Dewa Obat Tak Tertandingi

Tepat



Tepat

3Di hari kedua, arena pertarungan penuh dengan orang. Kabar mengenai taruhan poin antara Ye Yuan dan Lu Licheng membuat level kedua geger. Yang lebih menarik perhatian mereka sebenarnya adalah Pil Roh Belerang Laut Suci yang ada di tangan Ye Yuan. Pil ini sungguh sangat menggiurkan.      4

"Lu Licheng sungguh sangat beruntung. Ternyata ada juga manusia bodoh yang ingin memberikannya Pil Roh Belerang Laut Suci. Kenapa aku tidak seberuntung ini?"      

"Minggir kalian! Memangnya kalau yang beruntung kalian bisa mendapatkannya?"      

"Hehe, benar juga! Lupakan! Apalagi aku, Lu Licheng sendiri mungkin juga tidak akan bisa. Ah, Pil Roh Belerang Laut Suci, aku tidak percaya kalau orang-orang itu tidak tertarik."      

"Shhh...apa kau sudah bosan hidup? Jangan bicara ngawur seperti itu."      

Sekarang ini, Ye Yuan sudah seperti anak kecil yang membawa bongkahan emas di tengah jalan yang ramai bagi para petarung yang ada di sini. Semua orang dengan garang menatapnya.      

Semua orang mengakui kalau Ye Yuan memang sangat kuat. Namun di mata Lu Licheng, pemuda ini adalah seorang petarung lemah.      

Di tribun penonton tepatnya di sebuah pojokan yang sepi, seorang lelaki tua dan anak muda sedang berdiri dengan kedua tangan dilipat di belakang punggung.     

"Tetua Zhu, sepertinya kau ini pun mengincar Pil Roh Belerang Laut Suci!" Kata si pemuda menyindir.      

Wajah si lelaki tua itu terlihat berubah menjadi masam.      

"Lihatlah dirimu sendiri sebelum bicara. Kalau kau tidak tertarik kau juga tidak akan datang ke sini kan?"      

"Hehe, Pil Roh Belerang Laut Suci merupakan pil legendaris. Bahkan orang seperti dirimu saja tertarik. Bagaimana mungkin aku diam saja? Hanya saja, setelah hari ini berlalu baru kita tahu siapa pemilik pil tersebut," kata si anak muda.      

Si lelaki tua itu menatap si pemuda dengan tatapan marah.      

"Apa kau menghina orang tua di hadapanmu ini? Kali ini, aku ingin melihat apa yang akan kau, Feng Shao, lakukan untuk mendapatkan Pil Roh Belerang Laut Suci itu."     

Anak muda tersenyum namun dia tidak bicara lagi. Kedua mata orang itu sekarang tertuju pada arena pertarungan. Di sana, Ye Yuan dan Lu Licheng sudah bersiap untuk bertarung menentukan siapa yang hidup dan siapa yang mati.      

"Hei bocah! Sebelum kau mati, aku akan mengucapkan terima kasih karena kau sudah mengirimkan Pil Roh Belerang Laut Suci ke sini!" Lu Licheng melihat Ye Yuan dan berkata dengan wajah senangnya.      

Ye Yuan masih terlihat acuh tak acuh.      

"Kepercayaan dirimu ini juga datang tepat waktu. Kau tahu kalau aku pun kekurangan poin. Aku sangat berterima kasih karena kau datang sendiri menawarkan diri."      

Lu Licheng tersenyum sinis mendengar kalimat Ye Yuan.      

"Dasar tidak tahu diri! Hari ini akan aku tunjukkan kekuatan sebenarnya dari petarung di level kedua."      

Selesai bicara, tanda lima bintang di dahi antara dua alis Lu Licheng langsung terlihat. Aura kekuatan membunuh lelaki itu langsung seperti mengamuk di arena pertarungan ini. Kumparannya lebih dahsyat daripada yang Tan Si pernah tunjukkan sebelumnya.      

Sebuah tombak panjang diayunkan dan aura pembunuhan ini pun terasa dingin.      

"Kekuatan Sejati Unggul Pembantaian Lu Licheng sudah hampir pada tahap sempurna di tingkat kedua ini. Sebentar lagi dia akan naik ke tingkat ketiga. Kekuatan anak itu memang tidak lemah! Namun Konsep Pembantaiannya masih kurang dari empat bintang. Aku ingin tahu cara apa yang akan digunakan untuk menghadapi Lu Licheng," di tribun penonton anak muda tadi sangat bersemangat menunggu apa yang akan Ye Yuan lakukan di atas panggung.      

"Aku dengar kalau tubuh anak itu sangat kuat. Ketika dia ada di level pertama, dia langsung menghabisi lawannya dengan satu pukulan tinjunya. Aku rasa waktu itu dia menggunakan senjata terbaiknya," kata si lelaki tua.      

Dari kabar yang beredar, Ye Yuan memiliki kekuatan di atas rata-rata. Meski kejadian secara detail yang ada di Toko Asura tidak menyebar, namun Ye Yuan memang tidak bisa diremehkan begitu saja karena dia memang mampu membunuh Tu Gang.      

Hanya saja, dibandingkan Tu Gang, Lu Licheng lebih berpengalaman dalam soal bertarung.      

"Jurus Pembantaian Tombak Kapak Suci Gila!"      

