Dewa Obat Tak Tertandingi

Mencocokkan Kekuatan Magis



Mencocokkan Kekuatan Magis

2"Seni ilusimu sungguh terlihat sempurna. Namun, di ilusi sebelumnya kau berkata 'kalau ada kamu, kau tidak akan membiarkan orang lain menyakitiku'. Li tidak akan mengatakan kalimat seperti itu!" kata Ye Yuan dengan nada dingin.      0

Li palsu menjawab sambil tersenyum.     

"Sepertinya aku yang membuat gerakan berlebihan."     

Ye Yuan menganggukkan kepalanya. "Ilusi ini, semuanya terasa begitu nyata. Namun, yang paling kelihatan palsu adalah dirimu. Semuanya hanyalah ilusi dan kau-lah yang paling nyata."     

Li palsu mendesah, kagum dengan kemampuan Ye Yuan.     

"Meski kau sudah terkena ilusi, kau masih bisa menganalisa dengan baik. Kau ini memang berbeda dengan yang lainnya. Bahkan dua petarung di tingkat raja dewa itu jauh lebih buruk darimu. Hanya saja, tidak akan mudah bagimu untuk keluar dari ilusi ini."     

Mengetahui ilusi dan terlepas dari ilusi itu dua perkara yang berbeda. Ilusi yang mampu menjebak Ye Yuan pastinya bukanlah seni ilusi biasa. Ilusi yang kuat biasanya membuat petarung tahu kalau dia berada dalam ilusi namun dia tidak bisa keluar darinya.     

Akhirnya, mereka pun akan tenggelam di dalamnya.      

Ye Yuan tampak tak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Li palsu.      

"Di mana kau sembunyikan Li?"     

Meski kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan terdengar tenang namun ada aura kekuatan membunuh yang muncul, dan hampir terbentuk nyata.     

Li Palsu tersenyum tipis.     

"Tak perlu cemas. Dia baik-baik saja, dan begitu juga dengan yang lainnya. Tapi kalau kau ingin menemuinya kau harus keluar dulu dari ilusi ini. Kau..hanya memiliki waktu tiga hari! Kalau kau tidak bisa menggunakan waktu ini dengan baik maka dia akan selamanya tinggal di Pegunungan Milet Kuning!"     

Sambil berbicara, tubuh Li Palsu perlahan memudar dan pada akhirnya menghilang.     

Setelah dia tidak ada, tempat di sekitar Ye Yuan menjadi sunyi hingga membuat orang ketakutan. Wajah Ye Yuan terlihat masam. Dia memikirkan apa yang dikatakan oleh Li palsu.      

Sepertinya semua orang yang datang ke Pegunungan Milet Kuning memang sudah masuk ke dalam ilusi. Kalau Ye Yuan tidak bisa melepaskan diri dari ilusi ini dalam waktu tiga hari maka Li akan tinggal dalam ilusi ini dan menjadi mayat hidup.      

Tunggu, bukankah ada satu orang lagi yang seharusnya tidak bisa terjebak oleh ilusi ini? Han Tong !     

Han Tong memiliki artefak dewa, Cermin Penghancur Cula Jiwa. Artefak ini paling bisa menundukkan ilusi. Akan sangat sulit bagi ajian ilusi yang ada di sini untuk membuat Han Tong masuk ke dalamnya.     

Karena Han Tong berani untuk langsung pergi menuju Pegunungan Milet Kuning, artefak dewanya pasti disimpan dengan baik.     

Ketika Ye Yuan berpikir sampai sini, dia merasa harus cepat bertindak. Kalau dia tidak bergerak cepat maka akibatnya akan menjadi buruk.      

Siapa sebenarnya dalang di balik ilusi ini? Apakah… mungkin… Murid Suci Bulan Surya? Lantas makhluk apa dia?      

Ye Yuan pun menghela napas dalam-dalam. Dia mengusir segala pikiran ragu dalam dirinya. Sekarang hal yang paling penting adalah melepaskan diri dari ilusi.     

Ye Yuan tidak bisa menemukan sejak kapan dia masuk ke dalam ilusi.Sebelumnya, Yue Lingyu dan yang lainnya masuk ke dalamnya tetapi dia satu-satunya yang masih selamat. Dia bahkan menggunakan karakter 'Jie' untuk membangunkan semua orang.     

Kalau karakter 'Jie' memang bisa melepaskan dirinya dari seni ilusi, itu berarti setelah dia melepaskan yang lainnya dari ilusi, Ye Yuan masuk lagi ke ilusi lainnya. Akan tetapi, seandainya dirinya memang tidak bisa lepas dari ilusi, apakah mungkin..Ye Yuan sudah masuk ilusi sebelum dirinya masuk ke Pegunungan Milet Kuning?     

Setelah Ye Yuan berhasil mengenyahkan pikiran buruk, dia mengumpulkan energi murninya sekuat yang dia bisa, dan kemudian berteriak.     

"Jie!"     

Apa yang dilihat oleh Ye Yuan menjadi mengabur. Semuanya kembali normal lagi. Ada sebuah bulan yang bersinar terang di atas puncak gunung. Di bawah, ada banyak sekali mayat hidup yang berkeliaran.     

