Dewa Obat Tak Tertandingi

Si Tua Han



Si Tua Han

2Ketika Ao Qian dan yang lainnya melihat kediaman wali kota, mereka saling berpandangan. Pemimpin kota Rawa Awan merupakan sosok yang amat misterius. Beberapa pihak yang bertugas untuk mengatur urusan kota adalah para deputi/wakilnya. Hampir tidak ada orang yang pernah bertemu dengan wali kota ini.      
4

Bahkan petarung tua macam Ao Qian ini tahu kalau pemimpin ini tidak bisa diprovokasi. Wilayah seperti Rawa Awan ini, bukankah tempat yang mudah diatur meski tidak ada pembukaan Kebun Obat Abadi. Tanpa keahlian yang mumpuni, tidak mungkin seseorang bisa memimpin wilayah seluas ini.      

"Yang Mulia, kau tidak akan..."     

Kalimat Jiang Taicang belum selesai ketika Ye Yuan mengumpulkan energi murninya dan menyalurkan suaranya.      

"Si Tua Han, teman lamamu datang berkunjung. Kenapa kau belum keluar untuk menyambutku?"     

Begitu kalimat Ye Yuan ini terucap, ada aura kekuatan pembunuhan yang diarahkan ke beberapa orang. Bahkan Ao Qian saja sampai berkeringat dingin.      

Di antara kekuatan pembunuhan ini, ada yang datangnya dari petarung tingkat Mistik Hampa. Sekali pihak Ye Yuan membuat pergerakan yang mencurigakan maka mereka harus bersiap menghadapi serangan mematikan.      

Seandainya saat ini, Ao Qian berada di puncak kekuatannya, dia tidak akan takut, Namun sekarang ini, dia terlalu lemah. Kalau sampai mereka bertarung maka mereka akan mati sia-sia.      

"Yang Mulia, kita sebaiknya pergi dari sini!" Jiang Taicang sudah ketakutan dan mendatangi Ye Yuan untuk membujuknya.      

Meski begitu Ye Yuan terlihat tenang seolah dia sama sekali tidak merasakan kekuatan pembunuhan ini.      

Setelah beberapa saat, sebuah suara lemah terdengar dihantarkan ke telinganya.      

"masuklah!"      

Ye Yuan tersenyum tipis. Dia berjalan melewati formasi susunan yang ada di sekitar kediaman wali kota untuk masuk ke aula belakang.      

"Yang Mulia!"      

Jiang Taicang dan yang lainnya hendak mengikuti Ye Yuan namun aura kekuatan pembunuhan yang datang semakin mencekam.      

"Kalian semua tunggu di luar!" Sebuah suara batin terhantar ke telinga semua orang; terasa ada aura pembunuhan kuat di sana.      

Ao Qian agak geram.      

"Tunggu sampai kapan! Lihat saja kalau kalian berani bertingkah sombong seperti ini di depanku!"      

Ao Qian hanya berbicara. Sepenuhnya dia sadar kalau dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan sekarang ini. Dia hanya berharap pada Ye Yuan.      

Ye Yuan mengikuti arah suara dan sampai di sebuah halaman tersembunyi di bagian belakang rumah besar ini. Dia tidak berhenti dan terus melangkah ke pojok halaman.      

Ada sebuah gelombang energi yang muncul di tempat ini. Ye Yuan melihat ada pemandangan yang berubah di depannya.      

Dia melihat sebuah rumah beratapkan jerami dengan asap yang mengepul dari lubang asap.      

Di sekitar gubuk ini, ada beberapa tanaman obat yang mengeluarkan bau menyengat. Sepertinya hampir semua tanaman ini adalah tanaman tingkat 9.      

Kalau ada orang yang ikut Ye Yuan masuk ke sini, mungkin dia akan berpikir kalau tempat ini merupakan sebuah lubang harta karun.      

Seorang lelaki tua yang memakai caping jerami sedang duduk di samping sungai; memancing.     

"Ada teh di paviliun, ambillah! Jangan membuat kaget ikan-ikanku," lelaki tua itu berkata tanpa menoleh.      

Ye Yuan tersenyum dan tidak tergesa-geas. Dia menuju sebuah paviliun kayu dan menuangkan teh.      

"Selain belum mati, ilmu formasimu juga semakin naik, sungguh gila!" si lelaki tua ini berkata dengan suara tenangnya.      

Ye Yuan menyesap tehnya sambil tersenyum.      

"Si tua Han, kau sudah memancing di sungai ini selama 50 ribu tahun, apa kau sudah menangkap sesuatu?"     

Si lelaki tua ini menjawab dengan suara paraunya.      

"Bagaimana pendapatmu?"     

Ye Yuan tersenyum."Yang mau, yang akan memakan umpannya! Hanya saja, umpannya adalah dirimu sendiri."     

Ketika si lelaki tua ini mendengar jawaban Ye Yuan, dia meletakkan pancingnya dan perlahan berjalan ke arah pavilun. Dia duduk di depan Ye Yuan.      

"Aku tidak menyangka kalau kau bereinkarnasi, kekuatan hatimu juga semakin dalam! Kau ingat kalau kau dulu bertanya padaku? Kau tidak tahu jawabanya," kata si lelaki tua.      

Ye Yuan berkata, "Si Tua Han, apa kau pura-pura tidak tahu menahu tentang apa pun di depanku? Bagaimana mungkin segala hal yang terjadi di kota Rawa Awan ini luput dari perhatianmu?"     

