Dewa Obat Tak Tertandingi

Peran Penting



Peran Penting

4Seperti yang sudah diduga banyak orang, dalam kurun waktu dua bulan kekuatan Ye Yuan memang naik.      
2

Setelah bertarung dengan Bai Meng, kekuatan badan Ye Yuan kini sudah mencapai tingkat 8 dengan bantuan pil obat di setengah bulan terakhir.      

Ada perubahan besar yang terjadi pada tubuh Ye Yuan. Energi dari tulang naga purba keluar dan mampu membuat kekuatan kanuragan Ye Yuan menerobos halangan di tingkat Keempat Pencerahan Nirwana dan membuat Ye Yuan mampu melompat ke tingkat Keenam.      

Yang membuat Ye Yuan terkejut adalah energi gelombang naga yang ada di dalam tubuhnya pun ikut naik ke tingkat menengah jiwa.      

Long Tang bahkan sangat kagum dengan bakat Ye Yuan dalam hal energi gelombang naganya. Meski begitu setelah Ye Yuan mencapai tingkatan jiwa, perkembangannya sedikit lambat.      

Ye Yuan selama ini mengandalkan kekuatan tubuhnya ketika melancarkan serangan jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur.      

Baru kali ini, gelombang naga yang ada di dalam tubuhnya berhasil melewati halangan, menjadikan jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur lebih kuat.      

Ye Yuan sadar bahwa setelah gelombang naga mencapai tingkatan jiwa, getarannya menjadi begitu menakutkan dan membuatnya kesulitan untuk bisa naik tingkat.      

Inilah yang menjadikan alasan dia selalu gagal mencapai tingkatan menengah. Sangat tidak mungkin baginya berada di tingkatan ini dengan kekuatan tubuhnya masih di tingkat 7.      

Tentu saja, kenaikan gelombang naga berdampak pada jurus Pukulan Bayangan Naga Hampa. Hanya saja karena kekuatan sejati unggul panas api milik Ye Yuan masih belum naik maka menjadi penghalang Ye Yuan untuk memaksimalkan kekuatan jurus tersebut.      

Setengah bulan terakhir menjadi kesempatan bagi Ye Yuan untuk mendalami jurus lapisan ketujuh dari Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang - Api Suci Matahari Berkobar.      

Kali ini Ye Yuan mendalami ilmunya dalam pengasingannya dengan memikirkan berbagai macam kemungkinan. Karena Tugu Batu Surga Besar bisa membantunya dalam memahami konsep ilmu bela diri maka mungkin ketika dia memasuki ruang Tugu Batu untuk mendalami jurus ini, dia bisa melakukannya dengan cepat.      

Ye Yuan kemudian membayangkan dengan jelas Api Suci Matahari Berkobar dalam pikirannya dan kemudian memasuki ruang Tugu Batu Surga Besar. Dia menemukan sebuah bayangan seseorang yang sedang bertarung dengan dirinya menggunakan jurus tersebut di dalam ruang Tugu Batu Surga Besar dengan tingkatan minor.      

Penemuan ini membuat Ye Yuan senang. Lawan seperti ini memang sepertinya sengaja dibuat oleh tugu batu untuk dirinya.      

Sudah tak terhitung jumlahnya, Ye Yuan berkali-kali dihancurkan oleh lawannya selama setengah bulan terakhir. Akhirnya, Ye Yuan mampu menguasai jurus Api Suci Matahari Berkobar sampai tingkat minor.     

Penguasaan secepat ini bisa dikatakan sangat mengerikan. Dulu ketika Ye Yuan mendalami jurus Tanda Api Hampa, dia membutuhkan waktu berbulan-bulan. Meski begitu, Jurus Api Suci Matahari Berkobar memang berkali-kali lebih besar daripada Tanda Api Hampa. Dan Ye Yuan hanya membutuhkan waktu setengah bulan.      

Di saat yang bersamaan, kekuatan sejati unggul panas api milik Ye Yuan pun naik ke tingkat kedua.      

Ye Yuan keluar dari pengasingan dirinya dengan wajah puas dan bahagia. Orang pertama yang dia temui adalah Nalan Chu. Dia terkejut melihat lelaki berjubah abu-abu Mo Shang ada di tempat si Raja Setan.      

Begitu Nalan Chu melihat Ye Yuan, dia seperti melihat si penyelamatnya. Dia langsung menarik Ye Yuan ke sampingnya dan berkata, "Oh, Yang Mulia Muda, akhirnya kau keluar juga! Kalau sampai kau belum keluar mungkin pintuku sudah rusak."      

Ye Yuan melihat ke arah Nalan Chu kemudian menoleh ke Mo Shang dan segera tahu apa yang sedang terjadi selama dua bulan terakhir.      

Sepertinya, para petinggi Yang Agung itu belum juga menyerah. Setelah mereka tidak bisa menemuinya maka mereka langsung mengalihkan perhatiannya ke Nalan Chu.      

Ye Yuan pun tersenyum melihat Nalan Chu.      

"Haha, jangan bersikap lembut seperti ini setelah mendapatkan untung! Dua bulan terakhir tanganmu pastinya sudah tidak kuat menerima hadiah, kan?"      