Tidak jauh dari tempat Ye Yuan berdiri, Yue Jianfeng berdiri dengan tatapan mata kosong. Lelaki ini jelas-jelas sudah masuk ke dalam perangkap ilusi. Selain Yue Jianfeng, tidak ada yang terlihat.      

Wajah Ye Yuan kembali berbinar. Karakter 'Jie' ternyata bisa membuatnya terlepas dari seni ilusi. Karena sudah menggunakan begitu banyak energi murni, dia menjadi lemas. Dengan cepat, dia mengambil pil obat dan menelannya.     

Ye Yuan meneriakkan karakter 'Jie' lagi untuk melepaskan Jianfeng dari ilusi. Mata Yue Jianfeng kembali hidup. Dia menatap Ye Yuan agak canggung.     

"Ye Yuan, apa yang sebenarnya terjadi padaku?"     

Kondisi Ye Yuan semakin lemas karena terus-terusan menggunakan energi murninya untuk meneriakkan karakter 'Jie'.     

"Kau terkena ilusi. Bawa aku ke puncak gunung!"     

Yue Jinfeng terlihat ketakutan.Meski begitu dia langsung membawa Ye Yuan naik ke atas gunung. Memanfaatkan kondisi ini, Ye Yuan menelan pil lagi untuk mengembalikan vitalitas tubuhnya.     

Ye Yuan merasakan ada sesuatu yang aneh, segala yang ada di sampingnya bergerak ke belakang.     

"Turunkan aku!" Perintah Ye Yuan.     

"Eh? Kenapa?" Yue Jinfeng bingung namun dia tetap menurunkan Ye Yuan.     

Dahi Ye Yuan berkerut. Dia menjawab dengan suara pelan.     

"Tidak, tunggu! Kau ini bukan Yue Jinfeng! Aku masih berada di dalam ilusi."     

"Apa yang kau katakan? Bukankah kau barusan keluar dari dalam ilusi? Bagaimana mungkin kau masuk ke dalam ilusi lagi?" kata Yue Jianfeng gusar.     

Ye Yuan menatap lelaki di depannya dengan senyum sinis.     

"Bagaimana kau tahu kalau aku barusan keluar dari seni ilusi? Apakah…aku tadi mengatakannya padamu"      

Yue Jianfeng terkejut mendengar jawaban Ye Yuan. Dia membantah, "Bu-bukankah semua orang memang terkena ilusi?"     

Ye Yuan berkata sambil tersenyum kecut.     

"Bagaimana mungkin ku tahu kalau semua orang jatuh ke dalam ilusi? Apakah kau sudah tahu dari awal kalau aku masuk ke dalam ilusi?"     

Yue Jianfeng membeku, dia tiba-tiba tertawa.     

" Aku tidak menyangka kalau kau begitu waspada. Kau memang ini sungguh berbeda. Kalau begitu aku akan memberikanmu ucapan selamat. Oh, aku lupa. Di dunia luar, sehari sudah berlalu. Kau hanya memiliki waktu dua hari."     

Selesai bicara, tubuh Yue Jianfeng menghilang lagi.     

Wajah Ye Yuan menjadi masam. Dia memutar kondisi Hati Sekuat Batu sampai setinggi yang dia bisa, untuk membuat pikirannya tenang kembali.     

Alam ilusi ini sungguh menakutkan,satu lingkar terhubung dengan lingkar yang lain. Dia mengikuti pikiran Ye Yuan, merencanakan cara untuk menarik Ye Yuan semakin masuk ke dalam ilusi.      

Kemungkinan besar, Ye Yuan masih akan bertemu dengan ilusi lagi. Dan dia akan menggunakan karakter 'Jie' nya lagi untuk melepaskan diri. Setelah itu, kejadian yang sama akan terjadi berulang-ulang dan Ye Yuan akan semakin masuk ke dalam ilusi.      

Sebelumnya, ketika Ye Yuan sudah pulih, dia langsung merasa ada sesuatu yang aneh. Terlalu mulus!      

Sepertinya masalah ini berkembang sesuai dengan apa yang dia sudah prediksikan. Dia ingin lepas dari ilusi dan berhasil. Dia ingin menyelamatkan Li. Dan sebagai hasilnya, Yue Jinfeng membawanya ke puncak gunung.     

Sebelumnya, Ye Yuan berkata kalau Yue Mengli merupakan kelemahan seni ilusi ini. Lantas kenapa, dia tidak berpikir kalau gadis itu pun menjadi titik kelemahannya?     

Di pihak lain sedang menggunakan titik ini, dan hal inilah membuat Ye Yuan semakin dalam tercebur ke ilusi. Ketika dia pikir dia sudah lolos dari sebuah ilusi, pikirannya menjadi tenang dan akhirnya perlahan - lahan dia justru masuk ke dalam alam kelam.     

Si pihak lain pun mampu menciptakan banyak sekali kebohongan, menyeret Ye Yuan seolah-olah apa yang di hadapinya itu nyata.      

Yang lebih penting, sehari sudah berlalu di sini. Dan waktu dua hari, dia harus melepaskan diri dari ilusi.      

Ye Yuan duduk bersila. Dia merasa kalau selama ini dia terlalu meremehkan seni ilusi.Ini merupakan hal tabu dalam dunia seni ilusi.      

Ye Yuan duduk diam untuk berkonsentrasi, membuang segala pikiran buruk di kepalanya. Dia juga memikirkan cara untuk menghadapi situasi ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.