Dewa Obat Tak Tertandingi

Tingkat Mistik Hampa!



Tingkat Mistik Hampa!

4"A…Adik?"       0

Ji Bingyun bingung ketika mendengar panggilan tersebut Dia menatap Ye Yuan dengan tatapan tidak percaya.      

Hanya ada satu orang yang dipanggil dengan sebutan ini oleh Ji Canglan. Orang itu adalah Ji Qingyun.      

Ji Bingyun cukup lama mengamati Ye Yuan, dia sama sekali tidak bisa menemukan tanda-tanda kehadiran Ji Qingyun di sana.      

Tunggu!      

Tatapan kebencian yang muncul dari mata Ye Yuan sudah cukup untuk menjelaskan semuanya. Tidak heran kalau dia bisa mengenali Ji Bingyun.      

"Ji...Cang...Lan!"      

Ye Yuan menekan ketiga suku kata itu hingga keluar dari celah-celah giginya.      

Sekujur tubuh Yue Mengli yang kini ikut mendengarkan gemetar. Dia akhirnya tahu alasan kenapa Ye Yuan sudah tidak bisa bersikap tenang. Orang yang ada di hadapannya adalah Kakak Ye Yuan dulu. Sekarang dia menjadi pemimpin Balai Pengobatan Raja. Namanya Ji Canglan.      

Darah permusuhan yang ada di dalam diri Ye Yuan berasal dari orang ini. Segala kesulitan yang Ye Yuan hadapi selama ini bertujuan untuk mengalahkan lelaki yang ada di hadapannya.      

Sayangnya sekarang ini, kekuatan Ye Yuan belum matang! Tidak mungkin petarung di tingkat Tanpa Bandingan seperti dirinya bisa mengalahkan petarung yang sudah berkekuatan tinggi seperti Ji Canglan.      

Dalam hati, Yue Mengli sudah begitu gelisah. Dia tidak pernah merasa begitu tidak berguna sampai seperti ini sebelumnya.      

Ji Canglan memiliki wajah yang ramah dengan senyum tipis yang menguasai wajahnya. Tidak ada yang menduga kalau pemuda itu tega membunuh guru dan adik seperguruannya.      

Peristiwa dulu membuat geger Dunia Tinggi.      

"Aku tidak menyangka setelah 20 tahun berlalu, Adik ternyata kembali! Sayangnya...kau masih lemah!"      

Sebuah senyuman masih tergurat di wajah Ji Canglan. Namun penghinaannya pada Ye Yuan terpancar jelas dari sana. Hal ini tentu saja membuat Yue Mengli dan Cahaya Putih sedih. Mereka berharap akan bisa menyerang lelaki itu dan membuatnya hancur berkeping-keping. Hanya saja mereka tahu betul kalau Ji Canglan bukanlah lawan yang bisa mereka kalahkan.      

Ji Canglan adalah seorang pemimpin sebuah tanah suci super, kekuatannya pasti tak terkalahkan.     

Ye Yuan terlihat begitu tenang berhadapan dengan Ji Canglan. Setelah 20 tahun berlalu, kekuatan lelaki ini sungguh berada jauh di atasnya. Sekarang ini, dia terlihat seperti sebuah lautan dalam. Kabar yang mengatakan kalau dia sudah mencapai Tingkat Mistik Hampa tampaknya benar.      

Tingkat Mistik Hampa merupakan sebuah batasan kekuatan yang mengacu pada Sepuluh Raja Dewa Hebat.      

Tingkatan Raja Dewa dibagi menjadi tiga; tingkat biasa, pertama dan juga puncak. Perbedaan ketiga tingkat ini didasarkan pada level kekuatan sejati unggul yang dikuasai oleh seorang petarung.      

100 ribu tahun sudah berlalu sejak Dao Dewa menghilang. Orang-orang sudah tidak mampu untuk mencapai tingkatan kekuatan Maha Dewa. Seperti sebuah peribahasa yang mengatakan kalau kemiskinan menghasilkan perubahan, maka di masa sekarang ini, para petarung menekankan kekuatan mereka untuk menguasai Dao Surgawi.      

Dao Agung itu jumlahnya amat banyak. Bahkan seorang petarung Maha Dewa sekali pun tidak berani bilang kalau mereka ini sudah menguasai hukum-hukum Dao Agung juga.      

Para petarung di tingkat Raja Dewa memang tidak bisa mencapai tingkatan Maha Dewa, namun ini bukan penghalang bagi mereka untuk menguasai Dao Surgawi.      

Ketika Dao Surgawi yang mereka kuasai sudah mencapai satu titik tertentu, maka kekuatan mereka tidak hanya naik secara kuantitatif tetapi juga secara kualitatif. Tingkatan misterius inilah yang disebut sebagai Tingkat Mistik Hampa.      

Meski tingkatan kekuatannya masih berada dalam cakupan Raja Dewa namun bisa dikatakan kalau kekuatan seseorang yang sudah mencapai Tingkat Mistik Hampa berada jauh di atasnya. Karena saking misteriusnya tingkat ini maka sangat sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.      

Singkatnya, seorang petarung yang sudah mencapai Tingkat Mistik Hampa akan dengan sangat mudah membunuh para petarung hebat tingkat Raja Dewa. Hal inilah yang membuat Sepuluh Raja Dewa Hebat menjadi sosok-sosok yang amat ditakuti di Dunia Tinggi.      

