Kejadian Tak Terduga
Kejadian Tak Terduga
Sebagian besar para jendral pembantaian memiliki kekuatan di tingkat akhir Tanpa Bandingan. Begitu para iblis berhasil mengambil alih tubuh para petarung, aura kekuatan mereka langsung melesat naik ke tingkat Kedalaman Dao.
"Hehe, tubuh kita ini sudah tertekan sampai membusuk! Sudah lama sekali aku tidak merasakan memiliki tubuh seperti ini," Si iblis kaisar berbicara sambil tertawa aneh. Aura kekuatan mereka langsung melewati kekuatan para petinggi.
"Kalian para manusia! Kalian ini benar-benar lemah. Kalian semua harus bersedia mengabdi sebagai budak kami!"
Para iblis kaisar yang berhasil mengambil tubuh manusia langsung bergerak ke depan bertarung melawan para Petinggi Yang Agung. Orang-orang menunjukkan kekuatannya. Mereka langsung tahu kalau para iblis takut terhadap Ye Yuan. Semua petinggi langsung mundur begitu mereka bertarung, memancing kawanan iblis ke arah Ye Yuan.
"Sungguh tidak tahu malu!" An Ren menggertakkan giginya, membenci tindakan para petinggi.
"Angin Hitam, bawa mereka pergi!" Begitu Ye Yuan melihat gerakan orang-orang, dia langsung berkata dengan nada suara serius memerintah si naga air.
"Baik! Tuan hati-hati!" Angin Hitam membawa semua orang mundur.
Ye Yuan memutar Kayu Jiwa Magnet Asli dengan seluruh tenaganya, membuat seluruh badannya memancarkan kekuatan petir. Ye Yuan kini berubah menjadi seperti sebuah bola petir. Semu iblis langsung menghindari jalan yang dilewati oleh ye Yuan.
Ye Yuan bergabung dengan orang-orang yang sedang bertarung dan berhasil menekuk pergerakan para iblis. Dalam waktu sebentar, keadaan sudah berubah.
"Mu Ta, apa kau belum selesai?" Salah satu iblis kaisar bertanya dengan nada cemas.
Di samping, energi qi jahat membumbung tinggi ke angkasa. Mu Ta baru saja selesai mengambil tubuh seseorang untuk dijadikan inang. Kekuatannya langsung naik.
Dia membuka kedua matanya dan berbicara dengan senyum jahatnya.
"Selesai. Mari kita buat orang-orang ini sebagai budak kita! Anak muda itu sepertinya sangat aneh tidak seperti yang lainnya. Hibur dia kalau begitu!"
Tubuh Mu Ta tiba-tiba bergerak. Sekujur tubuhnya seperti berubah menjadi kereta perang. Dia menghantam semua yang ada di sekelilingnya.
Duar!
Ada seorang Petinggi yang dihantam oleh kekuatan Mu Ta. Mulutnya memuntahkan darah dan badannya langsung terdorong ke belakang.
Duar!
Begitu melihat kejadian tersebut, raut wajah para petinggi ikut berubah masam. Mu Ta memiliki kekuatan di sekitar tingkat pertengahan Kedalaman Dao padahal dia baru saja mengambil alih seorang tubuh manusia.
Mata Petinggi Pembunuh Rendah berkilau. Dia berkata dengan suara rendah dan dalamnya.
"Mundur!"
Selesai bicara, Petinggi Pembunuh Rendah langsung mundur cepat ke arah pintu masuk.
Begitu yang lainnya melihat Petinggi paling kuat mundur mereka pun tidak bisa berbuat banyak lagi. Mereka ikut mundur.
"Hahaha, kalian ingin lari? Tidak akan mudah! Diam saja dan menjadi budak kami!"
Sambil tertawa keras, tubuh Mu Tan bergerak begitu cepat, bahkan lebih cepat dari pada Petinggi Pembunuh Rendah.
Duar!
Ada ledakan tabrakan yang terdengar sangat keras. Petinggi Pembunuh Rendah menabrak Mu Ta hingga tubuhnya terhempas ke belakang. Dalam satu kali serang, sudah kelihatan siapa yang lebih kuat.
Raut wajah para petinggi sudah terlihat putus asa. Kalau Petinggi Pembunuh Rendah saja mundur seperti itu apalagi mereka. Iblis-iblis ini terlalu kuat.
"Argh!"
"Argh!"
Rentetan teriakan kesakitan terdengar. Semakin banyak iblis yang berhasil mengambil alih tubuh para petarung.
Kekuatan kawanan iblis semakin kuat sementara manusia justru sebaliknya. Salah satu iblis kaisar mendatangi seorang petinggi yang tadi terpelanting oleh tendangan Mu Ta. Dia memasukkan energi qi jahat ke dalam lautan kesadarannya.
Tak lama kemudian, si petinggi langsung membungkuk memberi hormat pada iblis kaisar.
"Budakmu ini menghadap Tuan!"
Si iblis tertawa keras dan menjawab, "Haha! Bagus! Kalau begitu urus mereka semua. Aku tidak ingin kau membunuh mereka karena aku butuh tubuh mereka."
"Baik, Tuan!"
