Dewa Obat Tak Tertandingi

Menghajar Semuanya



Menghajar Semuanya

0"Benarkah?"       2

Begitu Ye Yuan mendengar penjelasan Si Yin, matanya langsung berbinar.      

Si Yin menjawab sambil tersenyum.      

"Apakah menurut Tuan aku akan bohong? Pil-pil langka sangat populer di kalangan petarung di level ketiga. Kami akan membelinya dengan harag 50 poin, namun kita bahkan bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi."      

Ye Yuan juga tersenyum ketika mendengar penjelasan Si Yin.      

"Kalian memang benar-benar pedagang. Baiklah kalau begitu. Kita akan membicarakannya."     

Ye Yuan langsung berbelok kanan dan keluar dari paviliun dalam selesai bicara. Si Yin agak bingung melihat sikap Ye Yuan namun masih mengikutinya dari belakang.      

Ye Yuan masuk ke ruangan poin, mengambil Tanda Pembunuhan Mutlak dan Pil Roh Belerang Laut Suci kemudian memberikannya pada Si Yin.      

"Bantu aku untuk menukar Pil Roh Belerang Laut Suci ini dengan poin. Ditambah dengan 40 poin yang ada di Tanda Pembunuhan Mutlak maka jumlah poin secara keseluruhan adalah 90. Aku mau menukarnya dengan bahan pil obat tingkat 7."     

Ye Yuan terlihat seperti jutawan yang menghamburkan banyak uang. Si Yin pun terkejut dibuatnya.      

"Apakah Tuan ingin mempertimbangkannya sekali lagi? Meski pil obat memang bisa ditukar dengan poin tapi semua benda-benda ini merupakan benda yang amat berharga. Membuat pil juga tidak mudah, prosesnya rumit dan sulit. Banyak yang gagal. Tuan mungkin tidak bisa mendapatkan 90 poin ini kembali kalau sudah menukarnya seperti ini."      

Bagi seorang tabib, kesuksesan pembuatan pil obat merupakan masalah besar. Khususnya pil tingkat tinggi seperti Roh Belerang Laut Suci ini yang sangat sulit untuk diracik.      

Menurut Si Yi, meski Ye Yuan memang seorang tabib tapi membuat pil obat macam pil belerang ini membutuhkan banyak bahan.      

Selain itu, sikap Ye Yuan yang dengan mudah mengeluarkan banyak poin seperti mengisyaratkan kalau pemuda di depannya ini datang dari keluarga berada. Itulah alasan kenapa dia memperingatkannya.      

Akan tetapi Ye Yuan menjawab tidak peduli.      

"Nona Si Yi tidak perlu khawatir. Selain itu, aku juga dengan mudah mendapatkan poin ini. Meski aku terlihat boros, tidak masalah bagiku. Resiko terburuknya, aku akan mencari lebih banyak orang untuk mempertaruhkan poin mereka ketika nanti aku di level ketiga."      

Si Yin sampai tidak bisa berkata apa-apa begitu dia mendengar jawaban Ye Yuan. Mungkin Ye Yuan adalah satu-satunya orang yang dengan begitu mudahnya mengatakan tentang poin.      

Sikap acuh tak acuh Ye Yuan sering disalah artikan orang lain sebagai sebuah tindakan bodoh. Namun kenyataannya, dia memang memiliki kemampuan untuk memenangkan pertarungan di level yang dia ikuti.      

Si Yin juga yakin meski di level ketiga sekalipun, dia akan tetap menjadi yang pertama.      

Karena Ye Yuan sudah memutuskan maka Si Yin pun tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Dia kemudian membantu Ye Yuan menukar poinnya dengan benda yang dia inginkan.      

"Ginseng Darah Naga Kristal Ungu, Buah Jiwa Es Dingin Ungu, Jamur Ganoderma Penguasa Besar ..."     

Ye Yuan menyebutkan daftar panjang nama-nama bahan pembuatan pil obat seperti dia memesan makanan. Si Yin sebenarnya sampai kewalahan mengikuti kecepatan Ye Yuan.      

Toko Asura memang memiliki banyak barang bagus. Bahan-bahan pembuatan pil obat yang susah untuk didapatkan di dunia luar ternyata bisa tersedia di sini.      

Hanya saja, jumlahnya memang terbatas. Sekali pesan, hanya dua sampai tiga porsi bakal obat yang bisa dijual, dan untuk beberapa bahan obat bahkan hanya satu porsi. Hal ini membuat jumlah permintaan menjadi tinggi.      

Bagi Ye Yuan, kelangkaan ini bukan masalah. Dia memiliki tingkat kesuksesan yang cukup tinggi untuk membuat pil obat tingkat 9, apalagi yang hanya berada di tingkat 7.      

Ini karena dia memiliki pondasi dasar ilmu pengobatan yang tinggi. Akhirnya, Ye Yuan membeli 30 batang tanaman obat. Si Yin tentu samat tercengang melihatnya.      

Ini adalah contoh di mana ada orang bodoh yang menghamburkan uangnya. Poin yang Ye Yuan tukarkan dengan 30 batang tanaman obat membuat sikap Ye Yuan dilihat sebagai tindakan dungu oleh orang lain.      

