Dewa Obat Tak Tertandingi

Jamuan Besar



Jamuan Besar

4"Hmm..di mana kita ini?"     1

"Tempat ini....sepertinya adalah Pegunungan Dewa Gugur. Kita sudah kembali!"     

"Hahaha....iya benar. Ini adalah Pegunungan Dewa Gugur! Kita benar sudah kembali! Kita selamat!"     

"Biarkan Si sial Raja Dewa yang Menstabilkan Surga itu pergi untuk bertemu dengan para roh!"      

"Sungguh, langit tidak buta! Hahaha...semoga si Raja Dewa yang Menstabilkan Surga ini mati di dalam makam!"      

....     

Satu rombongan petarung ini awalnya berjalan tanpa arah di area makam , tapi tidak disangka mereka ternyata keluar dari Aliran Pemurni Jiwa. Setelah mereka tahu kalau mereka berada di Pegunungan Dewa Gugur, mereka tentu sangat senang sekali. Setelah Zhuge Qingxuan memaksa mereka untuk memasuki makam, sebenarnya mereka sudah kehilangan harapan.      

Tidak mungkin jika sebuah Aliran Dao Dewa akan mudah untuk mereka taklukkan. Meski begitu mereka mencoba untuk tetap berharap dan akhirnya bisa keluar. Hal ini tentu sangat membuat mereka bersemangat.      

Kejadian ini juga membawa rasa tidak senang rombongan petarung ini terhadap Zhuge Qingxuan. Mereka mengutuk lelaki ini supaya mati secara bergantian.      

"Hei kalian, apa kalian pikir kalau kalian ini bernasib baik?" Tiba-tiba, ada seseorang yang maju ke depan dengan suara jelas dan keras. Tak butuh lama bagi para petarung ini untuk mengenali siapa si lelaki yang barusan datang ini.      

"Kau! kau adalah orang yang menyamar menjadi Raja Dewa Melebihi Surga! Kami sudah menghajarmu sampai babak belur. Kau..kau ternyata belum mati!" Ada seseorang yang berteriak keras karena saking terkejutnya.      

Dia adalah Ye Sheng, yang juga sudah keluar dari dalam Aliran Pemurni Jiwa. Semua orang tahu kalau Ye Sheng ini mengikuti Ye Yuan masuk ke Aliran Pemurni Jiwa. sepanjang perjalanan, mereka sama sekali tidak melihatnya dan mereka bahkan sudah berpikir kalau Ye Sheng ini sudah lama mati.      

Yang lainnya sungguh tidak menyangka kalau Ye Sheng ternyata bisa keluar dari Aliran Pemurni Jiwa bersama dengan yang lainnya.      

Ye Sheng langsung tampak masam begitu dia mendengar kasak-kusuk temannya. Orang-orang ini sengaja menaruh garam di atas lukanya. Tidak jauh darinya, Li dan Lu juga ikut menutup mulut mereka menahan tawa. Keduanya juga tidak menyangka kalau Ye Sheng keluar dengan menceritakan kejadian sebenarnya. Sebenarnya, Li dan Lu ingin menghentikannya namun mereka sudah telat.      

"Apa kau bilang? Ini terjadi bukan karena nasib baik kami? Kenapa seperti itu? Aku juga penasaran, ketika kami memasuki makam, kami sama sekali tidak melihat satupun penampakan!" Seseorang bertanya karena saking penasarannya.      

Yang lainnya ikut mendengarkan.      

Baru setelah itu, mereka tahu kalau ada sesuatu yang tidak mereka ketahui. Karena sangat tidak mungkin peninggalan Aliran Dao Dewa akan setenang ini.      

Ye Sheng terlihat begitu bangga seolah dialah yang menjadi si penyelamat.      

"Kalian bisa keluar dari sini, karena Raja Dewa Melebihi Surga mengendalikan seluruh Aliran Pemurni Jiwa! Dia memandu kalian supaya bisa keluar dengan selamat! Kalau tidak, kalian tidak akan bisa keluar dari sini dengan sedikit kekuatan yang kalian miliki!" kata Ye Sheng dengan bangganya.      

"Raja Dewa Melebihi Surga? Dia ada di sini! Itu artinya...orang yang menawarkan dirinya untuk naik ke gunung adalah Raja Dewa Melebihi Surga?" seseorang berseru.      

"Itu, tentu saja! kalau bukan dia, siapa lagi? bagaimana mungkin puing-puing bekas Aliran Dao Dewa seaman ini?" kata Ye Sheng.      

"Mengendalikan sebuah wilayah!ini terdengar...sangat mustahil! Ini adalah wilayah bekas reruntuhan Aliran Dao Dewa!"      

"Ternyata yang melakukan semua ini adalah Raja Dewa Melebihi Surga! Dia ternyata peduli pada orang kecil seperti kita! Dia sungguh pemimpin sejati!"      

"Heh, Raja Dewa yang Menstabilkan Surga dan Raja Dewa Melebihi Surga! Keduanya memiliki gelar 'surga' namun moral keduanya sangat berbeda jauh!"      

....     

Kalimat Ye Sheng langsung membuat geger. Sekarang, dua orang terkuat di Dunia Tinggi berada di sini. Yang satu menjadikan yang lainnya sebagai umpan sementara satunya lagi menyelamatkan orang lain. Perbedaan kedua orang ini sangat jauh.      

