Dewa Obat Tak Tertandingi

Kabur Karena Kalah



Kabur Karena Kalah

2"Saudara Ye!"      
3

"Yang Mulia Muda!"      

"Kakak Ye!"      

Semua orang terkejut melihat keadaan Ye Yuan. Sekarang ini, sekujur tubuh Ye Yuan terbungkus oleh energi qi hitam. Sepertinya dia sudah dikendalikan oleh sesuatu karena tubuhnya kaku.      

"Bocah ini memang agak aneh. Dia dipilih oleh Yang Mulia Jia Lan sebagai inangnya. Ini merupakan sebuah kehormatan," kata seorang Pengikut Suci.      

"Tubuh bocah itu memiliki kekuatan yang justru lebih tinggi dari pada energi murninya. Selain itu dia juga memiliki banyak cara, kemampuannya ini memenuhi apa yang diinginkan oleh Yang Mulia Jia Lan. Yang disayangkan, tingkat kekuatan kanuragannya sedikit rendah," kata si Pengikut Suci lainnya.      

"Tingkat kekuatan kanuragan bukan masalah besar bagi Yang Mulia Jia Lan. Sekarang ini, Yang Mulia sudah bebas dan menemukan tubuh inang yang tepat untuknya. Beberapa tahun lagi, dia akan mencapai kondisi puncaknya."     

Kedua orang itu sepertinya tidak terkejut kenapa Jia Lan memilih Ye Yuan sebagai tubuh inangnya. Mereka sudah menyaksikan bagaimana Ye Yuan bertarung sebelumnya. Dia memang yang paling cocok untuk Jia Lan.      

Semua petarung yang melihat kejadian ini menjadi putus asa. Tanpa disadari, Ye Yuan telah menjadi tulang punggung mereka. Meski kekuatan kanuragan Ye Yuan lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya namun dia memiliki banyak cara menghadapi musuh. Bahkan makhluk seperti Jia Lan pun merasakan kekalahan di tangan Ye Yuan.      

Kalau ada orang yang bisa membantu mereka mengalahkan Dewa Iblis maka orang itu pastinya Ye Yuan.      

Sayangnya, sekarang Ye Yuan sedang diambil tubuhnya oleh dewa iblis.      

"Sudah berakhir! Kita sudah berakhir."      

Sheng Jun menutup matanya. Dia tidak lagi memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.      

Namun, sesaat kemudian, energi qi hitam mulai berterbangan keluar dari tubuh Ye Yuan.      

"Ahh! Mutiara Penekan Jiwa! Ini adalah Mutiara Penekan Jiwa! Bagaimana bisa bocah ini memiliki Mutiara Penekan Jiwa?"      

Si dewa iblis berteriak melengking seolah melihat sesuatu yang menakutkan.      

Diluar dugaan, kondisi Jia Lan kali justru lebih lemah dibandingkan sebelum dia mencoba untuk mengambil tubuh Ye Yuan. Sepertinya, dia terluka parah dalam proses pengambilan tubuh tersebut.      

Dengan cepat, Jia Lan justru masuk ke dalam tubuh Wei Cheng. Pemuda itu bersusah payah sebentar dan setelahnya tubuhnya tidak bergerak.      

Semua orang tidak menyangka kalau Jia Lan akhirnya memilih tubuh Wei Cheng. Pemimpin Muda Tanah Suci Menara Pengawas Awan ternyata dimusnahkan oleh dewa iblis begitu saja.      

Dia langsung mengangkat tangannya. Pandangan matanya ke Ye Yuan menyorotkan ketakutan.      

Ternyata makhluk seperti dewa iblis takut terhadap Ye Yuan. Sekarang ini, Ye Yuan pingsan setelah dicoba dimasuki tubuhnya oleh Ye Yuan.      

Semua itu terjadi begitu cepat. Semua orang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun satu hal yang pasti, Jia Lan gagal mengambil tubuh Ye Yuan sebagai inangnya.      

Sekarang, Wei Cheng sudah bukan lagi Wei Cheng; dia adalah Jia Lan, si Dewa Iblis.      

Dia melihat ke arah Ye Yuan yang telah tertidur. Ekspresi wajahnya terlihat kebingungan. Tiba-tiba, dia mengeluarkan energi qi hitam jahat yang kuat sekali lagi. Dia menyantap semua petarung yang sudah dikendalikan oleh dua Pengikut Suci.      

Hanya saja, kali ini proses pemulihannya tidak secepat sebelumnya.     

"Sial! Karena aku telah terkena Mutiara Penekan Jiwa, aku tidak bisa cepat memulihkan kekuatanmu! Untungnya, si bocah itu tidak bisa mengendalikan Mutiara Penekan Jiwa! Kalau dia bisa, aku pastinya akan gagal menyelesaikan hal semudah ini! Anak itu memiliki Mutiara Penekan Jiwa! Kita tidak bisa membiarkan dia keluar dari sini hidup-hidup!"      

Kalimat Jia Lan ditujukan kepada dua Pengikut Suci.      

Keduanya terlihat bingung dan tidak tahu apa yang terjadi. Meski mereka tidak tahu apa itu Mutiara Penekan Jiwa, mereka yakin kalau ajian itu pastinya sangat kuat karena bisa melukai dewa iblis, Jia Lan.      

