Dewa Obat Tak Tertandingi

Jantung Batu



Jantung Batu

0Di tangan Ye Yuan, ada sebuah kristal yang memancarkan cahaya abu-abu. Bentuknya begitu kecil hingga kalau ditaruh di antara puing-puing tidak akan kelihatan. Bahkan batu kristal ini terlihat sekilas terlihat sama dengan bebatuan lainnya. Baru kalau dilihat baik-baik, baru ketahuan kalau batu ini adalah kristal.       0

Ketika Batu Berani dan yang lainnya melihat hal ini, mereka langsung panik dan tidak berani maju ke depan.      

"Haha, kenapa kalian tidak menyerangku lagi? Bukankah tadi kalian masih terlihat begitu gagah berani?"     

Ye Yuan melihat ke arah Batu Berani dengan senyum lebar. Tak lama kemudian, dia menampakkan ekspresi wajah heran.      

"Heh, kenapa kalian tidak hidup lagi kali ini?"      

Batu Berani dan yang lainnya terdiam. Karena mereka ini adalah manusia batu maka tidak ada banyak perubahan yang terlihat di raut wajah mereka. Terlihat jelas kalau mereka tertekan.      

"Apa kalian semua tidak mau berbicara lagi? Aku ingin lihat apa jadinya kalau aku hancurkan kristal ini. Sepertinya tadi ada yang bilang kalau dia tidak bisa mati."     

Selesai berbicara, gelombang energi murni Ye Yuan bergolak di dalam tubuhnya. Dia akan menghancurkan kristal kecil ini.      

Wajah Batu Berani terlihat begitu pucat dan langsung berbicara," Jangan! Kami ...menyerah!"      

Perkataan Batu Berani ini membenarkan kalau kristal yang dipegang Ye Yuan adalah titik kelemahan mereka. SebenarnyA tidak penting apakah mereka ingin mengakuinya apa tidak.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Heh, seperti itu! Kalau tidak salah, ini adalah titik kelemahan kalian kan? Apa maksudmu bilang kalau kau tidak bisa mati? Kalau ingin membual cari alasan yang lebih baik."     

Orang yang mungkin tidak akan bisa menemukan titik lemah manusia batu ini karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya.      

Untuk bisa menghancurkan tubuh-tubuh batu ini berkali-kali dan menemukan titik kelemahan ini bukanlah perkara mudah. Para manusia batu ini memiliki kekuatan setara dengan Sepuluh Raja Dewa Hebat. Kekuatan Batu Berani bahkan termasuk di urutan atas.      

Sebelumnya, ketika sedang bertarung, Ye Yuan memperhatikan segala hal detail. Kelihatannya, pergerakan memang acak. Sebenarnya, dia sedang mengamati manusia batu-batu yang badannya hancur berkali-kali.      

Akhirnya, Ye Yuan menemukan kalau berapa pun dia menghantam mereka, puing-puing akan berputar kembali di sekitar kristal kelabu. Olah karena itu, Ye Yuan menyimpulkan kalau kristal ini merupakan inti dari kebangkitan para manusia ini.      

Selama dia bisa menghancurkan kristal ini maka mereka kemungkinan besar tidak akan bisa hidup lagi.      

"Kau....bagaimana kau bisa tahu? Aku yakin kalau di Dunia Tinggi ini, sudah tidak ada yang tahu tentang kelemahan manusia batu!" kata Batu Berani sedih.      

Di Dunia Tinggi, bangsa manusia batu ini sudah musnah. Jadi tidak mungkin ada yang tahu tentang titik kelemahan mereka ini.      

Akan tetapi, manusia yang ada di depannya ini ternyata tahu! Ini tentu membuat mereka depresi.      

"Haha, kalian semua hidup. Itu berarti kalian memiliki kelemahan. Selama aku mau mencarinya maka aku akan menemukannya. Sekarang jawab pertanyaanku? Kristal apa ini? Aku merasa kalau benda ini bukan benda biasa."     

Ye Yuan memegang kristal kecil di tangannya dan menemukan kalau ada gelombang ada energi aneh yang terpancar keluar. Gelombang ini seperti jantung manusia, berdetak tanpa henti.      

Benda ini mungkin adalah sumber kehidupan manusia batu. Benda ini adalah penyebab mereka bisa hidup berkali-kali.      

"Ini...."     

Begitu Batu Berani mendengar pertanyaan Ye Yuan, dia tampak ragu.      

"Sepertinya kau tidak peduli dengan nyawa teman-temanmu. Kalau begitu..."     

"Tunggu! Aku akan bicara! Aku akan bicara! Ini...benda ini adalah Jantung Batu. Dia adalah sumber energi kami. Selama ada Jantung Batu ini maka kami akan selalu memiliki energi tak terbatas," jelas Batu Berani.      

"Uh...Jantung Batu? Namanya memang cocok. Tapi....masih ada informasi lagi kan?" Ye Yuan berkata sambil tersenyum setengah hati.      

