Dewa Obat Tak Tertandingi

Sifat Pemimpin



Sifat Pemimpin

4"Ini...apa ini?"      0

Ketika Si Tua Han melihat bayangan sosok roh lewat, dia begitu merinding.      

Ini terlalu berbahaya!      

"Ini adalah roh iblis kekal! Aku tidak menyangka ternyata ada makhluk sial seperti ini di tempat ini! Ye Yuan! kalau sampai kita bertemu, kau tidak akan membiarkanmu mati begitu saja!" Zhuge Qingxuan menggertakkan giginya.      

Ekspresi wajah Zhuge Qingxuan terlihat begitu buruk. Dia tidak menyangka kalau akan ada orang yang bisa mendalami ilmu sampai bisa menjadi roh iblis kekal. Makhluk seperti ini begitu mengerikan karena tidak bisa dibunuh.      

Kalau dilihat dari aura mahluk ini, meskipun sekarang kekuatan Zhuge Qingxuan meningkat dengan pesatnya, dia merasa harus membalikkan badan dan berlari.     

Zhuge sungguh ingin menelan daging Ye Yuan mentah-mentah sekarang. Tapi, untuk bisa melakukannya dia harus bisa keluar dulu dari tempat ini.      

"Aku sudah terkubur jutaan tahun di sini. Sedikit lagi, maka tubuhku kekal abadi. Bagaimana bisa kalian membuat usahaku selama ini menjadi sia-sia! Bersiaplah.....menerima murkaku!"      

Suara Lui Gi seperti datang dari dunia lain.      

Dia yang baru saja terbangun langsung berpikir kalau orang-orang yang ada di hadapannya ini yang telah menggagalkan usaha kerasnya.      

Petarung puncak dari Aliran Pemurni Jiwa adalah jamuan besar yang disiapkan oleh Ye Yuan.      

Kemunculan Aliran Pemurni Jiwa ini juga membawa Lui Gi yang akan segera menyelesaikan proses pengabdian dirinya. Di sisi .ain, Ye Yuan yang mewarisi ilmu Surga Mutlak tentu tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi. Dia akan bahagia jika Zhuge Qingxuan yang sudah berkomplot dengan bangsa iblis bisa mati di sini.      

Oleh karena itu, Ye Yuan mempersiapkan jamuan besar . Sementara dirinya, melangkah keluar dari jamuan ini dengan elegannya.      

Si Tua Han merasa kalau jiwa dewanya seperti akan meninggalkan tubuhnya. Dia menatap Li Gui seperti sedang menatap seekor ular berbisa.      

"Ini salah siapa..."     

Si Tua Han baru saja akan menjelaskan ketika Li Gui sudah hilang dari pandangannya.      

Duar!      

Zhuge Qingxuan bertarung dengan Li Gui secara langsung. Hempasan udara yang muncul karena pertarungan udara ini mampu membuat tubuh Si Tua Han melayang.      

Zhuge Qingxuan selalu membanggakan dirinya sebagai petarung handal namun serangan dari lawan yang ada di depannya ini membuat sekujur tubuhnya seperti luluh lantak.      

Seluruh ruangan ini sudah mulai runtuh namun Li Gui seperti tidak peduli. Dia terus saja menyerang Zhuge Qingxuan. Dia murka mendapati usaha yang sudah dia lakukan selama jutaan tahun ini menjadi sia-sia belaka.      

Dua orang ini bertarung sengit di dalam Aliran Pemurni Jiwa yang akan segera runtuh.      

....     

Ada sebuah riakan di udara. Ye Yuan keluar dari dalamnya.      

"Terima kasih banyak. Raja Dewa Melebihi Surga sudah menyelamatkan nyawa kami!"      

Mungkin ada ribuan petarung yang berdiri di hadapan Ye Yuan. Saking banyaknya, mereka menutupi bukit-bukit di mana mereka berdiri.      

Orang-orang ini bergerak bersamaan, berlutut ke arah Ye Yuan, seolah mereka sudah berlatih sebelumnya.      

Suara dari ribuan orang ini bergema ke seluruh penjuru Pegunungan Dewa Gugur. Terdengar sangat megah. Hal ini juga membuat Ye Yuan diam saking terkejutnya. Dia tidak menyangka kalau orang-orang ini menunggunya di sini dan berlutut kepadanya secara bersamaan.      

Orang-orang ini adalah petarung Raja Dewa yang biasanya bersikap sombong. Sangat sulit sekali untuk membuat mereka mau berlutut. Ye Yuan tentu sangat terkejut mendapati kemustahilan ini terjadi di hadapan matanya. Dia bisa merasakan kalau dari lubuk hatinya, orang-orang ini memang sangat berterima kasih padanya.      

Kali ini, Yue Mengli maju ke depan. Dia berbicara sambil menyunggingkan senyuman.      

"Ye Sheng, si ember itu, menceritakan semuanya pada mereka."     

Begitu Ye Yuan mendengar perkataan Mengli,dia baru tersadar.      

"Kalian semua, bangunlah! Kalian tidak perlu berlutut seperti ini. Tujuanku menyelamatkan kalian adalah supaya kalian ambil bagian untuk menyelamatkan umat manusia setelah kalian mendapatkan sesuatu yang berguna di Pegunungan Dewa Gugur ini. Aku harap kalian tidak kikir menggunakan kekuatan kalian. Jika sebuah sarang terbalik, maka tidak akan mungkin ada telur yang masih utuh. Jadi, jika nanti aku gagal...maka aku harap kalian lah yang akan mendukung fondasi kekuatan manusia! Aku tidak akan berbicara lagi mengenai prinsip umum, kalian semua jagalah diri baik-baik. Li, ayo kita pergi dari sini."     