Begitu mereka mendengar perintah Jia Lan, hati keduanya menciut.      

Ye Yuan tadi berhasil melukai Jia Lan. Itu membuat keduanya ketakutan.      

"Jangan cemas! Jiwa dewa anak itu terluka parah karena seranganku tadi, sekarang dia sedang tidak sadarkan diri. Dia tidak memiliki kekuatan untuk menyerang! Ini merupakan waktu yang tepat untuk membunuhnya!" Jia Lan menyarankan begitu melihat dua pengikut suci ini ragu.      

Keduanya pun menjadi lebih tenang setelah mendengar kalimat Ye Yuan. Keduanya langsung bergerak untuk menyerang Ye Yuan.      

"Jangan pernah berpikir untuk melukai Tuanku."      

Meski si Angin Hitam sudah di ujung tanduk hidupnya, dia masih menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menghentikan aksi keduanya.      

Hanya saja, kekuatan dua pengikut suci ini terlalu besar. Angin Hitam yang sudah terluka seperti ini bukanlah lawan keduanya.      

Si naga air hita tahu betul tentang kekuatan keduanya dan sudah mempersiapkan diri untuk mati. Namun, tepat pada saat itu sebuah pagoda besar jatuh dari langit, menghancurkan dua pengikut suci ini menjadi seperti kue panci. Semuanya terjadi begitu secepat kilat hingga orang tidak sempat untuk menutup telinganya.      

Ketika Angin Hitam melihat hal itu, dia sangat terkejut.      

"Yang Mulia! Terima kasih banyak karena sudah membantu!"      

Seorang lelaki berjubah hitam muncul di hadapan semua orang. Dia adalah Long Teng.      

Mata Jia Lan pun melebar begitu melihat ada pagoda besar muncul di hadapannya.      

"Tugu Batu Surga Besar! Ini adalah kekuatan dari Tugu Batu Surga besar! Ini...Ini.."      

Jia Lan merasa kepalanya tidak bisa memahami apa yang ada di hadapannya. Dia tidak menyangka di hari pertama dia bebas dari formasi Susunan Besar Pengunci Iblis Kuno Tiada Bandingannya, dia sudah dilukai oleh Mutiara Penekan Jiwa dan melihat Tugu Batu Surga Besar yang dulu menahannya."      

Meski sebelumnya dia belum pernah melihat Pagoda Surga Luas, dia langsung bisa mengenali aura kekuatan Tugu Batu Surga Besar.      

"Dewa Iblis Jia Lan kan? Beraninya kau melakukan hal itu pada Ye Yuan. Hari ini, aku akan menggunakan Pagoda Surga Luas untuk membunuhmu!" suara Long Teng keluar dari jubah hitamnya.      

Ekspresi wajah Jia Lan berubah berulang-ulang. Sosoknya langsung luntang lantung, berlari secepat kilat menuju pintu masuk gua. Dia menghilang dari hadapan semua orang dalam waktu sekejap.      

Setelah Jia Lan menghilang, di dalam jubah hitamnya, Long Tang mengeluarkan udara keruh, sepertinya dia menghela nafas lega.      

Begitu banyak hal yang tak terduga terjadi dalam waktu singkat, Sheng Jun dan Wu Siyuan kesulitan untuk mencerna semuanya. Hingga sekarang, mereka masih bingung apa yang sebenarnya terjadi.      

Namun si jubah hitam di depan mereka telah menyelamatkan mereka. Itu adalah fakta.      

Sheng Jun memimpin orang-orang yang tersisa langsung datang ke depan untuk membungkuk ke hadapan Long Teng.      

"Terima kasih banyak karena telah menolong hidup kami! Tolong terimalah salam hormat dari saya, Sheng Jun!"      

"Sebaiknya kalian melupakan apa yang kalian lihat hari ini. Jika kalian tidak melakukan maka...kalian akan menanggung akibatnya sendiri!" kata Long Teng dengan nada santai.      

Sheng Jun dan yang lainnya menciut hatinya. Dia langsung menjawab," Tenanglah para senior. Meski aku mati, aku tidak akan mengatakan sepatah kata apa pun."      

"Baiklah. Kalian bisa pergi terlebih dahulu," kata Long Teng acuh tak acuh.      

Sheng Jun tertegun dan menjawab dengan agak ragu. " Saudara Ye,....."     

"Ye Yuan pastinya sudah memperhatikan si lelaki tua ini. Kalian pergi saja!"      

Long Teng sudah berbicara sehingga Sheng Jun tidak mungkin mengelak. Setelah membungkukd i hadapan Long Teng mereka pergi sekali lagi.      

Meksi mereka ini tidak yakin dari mana datangnya si lelaki dengan jubah hitam, mereka menyangka kalau hubungannya dengan Ye Yuan pastilah sangat dekat. Dengan kekuatan seperti ini, dia tidak akan keberatan untuk menjaga Ye Yuan.      

Namun, Sheng Jun melihat orang-orang yang ada di bawah tanggung jawabnya dan tatapan mata kecut.      

Ketika mereka masuk ke dalam gua ini ada sekitar seratus orang namun sekarang, jumlahnya menjadi tinggal 10. Kekalahan mereka melebihi 90%.      

Namun dia juga sadar kalau tanpa Ye Yuan mereka pastinya sudah akan binasa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.