Dewa Obat Tak Tertandingi

Sebuah Tamparan



Sebuah Tamparan

1Wilayah Bintang Iblis merupakan sebuah wilayah luas yang terletak di bagian timur laut Dunia Tinggi. Sebagai salah satu dari empat ras besar binatang iblis, Klan Macan Putih memang memiliki kekuatan yang amat hebat. Wilayah yang mereka diami ini sepuluh kali luas wilayah yang didiami manusia.       2

Dalam kurun waktu setengah bulan, Ye Yuan, Bai Po, dan Yue Mengli sampai di wilayah totem dari klan Macan Putih ini setelah melewati banyak sekali area.      

Wilayah totem merupakan wilayah suci di mana banyak sekali sosok besar dari klan Macan Putih yang terhormat berkumpul. Tanah ini juga disebut sebagai tanah warisan bagi seluruh klan Macan Putih yang memiliki status tinggi.      

Klan Macan Putih memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh wilayah. Kalau ada masalh besar yang terjadi, baru mereka berkumpul di wilayah totem ini.      

Sekarang ini, ada pemilihan Yang Mulia Muda baru. Sebuah kejadian yang dianggap penting di kalangan klan Macan Putih. Oleh karena itu, banyak kelompok besar Macan Putih yang sedang berkumpul di sini.      

"Berhenti! Manusia tidak boleh sembarangan masuk ke wilayah totem! Kalau melanggar, akan kami bunuh tanpa ampun!"      

Dua orang lelaki kekar dan berotot menghadang ketiganya dengan tatapan mata tajam. Ekspresi wajah Bai Po langsung menjadi tidak suka dengan perlakukan kedua orang ini.      

"Rong Lin, Rong Sen, kurang ajar sekali kalian! Kapan aku menjadi orang yang masuk sembarangan ke wilayah ini?"      

Rong Sen terlihat merendahkan Bai Po.      

"Tuan Bai Po, kau memang bukan orang sembarangan. Yang kami maksud , adalah dua orang ini. Sebelumnya, aku minta maaf kalau aku tidak pernah mengingatmu. Dua orang ini manusia kan?"      

Meski Rong Sen memanggil Bai Po dengan sebutan Tuan namun kalimat yang terucap dari mulutnya sama sekali tidak menganggap Bai Po sebagai orang penting.      

Ye Yuan paham dengan keadaan ini. Kedua orang ini pasti berasal dari anggota Macan Putih Petarung Penindas atau Api Lembayung. Mereka sengaja mempersulit.      

Wajah Bai Po sudah menjadi masam, dia menahan diri untuk tidak marah.      

"Dua orang ini merupakan tamu kehormatan Yang Mulia Muda Cahaya Putih.Mereka ini teman sehidup semati. Jadi mereka ini bukan orang sembarangan."     

Meski sudah mendengar penjelasan Bai Po, sikap Rong Sen sama sekali tidak berubah.      

"Teman Yang Mulia Muda Cahaya Putih? Ternyata teman-temannya adalah dari kalangan manusia. Apakah Tuan Bai Po tidak tahu kalau manusia itu memiliki pepatah yang berbunyi: Makhluk yang bukan berasal dari bangsaku tidak memiliki satu hati dan pikiran. Aku minta maaf, kalau Tuan Bai Po ingin masuk silahkan. Namun, kedua orang ini tidak bisa."      

Rong Sen bertindak begitu congkak di hadapan Bai Po. Dia sama sekali tidak menghormati utusan Cahaya Putih.Ini sungguh memalukan.     

"Kalian benar-benar!" Bai Po sangat murka.      

Plak! Plak!      

Rong Sen dan Rong Ling sedang bersenang-senang ketika mata mereka tiba-tiba melihat tanda bintang. Ada tanda temparan di masing-masing pipi mereka.     