Ye Yuan mengendalikan keseluruhan ruang yang ada di sini, dan menyediakan jalan bagi yang lainnya untuk mencari jalan keluar. Untuk bisa membawa semua orang keluar dengan selamat, diperlukan usaha yang sangat besar.      

Selain itu, apa yang dilakukan oleh Ye Yuan sama sekali tidak menguntungkannya.meski begitu, dia masih melakukannya.      

Dalam waktu sekejap, citra Ye Yuan dalam hati orang-orang semakin besar. Ini merupakan sikap seseorang yang memiliki nilai kebajikan dan bakat yang luar biasa.      

"Tapi.....kau kan keluar? Lantas di mana....Yang Mulia Ye Yuan?" seseorang bertanya dengan nada hati-hati.      

Sudut mulut Ye Sheng melengkung. Dia menjawab sambil tersenyum,"Yang Mulia Ye sedang berada di dalam Aliran Pemurni Jiwa, mempersiapkan pesta makan besar untuk Zhuge Qingxuan! Setelah hari ini, mungkin nama Raja Dewa yang Menstabilkan Surga akan terhapus dari buku sejarah Dunia Tinggi ini, hahaha..."     

Ye Sheng sepertinya sangat puas hingga dia tidak bisa menahan diri tertawa lepas.Dia memang sangat membenci sikap Zhuge Qingxuan. Jadi kalau sampai orang ini bisa mati maka dia pastinya akan sangat senang.      

Yang lainnya terlihat ketakutan begitu mereka mendengarkan penjelasan Ye Sheng, meski begitu mereka juga merasa sangat senang. Orang seperti Zhuge Qingxuan ini lebih baik mati saja.      

....     

Di dalam Aliran Pemurni Jiwa, Zhuge Qingxuan dan Si Tua Han berjalan maju dengan penuh kewaspadaan.      

"Sepertinya kita belum bertemu dengan satu pun ajian penghalang?" si Tua Han berkata.      

Dahu Zhuge Qingxuan berkerut.      

"Ini bukanlah hal baik! Bocah itu pasti sedang merencanakan sesuatu!"      

Sekarang ini, keduanya bagaikan daging yang sedang menunggu untuk dipotong-potong di atas papan.      

Meksi keduanya tahu kalau Ye Yuan mengendalikan keseluruhan ruangan ini, mereka juga tidak bisa berbuat banyak.      

"Yang lainnya sudah pada pergi. Mereka semua dikeluarkan oleh Ye Yuan!aku sungguh tidak tahu bagaimana bocah ini melakukan semua ini? ini adalah reruntuhan Aliran Dao Dewa!" si Tua Han berkata dengan nada sedih.      

"Pertanyaanmu itu sudah tidak penting lagi! yang paling penting adalah bagaimana kiat keluar dari sini!"      

Zhuge Qingxuan baru saja berbicara ketika dia dan Si Tua Han sampai di sebuah balai besar yang bersinar. Ada begitu banyak formasi susunan yang mengelilingi balai ini. Di tengahnya , ada sebuah peti mati yang memancarkan cahaya merah. Gelombang energi yang keluar dari sana membuat orang ketakutan.      

Tiba-tiba, ada sebuah bayangan yang lewat dan muncul. Zhuge Qingxuan dan Si Tua Han tampak terkejut.      

"Ye Yuan!"      

Begitu melihat bayangan Ye Yuan, Zhuge dan Han langsung menggertakkan gigi mereka. hanya saja, mereka sadar kalau Ye Yuan yang mereka lihat ini hanya sebuah bayangan saja.      

"Haha, bagaimana kabar kalian berdua! Selamat, kalian sudah bisa masuk ke inti Aliran Pemurni Jiwa! Di dalam balai besar ini, ada energi murni paling hebat milik Aliran Pemurni Jiwa." Ye Yuan berbicara dengan diiringi gelak tawa.      

Semakin panjang Ye Yuan berbicara, maka semakin jelek ekspresi Zhuge dan Han.      

Zhuge Qingxuan menanggapi dengan suara rendahnya.      

"Hei bocah, jangan biarkan aku bisa bertemu denganmu secara langsung, karena kalau sampai itu terjadi maka, aku akan membuatmu menyesal telah lahir ke dunia ini."     

Namun Ye Yuan hanya menanggapi dengan santainya.      

"Haha, untuk melakukan hal ini, kau harus menunggu sampai kau punya kesempatan untuk keluar! Aku sudah menyediakan jamuan besar untuk kalian. Selamat menikmati!"      

Selesai berbicara, bayangan tubuh Ye Yuan menghilang.      

Duar!      

Kedua orang ini belum sempat untuk bereaksi ketika keduanya mendengar sebuah suara ledakan keras. Seluruh tempat ini bergetar.      

Puing-puing dari bagian atas balai runtuh.      

"Gawat! Bocah itu ingin menghancurkan tempat ini. Yang Mulia, ayo kita cepat pergi dari sini!" teriak Si Tua Han.      

Namun, Zhuge Qingxuan justru tidak mendengarkan.      

Si Tua han menjadi begitu bingung. Dia menemukan ada sosok melayang dengan warna merah darah di atas peti mati. Tatapan maha Si Tua Han semakin serius, dia merasa dirinya sulit bernapas.      

Sosok ini..terlalu berbahaya..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.