Dewa Obat Tak Tertandingi

Penyerapan Jiwa



Penyerapan Jiwa

3"Sebenarnya, aku sudah menjadi penggemarmu sejak aku melihat kekuatanmu di klan naga waktu itu. Aku sungguh terkesan, Yang Mulia!" kata Ye Sheng.       2

Ternyata, ketika Menara Rahasia Surga mengumumkan Sepuluh Raja Dewa Hebat, Ye Sheng merupakan salah satu penantang yang datang ke klan naga. Tentu saja setelah itu dia tahu kalau orang yang dia tantang ini memiliki kekuatan jauh di atasnya.      

Ketika dia menyaksikan sendiri seberapa kuatnya Ye Yuan, Ye Sheng justru menjadi pendukungnya. Sebagai seorang penggemar, Ye Sheng sudah menghabiskan banyak uang dan tenaga untuk membeli berbagai macam informasi dari Menara Rahasia Surga.      

Ye Sheng jadi tahu kalau selain menguasai konsep ilmu bela diri yang amat tinggi, Ye Yuan juga memiliki tubuh yang sama atau bahkan jauh lebih kuat dari energi murninya.      

Selain itu, selain Yue Mengli, masih ada satu wanita lagi yang kekuatannya tidak main-main. Meski gadis ini tidak ada di samping Ye Yuan sepanjang waktu, dia adalah orang penting bagi Ye Yuan.      

Apa pun itu, meski wajah Ye Yuan berbeda seperti yang dulu Ye Sheng lihat, dia merasa 50 sampai 60% yakin kalau pemuda ini adalah Ye Yuan.      

Tentu saja, sebenarnya Ye Sheng tidak seratus persen yakin, namun karena dia berada dalam situasi hidup dan mati, dia memutuskan untuk mengambil resiko ini.Ternyata, tebakannya benar.      

"Yang Mulia, Apa yang harus....kita lakukan sekarang?" Ye Sheng bertanya dengan nada ragu.      

Ada cukup banyak orang yang bersama mereka sekarang ini. Sekitar sepuluh orang, tidak termasuk Ye Yuan dan rombongannya. Orang-orang ini berharap banyak pada Ye Yuan, yang tampaknya seperti orang hebat.      

"Apa? Ya tentu naik ke gunung untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di sana. Zhuge Qingxuan bilang kalau tempat ini bernama Pegunungan Jiwa Patah. Sepertinya tempat ini memang benar seperti namanya!" Ye Yuan berbicara dengan kecamuk emosi di dadanya. Sekarang ini, dengan kekuatan yang Ye Yuan miliki, tidak banyak hal yang di Dunia Tinggi ini yang bisa mencemaskannya.     

Orang-orang ini melanjutkan perjalanan mengikuti jalur yang ada di gunung ini dan tidak menemukan adanya sesuatu yang aneh. Ketenangan ini yang justru membuat semua orang merinding.      

"Yang Mulia, ....kenapa aku merasa ada yang aneh?" Ye Sheng berbicara sambil menelan ludahnya.      

"Tentu saja ada yang aneh. Kalau tidak, mana mungkin Si Zhuge Qingxuan meminta kita untuk masuk ke sini," Ye Yuan menjawab tanpa ambil pusing.      

Ketenangan Ye Yuan ini mempengaruhi yang lainnya. Mereka merasa ikut tenang juga.      

Setelah mereka berjalan tidak jauh, ada sekelompok sosok berbaju putih muncul di depan. Dilihat dari dekat, ternyata mereka adalah Panji-Panji Pemanggil Jiwa.      

Ada begitu banyak orang yang tergeletak di jalan pegunungan. Tidak ada suara yang terdengar.      

"Itu mereka! Mereka adalah orang-orang yang masuk ke gunung sebelum kita!" Seseorang tiba-tiba berteriak.      

"Tempat...tempat ini terlalu menakutkan! Kita..kita sebaiknya kembali dulu!"      

Wajah seseorang yang lain sudah terlihat begitu pucat.      

Dahi Ye Yuan berkerut. Dia berkata,"Sudah terlambat!"     

Begitu Ye Yuan melihat wajah bingung orang yang ada di depannya,Ye Yuan menambahkan,"Lihat di belakangmu!"     

Orang itu pun menoleh dan melihat ke arah sesuatu, wajahnya menjadi semakin pucat pasi.      

"Ini....apa yang sebenarnya terjadi?"      

Jalan yang mereka lalui ternyata menghilang.      

Di samping kanan dan kiri mereka ada begitu banyak Panji-Panji Pemanggil Jiwa. Jalan pegunungan sudah menghilang dari pandangan.      

Tanpa disadari, mereka sudah dikepung oleh Panji-Panji Pemanggil Jiwa ini. "Sepertinya kita masuk ke tempat berlapis. Tanpa kita sadari, kita masuk ke tempat luar biasa ini!" kata Ye Yuan dengan nada suara acuh tak acuh.      

Dia tahu kalau tempat ini bukanlah sebuah dunia ilusi karena dia sama sekali tidak melihat adanya gejala ilusi ini. Sebenarnya, Ye Yuan sendiri cukup terkejut. Bagaimana bisa dia tidak tahu kalau dia masuk ke tempat berlapis macam ini?     