Meksi para manusia batu ini memang sangat kuat, mereka suka berterus terang dan tidak licik. Batu Berani memang memiliki banyak pengalaman namun pengetahuannya juga terbatas. Dibandingkan dengan manusia, mereka terlalu jujur dan sederhana.      

Meski sulit sekali melihat ekspresi wajah mereka, sikap mereka mereka bisa dideteksi dari pergolakan energi yang ada. Dan karena alasan ini juga Ye Yuan tidak melayangkan serangan mematikan. Dengan sifat yang Ye Yuan memiliki, akan sangat mungkin dia menghancurkan Jantung Batu ini dan tidak perlu berputar-putar berbicara omong kosong.      

Dia merasa kalau manusia batu ini memiliki dendam kesumat terhadap manusia. Ini juga yang menjadi alasan kenapa mereka menyerang Ye Yuan dan yang lainnya.      

"Adik, aku mengaku salah! Aku seharusnya tidak melawanmu! A-Aku mohon. Biarkan Batu Nekat pergi! Kami...kami akan mengantarmu keluar dari sini!"      

Batu Berani menyerah sepenuhnya. Dia tidak mau mengatakan rahasia di balik Jantung Batu ini, tapi di saat bersamaan, dia juga tidak tahu caranya berbohong. Dia hanya bisa menggunakan cara ini untuk memohon pada Ye Yuan.      

Namun Ye Yuan hanya tersenyum tipis.      

"Apa kau pikir kalau aku ini mudah ditipu? Jangan menawar denganku. Kau tidak memiliki kebebasan untuk memilih. Katakan atau tidak?"     

Ye Yuan mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Energi yang ada di tubuhnya sudah mulai bergolak sekali lagi.      

Mata Batu Berani sudah berputar gamang. Dia bingung.      

Dia mencoba untuk menenangkan hatinya dan berkata dengan nada keras," Batu Nekad, maafkan aku! Rahasia dari Jantung Batu ini harus dikubur bersama sejarah. Jika tidak, kita semua akan mati!"      

Selesai berbicara, Batu Berani mengangkat tangannya dan mengeluarkan satu serangan tangan. Target dari serangan ini adalah Jantung Batu milik Batu Nekad yang ada di tangan Ye Yuan.      

Ye Yuan tentu sangat kaget. Dia tahu kalau Batu Berani ini sangat memperdulikan mati dan hidup Batu Nekad. Anehnya, ketika dia bertanya tentang Jantung Batu ini, Batu Berani ternyata memutuskan untuk mengambil keputusan ini. Seperti Jantung Batu ini bukan benda biasa.      

Tubuh Ye Yuan bergerak, dia menghindari tinjuan Batu Berani.      

""Heh, bukankah kau ini seorang pemimpin? Teganya kau membunuh nyawa anggota klanmu sendiri di hadapan banyak orang?" Ye Yuan sengaja mencemooh.      

"Huh! Kalian manusia adalah makhluk yang keji! Bukankah apa yang dilakukan oleh Kakak Batu Berani karena doronganmu?"     

"Kakak, Mari kita bertarung! Hari ini, hanya ada dua pilihan, dia yang mati atau kita!"      

"Bunuh manusia ini! Mari balas kematian Batu Nekad!"      

Ye Yuan tampak syok mendapati kalau manusia-manusia batu ini sama sekali tidak menggerutui Batu Berani. Mereka bahkan semakin membenci manusia.      

"Heh, Aku tidak menyangka kalau Kakak Ye akan menjadi tokoh jahat sehari ini. manuisa-manusia batu ini sungguh jujur dan suka berterus-terang," Cahaya Putih berkata.      

"Sepertinya ada kejadian kurang menyenangkan antara bangsa manusia dan batu di masa lalu," kata Li.      

Sembilan manusia batu yang lainnya kini mengepung Ye Yuan. Hanya saja, karena kekuatan Ye Yuan sudah meningkat drastis, mereka bukanlah ancaman baginya.      

Ye Yuan membunuh beberapa manusia batu lainnya dan mengambil JantunG Batu mereka.      

"Dasar manusia! Aku akan bertarung denganmu!"      

Tiba-tiba, sekujur tubuh Batu Berani bergejolak. Sebuah cahaya memancar keluar dari tempat dahi, tepatnya di antara dua alis.      

Ketika manusia batu yang lainnya melihat hal ini, mereka semua terkejut.      

"Kakak Batu Berani, jangan lakukan!"      

Batu Berani sudah tidak berniat untuk berhenti. Ye Yuan tahu kalau tempat yang memancarkan cahaya ini merupakan tempat di mana Jantung Batu berada.      

Sebuah gejolak energi yang amat mengerikan datang. Ye Yuan merasa seolah dia sedang menghadapi kematian.      

"Gawat! Manusia batu akan meledakkan dirinya! Gelombang energinya begitu mengerikan!" Cahaya Putih berseru. Raut wajahnya sudah terlihat tegang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.