Dewa Obat Tak Tertandingi

Permainan Anak



Permainan Anak

3Ye Yuan melompat, kemudian melangkah ke atas Tangga Langit Awan Emas. Hou Yu tampak mengejek melihat hal tersebut. Tangga Langit Awan Emas merupakan anak dari susunan besar tingkat dewa yang mengandung hukum kekuatan yang amat tinggi. Jika orang yang naik di atasnya tidak memiliki kekuatan yang cukup maka dia tidak akan bisa berdiri dengan aman di atasnya.      
4

Jika dilihat, tingkat kekuatan Ye Yuan belum cukup untuk digunakan menaiki susunan besar ini. hal ini akan membuat tangga awan ini langsung mengeluarkan Ye Yuan dan bahkan dia bisa terluka terkena kekuatannya.      

Hou Yu melakukan hal ini untuk membodohi Ye Yuan sehingga dia akan terluka. Dan jika dia bisa kalah besar maka akan jauh lebih baik.      

Dugaan Hou Yu terjadi. Ketika Ye Yuan berdiri di atas awan emas, susunan besar ini mengeluarkan cahaya dan hendak mengeluarkan Ye Yuan. Ada getaran kuat di bawah kaki Ye Yuan. Tubuh pemuda itu berayun, dan dia memang seperti akan dikeluarkan dari atas Tangga Langit Awan Emas.      

"Hahaha, Ini adalah Tuan Qingyun Zi! Kau nii adalah orang besar di Dunia Tinggi! Apa kau benar tidak bisa berdiri tegak di atas Tangga Langit Awan Emas!" Hou Yu menertawakan Ye Yuan dengan gelak kerasnya.      

"Haha, Ada apa Tuan Qingyun Zi? Tangga Langit Awan Emas, satu langkah, 3000 ribu anak tangga. Kenapa kau belum juga melangkah?"     

"Tahan, cepat tahan! Tidak enak rasanya dilempar keluar oleh Tangga Langit Awan Emas."     

"Apakah ini benar-benar Tuan Qingyun Zi yang terkenal sebagai orang yang paling dekat dengan Tingkatan Tabib Dewa? Bukankah sebutan itu palsu? Hahaha!"      

Untuk beberapa saat, suara gelak tawa yang mengejek terdengar di mana-mana. Para murid Balai Emas-Ungu tertawa terbahak-bahak, tanpa henti mencemooh Ye Yuan.      

Ao Qian dan yang lainnya semuanya tampak begitu masam. Orang-orang ini sepertinya memang sudah lama mempersiapkan diri untuk menonton hal seperti ini.      

Jika bukan karena takut mereka akan memperpanjang masalah genting ini maka mereka sungguh ingin memberikan pelajaran pada orang-orang ini.      

Berbeda dengan reaksi orang-orang ini, Ye Yuan justru tidak panik. Gejolak lemah hukum-hukum kekuatan tumpah dari tubuhnya, menutupi Tangga Langit Awan Emas.      

Tak lama kemudian, badannya tidak lagi berayun. Tangga Langit Awan Emas juga sudah stabil.      

Para murid Balai-Ungu Emas membelalak lebar seakan bola mata mereka akan keluar. Suara gelak tawa pun langsung berhenti.      

Situasi macam apa ini?      

Kenapa ada petarung di tingkat Ketiga Kedalaman Dao yang bisa menstabilkan diri mereka di atas Tangga Langit Awan Emas ini?      

Ini....Ini adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini...adalah sebuah tamparan keras yang dilayangkan di wajah para murid Balai Emas-Ungu.      

Wajah-wajah yang tadi tersenyum kini berubah menjadi aneh. Ye Yuan menoleh dan melihat ke arah Hou Yu dengan tatapan kasihan.      

"Aku hanya menggodamu tadi. Kau sudah bekerja keras, kalau kau tidak membiarkan kau bersenang-senang terlebih dahulu, maka kau akan kecewa."     

Selesai berbicara, Ye Yuan melangkah lagi dan seketika muncullah tiga ribu anak tangga.      

Jiang Taicang juga diam membeku. Begitu dia melihat Ye Yuan menghilang, dia tertawa keras.      

"Kau lihat sendiri kan? Lihat! Ini bedanya kalian dengan Tuan Qingyun Zi! Apa kau pikir dia itu orang yang gampang kalian permainkan?"      

Ao Qian merasa beban dipundaknya terangkat. Dia berbicara dengan mendengus sinis.     

"Kalian ini terlalu sombong! Sungguh tolol sekali!"      

"Kakak, Qingyun Zi sudah bereinkarnasi! Sekarang kekuatannya ada di tingkat awal Kedalaman Dao. Dia hanya petarung lemah. Bagaimana bisa Tuan Langit Awan menyuruhmu datang dan menjemputnya. Aku rasa ini dia tidak pantas."     

'Benar, Kakak. Kenapa kau tidak kembali saja. Kami saja yang akan menunggunya. Kau ini sekarang adalah petarung Mistik Hampa. Bagaimana mungkin kau merendahkan dirimu dan berlutut di depan petarung Kedalaman Dao?"      

