Dewa Obat Tak Tertandingi

Aku Akan Membalasnya Suatu Hari Nanti!



Aku Akan Membalasnya Suatu Hari Nanti!

1Jurus telapak tangan seperti sebuah jurus yang bisa menghancurkan bumi. Sebuah telapak tangan besar menutupi langit dan matahari membawa kekuatan maha dahsyat.      1

Meski sekarang telapak tangan masih jauh, semua orang yang ada di sini merasakan ketakutan.      

Krek! Krek! Krek!      

Bebatuan yang bertebaran di Pegunungan Iblis Tak Terhitung hancur menjadi debu. Untuk beberapa saat, serpihan batu melayang ke udara. Seluruh tanah tampak gemetar.      

Orang-orang pun tidak berani membayangkan hal apa yang akan terjadi kalau telapak tangan itu mendarat pada mereka.      

"Kekuatan telapak tangan ini terlalu mengerikan! Apakah ini berasal dari....petarung di tingkat Maha Dewa?"      

"Tidak mungkin! Kalau sampai telapak tangan itu mendarat maka akan terjadi malapetaka besar! Orang macam apa yang sudah Bos Ye provokasi?"      

"Apakah kita ini mungkin telah mengganggu tidur sosok monster yang ada di Lubang Pembantaian Suci ini? kekuatannya sungguh mengerikan!"      

Semua jendral anak buah Si Yin merasakan adanya kekuatan besar yang datang.      

"Ribut-ribut tapi tak ada artinya! Kalau memang ada petarung di tingkat Maha Dewa di sini dengan kekuatan seperti ini lebih baik dia mencari tahu untuk bunuh diri! Sial kau Sikong Shang! Apa kau pikir dengan cara seperti ini kau bisa menghentikanku?"      

Sambil berbicara, Ye Yuan melompat ke arah telapak tangan raksasa itu berasal. Semua orang langsung diam tak bisa berkata apa-apa melihat apa yang dilakukan oleh Ye Yuan.      

Meski aura kekuatan Ye Yuan sangat besar namun di bawah serangan telapak tangan raksasa, sepertinya tidak akan ada gunanya. Semua orang yang melihat merasa bahwa Ye Yuan hanya akan dilumat menjadi debu.      

Telapak tangan raksasa semakin mendekat, menekan seluruh yang ada di tempat itu.      

Huek! Huek!      

Para jendral Si Yin langsung memuntahkan darah karena kekuatan mereka masih lemah untuk menghadapi tekanan macam ini. Jika sudah seperti ini, maka tidak perlu menunggu telapak tangan itu mendarat untuk membuat mereka tewas. Para jendral sama sekali tidak punya kekuatan untuk bertahan.      

Ye Yuan tertawa dingin. Tanda Naga Suci sudah ada di tangannya entah sejak kapan. Kalau sudah seperti ini, dia memang harus menunjukkan kekuatannya. Meski energi murni dewa memang sangat berharga namun kalau tidak digunakan untuk menyelamatkan hidupnya maka akan sia-sia.      

Ini adalah serangan telapak tangan yang dilancarkan oleh Sikong Shang sendiri. Besarnya serangan Sepuluh Raja Dewa Hebat tidak bisa dibayangkan oleh orang biasa. Dulu saja, jurus Sembilan Matahari Pembakar Surga milik Raja Dewa Jiwa Bulu mampu mengakhiri hidup belasan petarung di tingkat dewa.      

Tingkatan kekuatan semacam ini terlalu tinggi hingga membuat hati orang-orang menciut.     

Inilah yang membuat Sepuluh Raja Dewa menjadi petarung yang sangat dihormati di Dunia Tinggi.      

Raja Dewa Kegelapan, Sikong Shang, merupakan petarung paling misterius di antara Sepuluh Raja Dewa Hebat. Saking misteriusnya, banyak orang yang tidak tahu di mana letak kekuatannya.      

Meski begitu, bisa dipastikannya kekuatannya tidak akan berbeda dari Raja Dewa Jiwa Bulu.      

Meski saat ini, serangan telapak tangannya dihempaskan dari ruang yang berbeda dan hanya memiliki kapasitas 1% dari kekuatan aslinya, aura kekuatannya sudah mengunci Ye Yuan dari kejauhan.      

Mendapati serangan seperti itu, sepertinya tidak akan mungkin bagi Ye Yuan untuk menghadangnya.      

"Cepat, lari! Kalau kita masih di sini maka kita akan terkena imbasnya!" Si Yin berteriak.      

Meski Si Yin diam saja, anak buahnya tidak akan berani untuk diam saja.Mereka pun langsung mengeluarkan jurus-jurus gerakan untuk melarikan diri dari kumparan badai kekuatan ini.      

Duar!      

Telapak tangan raksasa semakin mendekat. Tanah di mana mereka berada kini mulai retak. Area sejauh 10 ribu mil sudah berubah menjadi kawah terkena sapuan telapak tangan.      

Shao Kai dan yang lainnya tampak melongo menyaksikan apa yang ada di hadapan mereka.      

Di masa sekarang, ketika sudah tidak ada lagi petarung di tingkat Maha Dewa, apakah masih ada orang yang memiliki kekuatan sebesar itu?      

Mereka pun langsung melihat ke arah Ye Yuan yang melayang di udara. Mereka sulit mempercayai sikap Ye Yuan yang tampak tenang menghadapi serangan telapak tangan raksasa tersebut.     