Kesebelas petinggi yang lainnya merasa bulu kuduk mereka berdiri melihat ada salah satu dari mereka yang sudah berubah menjadi budak iblis.
Jiwa jahat bangsa iblis memang sangat keji. Manusia yang sudah ditaklukkan sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melawan.
Kalau sudah seperti ini, bukankah pihak ras iblis semakin kuat sementara bangsa manusia berada pada posisi sebaliknya. Mereka tidak bisa melarikan diri atau melawan.
"Kakak Yang Agung Pembunuh Rendah! Ayo kita berperang melawan mereka. anggap saja semua orang sudah akan mati sekarang!" Petinggi Api Berkobar berteriak kencang.
Tatapan mata Pembunuh Rendah semakin tajam. Dia menjawab permintaan Api Berkobar sambil menganggukkan kepalanya.
"Baik, karena semuanya berubah menjadi seperti ini maka kita tidak memiliki pilihan lain selain ikut menceburkan diri dalam pertarungan ini."
Petinggi Pembunuh Rendah yang sudah siap bertarung memancarkan aura kekuatan yang amat dahsyat. Kekuatan membunuh yang menyapu semua rintangan yang dilewati, mengarah ke penjuru di mana para iblis berada.
Para petinggi yang lainnya pun menjadi lebih percaya diri begitu mereka melihat apa yang dilakukan oleh Petinggi Pembunuh Rendah. Lelaki ini merupakan petinggi dengan kekuatan tertinggi. Jadi sekali dia bergerak maka dia akan menunjukkan kekuatan yang sebenarnya. Dia tidak akan kalah dari kawanan iblis.
Ternyata para iblis itu justru meremehkan Petinggi Pembunuh Rendah. Mereka tertawa lebar.
"Hahaha! Yang ini kekuatannya cukup bagus untuk dijadikan budak iblis. Meski yang lainnya juga memiliki kekuatan di tingkat 9 namun kekuatan mereka masih kurang."
Mu Ta sama sekali tidak gentar menghadapi serangan udara yang membawa amukan binatang iblis.
Duar!
Mu Ta masih unggul dalam serangan-serangan selanjutnya. Ketika Mu Ta menyerang, petinggi yang lainnya tidak bisa tinggal diam saja. kedua belah pihak pun langsung bertarung sengit.
Sekarang ini, keadaanya tidak bagus. Pihak iblis semakin bertambah banyak dan berada pada situasi menguntungkan. Tinggal tunggu waktu saja, mereka akan kalah.
Pada saat bersamaan, satu iblis kaisar terus mengikuti Ye Yuan. Karena takut dia tidak bisa dekat-dekat dengan Ye Yuan. Namun dia tidak rela kalau Ye Yuan pergi dari sini.
Dalam keadaan seperti ini, kedua belah pihak menghadapi jalan buntu.
Duar!
Ada satu petinggi yang terluka dan tubuhnya diambil oleh iblis. Ekspresi Ye Yuan juga terlihat tidak enak melihat kondisi ini. Dia tidak menyangka ada begitu banyak iblis kuat di sini. Apakah dia harus menggunakan Pagoda Surga Luas atau Tanda Naga Suci sekarang?
Dua hal ini merupakan senjata andalan terakhirnya. Kalau belum benar-benar kritis, dia tidak akan mengeluarkannya.
Ye Yuan memutuskan untuk mengamati kondisi selanjutnya.
Bangsa iblis memang sulit untuk dikalahkan. Mereka memang tidak setangguh Dewa Iblis Jia Lan karena terkurung selama 100 ribu tahun. Namun, karena mereka dikurung dengan cara yang berbeda dengan Jia Lan jadi kekuatan mereka tidak terlalu turun drastis. Hasilnya, mereka ini sulit untuk ditaklukkan.
Jia Lan waktu itu terluka cukup parah terkena Mutiara Penakan Jiwa.
Ye Yuan mengamati pertarungan antara petinggi dan bangsa iblis dari samping. Ekspresi wajahnya semakin terlihat muram mendapati pata petinggi tumbang satu per satu diambil badannya oleh bangsa iblis.
Selain itu, setelah tubuh mereka dimasuki oleh iblis, kekuatannya naik drastis. Dalam situasi seperti ini, akan sulit bagi pihak petinggi untuk membalikkan keadaan.
Ye Yuan diam-diam memutar mantera dan saat ini sedang mencoba untuk mengeluarkan Tanda Naga Suci. Namun, sebelumnya dia selesai, sebuah kejadian yang tidak diduga terjadi.
Duar!
Sebuah suara ledakan terdengar begitu keras, menghempaskan tubuh para iblis. Bahkan Mu Ta, yang termasuk iblis terkuat di sini, pun tidak bisa bertahan.
Ekspresi wajah Ye Yuan berubah lagi. Matanya kini memperhatikan Petinggi Pembunuh Rendah yang terlihat berubah.
Perubahan ini membuat jantung semua orang berdetak lebih kencang.
"Kalian ini sama sekali tidak berguna! Kalian tidak bisa menghadapi bangsa iblis yang jumlahnya hanya segini! Kalau sudah seperti ini, akan sangat sia-sia aku tetap mempertahankan kalian!" Petinggi Pembunuh Rendah perlahan berkata.