Dulu, ketika terjadi pergolakan di Balai Pengobatan Raja, kekuatan Ji Canglan sudah berada di tingkat puncak Raja Dewa. Sekarang setelah 20 tahun berlalu, sangat tidak mengherankan kalau dia memang sudah mencapai Tingkat Mistik Hampa.      

Ye Yuan tahu betul kalau Ji Canglan memang berbakat dalam ilmu bela diri.      

"Ya, aku kembali! Aku sudah menunggu selama 20 tahun untuk hari ini!" kata Ye Yuan dengan nada tenang.      

Ji Canglan agak terkejut mendapati perubahan Ye Yuan. Setahunya, tenperamen pemuda ini tidak pernah stabil. Anehnya, sekarang ini, ketika dia menghadapi 'hutang darah besar' dengannya, Ye Yuan mampu mengendalikan kemarahannya. Meski begitu, Ji Canglan tetap percaya diri dengan kemampuan dirinya.      

Hanya seorang petarung di tingkat Tanpa Bandingan saja. Seberapa besar kekacauan yang bisa dia buat?      

"Haha, setelah 20 tahun tidak bertemu, ternyata kau mengalami perubahan besar! Tapi bukankah kita begitu tahu satu sama lain? Meski tubuhmu sudah berubah, aku pasti akan langsung mengenalimu."      

Ji Canglan berbicara dengan tersenyum tipis seolah dia sedang mengobrol santai dengan Ye Yuan.      

"Adik Ji Canglan? Bukankah dia itu, Tabib Kaisar puncak, Ji Qingyun? Dia...dia ternyata belum mati?!"      

"Qingyun Zi yang menjadi harapan terakhir untuk menjadi Dewa Pengobatan? Dia ternyata kembali hidup dengan mengambil tubuh orang lain dan kembali ke Dunia Tinggi!"     

"Kekuatan Ye Yuan memang agak menakutkan! Bahkan Long Jinhao sekali pun bukan tandingannya. Kalau dia diberikan kesempatan lebih, kekuatannya pasti akan menjadi penghalang bagi Ji Canglan. Sayangnya..."     

Nama Qingyun Zi terlalu masyhur di Dunia Tinggi. Bahkan penghuni wilayah Binatang Iblis pun mengenalinya.      

Kejadian yang menimpa Balai Pengobatan Raja sudah menjadi rahasia umum. Semua petarung besar di Dunia Tinggi tahu akan kejadian itu. Hanya saja tidak ada yang menyangka kalau Qingyun Zi menjelma dalam tubuh Ye Yuan untuk kembali ke Dunia Tinggi.      

"Kau sudah muncul di sini. Meskipun kau tidak mengenaliku, pertarungan ini tidak bisa dilewatkan!" kata Ye Yuan menanggapi dengan nada santai.      

Orang-orang melihat Ye Yuan seperti sedang berupaya keras untuk bersikap kuat. Namun bagi Ye Yuan sendiri, dia tidak memiliki alasan untuk terlihat kecil dihadapan Ji Canglan.      

Ji Canglan tertawa.      

"Aku tentu tahu orang seperti apa dirimu! Hanya saja...untuk sekarang, kau masih belum cukup kuat untuk bertarung denganku! Karena kau ada di sini, itu berarti si tua itu sudah memberikan Kitab Suci Jiwa Dewa Obat padamu kan? Dulu, alasan kenapa aku mengerahkan banyak hal adalah untuk mendapatkan kitab itui. Tidak disangka, setelah 2o tahun berlalu, langit ternyata membawamu ke hadapanku. Kita memang tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hidup kita! Hmm....bagaimana kalau begini saja? Kau pasti sangat merindukan Balai Pengobatan Raja setelah 20 tahun tidak melihatnya kan? Ayo, ikut aku ke sana, bagaimana?"      

Ye Yuan menatap Ji Canglan dengan sebuah senyuman sinis.      

"Aku tentu harus kembali Ke Balai Pengobatan Raja tapi sebelumnya, aku akan membereskan kekacauan ini!"      

Ji Canglan menggelengkan kepalanya dan berkata sambil mendesah berat.      

"Sepertinya, kau menolak tawaran baikmu dan memilih yang buruk? Lupakan kalau begitu. Bingyun! Karena adikku sudah kembali maka undang dia untuk datang ke tempat kita!"      

Ekspresi wajah Ji Bingyun berubah. Dia agak ragu sesaat, dan masih diam.      

Ji Canglan berkata sekali lagi sambil tersenyum.      

"Bingyun...apa mungkin kau ini ingin mengobrol dengannya tentang masa lalu?"      

Ji Bingyun merasa ngeri dan langsung berkata, "Baik, Kakak Tertua!"      

Selesai bicara, Ji Bingyun menyebarkan indra dewanya untuk mengunci pergerakan Ye Yuan dengan sekali ketukan di jarinya.      

Sekarang, kekuatan Ji Bingyun sudah berada di tingkat puncak Raja Dewa. Sekali dia mengeluarkan serangannya, maka momentumnya begitu luar biasa. Dibandingkan dengannya, Ye Yuan hanyalah seorang petarung di tingkat kelima Tanpa Bandingan.      

Tepat pada saat ini, aura kekuatan yang terasa amat menakutkan membumbung tinggi ke langit, menghantam Ji Bingyun.      

Duar!      

Satu garis cahaya darah berkilat dan bertabrakan dengan serangan Ji Bingyun. Hanya saja, karena serangan dari bawah ini terlalu kuat, tubuh Ji Bingyun terhempas melayang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.