Dewa Obat Tak Tertandingi

Peristiwa Masa Lalu



Peristiwa Masa Lalu

4"Tentu saja! kalau tidak bagaimana aku bisa menguasai Suara Dewa Naga, sebuah jurus yang sudah lama hilang?" kata Ye Yuan.      
1

Ao Jun berusaha sekuat mungkin untuk menenangkan emosinya. Akan tetapi, pikirannya tetap tidak bisa diam. Dia akhirnya tahu maksud kalimat 'aku paham' yang diucapkan oleh leluhur tua sebelumnya.      

Ada sesuatu yang luar biasa dalam diri Ye Yuan yang membuatnya bisa mematahkan kutukan. Hanya saja, Ao Jun tidak pernah bermimpi kalau sesuatu yang luar biasa ini adalah Jiwa Naga Atavisme.      

Tak lama kemudian, Ao Jun mendesah kecewa.      

"Bahkan Jiwa Naga Atavisme juga sia-sia. Sekarang ini, Dao Dewa sudah menghilang, kau tidak akan bisa menembus rintangan. "     

Ye Yuan tampak gigih.      

"Aku datang ke Pegunungan Dewa Gugur untuk bisa mencapai tingkatan Maha Dewa. Pilihannya antara menjadi Maha Dewa atau aku mati!"      

Ao Jun menanggapi dengan nada terkejut," Yun, kenapa kau seperti ini?"     

Ye Yuan dengan singkat menceritakan situasi dunia luar tapi dia tetap menutupi banyak hal. Sekarang ini, kondisi Ao Jun sudah seperti sebuah lampu yang kehabisan bahan bakar. Dia tidak akan tahan kalau tahu Ji Zhengyang sudah meninggal.      

Kalau bukan karena Es Abadi yang membekukan kondisi mentalnya, Ao Jun sudah lama meninggal dunia. Dao-nya sudah hilang.      

Ji Zhengyang mendapatkan Es Abadi ini dengan susah payah. Dia menembus kedalaman tanah ekstrim yang ada di ujung utara dulunya.      

"Tapi, wilayah Dewa Terlarang itu sangat berbahaya! Bahkan meski ada seorang petarung Maha Dewa sekali pun datang ke sana, tidak ada jaminan kalau mereka akan selamat.Apalagi kamu!"      

Ao Jun sangat cemas. Pada akhirnya, dia bisa bertemu dengan putranya jadi dia tidak berharap akan segera kehilangan Ye Yuan.      

Ye Yuan menjawab mantap.      

"Aku punya alasan kuat untuk pergi ke sana! Sekarang, aku bahkan memiliki alasan lain! Tidakkah ibu ingin pergi keluar dan bertemu dengan ayah lagi?"     

Begitu mendengar pernyataan Ye Yuan, ada pancaran harapan di mata Ao Jun.      

Ye Yuan dengan lihainya berbohong. Dia tidak ingin ibunya terus tinggal di sini menunggu kematian datang. Ayahnya sudah meninggal jadi dia tidak ingin kehilangan ibunya. Tidak peduli seberapa suram harapan yang ada, Ye Yuan masih berharap akan bisa menyelamatkan ibunya.      

Apapun hasilnya nanti, apakah dia akan bisa mengalahkan bangsa iblis atau tidak, Ye Yuan merasa bahwa tindakan mereka membunuh ayahnya sudah cukup jelas untuk membuat bangsa ini tidak hidup di bawah satu langit dengannya.      

Kalau sampai dia tidak bisa membunuh Kanuo maka dia lebih baik mati saja. Tentu saja, Ye Yuan tidak mengatakan kalimat ini di depan ibunya. Dia hanya bilang bahwa dia melakukan hal ini demi kebaikan bangsa manusia. Apalagi, Ye Yuan mewarisi ilmu Surga Mutlak dan menjadi Putra Mandat Langit.Dia menanggung beban ini.      

Begitu melihat sorot mata anaknya, Ao Jun sadar kalau dia tidak bisa membujuknya lagi. Dia hanya bisa mendesah berat.      

"Kau ini sama seperti ayahmu, keras kepala!"      

Ye Yuan hanya tersenyum tapi tidak mengatakan apa-apa.      

Pada titik ini, hatinya sudah tidak sesak lagi, dia sudah benar-benar menerima Ao Jun sebagai ibunya. Meski baru bertemu sekali, secara mental dia tidak merasa terhalang. Hubungan darah memang tidak bisa menipu. Apalagi ini datang dari lubuk jiwanya.      

Kalau bukan karena adanya getaran yang amat kuat, Ye Yuan pun tidak akan memaksa untuk masuk ke dalam gua.      

Dua orang ini berbicara cukup lama, tepatnya lima hari lima malam. Ye Yuan akhirnya tahu tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu.      

Ternyata setelah Ao Jun melarikan diri dari Alam Dewa Binatang Buas, dia bertemu dengan Ji Zhengyang dan rombongannya yang waktu itu berada di dalam Wilayah Dewa Terlarang.      

Berkeliaran sendirian di Pegunungan Dewa Gugur sangat berbahaya sehingga Ji Zhengyang mengundang Ao Jun untuk bergabung dengan rombongannya.      

Setelahnya, Ao Jun jatuh hati kepada Ji Zhengyang karena karakter yang dia miliki. Kedua orang ini pada akhirnya menikah dan Ao Jun juga ikut ke Balai Pengobatan Raja.      

