Dewa Obat Tak Tertandingi

Kekurangan



Kekurangan

4Meski Tan Si sudah dihajar babak belur oleh Ye Yuan, kekuatan orang ini jika dibandingkan dengan petarung rata-rata di level satu sebenarnya masih unggul.       4

Dia mengalahkan delapan lawan secara berturut-turut sampai pada akhirnya tidak ada yang berani untuk naik panggung menantangnya. Serangan Tan Si masih terlihat ganas. Dia langsung mengalahkan lawan yang lebih lemah.      

Hanya, kalau dibandingkan dengan Ye Yuan, dia memang tidak spektakuler pemuda 20 tahunan ini. Dua petarung hebat yang muncul dalam satu hari ini masih bisa membuat banyak orang syok.     

Ye Yuan tidak memperdulikan lagi apa yang terjadi di atas panggung pertarungan. Setelah meninggalkan panggung pertandingan, dia berjalan santai di Arena Asura.      

Arena Asura sangat luas. Panggung pertarungan merupakan bagian kecil dari tempat ini. Ye Yuan agak tertarik dengan Toko Asura yang disebutkan oleh lelaki berjubah abu-abu. Setelah bertanya, Tan Si dan Ye Yuan langsung menuju ke toko dengan menggunakan susunan transmisi.      

"Selamat datang! Ada yang bisa kami bantu?" Seorang wanita cantik datang untuk bertanya pada keduanya dengan sopan.      

"Mm..kami hanya datang untuk melihat-lihat."      

Perempuan itu memang tidak rewel hanya saja dia terlihat kecewa mendengar jawaban dari Ye Yuan.      

Di tempat seperti Arena Asura, memang banyak orang yang bertingkah congkak.      

Ye Yuan dan Tan Si terlihat sebagai pendatang di sini, dan sebagai orang baru kemungkinan mereka memiliki poin sangat kecil.     

Banyak pendatang yang memang sering datang ke toko untuk melihat-lihat setelah mendengar reputasi Toko Asura.      

Setelah melihat-lihat biasanya mereka akan menginginkan benda-benda yang ada di toko ini namun harus menahan diri untuk melihatnya saja karena mereka tidak memiliki poin.      

Poin pembantaian ini sangat jarang dimiliki oleh petarung di level pertama, kedua atau bahkan ketiga.      

Perempuan itu merasa kalau Ye Yuan dan Tan Si termasuk golongan orang-orang ini.      

"Lewat sini, Tuan-Tuan. Toko Asura kami ini dibagi menjadi area untuk kristal dan poin. Di dalam area kristal ada barang-barang yang bisa dibeli dengan kristal energi murni bumi dan poin. Namun area poin hanya bisa menjual barang-barang dengan harga poin pembantaian saja," perempuan cantik itu memperkenalkan tokonya pada Ye Yuan dan Tan Si.      

"Oh, kalau begitu pasti ada banyak barang bagus di area poin kan?" Ye Yuan tertarik dengan area poin.      

Perempuan ini tersenyum tipis.      

"Sulit bagiku untuk menjawabnya. Tuan akan tahu nanti kalau sudah melihatnya."      

Ye Yuan jelas-jelas sangat keterlaluan. Bagaimana mungkin benda yang ada di area poin tidak bagus? Poin pembantaian ini sangat sulit untuk didapatkan, bukan hanya petarung yang baru datang ke kota ini, bahkan para petarung yang sudah lama tinggal di Kota Asura saja sulit untuk mendapatkannya.      

Meski perempuan itu tersenyum, senyuman terasa tidak tulus.      

Ye Yuan tentu tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan itu hanya saja dia memang tidak peduli. Dia merasa tidak perlu menunduk di depan orang tidak penting sepertinya.      

Akhirnya, Ye Yuan dan Tan Si sampai di area poin dengan mengikuti arahan perempuan tadi.      

Ye Yuan terlihat heran begitu matanya melihat ruangan itu. Poin pembantaian memang bisa ditukar dengan barang-barang bagus.      

Elemen Energi Murni Jaringan Bumi, Bunga Langit Agung, Kayu Jiwa Malam Hari..     

Bahan-bahan ini juga sangat langka di dunia luar. Begitu Ye Yuan melihat poin yang tertera di sana, dia linglung. Benda-benda berharga dan langka ini hanya dibandrol dengan 3 sampai 10 poin.      

Ye Yuan mengerti bahwa 20 poin yang didapatkannya ternyata berharga juga. Angka 20 bukanlah angka yang kecil.      

Kalau benda-benda dijual di dunia luar maka harganya bisa mencapai 500 juta kristal. Dan ini pun harga permintaan, barangnya belum tentu ada.      

Ini berarti 20 poin pembantaian yang Ye Yuan dapatkan angkanya setara dengan sekitar beberapa milyar kristal bumi. Selain kristal pun tidak digunakan untuk membeli benda-benda ini, hanya poin yang bisa digunakan sebagai alat perdagangan di sini.      

Begitu melihat ekspresi wajah ketika mengamati semua benda yang dilihatnya, perempuan pelayan toko semakin merendahkannya.      