Ye Yuan sebelumnya mengeluarkan jurus menyatu dengan bumi dan langit. Lelaki tua ini pasti tahu kalau Ye Yuan sudah menguasai ilmu Persatuan Manusia dan Nirwana.      

Si lelaki tua menjawab sambil tersenyum.      

"Tahu dan terkejut itu beda. Kekuatan jiwamu sudah melampaui belenggu kekuatan kanuragan. Sepertinya rumor tentang ayahmu yang mendapatkan Kitab Suci Jiwa Dewa Obat memang benar."     

Di Balai Pengobatan Raja, perkara soal Kitab Suci Jiwa Dewa Obat merupakan sebuah rahasia. Bahkan Ye Yuan tahu tentang hal ini setelah dia bereinkarnasi.      

Ye Yuan tidak menyangka kalau pengamat tua ini sudah lama tahu tentang hal ini. mereka ini memang golongan licik yang bisa dibandingkan seperti sebuah maha karya.      

Baru setelah Ye Yuan bereinkarnasi, sekali dia sadar kalau dibandingkan sosok tua ini, kekuatannya berbeda jauh. Tentu saja, Ye Yuan hanya menyimpan hal ini dalam hati. Dia masih terlihat begitu tenang.      

"kau tak perlu berputar-putar. Kalau kami memang hebat kenapa pula ayah dan aku berakhir mengenaskan seperti ini?"     

Jawaban Ye Yuan ini mengisyaratkan kalau dia memang mengakui keberadaan Kitab Suci Jiwa Dewa Obat. Hanya saja, sikap Ye Yuan yang seperti bajingan ini membuat Si Tua Han tercengang. Apakah bocah ini memang memiliki sesuatu yang diandalkan atau dia ini memang bodoh?     

Si Tua Han mengamati wajah baru yang ada di hadapannya dan dia memang tidak bisa tahu banyak tentang Ye Yuan. Dulu, meski Ji Qingyun merupakan sosok yang masih terbilang muda, kedalaman Dao ilmu pengobatannya membuat banyak orang tunduk di hadapannya. Hal ini lah yang membuatnya mendapat posisi setara dengan para tetua.      

Orang-orang tua ini tidak ada yang biasa-biasa saja. Mereka menyimpan sesuatu! Ji Zhengyang contohnya. Diam-diam, dia mendalami Kitab Suci Jiwa Dewa Obat dan mampu membuat pil tingkat setengah dewa. Waktu itu, pencapaian ayah Ji Qingyun ini mengejutkan banyak orang.      

Sementara itu, si Tua Han ini adalah orang satu generasi dengan Ji Zhengyang. Kekuatannya tak terkalahkan. Di hadapannya, Ji Qingyun hanyalah seperti sebuah kertas kosong.      

Namun ketika dia melihat rupa baru Ji Qingyun dalam sosok Ye Yuan, Han merasa kalau ada sebuah lapisan yang menutupi pemuda ini. Dia merasa tidak bisa menerka.     

Akhirnya, Si Tua Han menghela nafas panjang.      

"Sepertinya 20 tahun terakhir, banyak hal yang terjadi."     

Dulu, para orang-orang tua ini hanya bergaul dengan Ji Qingyun untuk bersenang-senang saja. Sekarang, Ye Yuan memang memiliki kualifikasi untuk bisa duduk setara dengan mereka.      

Ye Yuan tersenyum mendengar lenguhan emosional Han.      

"Kau tidak tersentuh?"      

Si Tua Han menjawab, "Tentu saja, tersentuh."     

"Kenapa tidak mencoba untuk mengambilnya?"     

"Aku tidak percaya diri."     

Ye Yuan mengangkat bahunya.     

"Baiklah kalau begitu. Memang benar apa kata orang, semakin tua seseorang maka semakin kecil keberaniannya. Aku sudah membawanya ke depan mulutmu tapi kau tidak mau memakannya! Aku bahkan berpikir kalau aku akan menghabiskan banyak tenaga untuk membuatmu membuka mulutmu."     

Si Tua Han hampir tersedak ketika dia mendengar pernyataan Ye Yuan.      

"Kau ini! Kau masih sama! Ingat kalau kau ini masih muda, apa kau tidak tahu cara bersikap hormat pada orang tua."      

Ye Yuan menjawab, "Aku hanya menghormati orang tua yang baik, sementara kau tidak! Meski begitu, kau lebih baik daripada Si Tua Man Jing. Itu yang menjadi alasan kenapa aku duduk di sini dan berbincang denganmu."     

Si Tua Han menjawab, "Bicara tentang Man Jing, kau harus hati-hati padanya. Si tua itu kejam. Dia mungkin sedang menunggumu di suatu tempat."     

Ye Yuan tersenyum. "Karena aku memiliki kesempatan kedua untuk hidup, aku harus menyelesaikan masalahku satu per satu. Si Tua Man Jing tidak mencariku, itu berarti kalau aku harus mencarinya. Baiklah, aku agak emosional bertemu dengan kenalan lama. Kau pasti tahu tujuanku datang ke sini."     

Si Tua Han mengangguk. "Ngomong-ngomong, Si Gunung Pedang Iblis, Yue Xinping juga teman lamamu! Ingat untuk sedikit bersikap lembut, jangan buat masalah besar!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.