Kalau saja yang ada di sana adalah mereka, mungkin tubuh mereka sudah hancur menjadi daging cincang.     

Kondisinya saat ini, Ye Yuan sudah tertekan dan tidak bisa maju lagi. Tubuhnya pun mulai turun ke tanah terkena tekanan kekuatan telapak tangan raksasa.     

"Bagaimana bisa ada orang yang bisa menahan tekanan telapak tangan raksasa ini. Bos Ye dalam bahaya!"      

Apa yang dikatakan oleh An Ren tidak menyiratkan kalau dia tidak mempercayai Ye Yuan. Hanya saja, kekuatan telapak tangan itu memang amat besar.      

Duar!     

Telapak tangan raksasa menekan Ye Yuan dan menghantam tubuh pemuda itu ke tanah.     

Permukaan tanah di mana Ye Yuan berada tadinya kini berlubang besar. Orang-orang yang melihat kejadian itu tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Ye Yuan sekarang. Apakah dia masih bisa bertahan hidup?     

"Hehe, Ye Yuan sungguh sombong sekali! Kali ini ketika Guru sudah bergerak sendiri, dia masih nekat untuk maju. Bukankah sekarang ini dia sudah benar-benar mati?" Petinggi Darah Dingin tertawa mencemooh.      

"Tidak ada yang bisa membayangkan betapa besarnya kekuatan Guru! Di bawah serangan telapak tangan itu, bahkan sebutir telur pun tidak akan selamat! Ye Yuan dari awal perjalanan ke sini selalu bertingkah congkak. Sekarang, akhirnya dia merasakan pembalasannya!" Petinggi Hedonis Suci ikut-ikutan mendukung pernyataan Darah Dingin.      

Kedua orang itu sudah kalah besar dari Ye Yuan. Pemuda ini jelas-jelas memiliki kekuatan di tingkat Pencerahan Nirwana namun kekuatannya sungguh menakutkan.     

Meski mereka ingin membalas dendam, mereka tidak akan memiliki cukup kuat untuk melakukannya.     

Sekarang, ketika guru mereka sendiri beraksi, tentu saja keduanya begitu bersemangat.     

"Eh? Apa yang sedang terjadi?"     

Mereka merasakan adanya aura kekuatan yang amat menakutkan muncul dari dalam tanah. Telapak tangan raksasa hitam terlihat mulai goyah.      

Duar!      

Sinar yang amat menyilaukan keluar memancar ke langit dari sebuah tangan raksasa, langsung menghantam telapak tangan raksasa yang ada di atasnya. Setelah itu, sinar itu membawa aura kuat yang langsung bergerak menuju cakrawala; melesat seperti angin ke arah asal telapak tangan.     

Itu adalah naga azure raksasa yang membumbung tinggi melewati sembilan surga. Pemandangan ini sungguh mengejutkan!     

Dalam waktu sekejap, naga raksasa itu menghilang.     

"He?"     

Sikong Shang yang sedang istirahat di sebuah ruang di Lubang Pembantaian Suci tiba-tiba merasakan aura itu menyebar ke telapak tangan raksasanya.     

Dahinya berkerut, dia langsung berdiri, bangun dari meditasinya.     

Suara aungan naga terdengar. Sebuah naga raksasa merobek ruang di depannya, dan muncul di hadapannya.     

Ekspresi wajah Sikong Shang langsung berubah. Dia mengetuk jarinya yang mengeluarkan gelombang energi murni yang amat menakutkan.     

Duar!      

Si naga raksasa meledak dan langsung lenyap dari hadapannya. Meski begitu, raut wajah Sikong Shang tak terlihat senang. Dia pun menatap sebuah lubang dalam tanpa dasar yang tak jauh darinya.     

Dia mendapati ada aura yang merayap keluar dari lubang itu, seolah ada sesuatu yang terkejut.     

"Aku tidak menyangka kalau bocah ini ternyata membawa artefak dewa bangsa naga. Kalau masalah selesai, sepertinya aku perlu keluar!"      

Sambil berbicara, dia menatap ke arah lubang.     

"Bocah itu terkejut. Sungguh mengangganggu! Sekarang, aku harus sedikit merepotkan diri untuk melayaninya! Si sialan ini sungguh merepotkan!"      

Di dalam lubang yang tercipta karena telapak tangan raksasa, Ye Yuan bangun merangkak. Pakaian yang dia kenakan sudah compang-camping. Energinya sudah tidak teratur.      

Petinggi Darah Dingin dan Hedonis Suci tidak berani bahkan untuk bernapas begitu mereka melihat kondisi Ye Yuan.      

Artefak Dewa!     

Ini adalah kekuatan dari artefak dewa! Ye Yuan ternyata memiliki sebuah artefak dewa! Yang lebih mengerikan adalah ternyata Ye Yuan bisa mengeluarkan kekuatan dari artefak itu. Kalau dia tidak memiliki benda itu maka dia tidak akan mungkin bisa bertahan dari serangan guru keduanya.     

Kedua orang saling berpandangan, hanya untuk mendapati wajah kebingungan. Sementara itu ada retakan di udara, petinggi Pembunuh Rendah akhirnya keluar dengan mengenakan pakaian hitam.     

Ye Yuan menatapnya dengan pandangan dingin.     

"Katakan pada Sikong Shang kalau aku akan membalas telapak tangan raksasanya suatu saat nanti!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.