Dewa Obat Tak Tertandingi

Ji Canglan



Ji Canglan

1Sikap Ye Yuan menarik perhatian lelaki berbaju biru.      
2

"Persatuan Manusia dan Nirwana! Aku tidak menyangka kalau aku bisa bertemu dengan seorang petarung jenius dalam perjalananku kali in. Hai anak muda, aku akan memberimu jalan keluar. Bergabunglah dengan kami. Bagaimana?" petarung tingkat raja dewa berbaju biru ini berkata. Dia tertarik dengan Ye Yuan.      

Ye Yuan tidak menjawab pertanyaan lelaki ini. Matanya masih terus menatapnya tajam. Kini, badan Ye Yuan mulai gemetar.      

Sementara itu, semua orang dari Klan Macan Putih syok dan juga marah besar.      

"Rong Ning! Apa yang sedang kau lakukan?" Rong Yin melihat Ye Yuan tidak memperdulikannya. Dia berganti melihat ke arah Rong Ning.      

Rong Ning tersenyum tipis.      

"Melakukan apa? Apa kau tidak lihat? Tidakkah ketua bertanya bagaimana bisa mereka menyusup ke wilayah totem Klan Macan Putih ini? Aku yang akan memberikan jawabannya."      

Meski Rong Yin ini merupakan seorang pembesar di klan Macan Putih, dia masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kejadian yang tak terduga ini benar-benar membuat banyak orang terkejut.      

"Kau....apa maksudmu?" Rong Yin merasa seolah hari ini adalah kali pertama dia mengenal Rong Ning.      

Meski Rong Ning memang tak sehebat Rong Xin, tapi dia juga merupakan anak didik Rong Yin.      

"Kau masih tidak paham? maksud dari kalimatnya adalah dia seorang pengkhianat! Dia menjual Klan Macan Putih! Rong Ning, Klan Macan Putih selama ini sudah berbuat baik padamu! Teganya kau melakukan hal seperti ini? Kau mengkhianati guru dan juga leluhurmu!" Bai Jue berkata dengan nada serius.      

Rong Ning tertawa.      

"Memperlakukanku dengan baik? Sejak aku lahir, aku selalu hidup dalam bayang-bayang Rong Xin. Selama masih ada dia dan Wu Mo, maka sangat tidak mungkin bagiku untuk menjadi pemimpin Klan Macan Putih! Apa hak mereka selalu hidup di atas sejak lahir? Apa dasarnya hanya keduanya yang boleh menjadi pemimpin? Di Klan Macan Putih ini, seorang Rong Ning sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menampakkan dirinya! Lihat aku sekarang, aku sudah kuat. Selama aku mau, aku bahkan bisa membunuh Rong Yin! Apakah selama ini, Klan Macan Putih sudah memperlakukanku dengan baik?"      

Rong Ning tertawa terbahak-bahak hingga membuat orang-orang yang mendengarnya merasa ketakutan sendiri.      

Semua orang yang menonton saat ini tentu amat terkejut. Selama ini, Rong Ning ternyata menutupi kekuatannya. Dia baru menunjukkannya hari ini.      

Kekuatan yang dia ledakkan tadi jelas-jelas sudah di tingkatan Raja Dewa!      

Dengan bantuan Rong Ning, si penyusup bisa masuk ke wilayah Klan Macan Putih dan mengepung mereka dalam sekali sambaran.      

Kondisi Rong Ning sekarang sudah terlihat seperti orang yang amat murka. Dia mengaum sambil tertawa keras.      

"Sekarang, ketika Cahaya Putih muncul seperti ini, bukankah aku semakin kehilangan kesempatanku? Apa kau pikir Rong Ze dan Bai Xu bisa begitu saja berkomunikasi dengan Long Si Sembilan Bukit tanpa bantuanku? Awalnya, aku berencana menunggu sampai Cahaya Putih didiskualifikasi dari ajang pemilihan Yang Mulia Muda, baru setelah itu aku akan mengungkap jati diri sebenarnya dua orang ini. Tidak disangka ada pihak asing yang masuk ke Klan Macan Putih dan mengintai sejak awal dan mengacaukan rencananya! Kalau tidak ada Ye Yuan, rencanaku pastinya akan berjalan lancar. Aku juga bisa menjadi pembesar klan dengan cara yang benar dan pantas. Kalau kau ingin menyalahkan orang, maka salahkan saja dia."      

Kalimat yang diucapkan oleh Rong Ning membuat semua anggota Klan Macan Putih gemetar ketakutan. Mereka tidak menyangka kalau Rong Ning sudah merencanakan semua ini. Dia menggunakan Rong Ze dan Bai Xu untuk menghancurkan Klan Macan Putih kemudian, membuat masalah keduanya menjadi besar dan akhirnya Rong Xin menjadi tersingkir dari pemilihan Yang Mulia Muda. Sepertinya dia masih punya rencana untuk menyerang Wu Mo di belakang nanti.      

Anak muda ini ternyata bisa menggerakkan permainan seperti ini pada Klan Macan Putih sementara dirinya diam di belakang layar sambil memanipulasi semua orang.      

Kalau Ye Yuan tidak tiba-tiba muncul di Klan Macan Putih, mungkin Rong Ning sudah menjadi pemimpin muda sekarang. Setelah itu, dia akan menenggelamkan klan ini.      

Seseorang yang bisa dikatakan sebagai karakter kecil ini ternyata merencanakan hal sekeji ini untuk menghabisi para penerus klan untuk menjadikan dirinya menjadi pemimpin muda.      

