Dewa Obat Tak Tertandingi

Permintaan Lancang



Permintaan Lancang

0Hati Semurni Anak bukanlah sebuah jenis kekuatan hati melainkan sebuah tipe badan jiwa. Jenis badan seperti ini kebal terhadap ilmu ilusi sehingga membuat orang yang memilikinya bisa mempertahankan diri di dalamnya. Dia sangat kuat.      
2

Hanya saja sangat jarang orang yang memiliki kondisi badan jiwa Hati Semurni Anak. Saking langkanya mungkin tidak akan muncul satu orang yang memiliki dalam kurun waktu puluhan ribu tahun.      

Cahaya Putih menghiraukan rintangan yang ada di dalam Hutan Ujian Jiwa dan langsung berjalan keluar. Kondisi ini hanya bisa dijelaskan oleh Hati Semurni Anak. Tak lama kemudian, Wu Mo menjadi orang kedua yang bisa keluar dari Hutan Ujian Jiwa. Begitu dia melihat Cahaya Putih sudah ada di luar, sekujur badannya gemetar.      

Di antara tiga babak yang diikuti, Wu Mo paling percaya diri di babak pengujian karakter ini. Dia berharap akan menang melewati Hutan Ujian Jiwa tapi ternyata dia kalah. Ketika dia mendengar kalau Cahaya Putih bahkan menguasai Hati Semurni Anak yang legendaris itu, ekspresi wajahnya yang biasanya begitu tenang kini menjadi terlihat tampak jelek.      

Cahaya Putih sudah keluar masuk Hutan Ujian Jiwa dua kali, jadi tidak perlu lagi dibuktikan siapa yang kalah dan siapa yang menang.      

Sementara itu, Rong Ning, bahkan mendapatkan hasil yang lebih buruk. Dia baru keluar dua jam setelah Wu Mo.      

Ujian kedua yang harus dilewati oleh semua calon pemimpin muda adalah ujian kekuatan darah. Alat yang dipakai untuk mengukur garis darah ini adalah Batu Nyawa Darah.      

Batu ini bisa melihat keseluruhan gambaran darah. Bisa dikatakan hasilnya lebih akurat. Hal-hal seperti potensi, kekuatan juga bisa diketahui karena mereka ada di dalam darah.      

Orang pertama yang menguji darahnya adalah Rong Ning. Dia terlihat seperti tidak mendapatkan tekanan. Rong Ning seperti sadar kalau dirinya hanyalah sebagai peran pendukung dalam ujian pemimpin muda klan Macan Putih.      

Dia meneteskan darahnya di atas Batu Nyawa darah. Tak lama kemudian, ada sebuah gelombang yang muncul di sana.      

"Garis darah hijau! Rong Ning memiliki garis darah hijau! Hasil ini sudah bagus! Sayangnya, lawan dia adalah Wu Mo dan Cahaya Putih."      

Gelombang darah Rong Ning berhenti di warna hijau. Itulah yang menjadi penentu kalau dia termasuk dalam garis darah hijau.      

Batu Nyawa Darah mengetes kekuatan darah seorang petarung dibagi menjadi tujuh warna; merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, ungu lembayung. Merah merupakan darah yang paling rendah sementara yang paling tinggi adalah ungu.      

Warna hijau yang dicapai Rong Ning sebenarnya sudah termasuk tinggi. Setelah dia, Wu Mo ganti yang mengetes darahnya.Sama seperti Rong Ning, dia pun meneteskan darahnya di atas Batu Nyawa Darah. Batu itu mengeluarkan cahaya yang amat intens. Pertama warna merah kemudian berganti menjadi oranye dan kemudian berpindah semakin kuat.      

Ketika warnanya bergerak dari hijau ke biru, kekuatannya menjadi melemah.      

Ekspresi wajah Wu Mo berubah. Matanya menatap Satu Nyawa Darah itu. Sendi-sendi di jemarinya terdengar gemeretak.      

"Lewat! garis darah biru! Garis darah biru termasuk darah yang langka. Bahkan jika Rong Xin ada di sini, darahnya pun akan sama dengan Wu Mo. Tidak akan mudah bagi Cahaya Putih untuk mengalahkan Wu Mo."      

Sekarang, belum ada yang tahu kalau Cahaya Putih memiliki garis darah tingkat suci, sementara bagi orang-orang yang ada di sini, garis darah biru sudah merupakan darah yang langka. Hal inilah yang membuat semua orang yang ada di sini tidak berharap banyak kalau Cahaya Putih akan mampu melebihi Wu Mo.      

Cahaya Putih meneteskan darahnya di atas Batu Nyawa Darah. Semua orang langsung tercengang. Gelombangnya bergerak cepat melewati warna merah, naik ke warna oranye dan kuning.      

Ketika mencapai warna hijau, dia sedikit bergerak pelan kemudian naik lagi ke warna biru dan kemudian nila.      

"Darah nila! Warnanya masih terus menjadi gelap! Tidak mungkin kalau darah Cahaya Putih akan bergerak ke warna ungu lembayung?"      

"Ini gila! Sejak Dao Dewa musnah, tidak ada petarung yang darahnya menjadi warna ungu. Seberapa kuat darah si Cahaya Putih ini?"      

"Cepat lihat! Ternyata lewat! ungu! Gelombangnya berhenti di warna ungu!"      

Garis darah warna ungu jelas memicu keramaian di antara orang-orang yang melihat. Yang terkejut bukan saja pihak Klan Macan Putih akan tetapi juga tiga klan lain yang ikut turut hadir hari ini.      

