Dewa Obat Tak Tertandingi

Pembunuhan Balasan



Pembunuhan Balasan

1Apa yang Zhao Lingdong pikirkan memang benar. Ye Yuan memang sedang merencanakan akan menyerang Mo Ertong. Selain lelaki itu, yang lainnya sudah jatuh ke dalam alam ilusi. Tidak mungkin bagi mereka untuk bisa melepaskan diri dalam waktu sebentar.       3

Hanya Mo Ertong lah yang diperlakukan berbeda oleh Ye Yuan. Sebelumnya, di tingkat ketiga, Ye Yuan menjadi mangsa dan tidak punya waktu untuk merespon sama sekali. Sudah bagus dia bisa melepaskan Fatamorgana Cahaya Bulan. Sekarang, Ye Yuan punya waktu yang cukup untuk menghadapinya.      

Formasi Pembantaian Roh Suci Ilusi Sembilan-Sembilan merupakan makanan besar yang disiapkan oleh Ye Yuan untuk Mo Ertong!      

Mo Ertong menemukan kalau yang lainnya sudah tidak ada. Dia langsung sadar kalau dirinya sudah masuk ke dalam alam ilusi lagi.      

Dibandingkan dengan Fatamorgana Cahaya Bulan, Formasi Pembantaian Roh Suci Ilusi Sembilan-Sembilan jauh lebih lemah. Hanya saja, kali ini formasi ini tidak hanya memasang alam ilusi akan tetapi Ye Yuan sudah mempersiapkan serangan mematikan untuk menghadapi Mo Ertong.      

Reaksi pertama yang dilakukan oleh Mo Ertong ketika tahu dirinya ada di alam alam ilusi adalah mengeluarkan Cermin Penghancur Cula Jiwa. Namun kali ini, ada begitu banyak cahaya pedang yang tiba-tiba muncul.      

"Heh!, apa kau pikir aku mudah kau permainkan? Domain Raja Dewa!"      

Mo Ertong adalah petarung Mistik Hampa. Bagaimana bisa di ketakutan menghadapi kilatan cahaya-cahaya pedang ini?      

Begitu Domain Raja Dewanya terbuka, dia menjadi tak terkalahkan. Meski cahaya-cahaya pedang Ye Yuan memang sangat tajam, namun ternyata belum bisa menembus domain raja dewa Mo Ertong.      

Mo Ertong terlihat senang ketika dia melihat situasi ini. Dia tertawa lebar.      

"Haha! Aku akui kalau pemahaman konsep-konsep milikmu memang tidak buruk, tapi masih terlalu lemah untuk menghadapi Kakek Mo ini! tunggu saja! Aku akan menembus seni ilusi ini. Aku ingin lihat ke mana kau akan lari!"     

Selesai berbicara, Mo Ertong menghiraukan serangan sebuah kilatan cahaya pedang yang mengarah ke domain raja dewa-nya. Dia langsung mengumpulkan kekuatan untuk mengaktifkan Cermin Penghancur Cula Jiwa, berencana untuk menghancurkan ilusi yang kini mengukungnya.      

Akan tetapi, saat ini dia merasakan ada bahaya yang datang mengancamnya. Dia mendongak dan mendapati kalau di atas, cahaya-cahaya pedang ini sudah memadat entah sejak kapan.      

Cahaya-cahaya pedang yang ada di atas menggantung di udara terlihat begitu mengerikan. Kekuatannya berbeda dengan yang muncul sebelumnya.      

Di dalam ruang hampanya, Ye Yuan mengawasi Mo Ertong dan tersenyum sinis tanpa henti.      

"Apa kau pikir tuan muda ini akan membiarkanmu bertindak sesuka hatimu? Dengan Pedang Penghancur Iblis, kekuatan Formasi Pembantaian Roh Suci Ilusi Sembilan-Sembilan tidak hanya naik sedikit! Bahkan He Dajiang saja sekarat di dalamnya. Pedang Kematian-Kehidupan Tanpa Batas, bunuh dia!"      

Suara dingin Ye Yuan bergema dari dalam ruang hampa, terdengar sama dengan suara dewa yang sedang menguasai sebuah kehidupan, seolah dia sedang mengendalikan mati dan hidup seseorang.      

Mengikuti perintah Ye Yuan, cahaya-cahaya pedang yang ada di langit kesembilan ini bergerak mengarah ke Mo Ertong, membawa kekuatan bumi dan langit.      

Begitu melihat hal ini, ekspresi wajah Mo Ertong sudah seputih kertas. Bagaimana mungkin dia masih peduli untuk menembus formasi?      

Mo Ertong menuangkan energi murni dewa-nya sebisa mungkin ke dalam Cermin Penghancur Cula Jiwa mengucapkan apa-apa.      

"Cermin Penghancur Cula Jiwa! serang!"      

Mo Ertong berteriak. Cermin artefak dewa memancarkan cahaya yang sangat cepat dan terang dari permukaannya, menyambut cahaya-cahaya pedang milik Ye Yuan.      

Sepertinya, kedua serangan ini akan bertabrakan.      

"Heh, aku punya artefak dewa. Aku tidak peduli kalau formasi ini lebih kuat!"      

Mo Ertong sangat percaya diri dengan kekuatan Cermin Penghancur Cula Jiwa. Serangan yang dia luncurkan memang lemah dibandingkan dengan cahaya-cahaya pedang milik Ye Yuan. Tak lama kemudian, pupil matanya mengkerut.      

Dua gejolak energi yang amat mengerikan ternyata menghilang di depan matanya. tanpa jejak!      