Selesai berbicara, Ye Yuan membawa Li dan yang lainnya meninggalkan ribuan petarung. Para petarung ini tentu saling berpandangan, bingung.      

Kalimat yang Ye Yuan ucapkan sebelumnya menyiratkan sebuah kesedihan. Bukankah dia telah membunuh bangsa iblis? Bukankah kalau sudah seperti itu, bangsa iblis bukanlah tandingannya?      

Ye Yuan juga memiliki kekuatan yang amat menakutkan. Apakah masih ada pihak yang mampu mengancamnya?      

Selain itu, kenapa Raja Dewa Melebihi Surga ingin masuk ke Pegunungan Dewa Gugur?      

Ada begitu banyak pertanyaan yang kini melayang di kepala masing-masing petarung ini.      

Sebelum kejadian hari ini, orang-orang cenderung berpikir kalau langit runtuh, akan ada orang tinggi yang akan menopangnya.      

Raja Dewa Melebihi Surga sudah memimpin pasukan Gerbang Mistik untuk melawan bangsa iblis. Apa lagi yang mesti mereka takutkan?      

Tanpa diragukan lagi, Raja Dewa Melebihi Surga sekarang ini memiliki kekuatan yang tidak bisa diukur lagi oleh manusia yang lainnya. Dia mungkin lebih kuat dibandingkan dengan Zhuge Qingxuan.      

Kalau memang bangsa iblis begitu berbahaya hingga seorang Ye Yuan tidak bisa mengatasinya, itu berarti manusia memang sedang dalam...mara bahaya besar.      

"Apakah mungkin kekuatan terbesar bangsa iblis tidak terdapat pada dewa iblis? Mereka itu adalah mantan petarung Maha Dewa. Kalau masih ada sosok yang lebih kuat dari mereka, lantas makhluk macam apa ini?"     

"Aku juga tidak tahu makhluk seperti apa itu! Tapi, tanpa diragukan lagi, kondisi bangsa manusia memang tidak sedang baik-baik saja. Aku rasa ada alasan kenapa Raja Dewa Melebihi Surga berbicara seperti ini. Sepertinya....dia memang tak terlalu percaya."     

"Raja Dewa Melebihi Surga adalah orang yang sangat berbakat dan memegang nilai-nilai kebaikan. Selama ini, aku merasa kalau kita harus hidup sendiri-sendiri. tapi hari ini, setelah melihat apa yang dilakukan oleh Raja Dewa Melebihi Surga, aku sadar bahwa sampai sekarang, aku ternyata telah menyia-nyiakan hidupku!"      

"Sungguh memalukan! Aku bertekad kalau aku bisa keluar dari Pegunungan Dewa Gugur ini, aku akan langsung bergabung dengan Gerbang Mistik!"      

...     

Ye Yuan tahu betul keadaan para petarung di Dunia Tinggi sehingga dia tidak ingin berbicara omong kosong di hadapan mereka. Namun, dia tidak menyangka kalau perkataannya ternyata berpengaruh besar pada petarung ini sampai mereka memutuskan untuk bergabung dengan pasukan Gerbang Mistik.      

Tanpa disadari, Ye Yuan memiliki sifat kepemimpinan seperti Surga Mutlak. Ini dia lakukan bukan karena dia memiliki kekuatan akan tetapi lebih pada ini semua datang dari jiwanya. Hal seperti inilah yang tanpa terlihat mempengaruhi orang-orang di sekitarnya, dan membuat mereka berkumpul di sekitarnya membentuk satu kelompok kekuatan.      

Sekelompok petarung yang datang seperti ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan sekelompok petarung yang ditaklukkan secara paksa.      

...     

"Tuan Muda, kau tadi sungguh keren!" Lu berkata dengan begitu bersemangat di samping Ye Yuan.      

Sungguh luar biasa menyaksikan ribuan orang berlutut di hadapan Ye Yuan sebelumnya. Apalagi Lu, Ye Sheng yang merupakan seorang petarung veteran saja, belum pernah menyaksikan pemandangan seperti ini.Dia amat terkejut. sebelumnya, tidak ada diskusi antara dirinya dan orang-orang ini untuk melakukan tindakan berlutut di hadapan Ye Yuan.Mereka melakukannya secara spontan. Hal inilah yang membuat Lu semakin memujinya.      

Akan tetapi, Ye Yuan tahu bahwa alasan sebenarnya orang-orang ini berlutut di hadapannya bukan hanya karena dia menyelamatkannya. Mereka menghormatinya akan usaha yang dia lakukan untuk umat manusia dan merasa malu dengan dirinya sendiri. Ditambah lagi, Ye Yuan juga memang menyelamatkan nyawanya.      

Hanya hal seperti ini yang bisa membuat mereka bersatu. Akhirnya, rasa hutang budi-lah yang menjadi penyebabnya.      

Li tersenyum.      

"Kakak Yuan, aku tidak menyangka kalau orang-orang egois ini ternyata bisa melakukan hal sebesar itu."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.