Garis darah warna ungu merupakan garis darah tertinggi yang pernah diukur oleh Batu Nyawa Darah ini. Dalam kurun waktu 100 ribu tahun ini tidak ada yang bisa mencapai warna ini.      

Yang paling tinggi yang pernah tercatat adalah warna biru. Namun hari ini, batu ini menunjuk ke warna ungu! Ini tentu saja mengejutkan banyak orang.      

Ketika Rong Kun melihat hal itu, dia mengelus jenggotnya dan tersenyum. Apa yang ditunjukkan oleh Cahaya Putih hari ini membuat dirinya merasa terhormat.      

"Lihat! Garis darah Cahaya Putih masih terus bergerak! Sekarang warna batunya masih tetap gelap! Bahkan hampir berubah warna menjadi hitam!" Kali ini, seseorang tiba-tiba berteriak karena kaget.      

Rong Kun dan beberapa tetua yang lain, termasuk tetua dari tiga klan undangan langsung berdiri. Mereka syok mendapati perubahan tidak lazim yang ditunjukkan Batu Nyawa Darah.      

"Apakah ini...apakah darah Cahaya Putih akan mencapai warna hitam yang legendaris itu? Ini...sangat mustahil!" Kata Bai Yi tampak heran.      

Garis darah berwarna hitam merupakan garis darah tertinggi Klan Macan Putih! Kebesaran potensi kekuatannya tidak bisa dibayangkan.      

Bahkan di Era Dao Dewa sekali pun, hanya ada sedikit orang yang darahnya mencapai warna ini. Bisa dibilang kalau warna hitam ini hampir sama seperti mitos. Namun hari ini, mitos ini berubah menjadi kenyataan.      

Ye Yuan hanya tersenyum melihat ini semua. Dia sudah menduganya. Fisik Macan Putih Sempurna merupakan sebuah keadaan di mana darah seseorang sudah mencapai tingkat Leluhur Suci.      

Jadi sebenarnya tidak mengherankan kalau darah Cahaya Putih mencapai warna hitam.      

Batu Nyawa Darah akhirnya berubah warna menjadi hitam. Semua orang melihat perubahan ini.Mereka menghela napas dalam-dalam sambil melihat ke arah Cahaya Putih dengan tatapan tidak percaya.      

"Ketua..menurutku kita tidak perlu lagi melanjutkan ke babak ketiga. Potensi yang dimiliki oleh Cahaya Putih ini tidak bisa dibandingkan dengan lawan-lawannya. Sudah sepantasnya dia memang menjadi pemimpin muda kita," kata Bai Yi.      

Rong Kun juga menghela nafas dalam-dalam. Dia menatap para tetua yang hadir dan bertanya,"Apakah ada yang keberatan?"      

"Tidak ada! Cahaya Putih membuat Batu Nyawa Darah menjadi hitam. Itu berarti di masa depan dia akan mencapai banyak hal. Kalau dia sampai tidak bisa menjadi Yang Mulia Muda, lantas di antara para generasi muda ini siapa yang bisa?"      

"Tidak ada keberatan!"      

"..."     

Semua tetua menyetujui. Cahaya Putih memang sudah menang dengan mudah menjadi pemimpin muda Klan Macan Putih. Kalau sampai sosok seperti ini tidak bisa menjadi Yang Mulia Muda maka Klan Macan Putih justru yang akan menjadi bahan tertawaan.      

Rong Kun berkata,"Kalau begitu, babak ketiga tidak perlu dilaksanakan. Yang Mulia Muda Klan Macan Putih jatuh kepada Cahaya Putih. Semua tamu yang datang, silahkan beristirahat di klan Macan Putih. Setelah ini, aku harus melapor ke para Pemimpin, kalau kita akan mengadakan acara penyerahan mahkota besok pagi."      

Ketika Cahaya Putih mendengar pernyataan Rong Kun, dia menjadi lega.dia sudah banyak bekerja keras untuk mengikuti ujian hari ini, dan dia juga semakin bertambah dewasa karenanya.      

Akhirnya, dia memang bisa menjadi pemimpin muda klan Macan Putih. Hanya saja, saat ini, gelar ini bukankah tujuan utama Cahaya Putih. Sejak dia tahu rahasia tentang asal-usul Klan Macan Putih dan Macan Iblis Suci, dia berharap akan bisa menyatukan kedua klan ini di bawah satu nama; Klan Macan Putih.      

Cahaya Putih menatap Ye Yuan. Dia terlihat amat berterima kasih padanya. Kalau bukan karena bantuan Ye Yuan, maka sekarang dia akan berada dalam situasi yang sulit dan mungkin tidak akan bisa menjadi Yang Mulia Muda.      

Ketika semua orang akan meninggalkan tempat duduknya, Ao Jianbo tiba-tiba berbicara.      

"Rong Kun, aku memiliki sebuah permintaan lancang padamu."      

Rong Kun agak terkejut.      

"Jianbo, katakan saja. jangan cemas! Selama kau tidak membawa jauh Ye Yuan maka semuanya masih bisa dibicarakan."     

Rong Kun menduga kalau alasan AoJianbo berseru mungkin karena Ye Yuan.      

Ao Jianbo menjawab dengan nada santai.      

"Aku penasaran seberapa kuat darah manusia ini. karena Batu Nyawa Darah sudah dipakai maka , apakah boleh kalau dia mencoba untuk mengetes darahnya?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.