Untuk apa bersikap seperti itu kalau datang ke sini hanya untuk melihat-lihat saja.      

Ye Yuan mencari-cari apa yang dia mau. Ketika matanya melihat sebuah bijih berwarna emas gelap langkahnya terhenti.      

"Aku tidak menyangka ternyata ada Bijih Emas Surya Bumi Kelabu di toko Asura ini!" Kata Ye Yuan tampak senang.      

Bijih ini sangat langka. Ini merupakan benda yang bisa digunakan untuk menempa artefak suci. Bagi Ye Yuan Bijih Emas Surya Bumi Kelabu ini bisa digunakan untuk membuat Kayu Roh Magnet Aslinya berevolusi.      

Beberapa tahun terakhir ini, Ye Yuan dengan rajin memeliharanya dengan baik. meski begitu perkembangannya sangat lamban. Sekarang ini, dia masih berada di tingkat 6. Bagi Ye Yuan, perkembangan semacam ini termasuk lambat.      

Bijih Emas Surya Bumi Kelabu ini berukuran cukup besar jadi cukup untuk membuat Kayu Roh Magnet Asli nya berevolusi ke tingkat 7. Kalau ini berhasil maka Ye Yuan akan mendapatkan bantuan yang amat besar.      

Sebuah desiran angin menyapu. Sebuah tangan muncul dari belakang Ye Yuan untuk menjangkau Bijih Emas Surya Bumi Kelabu. Ye Yuan tampak tidak suka, tubuhnya bergerak melesat dari tempat dia berdiri.      

Orang ini tidak menyangka kalau jurus pergerakan Ye Yuan akan secepat ini. ternyata tangannya tidak memegang apa-apa. Tubuhnya tiba-tiba terantuk.      

Orang ini mengenakan pakaian hitam ketat. Ekspresi wajahnya terlihat galak dan dingin. Dengan hanya melihatnya, orang-orang pasti mendapatkan kesan kalau dia bukan orang baik.     

Begitu perempuan pelayan toko melihat sosok ini, dia langsung membungkuk.      

"Tuan Tu Gang!"      

"Hai kau bocah! Ternyata kau berani untuk menghindariku!" Tu Gang menunjuk ke arah Ye Yuan sambil bicara dengan nada serius.      

Ye Yuan menertawakan dirinya ketika dia mendengarnya.      

"Lucu sekali! Kau bahkan tidak menyapa sebelum mengambil barangku. Apa aku tidak boleh menghindar darimu?"      

"Huh! Kau ini pendatang baru kan? Kau bahkan tidak memiliki poin pembantaian. Untuk apa kau ke sini bertingkah seolah kau memiliki kekayaan? Berikan Bijih Emas Surya Bumi Kelabu padaku dan bersujudlah di hadapan Tuan Tu, aku akan menganggap masalah tadi selesai. Jika tidak....." Tu Gang melihat ke arah Ye Yuan dengan niat jahat sambil bicara.      

Ye Yuan melihat ke arah Tu Gang, merasa kejadian ini lucu. Dia kemudian menanggapi dengan senyum tipis.      

"Jika tidak memangnya kenapa?"      

"Meski menurut aturan Arena Asura, petarung di level kedua tidak boleh membunuh petarung di level pertama, aku tidak akan keberatan untuk membuatmu merebahkan diri sebentar!" kata Tu Gang.      

Begitu mendengar maksud kalimat Tu Gang, ternyata lelaki ini adalah petarung di level kedua.      

Petarung di level pertama dan kedua termasuk di level yang berbeda, mereka bertarung dan hidup di dua lingkungan yang berbeda. Selain di toko Asura ini, mereka tidak akan bisa berinteraksi.      

Petarung-petarung di level pertama sampai ketiga rata-rata berada di tingkat Pencerahan Nirwana. Jadi barang yang mereka butuhkan rata-rata sama. Itulah kenapa mereka bisa ada di Toko Asura yang sama. Ini juga alasan kenapa Ye Yuan bisa mencapai tempat ini melalui susunan transmisi.      

Perempuan ini tidak bisa menahan diri untuk ikut campur ketika dia melihat Gu Tang dan Ye Yuan terlibat dalam konflik.      

"Adik, Tuan Tu Gang ini merupakan petarung yang memiliki nama di level kedua. Dia merupakan ahli berperingkat 405 dalam ilmu Pernyataan Pembunuh Masal Bumi. Kenapa kau tidak lekas meminta maaf padanya?"      

Perempuan itu merasa dia sudah melakukan hal yang benar. Bukan hal yang bijaksana seorang petarung baru menyinggung sosok besar di level kedua.      

Ye Yuan tertawa.      

"Ternyata ada aturan seperti itu di Arena Asura? Aku penasaran apakah petarung di level pertama bisa membunuh petarung di level kedua atau tidak?"     

Begitu Tu Gang dan perempuan itu mendengar kalimat Ye Yuan, mereka langsung membeku. Tan Si yang sedari tadi diam, kini ikut bicara.      

"Arena Asura tidak memiliki peraturan seperti itu. Ini pasti sebuah kekurangan."      

Ye Yuan tersenyum senang. Dia langsung melayangkan sebuah pukulan dahsyat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.