Dewa Obat Tak Tertandingi

Jelmaan Raja Dewa yang Menstabilkan Surga



Jelmaan Raja Dewa yang Menstabilkan Surga

0Di dalam gunung, tidak jauh dari lokasi Aliran Pemurni Jiwa, beberapa orang berkerumun. Sekarang ini, mereka sedang dikejar oleh seekor binatang buas.      
4

"Berpencar dan lari! Binatang ini sangat cepat! Kalau sampai kita kena, kita tidak akan bisa melepaskan diri nanti," tiba-tiba salah satu dari mereka berteriak.      

Aura binatang buas ini bergolak. Selain itu, pergerakannya juga sangat aneh, sepertinya dia ingin memangsa beberapa petarung. Tepat pada saat ini, pandangan mata semua orang mengabur, seolah ada seseorang yang lewat di depan mereka.      

Duar!      

Darah dan daging tersebar ke mana-mana. Mereka terlihat begitu pucat begitu melihat kalau binatang buas ini sudah hancur berkeping-keping. Ada seseorang yang menampakkan punggungnya, tangannya juga dilipat ke belakang.      

Para petarung ini saling melihat, terkejut melihat keahlian orang ini.      

"Terima kasih banyak. Kau telah menolong kami!"      

Orang-orang ini membungkuk hormat.      

Orang ini perlahan memutar badannya dan ketika wajahnya terlihat, orang-orang ini langsung tercengang.      

"Raja Dewa yang Menstabilkan Surga! Kau...kau masih hidup!"      

Wajah orang-orang ini mendadak menjadi pucat pasi. Orang yang menolong mereka ternyata Zhuge Qingxuan, sosok yang mereka pikir sudah mati di dalam Aliran Pemurni Jiwa.      

"Hehe, kalian sepertinya sangat berharap...aku sudah mati?" Zhuge Qingxuan tiba-tiba berbicara dengan suaranya yang terdengar seram.      

Sikap Zhuge Qingxuan sekarang tampak berbeda dengan sebelumnya. Meski masih sama-sama congkak namun kali ini ada rasa ngeri terpancar dari dirinya. Bahkan senyum saja bisa membuat orang ketakutan. Ada perasaan yang membuat orang seperti jatuh ke ruang bawah tanah penuh es.      

"Ka-kami tidak bermaksud seperti itu! Kami dengan Yang Mulia menghadapi masalah besar di dalam Aliran Pemurni Jiwa, dan kami pikir kalau..."     

Orang itu ingin menjelaskan tapi langsung dipotong oleh Zhuge Qingxuan dengan kibasan tangannya.      

"Aku ingin tanya, di mana Ye Yuan?" kata Zhuge Qingxuan.      

Raut wajah orang-orang ini seketika berubah, mereka menggelengkan kepalanya pada saat bersamaan.      

Raja Dewa Melebihi Surga adalah penyelamat mereka jadi bagaimana mungkin mereka akan berkhianat?      

"Yang Mulia, Apakah Raja Dewa Melebihi Surga juga datang ke sini? Aku...tidak pernah melihatnya!" Orang yang ada di depan berbicara.      

"Hehe, kau ternyata masih berani menggunakan trik seperti ini di hadapanku? Sepertinya kalian ini dekat kan? Kalau begitu..."     

Sambil berbicara, Zhuge Qingxuan menunjuk dengan jarinya.      

Salah satu dahi petarung ini langsung bolong.Dia ambruk ke tanah tanpa menunjukkan perlawanan.      

"Kakak Keempat!"      

Ketika petarung yang ada di paling depan melihat kejadian ini, matanya langsung memerah karena murka.      

"Aku akan memberikan kalian waktu sampai hitungan ketiga!" Zhuge Qingxuan berkata dengan nada dingin.      

Si petarung yang ada di depan menatap tajam ke arah Zhuge Qingxuan, dia marah besar.      

"Persetan dengan hitungan ketiga! Kau adalah orang jahat! Kau tidak pantas menyebut nama Raja Dewa Melebihi Surga! Langit ini sungguh buta karena tidak membuat anjing kampung sepertimu ini mati di dalam! Saudaraku, meskipun kita mati hari ini, kita tidak bisa mengkhianati Raja Dewa Melebihi Surga! Serang dan bunuh di hama ini!"      

Ada lima orang termasuk si lelaki yang ada di depan ini. mereka awalnya adalah petarung pengembara yang bersumpah menjadi saudara dikarenakan sifat mereka cocok satu sama lain. Si kakak tertua memiliki kekuatan di tingkat Mistik Hampa sementara yang lainnya berada di tingkat Raja Dewa.      

Awalnya mereka tidak memihak antara Raja Dewa Melebihi Surga dan Yang Menstabilkan Surga. Namun begitu mereka masuk ke dalam Pegunungan Dewa Gugur, dan dijadikan sebagai umpan oleh Zhuge Qingxuan, mereka membelot ke Ye Yuan.      

Mereka tidak mau mengkhianati Ye Yuan! Di hati mereka, Ye Yuan adalah pahlawan bagi bangsa manusia dan satu-satunya harapan mereka.      

Mengkhianati Ye Yuan sama dengan menghina bangsa manusia itu sendiri.      

