Dewa Obat Tak Tertandingi

Bertarung Menghadapi Wei Cheng



Bertarung Menghadapi Wei Cheng

2"Sudah lama sekali tapi mereka belum juga kembali. Apakah mereka semuanya menghilang?"      
3

Zhuge Qingxuan mengerutkan dahinya begitu mendapati Ye Yuan dan rombongannya belum juga kembali dari atas gunung.      

Si Tua Han menanggapi, "Pegunungan Jiwa Patah ini sangat aneh. Dulu, tempat ini hanyalah sebuah lereng pegunungan biasa dan tidak penting. Sekarang, kita bahkan tidak bisa terbang melewati kawasan ini."     

"Sepertinya ini ada hubungannya dengan Dao Dewa! Para kambing hitam itu tidak ada gunanya! Tidak ada seorang pun yang bisa kembali!" Zhuge Qingxuan berkata dengan naad tidak senang.      

Si Tua Han menambahi, "Tidakkah kau merasa bocah tadi itu mencurigakan?"     

Zhuge Qingxuan tidak merasakan keanehan ini. Dia adalah orang yang sombong dan kasar. Para petarung kecil macam yang dia temui saat ini tidaklah penting di matanya. Bahkan di antara kesepuluh Raja Dewa Hebat, hanya satu atau dua yang dia anggap penting. Itulah kenapa dia sangat membenci Ye Yuan karena dulu berani menyerangnya.      

Bagi Zhuge, tidak mungkin ada seorang petarung yang kekuatannya masih sama dengan dirinya yang bisa menyamar di depannya. Dia sama sekali tidak berpikir bahwa Ye Yuan sudah melakukannya hal ini.      

"Mereka hanyalah sekumpulan semut. Apanya yang mencurigakan?" tanya Zhuge Qingxuan.      

Sebenarnya, si Tua Han juga tidak bisa melihat keanehan ini. kalau sampai dia tahu, mana mungkin dia akan membiarkan Ye Yuan ikut ke atas gunung. Hanya saja, pikirannya yang lebih berpengalaman dibandingkan Zhuge Qingxuan terus usaha merasa kalau ada sesuatu yang tidak beres. Itulah kenapa dia tidak bisa berhenti memikirkannya.      

"Kalau dipikir-pikir, kita sudah berhenti di Pegunungan Jiwa Patah ini. Sangat tidak mungkin Ye Yuan bisa terbang di atasnya. Kalau dia memang belum masuk ke sini, kemungkinan dia memang belum tiba. Meskipun katakanlah dia memang lambat, aku kira sekarang seharusnya dia sudah sampai di sini!" Si Tua Han menyuarakan keraguannya.      

Zhuge Qingxuan memang orang yang congkak namun jelas kalau dia bukan orang bodoh.      

Ketika Si Tua Han berkata seperti ini, dia juga mulai merasakan keanehan ini. Dahinya berkerut.      

"Apa maksudmu...bocah itu adalah Ye Yuan? mustahil!"      

Zhuge Qingxuan tidak mungkin mau mengakui kalau dia kecolongan. Dia melihat sendiri bocah ini dan dia sama sekali tidak merasa kalau Ye Yuan sedang menyamar di hadapannya.      

Si Tua Han tersenyum kecut.      

"Aku hanya merasa seperti itu. Bocah ini memang tidak bisa diukur dengan akal sehat!"      

Eksprresi wajah Zhuge Qingxuan menjadi tegang. Kalimat yang diucapkan oleh Si Tua Han tentu membuatnya marah. Dia merasa kalau Ye Yuan ini telah mempermainkannya. Dadanya sudah membuncah dengan amarah dan sepertinya sudah mau meledak.      

"Sepertinya orang-orang ini tidak bisa diandalkan. Ayo kita pergi ke sana sendiri!" kata Zhuge Qingxuan.      

Namun si Tua Han tersenyum culas.      

"Siapa bilang mereka tidak berguna? Para petarung ini bisa dijadikan umpan juga!"      

Si Tua Han tidak menutupi kalimatnya. Semua orang tampak menegang mendengarnya.      

Zhuge Qingxuan tertawa keras begitu dia mendengar suara si Tua Han. Dia berteriak dengan suara jelas, "Kalian mau mati di sini atau naik gunung!"      

...     

Duar!      

Di udara, Cahaya Putih dan Wei Cheng bertarung dengan sengitnya. Sekarang ini, Wei Cheng berhasil membuat Cahaya Putih terhempas melayang.      

Orang ini seperti kerasukan dewa perang. Semakin lama bertarung, dia justru semakin kuat. Wei Cheng sama sekali tidak memberikan kesempatan pada Cahaya Putih untuk bernapas, dia melompat dan berencana untuk memukul Cahaya Putih hingga mati.      

Tepat pada saat ini, seseorang muncul untuk menghadang kedua orang.      

Duar!      

Suara auman naga terdengar, langsung menghempaskan tubuh Wei Cheng sejauh sepuluh ribu kaki.      

"Kakak, orang ini sangat kuat! hanya ada satu orang di sini, tapi kenapa aku merasa ada banyak petarung yang sedang mengepungku?" kata Cahaya Putih, terkejut.      

"Apakah ada kesalahan dengan Panji-Panji Pemanggil Jiwa? setahuku, di dalam Panji-panji ini, ada sebuah penampakan yang amat kuat. Kau bisa beristirahat sebentar, serahkan ini padaku!"      

"Hati-hati Kakak Ye! Makhluk itu cukup sulit untuk dihadapi!"      

"Santai saja!"      

Setelah ditendang oleh Ye Yuan, ternyata si Wei Cheng ini tidak langsung kembali. Dia tampaknya agak mewaspadai Ye Yuan.      