Tak-tik rencana Rong Ning benar-benar membuat orang merinding memikirkannya.Kalau dia tidak mengatakannya, mungkin tidak akan ada yang tahu sampai sekarang. Rong Ning 'menjual' semua orang ini tapi mereka masih membantunya.      

"Anak muda, apa kau sudah memikirkannya baik-baik? kesabaranku juga ada batasnya1"      

Lelaki berbaju biru ini tidak peduli dengan urusan Klan Macan Putih. Dia lebih tertarik pada Ye Yuan.      

"Kakak Yuan, Ada apa? Apakah kau mengenal orang-orang ini?" Li tiba-tiba sudah muncul di sampingnya entah sejak kapan. Gadis ini memegang tangan Ye Yuan sambil bertanya.      

Li sangat sensitif dengan perasaan Ye Yuan. Dia tidak pernah melihat Ye Yuan terlihat seperti ini. Sikap Ye Yuan ini bukanlah sikap orang yang ketakutan. Kemungkinan besar, dia memang tahu orang-orang ini.      

Hati Ye Yuan yang tadi dingin perlahan-lahan menjadi hangat setelah merasakan hangatnya tangan Li.Dia menghela napas dalam-dalam, kemudian berkata pada Li sambil tersenyum tipis.      

"Aku baik-baik saja. Masalah ini mungkin tidak akan bisa diselesaikan dalam waktu sehari. Nanti kau masuk kembali ke Pagoda Surga Luas. Jangan keluar sampai aku mengijinkanmu."      

Meski Ye Yuan dengan santai mengucapkan kalimatnya, Li bisa merasakan kalau lelaki itu begitu khawatir.      

Orang-orang yang ada di hadapannya mungkin bukanlah orang biasa. Meski Li cukup kuat, dia masih terlalu lemah untuk menghadapi para petarung tingkat Raja Dewa. Kalau Li tetap berada di luar maka dia akan membuat situasi menjadi lebih kacau.      

Li menganggukkan kepalanya, patuh.      

"Aku akan mendengarkan apa yang Kakak Yuan katakan."      

Selesai memerintah Li, Ye Yuan mencoba untuk bersikap tenang lagi. Dia melompat ke langit dan berhadapan dengan si lelaki berbaju biru. Jarak keduanya cukup jauh.      

"Ji Bingyun, sejak kapan kau suka bersembunyi seperti ini? Kau belum memiliki kualifikasi untuk mengajakku!" Ye Yuan berbicara dengan nada dingin sambil menatap lelaki berbaju biru.      

Lelaki berbaju biru awalnya masih tampak tenang, tetapi begitu dia mendengar perkataan Ye Yuan, ekspresi wajahnya langsung berubah.      

"Anak muda, kau tahu siapa aku?" Ji Bingyun berkata dengan nada serius.      

"Hehe, di masa lalu, Balai Pengobatan Raja meremehkan makhluk yang ada di bawahnya. Mereka berkelana ke sembilan langit dan sepuluh tanah tanpa ada yang menghalangi. Tidak pernah ada urusan mencurigakan yang dilakukan. Aku tidak sangka, setelah 20 tahun berlalu, kalian menjadi sekumpulan tikus pengecut! Kau benar-benar sudah menjadi pelayan!" Ye Yuan mengatakan kalimatnya dengan penuh maksud.      

Orang-orang ini ternyata datang dari tanah suci super di Dunia Tinggi; Balai Pengobatan Raja.      

Meski orang-orang ini menyamar, Ye Yuan masih mengenali mereka. khususnya Ji Bingyun. Dia adalah satu dari sembilan anak angkat Ji Zhengyang yang memiliki kekuatan dahsyat. Meski orang ini berubah jadi abu sekalipun, Ye Yuan masih bisa mengenalinya.      

Begitu Ye Yuan melihat Ji Bingyun dia langsung tahu. Ini adalah kali pertama selama 20 tahun terakhir ini, Ye Yuan bertemu dengan orang-orang dari Balai Pengobatan Raja.      

Selama dua dekade ini, Ye Yuan selalu membayangkan akan bertemu dengan orang dari Balai Pengobatan Raja, jadi dia sama sekali tidak menduga akan bertemu mereka dalam keadaan seperti ini.      

Wajah Ji Bingyun terlihat masam.      

"Siapa kau sebenarnya?"      

Ye Yuan menjawab dengan santainya. "Kau tidak perlu tahu siapa aku! Di mana Ji Canglan? Tidak mungkin dia tidak datang? Kalian membawa banyak petarung besar ke sini."      

Begitu kalimat ini terucap, ekspresi wajah Ye Yuan langsung berubah. Sebuah aura kekuatan yang amat kuat melingkupi sekujur tubuhnya.      

Dalam waktu sekejap, tenggorokan Ye Yuan seolah dicekik oleh seseorang. Dia kesulitan bernapas. Aura ini terlalu kuat, bahkan sampai mampu membuat orang tidak bisa melawan.      

Sosok siluet hitam muncul di udara. Dia hanya berdiri di sana dengan begitu santainya.      

Begitu melihat sosok itu, Ye Yuan menjadi gemetar. Tatapan matanya terarah tajam ke lelaki dihadapannya.      

"Adik, lama tak bertemu!"      

Sosok siluet hitam ini seperti seorang teman lama yang menyapa Ye Yuan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.