Pemandangan aneh ini membuat bulu kuduknya berdiri. tak lama kemudian, cahaya-cahaya pedang ini muncul lagi di depan matanya.      

"Domain Pedang Surga Kejam!"     

Reaksi Mo Ertong sebenarnya amat cepat. Ada begitu banyak cahaya pedang yang keluar dari domain raja dewa-nya, dan bertautan dengan cahaya-cahaya pedang yang dikeluarkan oleh susunan besar sehingga menimbulkan gelombang energi yang amat menakutkan.      

Hanya saja, gabungan antara Pedang Kematian-kehidupan Tanpa Batas, Pedang penghancur Iblis dan Formasi Pembantaian Roh Suci Ilusi Sembilan-Sembilan membuat kekuatan ketiganya membesar. Kekuatan yang muncul sungguh mengerikan.      

Domain Pedang Surga Kejam milik Mo Ertong masih belum bisa menahan serangan cahaya-cahaya pedang.Dia pun akhirnya kalah dengan luka parah dan memuntahkan darah.      

Namun..pertarungan belum selesai!      

Serangan Cermin Penghancur Cula Jiwa muncul di belakang Mo Ertong secara mengejutkan.      

"Tidak!"      

Suara teriakan Mo Ertong melengking.     

Duar!      

Serangan Cermin Penghancur Cula Jiwa mendarat ke tubuh Mo Ertong. Mayat lelaki ini ambruk ke tanah tanpa tenaga.      

Cermin Penghancur Cula Jiwa juga ikut jatuh ke tanah. Dahi Ye Yuan berkerut. Dia menembak sinar pedang. Seperti yang Ye Yuan sudah duga, benda ini menghilang. Dia tahu kalau ada ajian pengunci yang amat kuat pada artefak dewa ini. Dia tidak membiarkan benda ini jatuh ke tangan yang lainnya. Tujuannya adalah membuat artefak dewa ini kembali ke pemiliknya.      

Hal yang paling Ye Yuan khawatirkan ketika bertarung melawan Zhao Lingdong dan yang lainnya adalah Cermin Penghancur Cula Jiwa ini.      

Artefak ini begitu kuat. Selain mampu berpindah melalui ruang hampa, benda ini juga mampu menembus dunia ilusi. Dengan adanya benda ini, kalau Ye Yuan tampak seperti hiu telanjang.      

Itulah kenapa dia bersusah payah membuat jebakan mematikan ini. Dia ingin membunuh Mo Ertong dan menakuti Cermin Penghancur Cula Jiwa.      

Serangan tadi menghabiskan banyak energi susunan besar yang dia buat. Formasi Pembantaian Roh Suci Ilusi Sembilan-Sembilan tidak bisa bertahan lama lagi.Selain itu, Ye Yuan juga kehabisan banyak tenaga untuk membunuh Mo Ertong.      

Tubuh Ye Yuan berayun dan dia langsung menyatu dengan bumi dan langit. 15 menit kemudian, susunan besar menghilang diikuti dengan suara ledakan keras.      

Mo Datong dan yang lainnya merasakan pandangan mata mereka mengabur dan mereka langsung keluar dari ilusi.Hanya saja,mata mereka langsung memerah begitu melihat pemandangan yang ada di depan mata mereka.      

Tubuh Mo Ertong penuh dengan luka. Kematiannya terlihat begitu tragis.     

"Nomor Dua!"     

"Kakak Kedua!"     

Mo Datong mendekati Mo Ertong dan mengangkat mayatnya. Dia langsung merah besar.      

"Argh! JI QINGYUN, AKU AKAN MEMBUNUHMU!" Mo Datong mengaum.     

Ketiga petarung bersaudara ini dulunya adalah manusia. Mereka memiliki ibu yang sama. Sejak mereka lahir, mereka diculik oleh Yang Mulia Pemimpin Dewa, kemudian menaruh ajian pengunci iblis dalam diri mereka untuk mengendalikan ketiganya.     

Mereka tumbuh bersama.      

Dalam kurun waktu 1000 tahun, mereka berkembang dengan cepat di bawah pengajaran berdarah Yang Mulia Pemimpin Muda. Mereka mampu bertahan hidup melewati pegunungan bermayat dan lautan berdarah, dan pada akhirnya menjadi petarung di tingkat Mistik Hampa.      

Bisa dibilang ketiga saudara ini maju dan mundur bersama-sama. Mereka tidak menyangka kalau hari ini, salah satu dari mereka mati di tangan Ye Yuan. tentu saja hal ini membuat Mo bersaudara marah besar.      

"Ji Qingyun, aku akan membuatmu mati mengerikan!" Mo Santong memegang artefak dewa-nya –pedang pendek- lebih kencang. Dia bersumpah akan membunuh Ye Yuan dengan tangannya sendiri.     

Zhao Lingdong pun sama murkanya. Dia tidak pernah berpikir kalau Ye Yuan ternyata berani melemparkan tombak di belakangnya. Parahnya, Ye Yuan berhasil.      

Bahkan dirinya sendiri mungkin bukan tandingan Mo Ertong dengan sebuah Cermin Penghancur Cula Jiwa.      

Bocah ini berani, detail, licik dan memiliki banyak senjata andalannya. Sungguh merepotkan!     

Zhao Lingdong tidak menyangka kalau rencana jebakan yang dia yakini akan berhasil kini justru berbalik arah seperti ini.      

"Dia masih belum jauh. Aku akan mengejarnya. Kalian ikuti aku, jangan biarkan dia melarikan diri."     

Zhao Lingdong menyampaikan niatnya kemudian menghilang bersamaan dengan Anjing Pemburu Langit Yang Menggonggong.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.