"Butuh sehari baginya untuk naik Tangga Langit Awan Emas. Aku menunggunya dalam keadaan babak belur ketika sampai di sini, hahaha!"      

Di luar pintu gerbang kota, beberapa anak muda sedang berkumpul. Yang ada di depan merupakan petarung Mistik Hampa bernama Guo Xu.      

Dia sangat menikmati pujian yang disampaikan oleh adik-adik seperguruannya. Guo Xu ada di sini karena dia ingin melihat sendiri bagaimana penampilan Qingyun Zi sekarang. Dulu, dia seolah mampu memerintah angin dan awan untuk kepentingannya sendiri.      

Guo Xu membayangkan kalau hidung Qingyun sudah penuh dengan darah mimisan dan wajahnya membengkak. Namun, Guo Xu tidak mengatakan niatannya ini di depan para juniornya.      

"Omong kosong! Bagaimana mungkin aku mengabaikan perintah dar Tuan langit Awan? Meski aku sudah mencapai tingkat Mistik Hampa tapi aku ini masih murid dari Balai Emas-Ungu," Guo Xu menegur adik-adik seperguruannya.      

Meski dia terkesan marah namun tidak akan teguran yang terdengar dari kalimatnya.      

Tepat pada saat ini, ada siluet yang muncul dari gumpalan awan.     

"Itu adalah Tangga Langit Awan Emas!" Seseorang berseru keras.      

Sebenarnya, dia tidak perlu mengatakan hal ini karena Guo Xu juga sudah melihatnya. Dia juga melihat seorang pemuda di tingkat kekuatan Ketiga Kedalaman Dao di atasnya. Tentu dia adalah Qingyun Zi.      

Guo Xu melihat ke arah Ye Yuan, terbengong. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dilihat matanya.      

Bagaimana mungkin petarung di tingkat ketiga Kedalaman Dao bisa menaiki Tangga Langit Awan Emas?      

Ye Yuan melompat, turun dari Tangga Langit Awan Emas. Dia tiba dihadapan Guo Xu dan berbicara kepadanya sambil tersenyum.      

"Lama tidak bertemu, Guo Xu."     

Guo Xu bengong.      

"Kau...kau..apa kau ini sungguh Qingyun Zi? Tapi bagaimana kau bisa naik ke sini dengan Tangga Langit Awan Emas?"     

Ye Yuan mengulurkan tangannya dan menepuk pundak Guo Xu dua kali. Dia berjalan pelan ke arah kota dan berbicara tanpa menoleh.     

"lama kita tidak bertemu dan kau masih seperti ini saja! kau sekarang sudah berada di tingkat Mistik Hampa, untuk apa kau menggunakan cara seperti anak kecil ini. Apa kau tidak malu?"     

Begitu Guo Xu mendengar kalimat Ye Yuan, paru-parunya seperti akan meledak.      

Anak ini masih sombong seperti dulu. Beraninya dia berbicara seperti seorang senior dan memarahiku? Kau ini bukannya sekarang berada di tingkat Ketiga Kedalaman Dao. Beraninya kau berbicara dengan nada seperti itu pada petarung Mistik Hampa. Sepertinya kau ini tidak tahu apa arti kata mati.      

"Ji Qingyun, Berhenti kau!" Guo Xu melihat punggung Ye Yuan dan berteriak.      

Ye Yuan seperti tidak mendengar teriakannya. Dia terus berjalan menuju kota.      

Wajah Guo Xu terlihat masam."Kalau kau memang memilih untuk mendapatkan tamparan keras maka jangan salahkan aku!"      

Selesai berbicara, Guo Xu langsung bergerak untuk menarik Ye Yuan. Dia ingin mempermalukan Ye Yuan. Dia menyerangnya dengan kekuatan penuh.      

Kalau dia sampai bisa memegang pundak Ye Yuan, maka bisa dipastikan kalau pemuda ini akan terluka dan berlutut di hadapannya.      

Ini karena kekuatan genggaman dari petarung Mistik Hampa sangat kuat. para murid junior Balai Emas-Ungu hanya melihat sekelebatan badan Guo Xu yang langsung menghilang.      

Kali ini, Ye Yuan sepertinya tidak tahu apa-apa karena dia masih terus berjalan. Sebuah sapuan angin kencang terdengar menghasilkan suara siulan. Guo Xu mengarahkan tangannya pada Ye Yuan. Namun, ketika tangan ini hampir sampai di pundak Ye Yuan, pandangannya mengabur. Badannya ternyata melesat melewati tubuh Ye Yuan.      

Guo Xu langsung menoleh dan melihat bahwa Ye Yuan masih berdiri di tempatnya, tanpa kurang satu apa pun. Dia seolah tidak bergerak.      

Dia melihat ke arah Ye Yuan, tidak percaya.      

"Persatuan Manusia dan Nirwana! Kau ternyata sudah menguasai jurus ini? Baru 20 tahun berlalu, ini mustahil!"      

Ye Yuan mengangkat bahunya. Dia menjawab, "Jangan bertingkah seperti anak kecil lagi. Bawa aku ke hadapan Langit Awan. Aku punya urusan penting yang harus aku bicarakan dengannya."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.