Pertarungan Jiwa Akhirnya Terbangun
Pertarungan Jiwa Akhirnya Terbangun
Meski Ye Yuan mengalahkan Lin Chao di Kompetisi Bulan Terang, petarung itu baru naik ke tingkat Kedalaman Dao. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Ye Yuan saat ini, dia bisa mengalahkan satu atau dua petarung dari tingkat Kedalaman Dao. Namun jika dia harus berhadapan dengan enam orang petarung sekaligus, apalagi beberapa di antara sudah mencapai tingkat Kedua Kedalaman Dao masih mustahil untuk menang.
Ye Yuan mengibaskan tangannya.
"Kau bertarung sendiri dengan lawanmu, kau tidak perlu memperdulikanku."
Yue Jianfeng hampir saja tersedak mendengar kalimat yang keluar dari mulut Ye Yuan ini. Dia menggertakkan giginya dan tiba-tiba langsung bergerak menuju ke arah seorang petarung dengan tingkat kekuatan Kedua Kedalaman Dao.
Wang Yao masih tertawa karena merasa dirinya sudah siap.
"Kau adalah lawanku!"
Tubuhnya melesat dan langsung berhadapan dengan Yue Jianfeng. Tingkat kekuatan keduanya kurang lebih hampir sama. meski Yue jianfeng memiliki ilmu pandangan mata, dia juga tidak akan mudah untuk mengalahkan Wang Yao.
Kali ini ada seorang petarung di tingkat Kedua Kedalaman Dao yang mendekati Ye Yuan. Dia tertawa mencemooh, "Hei Bocah, jangan pikir kalau kau memang melawan orang yang kekuatannya baru naik ke Tingkat Kedalaman Dao kau pikir kau tidak terkalahkan, ha? Beri bocah ini pelajaran agar dia tahu siapa yang sebenarnya memang hebat1"
Orang-orang ini melihat bagaimana Ye Yuan membunuh Lin Chao. Meski mereka memang tercengang, terkejut, mereka masih berpikir kalau kekalahan Lin Chao karena lelaki itu baru saja naik ke tingkat Kedalaman Dao. Dibandingkan dengan petarung yang kekuatannya benar-benar ada di tingkat Pertama atau Kedua Kedalaman Dao, Lin Chao masih belum seberapa.
Orang-orang kemudian mengepung Ye Yuan. Ye Yuan minggir ke samping dengan tenang, tubuhnya bersandar pada sebuah pohon dengan kedua tangan yang masih dilipat di atas dada.
"Hei, kapan aku pernah berkata kalau aku ini tidak terkalahkan? Jangan salah sangka, lawanmu itu dia, bukan aku."
Ye Yuan menyenggol Yue Mengli dengan mulutnya.
Semua orang melihat ke arah seorang gadis. Petarung di tingkat Kedua Kedalaman Dao langsung tertawa.
"Haha, apa kau sedang bercanda? Siapa yang tidak tahu kalau putri Keluarga Yue memiliki penyakit! Meski dia sembuh, dia sudah lama tidak mendalami kekuatannya. Kau membuatnya bertarung dengan kami?"
"Pengecut! Beraninya kau bersembunyi di belakang perempuan? Nona Li, bagaimana bisa kau jatuh cinta dengan lelaki pengecut seperti ini?" Seseorang yang lain ikut-ikutan mencemooh sambil tertawa lebar.
Dilihat dari cara mereka bersikap, orang-orang ini sebenarnya masih menghormati Yue Mengli.
Mengli memiliki kecantikan yang sama dengan seorang bidadari; sehingga mereka tidak berani untuk mencemarinya. Hanya saja, apa yang dilakukan Ye Yuan membuat mereka merasa Yue Mengli ini seperti setangkai bunga yang jatuh di atas pupuk kotoran sapi.
Yue Mengli menanggapi dengan nada dingin, "Kalian semua.....tidak pantas untuk membuat Kakak Ye mengotori tangannya."
Begitu orang-orang ini mendengar kalimat Yue Mengli, mereka saling berpandangan dan sesaat kemudian tertawa.
"Hahaha, Nona Yue pasti bercanda kan? Kalian ini bukan lawan kami. kau tak pantas untuk percaya pada lelaki seperti dia."
"Benar, Nona Yue. Bocah ini sedang bergaya saja! dia sengaja membuatmu maju untuk berhadapan dengan musuh. Sebaiknya kau tinggalkan saja dia! Hahaha!"
Di sisi lain, Yue Jianfeng sudah bertarung sengit dengan Wang Yao. Namun dia juga masih memperhatikan situasi di sekitar Yue Mengli dan Ye Yuan.
Yue Jianfeng melihat kalau Ye Yuan mundur ke samping dan mengabaikan masalah. Dia pun menjadi panik karenanya.
"Ye Yuan jangan main-main! Tubuh Li ini baru sembuh dan sudah lama dia tidak mendalami kekuatannya! Dia tidak akan bisa menjadi lawannya."
Wang Yao tertawa ketika dia melihat situasi ini.
"Yue Jianfeng, lawanmu itu aku. Biarkan mereka yang mengurusi masalah mereka sendiri. Ha..Ha! Tenang, Nona Yue Mengli itu adalah anak kesayangan Keluarga Yue. Mereka tidak akan melakukan apa pun padanya. Tapi kalau untuk pemuda itu.....jangan tanya."