Ye Yuan menggunakan kekuatannya untuk menampar kedua orang ini. Tubuh mereka bahkan sampai berputar-putar beberapa kali sebelum pada akhirnya mereka bisa menyeimbangkan diri.      

"Tempat ini merupakan wilayah totem klan Macan Putih. Berani sekali kau mengangkat tanganmu di sini!" Rong Sen berbicara sambil menatap tajam Ye Yuan.      

Bai Po juga tercengang. Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan ternyata begitu kejam, dia berani mengangkat tangannya untuk menampar kedua orang ini karena beda pendapat.      

Meski begitu, kedua tamparan ini memang biss dijadikan pelampiasan kemarahan.Klan Macan Putih Aliran Ringan merupakan klan yang lemah. Meski status Bai Po di dalam klannya sendiri itu tergolong tinggi namun di wilayah totem ini, dia tidak berani bersikap kurang ajar.      

Kekuatan Rong Sen dan Rong Ling hampir mendekati tingkat 9. Meski keduanya bukan lawannya namun Bai Po tidak berani untuk memprovokasi keduanya.     

Mungkin tidak masalah jika yang kena masalahnya adalah Bai Po sendiri. Akan tetapi, kalau sampai berita seperti ini tersebar di antara dua klan lainnya maka dia justru yang akan rugi.     

Bai Po juga tidak tahu kapan Ye Yuan mengeluarkan tamparannya. Gerakan Ye Yaun terlalu cepat. Tidak ada yang bisa bersiap menghadapi pukulan macam ini.      

Sejak kapan seorang petarung di tingkat Tanpa Bandingan memiliki kekuatan sehebat ini?      

Klan Macan Putih Aliran Ringan menganggap bahwa mereka ini merupakan klan yang kekuatannya tidak ada bandingannya di bawah langit. Namun ternyata, Bai Po sendiri tidak bisa melihat gerakan super cepat Ye Yuan.      

"Dua tamparan tadi itu cukup untuk menghukum sikap kurang ajar kalian yang melawan atasan. Kalian harusnya berbahagia karena aku bukan bagian dari klan Macan Putih. Jika tidak, kalian pasti akan sudah mati sekarang!" Kata Ye Yaun sambil mendengus sinis.      

Rong Sen tadinya memang bersikap sombong, sekarang ketika dia menghadapi Ye Yuan, dia ternyata merasa ketakutan.     

Gerakan Ye Yuan tadi memang begitu cepat. Kalau Ye Yuan memang ingin membunuhnya maka dia akan lebih dari mampu untuk melakukannya. Mungkin sekarang mereka berdua sudah tewas.      

Jurus gerakan secepat ini; yang sudah menggabungkan kekuatan bumi dan langit bukanlah jurus yang bisa keduanya tandingi. Keduanya tidak tahu kalau Zhou Bopeng, yang ada di tingkat raja dewa saja, kalah oleh Ye Yuan.      

 "Aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya. Bagaimana bisa kau mengatakan kalau aku ini melawan atasan?" Rong Sen membela dirinya dengan baik.      

Ye Yuan menanggapi,"Setahuku, posisi Yang Mulia Muda di klan macan itu sebanding dengan Raja Dewa. Sebagai salah seorang calon Yang Mulia Muda, aku kira status cahaya putih pastinya sama dengan para tetua itu. Apa salahnya jika aku membunuh kalian? Bukankah kalian tadi memang sudah berkata kurang ajar tentang Cahaya Putih?"      

Wajah Rong Sen menjadi pucat pasi. Kalau ada orang yang menganggap hal ini dengan serius maka apa yang keduanya lakukan sebelumnya cukup untuk dijadikan alasan untuk mengakhiri hidup.      

Status hirarki di kalangan bangsa binatang iblis lebih ketat dibandingkan yang ada di kalangan manusia. Tuduhan melawan atasan seperti ini bisa dijadikan sebagai alasan untuk menghukum mati seseorang.      