Di sana, Ao Jun sering mengasingkan diri dan jarang keluar. Hanya sedikit orang yang tahu tentang keberadaannya.      

Namun tak lama kemudian, sebuah masalah tiba-tiba muncul.      

Ji Zhengyang melihat kalau Ao Jun ini cepat menua. Waktu itu usianya baru 200 tahun akan tetapi dia sudah terlihat seperti 10 ribu tahun. Setelah ditanya berkali-kali, Ao Jun akhirnya menceritakan kondisinya.      

Ji Zhengyang mengerahkan segala usahanya untuk menghentikan penuaan Ao Jun. Dia sangat mencintai istrinya dan memutuskan untuk tidak memiliki anak. Ini karena, kalau Ao Jun melahirkan, usianya akan semakin cepat menua. Hal ini yang membuat Ao Jun memutuskan untuk berpisah supaya dia bisa melahirkan Ye Yuan. Dia akhirnya kembali ke tanah buangan.      

Waktu itu, Ji Zhengyang mendapatkan informasi tentang Es Abadi. Dia langsung pergi ke wilayah utara untuk mencarinya. Setelah dia mendapatkannya, dia pergi ke tanah buangan untuk memberikan Es Abadi pada Ao Jun namun sayang, dia terhalang oleh Hutan Bunga Persik.      

Ji Zhengyang terus maju, memasuki Hutan Bunga Persik. Dia hampir mati oleh formasi susunan yang ada di sana. Ao Jun memohon pada leluhur tua untuk menyelamatkan suaminya.      

Ji Zhengyang sebenarnya ingin tinggal di Alam Dewa Binatang Buas ini namun leluhur tua menolaknya. Akhirnya, dia hanya bisa meninggalkan Es Abadi dan membawa Ye Yuan yang masih dalam bedongan.      

Di tanah buangan ini, penuaan Ao Jun bisa berkurang. Dan ditambah dengan Es Abadi yang ditinggalkan oleh Ji Zhengyang, dia bisa bertahan hidup sampai sekarang.      

Hanya saja, sekarang Ao Jun sudah seperti mayat hidup. Dia tidak bisa meninggalkan kolam dingin ini.Sedikit perubahan emosi bisa mempercepat usianya.      

Begitu mendengar cerita masa lalu ibunya, Ye Yuan berkali-kali mendesah berat. Ini adalah sebuah cerita di mana takdir mengolok manusia. Baru sekarang Ye Yuan tahu kenapa dulu ayahnya sering pergi ke Pegunungan Dewa Gugur. Dia pikir ayahnya sedang mencari sebuah kesempatan, ternyata ada alasan lain di baliknya.      

Meski dia dan Ao Jun dipisahkan oleh Hutan Bunga Persik, setidaknya dengan berada di sini bisa mengurangi rasa sakit cintanya.      

Sayang, sekarang keduanya sudah terpisah oleh kematian.      

.....     

Lima hari kemudian, Ye Yuan keluar dari dalam gua. Dia menatap leluhur tua dengan pandangan mata rumit.      

"Haha, kalau kau ingin balas dendam, lakukan saja," si leluhur tua tersenyum sambil berbicara.      

Ye Yuan melihatnya dan menarik napas.      

"Lupakan saja. Aku bisa memaklumi kondisimu. Ibu sudah diambang kematiannya. Kau dulu tidak ingin aku dan ayah terkurung di sini jadi kau mengusir kami. Gua ini memang seperti makam tapi aku rasa Alam Dewa Binatang Iblis juga tidak ada bedanya kan? Kalau aku tidak salah, orang luar juga akan terkena kutukan kalau tinggal lama di sini kan?"      

Leluhur tua terlihat kaget. Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan akan mengatakan hal seperti ini.      

"Haha, Jun memang melahirkan anak yang pintar!'      

Leluhur tua tiba-tiba tertawa.      

"Hanya saja, aku sekarang bingung. Bagaimana kau tahu kalau aku akan baik-baik saja jika aku pergi ke dunia luar? Kau mungkin tidak tahu kalau aku memiliki Jiwa Naga Atavisme kan?"      

Leluhur tua tersenyum.      

"Karena kau manusia! Kutukan tanah buangan ini hanya berlaku bagi bangsa binatang! Selama manusia dari luar tinggal di sini lebih dari setengah tahun, mereka akan terkena kutukan juga! Hanya saja, belum pernah ada orang luar yang tinggal di sini, jadi tidak ada yang tahu apakah ini benar atau tidak!"      

Ye Yuan mengangguk.      

"Jadi seperti itu. Aku masih memiliki satu pertanyaan. Aku harap leluhur tua bisa memberikan jawabannya."     

Si leluhur tua mengangguk. "Katakan."     

"Ketika aku tadi melihat empat tetua utama menggunakan jurus bela diri yang sama, ada sebuah resonansi yang dihasilkan. Dari sini, kekuatan mereka jadi bertambah besar. Aku ingin tahu apakah hal ini terjadi secara tidak sengaja atau mereka memang berlatih untuk melakukan serangan bersama?" tanya Ye Yuan penasaran.      

Si leluhur tua tersenyum.      

"Jawaban ini harus dimulai dari asal usul Klan Keluarga Empat Simbol."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.