Dewa Obat Tak Tertandingi

Yang Agung



Yang Agung

4Begitu Tu Gang melihat Ye Yuan melancarkan serangan, dia menjadi senang. Tu Gang tertawa lebar, "Tepat sekali munculnya!"       2

Pukulan Ye Yuan tidak cepat, sepertinya tidak banyak berbeda dari petarung di tingkat Kedua Pencerahan Nirwana. Jadinya, Tu Gang merasa kalau Ye Yuan memang ingin dihajar.      

Tan Si menggelengkan kepalanya dan berkata sambil mendesah kecewa, "Ada orang bodoh yang mencari mati lagi!"      

Mata si perempuan penjaga toko langsung terlihat kebingungan begitu dia mendengar apa yang dikatakan Tan Si. Dia pikir Tan Si akan ikut bergerak membantu Ye Yuan. Akan tetapi lelaki itu justru hanya diam dan mencemooh apa yang dilakukan oleh Tu Gang.      

Dua orang ini bukan orang bodoh kan?      

Si perempuan berpikir sendiri. Sementara itu, Tan Si tiba-tiba mengayunkan tinjunya. Dia sangat cepat. Serangan tangan Tan Si ternyata sampai terlebih dahulu.      

Sebuah senyum tipis menggantung di sudut bibirnya Tu Gang seolah dia telah melihat Ye Yuan sudah berlutut di tanah. Ketika kedua tinju itu bertemu, tinju Ye Yuan tiba-tiba menghilang.      

Duar!      

Awalnya Tu Gang masih berdiri. Pukulan Ye Yuan ternyata mengenai pelipisnya dan langsung membalikkan tubuhnya hingga membuat papan menjadi bolong.      

Ada beberapa pengunjung di Toko Asura. Mereka senang melihat ada konflik muncul di toko ini. Tentu saja mereka ini menertawakan Ye Yuan.      

Sungguh bodoh ada seorang pendatang di sini yang berani untuk memprovokasi petarung dengan ilmu Pernyataan Pembunuhan Masal Bumi.      

Sayangnya, mereka langsung bingung begitu melihat pertarungan yang ada di depan mata mereka.      

Si pendatang baru ini...ternyata terlalu kejam.      

"Dia di peringkat 405 kan? Dia lumayan memiliki kemampuan. Tubuhnya masih utuh!" Ye Yuan menggelengkan kepalanya, lalu berkata sambil mendesah kecewa.      

Semua orang yang mendengar pernyataan Ye Yuan tidak bisa berkata apa-apa.      

Tu Gang sudah mati.      

Bagaimana bisa si pendatang ini tidak puas setelah membuat seorang petarung di peringkat 405 ilmu Pernyataan Pembunuh Masal Bumi?      

Orang-orang yang tinggal di Arena Asura sudah terbiasa melihat orang mati dibunuh. Mereka sudah mati rasa karena terlalu banyak yang sudah dilihat.      

Hanya saja, mereka masih tercengang mendapati orang dengan ilmu setinggi Tu Gang mati dengan cara seperti ini.      

"Sekarang, bisakah aku mendapatkan Bijih Emas Surya Bumi Kelabu?" Ye Yuan tidak peduli dengan kondisi Tu Gang dan langsung bertanya kepada si perempuan penjaga toko.      

"Kau....apa kau memiliki poin pembantaian?" si perempuan akhirnya tahu kalau pemuda di depannya ini bukanlah orang biasa.      

Arena Asura merupakan sarang bagi orang-orang yang memiliki bakat-bakat tersembunyi. Tidak ada yang sederhana saja sikapnya kan?      

Orang-orang yang naik ke depan Pernyataan Pembunuhan Masal Bumi merendahkan dirinya. Meski begitu kekuatan mereka amat hebat.      

Orang-orang ini tidak bisa diukur dengan ukuran petarung biasa. Si perempuan itu awalnya tidak pernah membuat kesalahan dalam mengidentifikasi orang. Hanya saja, kali ini dia melihat Ye Yuan memang masih sangat muda, sehingga banyak orang yang menyepelekannya.      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan Tanda Pembantaian Mutlak. Sudah ada 20 poin yang ada di dalam tanda ini.      

Perempuan penjaga toko memeriksa tanda yang dimiliki oleh Ye Yuan. Dia tercengang.      

"2-20 poin pembantaian? Tuan ternyata menyapu bersih babak pertama?"      

Ye Yuan bertanya penasaran.      

"Kenapa? Apakah sulit dipercaya?"      

"Tidak! Aku akan langsung menggantinya dengan Bijih Emas Surya Bumi Kelabu!" si perempuan ini bergegas menjawab.      

Si perempuan sebenarnya masih sulit percaya dengan apa yang dilihatnya. Tu Gang sendiri merupakan petarung yang berbeda dengan yang lain. Apanya yang aneh dengan Ye Yuan yang mampu menyapu bersih pertarungan di level pertama?      

Semua orang yang bisa bertahan hidup setelah melewati pertarungan di level pertama pastinya bukan petarung biasa. Pastinya akan sulit membuat lawan sampai tidak berani untuk bertarung lagi, apalagi Ye Yuan merupakan petarung di tingkat Kedua Pencerahan Nirwana.      

Tak berapa lama, si perempuan penjaga toko sudah mengurangi 15 poin dari Tanda Pembunuhan Mutlak Ye Yuan kemudian mengembalikannya.      