Sepertinya, tempat ini mudah untuk dimasuki namun sulit untuk ditinggalkan.      

"Y-Yang Mulia, Apa...yang harus kita lakukan?" tanya seorang petarung Raja Dewa. Dia terbata-bata ketika berbicara.      

Orang-orang yang berada di depan ini sama sekali tidak bergerak. Kemungkinan besar mereka baru saja menghadapi sebuah kecelakaan.      

Kondisi ini tentu membuat orang-orang yang baru datang ini ketakutan.      

Selain itu, orang-orang yang sudah ambruk ini memiliki kekuatan yang tidak jauh dari mereka.      

"Sepertinya, tempat ini memang mudah untuk dimasuki namun sulit untuk ditinggalkan. Karena tidak mungkin bagi kita untuk kembali maka yang bisa kita lakukan adalah terus maju ke depan!" kata Ye Yuan dengan nada tenang.      

"Tapi, tapi mereka..."     

Ye Yuan melihatnya dengan tatapan acuh tak acuh.      

"Kalau kau punya cara lain..aku tidak akan menghentikanmu."     

Satu kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan langsung membuatnya diam seketika.      

Tempat ini sangat aneh dan satu-satu harapan yang mereka miliki saat ini adalah Ye Yuan. Selesai berbicara, Ye Yuan tidak memperdulikannya dan perlahan berjalan ke arah orang-orang yang tergeletak. Yang lainnya tidak punya pilihan lain dan hanya bisa mengikuti Ye Yuan.      

Ye Yuan membentangkan tangannya dan kemudian mengibaskannya. Ada begitu banyak benang tipis yang terbuat dari energi murni beterbangan ke arah orang-orang ini.      

Ketiak yang lainnya melihat aksi Ye Yuan, mereka tampak terkejut mendapati kendali Ye Yuan yang begitu baik pada energi murninya.      

Di sini ada cukup banyak petarung di tingkat Raja Dewa, namun tidak ada yang mampu melakukannya seperti Ye Yuan.      

Setelah beberapa saat berlalu, Ye Yuan menggelengkan kepalanya.      

"Semuanya sudah mati! Memang tidak ada segores luka pun di tubuh mereka namun mereka sudah seperti cangkang kosong. Jiwa mereka sudah diambil oleh seseorang. Tidak ada tanda-tanda perlawanan di sini, sepertinya mereka bahkan tidak bisa melawan."      

Begitu Ye Yuan selesai berbicara, semua orang langsung terlihat ketakutan.      

Tempat ini sungguh mengerikan.      

"Yang Mulia, aku ingat kalau ada 17 orang yang masuk ke gunung ini sebelum kita. Tapi, aku lihat hanya ada dua orang yang mati. Dua orang lainnya sepertinya menghilang," kata Ye Sheng.      

Ye Yuan mengangguk.      

"Kedua orang itu memang yang terkuat dalam kelompok ini, Kalau tidak ada aral melintang, mungkin kita akan melihat jasad keduanya di depan."     

Kali ini, ada deburan aneh yang melintas, menggerakkan Panji-Panji Pemanggil Jiwa.      

"Woo! Woo!"      

Tiba-tiba, terdengar suara isakan di mana-mana.      

Dahi Ye Yuan berkerut. Dia berkata dengan nada begitu serius,"Tutup semua indra kalian. Jangan dengarkan suara ini!"      

Semua orang terlihat begitu ketakutan. Mereka langsung menutup keenam indra, tidak berani mendengar suara isakan ini.      

Suara tangisan ini punya kekuatan untuk menyerap jiwa. Ye Yuan langsung bisa mendeteksinya sehingga dia bisa memberi peringatan pada yang lainnya.      

Sementara itu, Ye Yuan sendiri terlihat tidak terlalu peduli. Di Dunia Tinggi ini, sangat sulit untuk menemukan sesuatu yang bisa menyerap jiwa dewa-nya.      

"Pergi!" kata Ye Yuan.      

Orang-orang ini melanjutkan perjalanan. Semakin masuk ke dalam, suara isakan ini semakin terdengar kuat.      

Akhirnya, suara ini berubah menjadi teriakan tangisan yang memekakkan telinga. Ada begitu banyak Panji-Panji Pemanggil Jiwa yang mengeluarkan sinar ungu tipis, membuat tempat yang mereka lalui ini semakin aneh.      

"T-tolong!" Seorang petarung Raja Dewa sepertinya tercekik dan sekuat tenaga berteriak minta tolong.      

Dahi Ye Yuan semakin berkerut.Ternyata, meski orang-orang sudah menutup rapat-rapat indra mereka, jiwa mereka masih bisa diseret keluar dari tubuh.      

Meskipun dia berusaha sekuat mungkin untuk bertahan, akhirnya sia-sia saja. Tidak hanya dia, yang lainnya juga mengalami hal yang sama.     

Selain Yue Mengli, Cahaya Putih dan Lu terlihat tidak bisa bertahan.      

Lu sepertinya sudah kesulitan. Dia terlihat kesakitan.      

"T-Tuan Muda!" kata Lu dengan nada suara lemah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.