"Bukankah tadu kau bilang kalau semua orang di dunia ini harus patuh padamu? Kenapa kau tiba-tiba jadi takut begini?" Ye Yuan menatap Wei Cheng dengan senyum tipis.      

Wei Cheng membuka mulutnya dan menjawab, "Hei bocah, jangan sombong! Dulu, jurus gelombang tanganku bisa menghabisi jutaan semut sepertimu!"     

Namun Ye Yuan ternyata tersenyum mendengar gertakan Wei Cheng.      

"Tidak tahu malu membual terus! Karena kau tidak berani datang ke sini maka aku yang akan datang ke tempatmu!"     

Wei Cheng tidak melihat Ye Yuan bergerak namun sesaat dia menemukan kalau orang ini sudah menghilang.     

Mata Wei Cheng menyipit begitu dia melihat kejadian ini. Dia ketakutan.      

"Teleportasi Besar!"      

Terlihat jelas, kalau Wei Cheng ini tertegun melihat keahlian Ye Yuan.      

Intisari, energi dan jiwa Ye Yaun memang belum sempurna. Namun, kekuatan hatinya sudah lama mencapai kesempurnaan. Bahkan di Era Dao Dewa sekali pun, hampir tidak ada yang punya kemampuan setinggi Ye Yuan ini. Wei Cheng sudah tidak bisa berpikir banyak. Pedang Ye Yuan kini berada tepat di depannya.      

Cling!      

Wei Cheng mengayunkan Panji Pemanggil Jiwa dan langsung berhadapan dengan Ye Yuan. Berbeda dengan ketika dia bertarung dengan Cahaya Putih, Ye Yuan kini berhasil menghajarnya.      

Tubuh Wei Cheng melayang terkena kekuatan pedang kuat Ye Yuan.     

"Hukum-hukum kekuatan pedangmu sudah mencapai tingkat menengah lapisan pertama surga? Ini mustahil?"      

Wei Cheng terheran-terheran. Dia melihat Ye Yuan dengan tatapan tidak percaya. Dia merasa kalau dunia ini sudah terlalu edan untuk dia pahami.      

Bagaimana bisa seorang petarung Kedalaman Dao menguasai hukum-hukum Dao Dewa sampai ke lapisan kedua surga?      

Bukankah orang yang ada di depannya ini sama seperti semut-semut Raja Dewa yang jutaan tahun lalu dia habisi? Wei Cheng benar-benar tercengang.      

"Hah, sepertinya ka ini sudah lama tidak keluar dari sini!"     

Sambil menatap sinis pada Wei Cheng, Ye Yuan melompat lagi, bertarung dengan Wei Cheng. Dia mengayunkan pedangnya sampai kekuatannya tidak bisa ditembus dan dihentikan.      

Pedang Penghancur Iblis mengandung aura kebaikan agung. Ini adalah kelemahan bangsa iblis. Wei Cheng terdesak oleh Ye Yuan hingga dia goyah dan tidak bisa membalas.      

"Sial, apa yang kalian tunggu?" Wei Cheng berteriak.      

Ye Yuan tentu tahu maksud dari teriakan ini namun dia tidak peduli.Kalau dia ingin keluar dari tempat ini maka dia harus bisa menyelesaikan sosok kunci ini. Di bawahnya, energi yin mulai muncul. Delapan Panji Pemanggil Jiwa lainnya mulai bergerak. Para petarung yang berada dalam ajian tameng yang dibuat Ye Yuan merasakan kalau ada sesuatu yang tidak beres di sekitar mereka. Kini orang-orang ini pun tampak pucat pasi. Mereka tidak tahu apakah mantra yang dibuat oleh Ye Yuan ini masih bisa melindungi atau tidak.      

"Semuanya, jangan cemas. Iblis-iblis ini tidak akan bisa masuk!" kata Yue Mengli dengan nada suara tenang.      

Orang-orang ini menjadi tenang kembali mendengar perkataan Yue Mengli. Namun, rasa cemas masih terasa. Energi yin semakin bertambah banyak. Meski orang-orang ini terhalang oleh mantera, mereka masih bisa sedikit merasakannya.      

Tiba-tiba, mantra pelindung ini mengeluarkan suara yang membuat bulu kuduk semua orang berdiri. jelas sekali kalau mantera ini mulai terpengaruh.      

Ekspresi wajah Wei Cheng berubah drastis.      

"Sial! Hei bocah, jangan mendesak orang sejauh ini!" Wei Cheng marah.      

Namun Ye Yuan justru tersenyum sinis.      

"Lucu sekali! karena kau sudah berani menyentuh Lu maka kau harus siap aku binasakan!"      

Rahang Wei Cheng mengeras.      

"Formasi Iblis Sembilan Yin Suci!"     

Energi Yin mulai bergolak dan menyebar. Delapan Panji Pemanggil Jiwa lainnya mulai tercabut dari tanah dan menyerang ke arah Ye Yuan secara bersamaan.      

Sembilan Panji Pemanggil Jiwa mulai mendekat, kekuatannya sangat luar biasa. Raut wajah Ye Yuan langsung berubah. Dia langsung mengeluarkan Domain Pedang sejauh sepuluh kaki.      

Pada saat yang bersamaan, Seni Dewa Tubuh Berharga Kura-Kura Hitam dikeluarkan secara penuh, bersamaan dengan Pedang Penghancur Iblis.      

Duar!      

Kali ini, Wei Cheng akhirnya menggoyang tubuh Ye Yuan sejauh 100 kaki ke belakang. Namun, dia juga menerima serangan mundur yang menyeret sembilan Panji Pemanggil Jiwa masuk ke dalam makam.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.