"Selain itu kalian tadi juga bilang kalau manusia tidak pernah memiliki satu hati dan pikiran dengan bangsa binatang iblis. Sepengetahuanku, para Yang Mulia terdahulu bahkan memiliki hubungan dengan manusia. Beberapa bahkan ada yang memiliki hubungan yang dekat. Perkataan kalian sebelumnya mengisyaratkan kalau semua tetua klan macan putih berarti pengkhianat?"      

Ye Yuan menggunakan kesempatannya untuk mengatakan apa yang dia tahu. Saat ini, badan Rong Sen dan Rong Ling sudah basah dengan keringat dingin.      

Meski bangsa binatang iblis merupakan bangsa yang mandiri, para pembesar mereka memiliki sejarah berhubungan dengan dengan manusia.      

Di kehidupannya yang dulu, Ji Qingyun bahkan memiliki hubungan baik dengan klan naga dan bahkan secara khusus diundang untuk datang ke wilayah mereka.      

Rong Sen dan Rong Ling pastinya tahu tentang hal ini. Dari pernyataannya tadi dapat disimpulkan kalau tuduhan-tuduhan berlapis ini akan cukup untuk mengantar nyawa Rong Sen dan Ling menuju ambang kematian.      

Ketika keduanya kebingungan, ada seorang anak muda yang muncul.      

"Kau ini sungguh memiliki lidah yang sangat tajam! Sepertinya kau adalah kekuatan tambahan yang Cahaya Putih undang."     

Ketika Bai Po melihat anak muda, rona wajahnya langsung berubah. Dia langsung maju untuk memberi salam.      

"Yang Mulia Muda, Rong Xin!"      

"Haha, Kau sudah melewati kesusahan Bai Po. Sepertinya kedatangan saudara ini menjadi tambahan kekuatan untuk Adik Cahaya Putih!" kata Rong Xin sambil tersenyum tipis.      

Begitu mendengar kata Yang Mulia Muda, Ye Yuan tentu tahu identitas pemuda di depannya. Dia pastinya salah satu calon untuk menjadi Yang Mulia Muda sebenarnya.     

Rong Sen dan Ling sepertinya sengaja ditaruh di sini untuk dijadikan sebuah peringatan. Hanya saja Rong Xin tidak menyangka kalau tamparan dan ucapan Ye Yuan bisa membuat keduanya ketakutan. Pada akhirnya dia harus menunjukkan dirinya untuk menyelamatkan keduanya.     

Ye Yuan menanggapi dengan tenang.     

"Entah aku ini menjadi tambahan kekuatan atau tidak, itu sesuatu yang tidak bisa aku katakan sekarang. Satu yang pasti, siapapun yang berani menghina Cahaya Putih maka harus siap aku patahkan tangannya!"     

Ketika Rong Xin mendengarnya, ada sekilas cahaya dingin yang berkilat di matanya. Namun, Rong Xin mencoba bersikap tenang.     

"Kau sungguh sombong! Kau pasti tahu kalau wilayah ini merupakan wilayah klan Macan Putih. Manusia harus menerima akibat dengan kesombongannya ketika berada di sini."      

Ye Yuan melihat ke arah Rong Xin.Dia berkata sambil tersenyum.      

"Kalau aku bertindak sombong, itu berarti ada orang lain yang akan menanggung akibatnya."     

"Kakak Ye!"     

Tepat pada saat ini ada suara nyaring dan merdu terdengar. Sebuah sikut putih tiba dengan lolongan. Cahaya Putih ada di sini!     

"Cahaya Putih! Aku tidak menyangka setelah bertahun-tahun tidak bersamamu, kau sudah menjadi Yang Mulia Muda dari klan Macan Putih Aliran Ringan!"     

Ye Yuan tertawa dengan suara kerasnya. Keduanya saling berpelukan dan menghiraukan Rong Xin yang menatap dingin ke arah keduanya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.