Perempuan itu adalah orang yang sudah berpengalaman dalam melihat peristiwa besar. Dia meminta penjaga toko untuk menyingkirkan mayat Tu Gang. Dia tersenyum begitu berada di depan Ye Yuan.      

"Tuan ini masih sangat muda! Tapi Tuan sudah mampu membunuh Tu Gang! Meski begitu, Tu Gang bukan satu-satunya petarung yang ada di level kedua. Dia memiliki hubungan baik dengan Lu Licheng, petarung peringkat ke tujuh di level kedua. Tuan harus hati-hati nanti!"      

Ye Yuan menerima Tanda Pembunuhan Mutlak dan Bijih Emas-nya sambil tersenyum lebar.      

"Aku tak terlalu memperhatikan para badut itu."      

Perempuan itu hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa mendengar jawaban Ye Yuan.      

Di pojok atas menara Toko Asura, seorang lelaki setengah baya dengan pakaian kain brokat menatap punggung Ye Yuan. Dia berkata pada seorang wanita di sampingnya, "Yang Agung! Kekuatan bocah itu sungguh luar biasa! Mungkin dia akan mampu masuk ke peringkat sepuluh besar ketika nanti Pernyataan Pembunuh Masal Bumi di keluarkan! Yang mengagumkan, kekuatan tubuhnya jauh lebih kuat dibandingkan dengan energi murninya. Biarkan dia tumbuh sebentar, maka dia akan bisa membantu rencana kita!"      

Yang Agung yang di maksud si lelaki adalah perempuan yang tadi melayani Ye Yuan di toko. Lelaki itu bersikap sangat hormat padanya. Ini menunjukkan kalau perempuan itu memiliki status yang tinggi di sini.      

Sikap perempuan itu sangat berbeda dari yang dia tunjukkan pada Ye Yuan di toko. Dia tampak begitu dingin.      

"Peraturan Arena Asura mengatakan bahwa petarung di Level kedua tidak boleh membunuh petarung di level pertama. Tapi jika terjadi sebaliknya, tidak dilarang. Ini mungkin sebuah kelemahan yang memang sengaja dibuat oleh penguasa sebelumnya. Hanya saja, sedikit sekali orang yang bisa memanfaatkan kekurangan ini. Anak muda itu bukanlah orang biasa!" Yang Mulia berkata.      

Lelaki berpakaian kain brokat menganggukkan kepalanya.      

"Bukan kali pertama petarung di level pertama mampu membunuh petarung di level kedua, hanya saja tidak ada yang bisa menyelesaikannya dengan sangat bersih seperti dia. Salin itu, lawannya itu memiliki posisi mendekati peringkat 400 ilmu Pernyataan Pembunuhan Masal Bumi."     

Yang Agung berkata, "Ini adalah hari pertama anak muda itu memasuki Arena Asura. Dan dia sudah memiliki kekuatan seperti itu. Sepertinya dia dilatih oleh tanah suci super. Kita perlu memeriksa asal usulnya sebelum membuat keputusan! Aku serahkan masalah ini padamu."      

Lelaki berpakaian kain brokat membungkukkan tubuhnya.     

"Baik!"      

Begitu meninggalkan Arena Asura, Ye Yuan menyewa tempat tinggal di Arena Asura. Dia mulai membantu Kayu Roh Magnet Asli menyerap Bijih Emas Surya Bumi Kelabu. Ada kekuatan emas yang kuat di dalamnya, jika benda ini digunakan untuk menguatkan artefak suci maka si petarung yang menggunakan akan memiliki kekuatan serang yang semakin kuat.      

Ye Yuan saat ini sudah memiliki Pedang Bulan Bintang dan tidak terlalu menginginkan sebuah artefak suci.      

Dia lebih memilih untuk menggunakan Kayu Roh Magnet Asli untuk membantunya nanti. Itulah kenapa Ye Yuan yakin sekali menggunakan Bijih Emas Surya Bumi Kelabu untuk menguatkan Kayu Roh Magnet Asli.      

Ketika Ye Yuan menyerap kekuatan Bijih Emas, kegaduhan terjadi di arena pertarungan di level kedua.      

Kabar mengenai kematian Tu Gang yang terbunuh oleh seorang petarung pendatang tersebar luas. Kabar tentu membuat semua orang yang mendengarnya tercengang.      

Ada beberapa orang yang mengagumi si pembunuh. Namun sebagian besar ternyata mencemooh Tu Gang yang dianggap memang tidak kompeten menghadapi lawannya.      

Orang-orang yang bisa bertahan di tempat seperti Arena Asura merupakan orang yang amat percaya diri. Kalau Tu Gang sampai mati terbunuh itu berarti dia memang tidak kompeten.      

Tentu saja yang sangat malu pastinya Lu Licheng. Tu Gang anak buah sekaligus kaki tangannya. Dia sangat malu mendapati Tu Gang tewas di tangan petarung di level kedua.      

"Periksa dengan benar! Dari mana datangnya si bajingan itu?" Lu Licheng bertanya pada bawahannya dengan raut wajah suram.      

"Kami sudah memeriksa asal usulnya. Pemuda itu baru masuk Kota Asura hari ini, dan langsung menyapu bersih petarung yang ada di level pertama! Tu gang sudah lama mengincar Bijih Emas Surya Bumi Kelabu namun selama ini dia tidak memiliki poin pembantaian. Kali ini dia berhasil mendapatkan poin untuk membelinya. Ternyata dia tewas di tangan pemuda itu!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.