Wang Yao tahu betul kekuatan dari Mata Surga Cahaya Bulan.Itulah kenapa dia hanya berkelahi dengan Jinfeng namun tidak sampai benar-benar mati-matian menyerang.
Selama orang-orang yang ada di bawah bisa menyelesaikan Yue Mengli, mereka akan mengambil perempuan itu sebagai tahanan, dia yakin kalau Yue Jinfeng pastinya akan mengalah.
Wang yao juga tahu kekuatan sebenarnya dari Keluarga Yue. Oleh karena itu sebelum datang ke sini dia sudah menyiapkan rencana matang-matang. Meski dia sekarang sedang menyinggung Keluarga Yue dia tidak akan sampai melampaui batas.
Kalau sampai Yue Mengli mati maka akibatnya akan sangat mengerikan.
Meski katakanlah Wang Yao mendapatkan mata air jiwa, dia tidak akan bisa bertahan menghadapi pengejaran Keluarga Yue yang nantinya pasti akan menyebar ke seluruh antero Dunia Tinggi.
Ye Yuan tidak mendengarkan teriakan Yue Jianfeng. Dia hanya berkata," hei kalian, jangan salahkan aku kalau aku belum memperingatkan ya! Kalau kalian meremehkan Li maka akibatnya akan sangat fatal!"
Ye Yuan terlihat begitu tenang, dia sama sekali tidak khawatir pada Yue Mengli.
"Hehe, karena kekuatan Nona Yue Mengli sepertinya begitu mengagumkan maka kami akan mencari petunjuk darinya! Quan Shang, pergi dan serang Nona Yue!" Si petarung di tingkat Kedua Kedalaman Dao berkata sambil tersenyum menyeringai.
"Baik! Nona Yue, aku akan menyerangmu!"
Si petarung di tingkat Pertama Kedalaman Dao bernama Quan Sheng ini menggosok kepalan tangannya dan mengusap telapak tangannya, sebuah tindakan yang berniat untuk memojokkan Yue Mengli.
Ada sebuah cakar besar muncul dari energi murni yang memadat dan langsung bergerak untuk menggenggam Yue Mengli. Momentum ini terasa begitu mengejutkan.
Semua petarung yang sudah mencapai Tingkat Kedalaman Dao adalah petarung yang kemampuannya di atas rata-rata. Kekuatan Quan Sheng ini hampir sama dengan Lin Chao.
Bukanlah hal yang gampang untuk mengalahkan petarung di tingkat Pertama Kedalam Dao.
Hanya sedikit orang yang bisa bertarung melawan petarung yang kekuatannya ada di atas tingkatan kekuatannya, apalagi mengalahkan petarung Kedalaman Dao.
Setidaknya menurut orang-orang ini, Yue Mengli tidak akan bisa mengalahkan Quan Sheng.
Namun tepat pada saat ini, Yue Mengli yang tadi terlihat hanya dan baik hati tiba-tiba berubah. Sebuah aura kekuatan ganas muncul memancar dari tubuhnya.
Di belakangnya, ada sebuah bayangan besar yang muncul.
Bayangan ini terlihat sama persis dengan Yue mengli. Namun sikapnya terlihat berbeda. Ekspresinya jauh lebih dingin dan tubuhnya juga memancarkan kekuatan bertarung yang amat kuat. bayangan ini seolah dilahirkan memang hanya untuk bertarung.
"Berhala Dharma Bumi Langit! Ini tidak mungkin!"
Semua orang menatap ke arah bayangan ini, mereka tampak takjub. Genggaman tangan Quan Sheng tampak lucu di depan Berhala Dharma Bumi Langit!
Yue Mengli menunjuk dan bayangan yang ada di belakangnya pun ikut melakukan gerakan yang sama. Sebuah sinar putih yang amat kejam dan cepat muncul menyobek langit. Sinar itu menghancurkan cakar Quan Sheng menjadi berkeping-keping.
Duar!
Quan Sheng tidak sempat berteriak mengenaskan tapis udah terhempas oleh sinar yang muncul dari telunjuk Yue Mengli ini.
Berhala Dharma ini terlalu kuat!
"Hiss....."
Beberapa petarung yang ada di sana ikut mundur, semuanya ketakutan. Bagaimana bisa seorang petarung di tingkat Pertama Kedalaman Dao bisa sampai kalah oleh sebuah telunjuk jari?
Bukankah Nona Yue Mengli belum bisa meningkatkan kekuatannya selama bertahun-tahun? Bagaimana dia bisa begitu kuat!?
Bahkan Yue Jianfeng dan Wang Yao sampai berhenti berkelahi kali ini untuk melihat kejadian yang amat mencengangkan ini.
Mereka tidak menyangka kalau Nona Yue Mengli yang lembut ini ternyata mampu mengeluarkan kekuatan seganas ini.
"Ckck! Pertarungan Bawaan Badan Jiwa memang hebat seperti yang dikatakan oleh orang-orang selama ini! Bukankah ini Berhala Dharma Bumi Langit tetapi Pertarungan Bawaan Badan Jiwa milik Yue Mengli! Akhirnya dia bangun setelah tertidur selama puluhan tahun."
Ye Yuan melihat ke arah sosok raksasa dan tak henti-henti mengaguminya.