Dewa Obat Tak Tertandingi

Sombong



Sombong

2"Kanuo berkata kalau Ye Yuan mungkin sudah memasuki Pegunungan Dewa Gugur. Namun, sekarang begitu banyak orang di sini. Jadi, dari mana kita harus mulai mencarinya?" Zhuge Qingxuan mengerutkan dahinya sambil berbicara.      2

"Haha, Raja Dewa yang Menstabilkan Surga, tenang saja. Yang Mulia Kanuo ini bisa tahu tentang rahasia langit jadi pasti akan ada peristiwa besar di sini. Menurutku, bocah itu tidak akan pergi ke tempat biasa!" Si Tua Han melihat tajam ke arah Zhuge Qingxuan.      

Dahi Qingxuan mengerut lagi.      

"Apakah kau sedang membicarakan...wilayah larangan dewa?"     

Wilayah Pegunungan Dewa Gugur ini dibagi menjadi beberapa bagian; wilayah aman, wilayah Dao Terlarang, Wilayah Hampa Terlarang dan yang paling mengerikan wilayah Dewa Terlarang.      

Wilayah-wilayah ini dipenuhi dengan darah para petarung yang sudah datang ke sini selama puluhan ribu tahun.      

Orang-orang yang sedang berkumpul ini berada di wilayah aman dan tentu saja kata aman ini tidak benar-benar aman. Ketika sudah mendekati wilayah Dao Terlarang, situasi akan menjadi lebih berbahaya. Orang-orang mungkin tidak akan bisa berlenggang senyaman sekarang. Istilah Dao Terlarang diambil bermakna petarung Kedalaman Dao yang dilarang masuk ke wilayah ini. Bahkan seorang petarung di tingkat puncak Kedalaman Dao sekalipun akan sulit untuk bertahan hidup di sini.      

Sementara itu, wilayah Hampa Terlarang mengacu kepada larangan yang diberikan pada petarung tingkat Mistik Hampa. Di antaranya, sepuluh Raja Dewa Hebat juga masuk kategori ini.      

Zhuge Qingxuan dulu pernah masuk ke wilayah Pegunungan Dewa Gugur ini namun wilayah paling dalam yang bisa dia masuki adalah wilayah Hampa Terlarang. Wilayah legendaris macam Dewa Terlarang menjadi tempat di mana petarung di tingkat Maha Dewa sekali pun tidak akan berani sembarangan memasukinya.      

Di sinilah, petarung Maha Dewa banyak yang gugur.      

Zhuge Qingxuan pun gemetar ketakutan ketika dia menebak tujuan Ye Yuan. menurutnya, Ye Yuan ini sungguh berani.      

"Heh, Raja Dewa yang Menstabilkan Surga tidak perlu terlihat seperti ini. Ye Yuan itu bocah pintar. Dia pasti sudah menebak kalau Kanuo sekarang sedang mengembalikan kondisi puncaknya. Nanti kalau dia sudah selesai, tidak ada seorang pun di Dunia Tinggi yang akan bisa melawannya. Untuk menghentikan Kanuo, dia perlu menjadi petarung pertama yang bisa menembus rintangan selama 100 ribu tahun ini untuk mencapai tingkatan Maha Dewa. Dan di seluruh penjuru Dunia Tinggi, hanya Pegunungan Dewa Gugur ini yang bisa memungkinkan seorang petarung untuk mencapai tingkatan Maha Dewa!"     

Si Tua Han mampu menebak jalan pikiran Ye Yuan dengan tepat. Sekarang ini, cara Ye Yuan ini menjadi satu-satunya jalan keluar untuk menghadapi bangsa iblis.      

Hanya saja, untuk menyamai kekuatan Kanuo, Ye Yuan perlu puluhan ribu tahun untuk menggapainya.      

Selain itu, tanpa adanya izin dari Dao Surga, tidak mungkin ada orang yang bisa mencapai tingkatan Maha Dewa.      

"Hehe, meskipun dia nanti bisa masuk ke wilayah Dewa terlarang, dia tidak akan bisa keluar hidup-hidup," kata Zhuge Qingxuan dengan senyum dingin.      

"Entah dia bisa keluar atau tidak, aku tidak tahu. Satu yang pasti kita harus menghentikannya supaya tidak masuk ke Pegunungan Dewa Gugur ini. Meksi kesempatan untuk mencapai tingkatan Maha Dewa sangat kecil, jangan lupa kalau dia adalah Putra Mandat Langit. Bukan sesuatu yang aneh kalau nanti ada keajaiban yang terjadi padanya," kata si Tua Han.      

"Huh! Dia tidak akan berhasil! Aku akan merobek-robeknya kali ini! kalau tidak, aku tidak akan bisa membuang rasa benci ini dalam hatiku!"      

Ekspresi wajah Zhuge Qingxuan sudah begitu pucat. Rasa bencinya terhadap Ye Yuan sudah setinggi langit. Terakhir kali dia bertemu dengan Ye Yuan di klan naga, dia hampir mati. Rasa malu ini tidak pernah dia temui selama ribuan tahun. hanya dengan membunuh Ye Yuan, dia bisa membuang kebenciannya.      

....     

Sementara itu, Ye Yuan palsu sudah babak belur dihajar begitu banyak orang. Cahaya Putih palsu juga mengembalikan seluruh tanaman obat dan kristal yang jumlahnya begitu banyak.Dia rugi dua kali.      

