seperti ini. Sayang sekali, kau juga akan mengikuti jejaknya. Baiklah, waktumu sudah habis. Aku akan membunuhmu. Keluarkan artefak dewamu. Jika tidak maka kau tidak akan punya kesempatan untuk melawanku," Sikong Shang berkata dengan nada santai.      

"Aku tidak perlu sebuah artefak dewa untuk menghadapimu."     

"Haha, kau sungguh percaya diri."     

Sikong Shang tertawa mengejek dan kemudian langsung menyerang Ye Yuan.      

Dalam kegelapan, ada sebuah tangan raksasa yang melayangkan pukulan ke Ye Yuan. Kekuatan pembunuhan berkumpul di dalamnya dan tidak memudar. Keadaannya sama dengan sebuah tembakan panah yang dilesatkan dari kegelapan karena tidak ada pertanda yang terlihat sebelumnya.      

Ye Yuan sepertinya tidak menyadari datangnya tembakan tersebut. Dia masih membelakangi telapak tangan ini. Dalam kegelapan, ada seulas senyum sinis yang terbentuk di bibir Sikong Shang.      

Seperti yang dia duga, dia merasa Ye Yuan hanya pintar membual.      

Wush!      

Tiba-tiba, senyuman Sikong Shang menghilang. Tangannya tidak mengenai apa pun.      

Sebelumnya, tubuh Ye Yuan bergerak aneh dan menghindari serangan tangannya. Ini pasti hanya kebetulan belaka!      

Dalam kegelapan, Sikong Shang membetulkan sudut serangannya dan mengarahkannya pada Ye Yuan sekali lagi.      

Sayangnya, serangan ini lewat.      

"Haha, apakah si Raja Dewa Kegelapan yang mulia ini hanya seorang pengecut yang bisanya menyerang orang dari belakang?"     

Dalam kegelapan, suara cemoohan Ye Yuan terdengar.      

Sikong Shang jadi paham kalau ini bukanlah sebuah kebetulan.      

Ye Yuan mengetahui dari mana dia menembakkan serangannya.      

"Kau bisa merasakan keberadaanku?" kalimat Sikong Shang menyiratkan ketidakyakinan.      

Keadaan benar-benar gelap, tidak ada apa pun yang bisa terlihat. Dan anehnya, tubuh Sikong Shang bisa menyatu dengan kegelapan ini.      

Apalagi mata, bahkan indra perasa pun tidak akan mampu untuk menemukannya. Namun, Ye Yuan ternyata bisa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.