Dewa Obat Tak Tertandingi

Tak Sengaja Masuk Hutan Bunga Persik



Tak Sengaja Masuk Hutan Bunga Persik

3"Batu terbang!"       4

Manusia batu yang ada paling depan berteriak. Semuanya berhenti. Mereka seperti sedang melakukan trik sulap dengan mencabut batu-batu dari tubuhnya kemudian mengangkatnya dan melemparkannya ke arah Ye Yuan dan yang lainnya.      

Sebuah gelombang energi yang amat mengerikan bergerak dari belakang. Ye Yuan menghentikan langkah kakinya dan menjawab tantangan ini.      

Ada begitu banyak batu yang sampai di depan Ye Yuan. Batu-batu ini terlihat sama dengan panah yang berdesis di udara.      

Raut wajah Ye Yuan berubah menjadi masam. Dia seketika mengayunkan Pedang Penghancur Iblisnya.      

"Teratai Api Pedang Murka!"      

Cling! Cling! Cling!     

Ada rentetan suara dentingan logam yang terdengar. Pedang Penghancur Iblis Ye Yuan bertabrakan dengan batu-batu ini menghasilkan percikan api.      

Tubuh Ye Yuan terkena nampak serangan ini sampai dia harus mundur puluhan ribu kaki sebelum pada akhirnya mampu menyeimbangkan dirinya.      

Meski Ye Yuan memiliki tubuh yang amat kuat, area di sekitar telunjuk dan ibu jarinya terguncang sampai mati rasa.      

Sayangnya, hal ini membuat Ye Yuan dan yang lainnya sudah tertahan oleh para manusia batu.      

"Lu, masuk ke Pagoda Surga Luas!," teriak Ye Yuan.      

Meksi enggan, Lu tahu kalau dia tidak akan bisa ikut ambil bagian dalam pertarungan sebesar ini.      

Setelah menaruh Lu ke dalam Pagoda Surga Luas, Ye Yuan berbicara pada Li dan Cahaya Putih.      

"Kalian berdua, serahkan ini padaku! Jangan ngotot ikut bertarung! Kalau ada kesempatan untuk melarikan diri maka langsung kari saja!"      

"Dasar manusia bodoh! Apa kalian pikir kalian akan bisa melarikan diri dari kami?" kata seorang manusia batu.      

Ekspresi wajah Ye Yuan berubah masam.      

"Kami hanya lewat dan sama sekali tidak berniat untuk menyerang kalian. Kenapa kalian begitu ingin mengejar kami?"      

Si manusia batu menjawab sambil mendengus sinis.      

"Hei manusia, tidak ada satupun yang bagus. Cukup kalian membual, serahkan hidup kalian!"      

Para manusia batu ini sepertinya memiliki dendam pada manusia. Mereka langsung bergerak tanpa mau mendengar penjelasan apapun.      

Mereka melayangkan tinju seperti angin. Setiap serangan membawa kekuatan hukum-hukum Dao Dewa.      

Ye Yuan menaruh curiga apakah makhluk-makhluk ini dulunya memang petarung tingkatan Maha Dewa di Era Dao Dewa. Di antara kesepuluh manusia batu ini, jelas terlihat yang paling depan adalah yang terkuat. Sementara itu, yang lainnya memiliki kekuatan yang tidak jauh berbeda dengan dirinya.      

Seandainya semuanya begitu kuat maka akan sulit bagi Li dan Cahaya Putih untuk memenangkan pertarungan.      

Akan tetapi, seandainya jumlahnya dua sekalipun, Li dan Cahaya Putih akan masih kelelahan untuk melawan mereka. .     

Yang lebih menyebalkan adalah pertahanan mereka ini begitu kokoh. Meski mereka mendapatkan serangan jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur, mereka hanya jatuh ke tanah.      

Setelah itu, mereka bangun lagi dan bertarung lagi seperti keadaan sebelumnya.      

Ada sebuah cahaya emas yang bersinar di tubuh Ye Yuan. Dia ingin menggunakan kekuatan tubuhnya untuk bertarung melawan enam manusia batu, tidak ada perbedaan antara siapa yang lebih kuat atau lebih lemah.      

Meski jajaran manusia batu ini kuat, toh mereka pun tidak bisa menembus batas Dao Dewa juga.      

Ye Yuan sudah hampir menyelesaikan pembentukan kekuatan tubuhnya. Di seluruh penjuru Dunia Tinggi ini, bisa dibilang kalau kekuatannya berada satu tingkatan di bawah Fang Tian.     

Ye Yuan masih cukup baik akan tetapi Li dan Cahaya Putih sudah kesulitan untuk bertahan lagi.      

"Tidak mungkin, cari cara untuk keluar dari sini. Kalau seperti ini terus menerus, kita akan dihajar babak belur."     

Ye Yuan memikirkan sesuatu kemudian sesaat dia sudah berada di dekat Li.      

"Li, tunggu aku di depan!"     

Sambil berbicara, kedua tangan Ye Yuan menyerang. Jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur langsung menghempaskan dua manusia batu.      

Li dan Ye Yuan sudah lama memiliki hubungan batin, jadi mereka sudah memahami satu sama lain tanpa harus banyak bicara.      

"Cahaya Putih!" Ye Yuan berteriak. Cahaya Putih langsung paham. Dia mengaum dan sebuah pukulan bergemuruh keluar.      