Lu Licheng mengaum keras. Tombak kapak panjang yang dikeluarkan menciptakan bentuk setengah lingkaran dan langsung turun untuk membelah kepala Ye Yuan.      

Tombak kapak panjang ini mengandung momentum serangan yang sangat kuat. Serangan itu membawa kekuatan yang amat besar dan bisa membelah formasi susunan dan langsung menciptakan tiupan angin kencang sampai di tribun penonton.      

Meski begitu, Ye Yuan masih diam saja di tempatnya berdiri menghadapi serangan. Dia membiarkan Lu Licheng dengan semaunya menyerangnya.      

Duar!      

Tombak kapak panjang Lu Licheng mendarat di atas tanah dan membentuk sebuah lubang yang cukup dalam di sana. Banyak puing-puing tanah yang beterbangan menghantam formasi susunan dan merubahnya menjadi debu.      

Beberapa terbang mengenai tubuh Ye Yuan dan juga berubah menjadi debu.      

Semua orang tercengang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.      

"Apa yang Lu Licheng lakukan? Apa dia menguji sebuah serangan? Serangannya di awal tampak begitu hebat namun kenapa berakhir lembek seperti itu. Selain itu, serangannya juga jauh meleset dari target."      

"Aneh, sungguh aneh! Lu Licheng bukan orang yang suka menunjukkan belas kasihan. Kekuatannya sekarang ini pun jauh lebih kuat dari sebelumnya. Namun hasilnya ternyata..."      

Serangan yang dilancarkan Lu Licheng dengan tombak kapak panjangnya menghancurkan panggung pertarungan. Namun, serangan ini jauh meleset dari tubuh Ye Yuan sehingga pemuda itu terlihat baik-baik saja.      

Dari awal sampai akhir, Ye Yuan hanya berdiri di sana tenang, sepertinya dia memang belum melakukan apa-apa.      

Pemandangan ini memang terlalu aneh.      

Ye Yuan melihat ke arah Lu Licheng. Dia bicara pada lelaki itu sambil tersenyum.      

"Aku tidak menyangka kalau di level kedua ini masih ada lawan yang begitu sopannya! Memang tidak mudah, tidak mudah! Sebagai salah satu cara bagiku untuk mengucapkan terima kasih maka aku akan menggunakan seluruh kekuatanku."      

Lu Licheng tentu tidak bisa tenang. Dia sudah terlihat begitu gelisah.      

Karena adanya formasi susunan yang mengitari arena pertarungan, maka para penonton tidak bisa dengan jelas melihat apa yang sebenarnya terjadi di atas panggung pertarungan. Hanya Lu Licheng yang tahu.      

Tadi, Lu Licheng jelas-jelas menyerang Ye Yuan. Tidak disangka, di tengah-tengah serangannya ternyata ada sebuah kekuatan besar yang muncul, memaksa dirinya untuk merubah lintasan serangannya. Akibatnya, gerakan tangannya meleset dari tujuan.      

Ternyata, dia memang tidak bisa mengendalikan dirinya ketika melakukan serangan ini.      

"Kau...kau ..Kau ternyata tahu ..."      

Kalimat Lu Licheng belum selesai diucapkan ketika Ye Yuan bergerak.      

Sebuah pukulan pelan dan tak seberapa memang terlihat tidak bertenaga. Orang-orang yang menonton pastinya menyangka kalau pukulan seperti itu tidak dengan mudah dihindari dan bahkan bisa membunuh Ye Yuan sendiri.     

Namun Lu Licheng yang berada di atas panggung merasakan adanya sesuatu yang aneh dengan serangan pukulan tersebut.     

Dia sama sekali tidak bisa menghindar dari pukulan yang tidak cepat dan juga tidak lambat itu.      

Karena ini adalah pertarungan hidup dan mati, Lu Licheng pun langsung mengumpulkan energi murninya sampai pada titik maksimal untuk menghindari pukulan tinju Ye Yuan.      

Sayangnya kali ini, ada kekuatan aneh yang muncul.      

"Tidak!"      

Pukulan Ye Yuan tiba-tiba menghilang dari hadapan Lu Licheng. Suara teriakan parau yang terdengar seperti orang kelelahan langsung terhenti.     

Semua orang menyaksikan kalau Lu Licheng sudah babak belur penuh darah oleh satu pukulan Ye Yuan. Tubuhnya sudah tidak jelas berbentuk manusia.      

Tak lama kemudian, Tanda Pembunuhan Mutlak milik Lu Licheng melayang ke arah Ye Yuan bersamaan dengan Konsep Pembantaian.      

Tanda empat bintang yang ada di dahi Ye Yuan terlihat lebih semakin jelas dan pada akhirnya terbentuk sempurna! Lu Licheng sebenarnya memiliki banyak Konsep Pembantaian. Dan Ye Yuan menyerapnya dalam sekali coba.      

Selain itu, Ye Yuan juga mengumpulkan 35 poin yang muncul di udara. Tak lama kemudian, poinnya langsung berubah menjadi 40.      

Pelan-pelan Ye Yuan membuka matanya. Dia agak terkejut dan berkata, "Apakah ini Kekuatan Sejati Unggul Pembantaian ? Sungguh mengagumkan! Meski Arena Asura sangat brutal, ternyata masih banyak orang yang datang ke sini."      

Di atas tribun penonton, si lelaki tua dan anak muda itu saling berpandangan. Mereka tampak kagum dengan apa yang barusan mereka saksikan di atas panggung pertarungan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.