"Tuan, ini adalah tanaman obat yang Tuan inginkan. Semuanya ada di dalam cincin penyimpanan. Silahkan diperiksa," Si Yin memberikan cincin penyimpanan kepada Ye Yuan.      

"Tidak perlu. Nona Si Yin sangat cantik. Tidak mungkin kan kalau kau berbohong padaku?" kata Ye Yuan sambil tersenyum.      

Wajah Si Yin langsung bersemu merah karena malu. Mungkin anak buahnya akan kagum melihat akting Yang Mulia Si Yin ini yang luar biasa .      

Tepat pada saat ini, Ye Yuan merasakan Tanda Pembunuhan Mutlaknya memanas. Ada sebuah pesan yang dihantarkan pada pikirannya.      

"He? Pertarungan sudah akan berlangsung. Si penantang ini pasti Leng Qing!" Dahi Ye Yuan berkerut.      

Si Yin tersenyum lebar.      

"Aku berharap Tuan akan langsung menang begitu genderang pertarungan ditabuh."      

Ye Yuan tertawa lebar.      

"Tentu saja! orang ini tidak berani mempertaruhkan poinnya. Dan dia ternyata masih tidak tahu malu menggunakan cara seperti ini untuk memaksaku bertarung. Aku harus memukulnya sampai babak belur hingga ibunya tidak bisa mengenalinya lagi."     

Ketika Ye Yuan bergegas ke panggung pertarungan, tribun penonton sudah penuh. Ini karena pertarungan antara di petarung veteran dan baru di level kedua ini pastinya menarik banyak perhatian orang.      

Di tribun, si lelaki tua dan anak muda muncul lagi.      

"Feng Shao, menurutmu berapa banyak kemungkinan Leng Qing akan menang dalam pertarungan ini?"      

Si pemuda menggelengkan kepalanya.      

"Tetua Zhu, meski kita tidak akan menang melawan Leng Qing, aku rasa dia bukanlah lawan Ye Yuan juga."      

"Aku rasa ...tidak seperti itu! Leng Qing jelas melihat jalannya pertarungan hari itu. Dia setidaknya masih cukup percaya diri karena berani naik panggung untuk melawan Ye Yuan. Hanya saja, aku juga tidak yakin apakah dia akan menang di sini," Tetua Zhu berkata.      

Si pemuda itu hanya menatap tetua Zhu tanpa mengatakan sepatah kata apa pun.      

Begitu Ye Yuan bertemu Leng Qing, ekspresi wajahnya menjadi masam.      

"Kau berani bermain-main denganku. Bersiaplah untuk mati."      

Leng Qing menjawab dengan santainya.      

"Apapun yang kau miliki, keluarkan saja!"      

"Baiklah!"      

Kekuatan Ye Yuan langsung meledak keluar. Sebuah pukulan tinju langsung sampai di depan Leng Qing dalam waktu sekejap.      

Serangan ini lagi! Duar!      

Pukulan Ye Yuan mengenai formasi susunan di sekitar arena panggung pertarungan hingga bergetar. Banyak suara seruan yang terdengar dari bangku penonton.      

"Oh! Sekujur tubuhku merinding! Kalau sampai pukulan itu mengenai diriku mungkin aku langsung tewas."      

"Terlalu kuat! Tidak heran ya Lu Licheng langsung dihajar babak belur begitu meskipun dia kuat!"      

Dalam pertarungan sebelumnya, pukulan itu diterima oleh Lu Licheng sendiri sehingga para penonton tidak merasakan ketakutan.      

Namun kali ini, pukulan itu mengenai formasi susunan besar. Begitu para penonton menyaksikan dengan matanya sendiri, mereka merasa ngeri.      

Sayangnya, pukulan Ye Yuan meleset dari sasaran. Leng Qing berhasil menghindarinya.      

Sejak Ye Yuan menguasai Pukulan Bayangan Naga Hampa, baru kali ini, pukulannya meleset. Hal ini tentu membuatnya agak terkejut.      

"Konsep Angin!"      

Menurut Ye Yuan, alasan kenapa Leng Qing mampu menghindar dari serangannya karena si Leng Qing menguasai Konsep Angin. Leng Qing bahkan sudah menguasainya sampai pada tahap kekuatan kecepatan sejati unggul.      

Kekuatan Kecepatan Sejati Unggul dan Aliran Angin keduanya termasuk dalam konsep angin. Namun sifat keduanya berbeda.      

Di antara begitu banyak hukum yang ada di bawah langit ini, hanya kecepatan saja lah yang tidak bisa dipatahkan.      

Ada tanda enam bintang di dahi! Konsep Pembantaiannya ternyata jauh lebih tinggi dari Lu Licheng. Leng Qing menjadi begitu percaya diri di level kedua ini karena memiliki dua kekuatan sejati unggul.      

"Tidak buruk! Kau ini memang sangat kuat! Kalau aku tidak percaya diri dengan kekuatanku mana mungkin aku berani menantangmu di sini?" kata Leng Qing.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Memang kenapa kalau kau memiliki dua kekuatan sejati unggul? Kalau kau berani untuk bermain-main denganku maka akan menghajarmu sampai babak belur."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.