"Tinju Lalim Suci Macan Galak!"      

Seekor bayangan macan putih muncul keluar, memaksa memukul mundur manusia-manusia batu beberapa langkah ke belakang.      

Dengan menggunakan sisa kekuatannya, Cahaya Putih bergerak cepat, mengejar Li dan meninggalkan medan pertempuran.      

Semua ini terjadi dalam waktu satu kedipan mata. Para manusia batu ini belum sempat bereaksi namun mereka sudah mendengar suara auman naga di langit.      

"Suara Dewa Naga!"      

Ye Yuan menggunakan jurus paling kuat yang dia miliki. Dia menyerang semua yang ada di tempat ini. Sepuluh manusia batu langsung diam kaku. Mereka ini adalah makhluk yang bisa dibilang tidak memiliki kelemahan. Baik energi murni atau kekuatan tubuh Ye Yuan, sama sekali tidak berpengaruh pada mereka.      

Hanya Suara Dewa Naga ini yang bisa mempengaruhi mereka.      

Duar..Duar...Duar ..     

Tubuh manusia-manusia batu ini tersusun dari tumpukan batu dan kali ini, batu-batu runtuh.      

Duar!      

Akhirnya satu manusia batu tidak tahan dengan Suara Dewa Naga ini. Tubuhnya ambruk, menghasilkan suara ledakan keras. Tubuhnya Hancur.      

Suara gemuruh keras terdengar di mana-mana.      

Satu per satu manusia baru ini mengalami hal yang sama. Bahkan yang terkuat sekali pun tidak bisa menyelamatkan diri dari Suara Dewa Naga ini.      

Ye Yuan bisa mengeluarkan Suara Dewa Naga hingga dua tarikan napas.      

Huff....Hufff..     

Dia sudah terengah-engah, dan merasa sekujur tubuhnya terasa sakit. Seandainya ada jurus lain yang lebih ampuh, mungkin Ye Yuan tidak akan menggunakan Suara Dewa Naga ini. Jurus ini memang sangat kuat namun membawa dampak yang besar bagi tubuhnya.      

Sekarang ini, dia hanya ingin mencari tempat untuk tidur. Dia menatap ke arah puing-puing batu yang ada di hadapannya dan ketika dia hendak pergi, ekspresi wajahnya berubah.      

Batu-batu ini mulai bergerak sendiri-sendiri.      

Wush! Wush! Wush!      

Batu-batu tersebut ternyata menyatu kembali. Apakah mereka ini memiliki tubuh yang tak bisa mati?      

Suara Dewa Naga ini sebelumnya berhasil mengejutkan Yue Ji, akan tetapi di sini, manusia-manusia batu ini masih bisa kembali utuh lagi.      

"Sial!"      

Ye Yuan mengatakan sumpah serapahnya. Dia menyeret tubuhnya yang sudah kelelahan untuk pergi dari tempat ini. Karena kalau makhluk-makhluk ini bisa kembali ke wujud manusia, maka dia akan kesulitan untuk melarikan diri.      

Di depan, Li dan Cahaya Putih sedang menunggu Ye Yuan. Begitu mereka melihat kondisi Ye Yuan, keduanya langsung datang untuk memapahnya.      

"Bagaimana, Kakak Ye? Karena kau sudah menggunakan jurus Suara Dewa Naga, mereka pasti hancur berkeping-keping kan?" kata Cahaya Putih sambil tersenyum.      

Ye Yuan hanya bisa menjawab, "Cepat pergi! Kalau kita tidak pergi dari sini maka semuanya akan terlambat!"      

Kalimat Ye Yuan ini tentu membuat Li dan Cahaya Putih tercengang. Dengan kondisi Ye Yuan yang seperti ini, mana mungkin keduanya akan bisa menghadapi manusia-manusia batu.      

Tanpa ragu lagi, keduanya langsung bergerak cepat membawa Ye Yuan dari sini.      

"Kakak, Apa...yang sebenarnya terjadi?" tanya Cahaya Putih, bingung.      

Raut wajah Ye Yuan terlihat begitu masam, dia menceritakan semuanya. Li dan Cahaya Putih tidak bisa berkata apa-apa.      

Para manusia baru ini memang 'edan'.     

"Kakak Ye, di depan ada hutan bunga persik!" Cahaya Putih tiba-tiba berbicara.      

"Masuk!" Ye Yuan sama sekali tidak ragu, dia langsung memerintahkan Cahaya Putih untuk masuk ke dalam hutan persik mekar.     

Ajaibnya, setelah manusia-manusia batu melihat hutan bunga persik, mereka langsung berhenti.      

"Yang Mulia, Batu Berani, manusia ini sangat kuat. Aumannya tadi mampu melucuti kita!" satu manusia batu berbicara.      

Batu Berani menjawab,"Manusia ini memang tidak biasa! auman tadi sepertinya adalah jurus Suara Dewa Naga! Dia jelas-jelas manusia, kenapa dia bisa menguasai jurus legendaris klan naga? Lupakan! Karena sudah masuk ke dalam hutan bunga persik ini, mereka sudah tidak bisa keluar lagi. tidak usah pedulikan mereka lagi. Cepat kembali! Baru-baru ini banyak hal aneh terjadi di Pegunungan Dewa Gugur. Sepertinya, pemimpin juga akan terbangun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.