Zhuge Qingxuan membunuh kakak keempat namun tindakannya ini tidak membuat yang lainnya takut. Mereka justru menjadi semakin berani. Sayangnya, dibandingkan dengan Zhuge Qingxuan, kekuatan mereka masih sangat jauh.      

Begitu melihat keempat petarung ini semakin berani, Zhuge Qingxuan tertawa sinis. Dia mengangkat jarinya lagi dan membunuh keempat orang ini seperti menghancurkan daun dan batang.      

"Hehe, si bocah itu ternyata memiliki keahlian yang cukup mengesankan sampai bisa menyihir hati orang-orang ini. Ini rasanya seperti....Surga Mutlak dulu! Kau...kau masih lemah dibandingkan dengannya!"      

Tiba-tiba, kalimat yang keluar dari mulut Zhuge Qingxuan terdengar sarkas.      

Tak lama kemudian, nada suaranya kembali normal. Dia mendengus kesal.      

"Itu bukan urusanmu! Kau ini hanyalah anjing yang dikendalikan oleh Surga Mutlak. Itu saja!"      

"Penampilanmu yang amat memalukan ini tidak jauh berbeda dari Zuo Zong dulunya!Sekarang, kau dan aku tinggal di tubuh yang sama, si bocah itu adalah musuh kita bersama. Jangan membentak lagi. Tanpa diriku kau tidak akan bisa membunuhnya!"      

"Huh! Lebih tunduk lagi kau padaku! Kalau tidak, aku tidak akan keberatan lenyap bersamamu!"      

"Bedebah! Aku tahu betul orang-orang macam kau ini! bocah itu mungkin akan masuk ke dalam Wilayah Dewa Terlarang! Biarkan aku yang mengendalikan tubuhmu dan akan aku tunjukkan Seni Agung Pelacak Darah Kabur! Aku pasti akan menemukan jejak bocah itu!"      

"Kalau kau memang memiliki cara seperti ini, kenapa kau tidak mengatakannya tadi?"      

"Hehe, kau juga tidak bertanya! Cara yang aku punya tidak mungkin bisa kau duga! Bahkan Zup Zong dulu pun takut kepadaku!"      

"....."     

Ternyata waktu itu, Zhuge Qingxuan dan Li Gui bertarung dengan sengitnya, dan pertarungan ini membuat tempat Aliran Pemurni Jiwa runtuh.      

Awalnya, Li Gui yang jauh lebih kuat. Tapi, di saat-saat kritis, karena roh Li Gui belum sempurna, pertarungan ini membuat jiwa dewanya terluka parah. Ketika Zhuge Qingxuan berhasil memegang rohnya, keduanya menjadi sama-sama terluka pada akhirnya.      

Di sisi lain, Li Gui memiliki cara yang sungguh ajaib. Dia ternyata masih membawa satu kepulan jiwanya dan langsung masuk ke dalam tubuh Zhuge Qingxuan, ingin menguasai tubuhnya.      

Kedua orang ini bertarung kembali di dalam tubuh Zhuge Qingxuan. Akhirnya, tidak ada yang menang. Tidak disangka, jiwa dewa keduanya ternyata saling terjerat satu sama lain. Sekarang, keduanya berbagi satu tubuh. Raja Dewa yang Menstabilkan Surga ini sekarang bukan manusia juga bukan hantu.      

...     

"Selesai!"      

Di Alam Dewa Binatang Buas, Ye Yuan sangat terkejut. Setetes darah keluar dari ujung jarinya.      

"Cepat, teteskan darah murni leluhur suci ini di atas Tanda Naga Suci!" leluhur tua dengan cepat berbicara.      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan meneteskan darahnya di atas Tanda Naga Suci.      

Duar!      

Sebuah tekanan kekuatan naga yang amat besar membumbung tinggi ke langit. Suara auman naga bergema ke seluruh penjuru daratan.      

Ye Yuan merasa kalau daging dan darahnya sudah menemukan jejak keselarasan dengan Tanda Naga Suci. Meski begitu, kekuatannya masih sedikit.     

Dengan kekuatan Ye Yuan saat ini, dia masih belum bisa memunculkan kekuatan penuh dari Tanda Naga Suci.      

Bahkan di Era Dao Dewa sekali pun, artefak dewa suci itu sangat langka.      

Untuk bisa mengaktifkan Tanda Naga Suci, seseorang harus memadatkan darah leluhur suci dengan menggunakan seni rahasia Dao Dewa dan meneteskannya pada Tanda Naga Suci.      

Bagi Ye Yuan yang memiliki Jiwa Naga Atavisme, hal seperti ini bukanlah sesuatu yang sulit.      

Dia hanya memerlukan tiga hari, untuk menguasai seluruh seni rahasia Dao Dewa.      

"Ayo, cobalah gunakan kekuatannya!" si leluhur tua berkata sambil menyunggingkan senyum tipis.      

Ini adalah kali pertama baginya melihat kekuatan Jiwa Naga Atavisme. Beberapa hari ini, ketika dia melihat bagaimana Ye Yuan mempelajari prasasti dewa, dia sungguh terkejut.      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya, sebuah tongkat kayu diayunkan.      

Duar!      

Sebuah gunung yang besarnya lebih dari 70 ribu kaki terangkat dari tanah dengan mudahnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.