"Ohh...ohh....kristal murniku! Kembalikan kristalku.."     

Si Ye Yuan palsu menangis keras. Sementara itu, Ye Yuan dan rombongannya sudah pegi jauh.      

"Kakak Ye, apa...yang harus kita lakukan sekarang? Kenapa kita tidak menunggu di wilayah Dao Terlarang kemudian kita akan mencari waktu yang tepat untuk menipu mereka? Dengan pengetahuan kiat tentang wilayah Dao Terlarang, aku kira mereka tidak akan bisa mengalahkan kita!" kata Cahaya Putih palsu.      

Tangisan keras si Ye Yuan palsu tiba-tiba terhenti. Dia menatap Cahaya Putih palsu dengan tatapan mata anehnya.      

"Apa kau ini babi? Kalau kau ingin mati maka jangan bawa-bawa aku. Kali ini, sudah beruntung kita masih hidup! Kau masih berencana untuk memprovokasi mereka?"     

Si Ye Yuan palsu membentak keras Cahaya Putih palsu. Dia tidak sadar kalau saat ini dialah si bodoh yang sebenarnya.      

"K-Kakak, apa yang salah? Apakah mereka ini memang benar-benar luar biasa?" kata Cahaya Putih melongo.      

Ye Yuan palsu memelankan suaranya.      

"Lebih dari luar biasa! aku pasti sudah menginjak kotoran anjing ketika aku keluar pagi ini! sial sekali, aku bisa bertemu dengan si aslinya!"      

"K-K-K –Kakak! Maksudmu..maksudmu.."      

Kedua mata Cahaya Putih palsu melebar, dia bahkan terbata-bata ketika berbicara.      

"Shh..ap akau mau mati? Bagus kalau kau tahu, tidak usah berteriak! Dia sengaja menekan kekuatannya supaya orang-orang tidak tahu. Kalau kita menyerangnya, kita pasti sudah mati!" si Ye Yuan palsu cepat-cepat menghentikan rekannya.      

....     

Setelah melewati sebuah selingan, Ye Yuan dan rombongan berjalan lurus memasuki wilayah Dao Terlarang.      

Sepanjang perjalanan, mereka bertemu mara bahaya kecil. Akan tetapi dengan kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang ini, rintangan ini tidak berarti.      

"Kakak, kenapa orang-orang di depan itu berhenti berjalan?" tanya Cahaya Putih.      

Di depan mereka, ada sekelompok petarung yang berhenti di depan kaki pegunungan. Pemandangan aneh ini menarik perhatian Ye Yuan dan yang lainnya.      

"Ayo, kita ke sana untuk melihatnya!" kata Ye Yuan.      

Ye Yuan dan yang lainnya sudah sampai di kaki gunung. Setelah bertanya sekilas ke sana ke mari, mereka tahu kalau ada sekitar sepuluh orang yang sudah kehilangan nyawanya di tengah perjalanan ke gunung.      

Di antara mereka, ada yang kekuatannya di puncak Kedalaman Dao.      

Semua orang takut ketika mendengar kabar ini sehingga mereka berhenti di kaki gunung. Dan sepertinya, lereng gunung ini menjadi satu-satunya jalan menuju kedalaman Wilayah dao Terlarang.      

Ye Yuan barusan akan maju ketika dia melihat ada beberapa orang turun dari langit. Mereka adalah Zhuge Qingxuan dan rombongannya.      

Zhuge Qingxuan melihat ke arah semua petarung di depannya. Dia sembarangan memanggil seseorang, "Kau, ke sini!"      

Si petarung kaget, namun tidak berani membantah. Dia maju ke depan.      

"Katakan, ada apa dengan Pegunungan Jiwa Patah."     

Kalimat yang diucapkan Zhuge Qingxuan mengandung rasa tidak bisa dibantah. Si petarung ini tidak berani untuk menentang dan hanya bisa bercerita tentang peristiwa yang terjadi di sini.      

Si petarung merasa kalau dirinya akan baik-baik setelah dia bercerita. Tidak disangka ternyata Zhuge Qingxuan berpikir sebentar dan berkata padanya, "Kau, masuk! Kau juga, kau, kau....semua masuk ke gunung!"     

Dia memilih sekitar sepuluh orang. Orang-orang terlihat gemetar, mereka terlihat begitu putus asa.      

Orang Zhuge pilih memiliki kekuatan di tingkat Raja Dewa. Dia jelas ingin orang-orang membersihkan jalur di depan.      

"Zhuge Qingxuan, bukankah kau ini sudah keterlaluan menindas orang? Atas dasar apa kau menggunakan kami sebagai kambing hitam?" Seorang petarung raja Dewa protes, marah.      

Zhuge Qingxuan tersenyum mencemooh.      

"Atas dasar apa? Aku ini adalah Raja Dewa yang Menstabilkan Surga!"     

Selesai berbicara, dia mengeluarkan jarinya. Sebuah kekuatan yang amat menakutkan diarahkan tepat ke orang itu.      

Duar!      

Orang ini langsung meledak berkeping-keping.      

"Sekarang, apakah masih ada yang keberatan?" Zhuge Qingxuan mengedarkan pandangannya pada semua orang sambil berbicara dengan nada dingin.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.