Wajah Nalan Chu bersemu merah. Dia baru saja akan menjelaskan namun terpotong oleh kalimat Ye Yuan.      

"Kalau kau memang sudah menerimanya maka simpan saja. Kita tahu kalau para petinggi bermurah hati maka kita tidak boleh menolaknya."      

Ye Yuan sadar kenapa para petinggi mengejarnya satu persatu. Mereka ingin mendapatkan sesuatu darinya bukan karena Ye Yuan memiliki potensi.      

Di tempat seperti Laut Iblis Semrawut kalau sampai ada petarung yang terlalu polos mengira para petinggi meliriknya karena mengembangkan kekuatannya maka dia akan berakhir tragis.      

Kalau mereka memang sudah memberikan hadiah, kenapa tidak mengambilnya karena memang menguntungkan.      

Nalan Chu memberikan Ye Yuan cincin penyimpanan dan berkata, "Semua hadiah yang aku terima ada di sini. Hadiah ini sebenarnya ditujukan untukmu maka semuanya adalah milikmu."      

Ye Yuan tersenyum dan mendorong cincin penyimpanan yang disodorkan oleh Nalan Chu.      

"Kalau mereka memberikannya padamu maka kau yang harus menerima. Untuk apa kau bersikap sopan seperti ini? Apa kau pikir mereka tidak akan memberiku lagi?"      

Selesai bicara, Ye Yuan mengitari Nalan Chu dan mengepalkan kedua tangannya ke hadapan Mo Shang.      

"Perasaan Senior Mo Shang pastinya sedang baik sehingga datang bertamu ke sini."      

Mo Shang tersenyum kecut ketika dia mendengar kalimat Ye Yuan.      

"Kau...hmm...aku benar-benar..tidak tahu harus berbuat apa lagi di hadapanmu! Jangan katakan kalau kau tidak tahu tujuanku datang ke sini."      

Ye Yuan tersenyum tapi tidak menanggapi.      

Mo Shang tampak terlihat sedih mendapati targetnya justru jatuh di atas kapas, tak ada gunanya. Dia berkata lagi, "Aku tidak pantas kau sebut sebagai senior. Kau sekarang merupakan petarung dalam jajaran Pernyataan Pembunuh Masal Surga! Ini berarti kita sudah satu generasi. Kalau kau tidak keberatan panggil aku dengan sebutan Kakak Mo saja."      

Ye Yuan diam membeku. Dia belum paham apa yang Mo Shang katakan ketika Nalan Chu menambahkan.      

"Beberapa hari yang lalu, daftar petarung Pernyataan Pembunuh Masal Bumi dan Langit dikeluarkan. Namamu muncul di posisi 495 di Pernyataan Pembunuh Masal Surga! Hal ini telah menyebabkan seluruh Kota Asura menjadi geger."      

Setelah mendengar penjelasan Nalan Chu Ye Yuan baru sadar. Dia sendiri tidak menyangka namanya akan keluar di daftar.      

Ye Yuan sudah memperkirakan kalau kekuatannya saat ini sudah bisa melawan petarung di tingkat keenam Tanpa Bandingan. Sepertinya memang bukan hal yang mengherankan namanya sudah masuk dalam Pernyataan Pembunuh Masal Surga.      

Hanya saja, yang membuat Ye Yuan heran adalah dua bulan belakangan dia berada dalam pengasingan diri dan ternyata Menara Rahasia Surga tahu tentang kenaikan kekuatan Ye Yuan.      

Menara Rahasia Surga sungguh misterius sampai membuat orang ketakutan.      

Ye Yuan berada dalam ruangan peningkatan kekuatan dan kalau memang ada pihak yang memata-matainya dia pastinya tahu. Lalu bagaimana caranya Menara Rahasia Surga tahu kalau kekuatannya sudah naik?      

"Kakak Mo, meski namaku ini masuk dalam Pernyataan Pembunuh Masal Surga dan bisa dianggap sama denganmu tapi aku merasa kekuatan kita masih terbentang jauh, kau berkata kalau Petinggi Pembunuh Rendah menyeleksi petarungnya dengan amat ketat. Kenapa kau memilihku?" tanya Ye Yuan sambil tersenyum palsu.      

Sebenarnya, Ye Yuan sudah menduga jawaban dari pertanyaannya ini namun dia ingin memastikannya dari Mo Shang sendiri.      

Meski Ye Yuan memang mendapatkan banyak hal dengan datang ke wilayah Laut Iblis Semrawut, dia tidak lupa tujuan sebenarnya dia datang ke sini.      

Long Tang masih tertidur dan membutuhkan Batu Dewa Skandha untuk membantunya hidup. Dan batu tersebut merupakan barang khas dari wilayah ini.      

Hal ini sebenarnya tidak banyak diketahui oleh orang luar namun kehidupan Ye Yuan sebelumnya sebagai Ji Qingyun membuatnya tahu banyak hal.      

Batu Dewa Skandha ada di dalam Lubang Pembantaian Suci.      

Mo Shang tidak ragu menjawab pertanyaan Ye Yuan.      

"Satu bulan lagi, Lubang Pembantaian Suci akan dibuka dan ke 12 Petinggi akan membawa banyak bawahannya untuk datang ke sana! Kau pastinya akan memainkan peran penting di sana."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.