Dewa Obat Tak Tertandingi

Syarat



Syarat

2"Lubang Pembantaian Suci?" Ye Yuan berpura-pura tidak tahu menahu.       1

Mo Shang menganggukkan kepalanya. Dia menatap Nalan Chu. Lelaki itu tahu apa maksudnya dan langsung meninggalkan Ye Yuan dan Mo Shang.      

Setelah Nalan Chu tidak terlihat, Mo Shang menjelaskan.      

"Ini merupakan rahasia yang hanya para jenderal yang tahu. Arena Asura memiliki banyak sekali barang bagus yang dan peraturan yang tidak dimiliki oleh dunia luar. Semua ini berasal dari Lubang Pembantaian Suci."      

"Lubang Pembantaian Suci merupakan medan pertarungan kuno dan juga merupakan tempat di mana para dewa dulu gugur! Ada begitu banyak benda berharga di dalamnya tapi juga dengan marabahaya yang mengancam. Lubang Pembantaian Suci dibuka sekali dalam sepuluh tahun. dan dua bulan lagi adalah waktunya untuk dibuka kembali. "      

Wajah Ye Yuan terlihat terkejut di saat yang tepat.      

"Apa hubungannya denganku?"      

Mo Shang menjawab, "Dulu ketika Lubang Pembantaian Suci dibuka, para petinggi menemukan sebuah gua tua. Dan gua ini hanya bisa dibuka oleh orang dengan darah keturunan bangsa naga."      

Ye Yuan menyadari sesuatu begitu dia mendengarkan informasi dari Mo Shang. Tidak heran kalau para petinggi seperti lalat yang mengerumuninya dan tidak melepaskannya.      

"Kalau begitu, aku ini berarti komoditas langka ? Hanya saja....sepuluh tahun ini waktu yang cukup lama, tidak mungkin kan jika mereka tidak mempersiapkan sesuatu?" Ye Yuan berkata sambil tersenyum tipis.      

Meski petarung dari garis darah bangsa naga memang jarang tapi kalau mereka ingin mencarinya, mereka pasti akan bisa mendapatkannya.      

Karena para petinggi mengincar Ye Yuan untuk membuka gua tua maka kemungkinan besar mereka tidak menemukan petarung yang mereka inginkan dalam kurun waktu satu dekade.      

"Kau benar! Tapi petarung dengan darah keturunan bangsa naga sangat langka. Hanya ada lima petinggi yang menemukan petarung-petarung ini," jawab Mo Shang.      

"Kalau mereka sudah menemukan lima, kenapa mereka masih mencariku?" Ye Yuan bertanya lagi.      

"Itu, aku tidak yakin. Mungkin mereka menyukaimu karena kekuatanmu. Para petinggi Yang Agung tidak bisa memasuki gua kuno itu. Karena yang bisa masuk ke gua kuno itu hanyalah petarung dengan darah keturunan bangsa naga maka harta yang ada di dalamnya pasti berhubungan dengan bangsa naga. Ini berarti orang-orang yang memiliki darah bangsa naga akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan harta karun yang ada di sana," Mo Shang menduga.      

Mendengar penjelasan Mo Shang, dahi Ye Yuan berkerut.      

"Sepertinya ada beberapa petinggi yang tewas di gua kuno itu?"      

Untuk menjawab pertanyaan ini, seseorang harus melihatnya sendiri.      

Mo Shang mengangguk.      

"Terakhir Lubang Pembantaian Suci dibuka, mereka tidak sadar masuk ke Wilayah Naga Penguasa. Akibatnya, ada dua petinggi yang langsung musnah oleh peraturan yang ada di dalamnya. Dua tempat petinggi sekarang diambil alih oleh Petinggi Si Yin dan Petinggi Api Berkobar."     

Arena Asura sudah ada sejak puluhan ribu tahun lamanya dan selama ini hanya ada 12 petinggi. Hanya setelah ada yang mati, orang-orang di bawah memiliki kesempatan untuk naik.      

Meski begitu, meski tidak ada tragedi di Wilayah Naga Penguasa sekalipun, pergantian ini lumayan sering terjadi.      

Sebenarnya, setiap Lubang Pembantaian Suci dibuka pasti ada petinggi yang meninggal di sana.      

Akan tetapi karena ada terlalu banyak harta karun berharga di dalamnya maka akan selalu ada pihak lain yang mengisi kekosongan ini.      

"Haha, sebenarnya, aku tidak keberatan. Hanya saja, kalau para petinggi itu tidak masuk bagaimana mereka bisa tahu kalau ada banyak barang berharga di dalam gua kuno?" tanya Ye Yuan santai.      

Mo Shang menjawab," bukan perjanjian suara yang dipegang untuk membuat seorang jenderal pembantaian bersedia menjadi bawahan para petinggi melainkan sumpah yang dibuat di atas Tanda Pembunuhan Mutlak. Setelah kedua belah pihak bersumpah, maka baik petinggi atau pun jenderal pembantaian sudah mencapai kesepakatan. Kalau si jendral melanggar sumpah maka hidup dan matinya akan dikendalikan oleh petinggi Yang Agung. Tentu saja, selama kau tidak melanggar sumpah maka si petinggi tidak akan membunuhmu."      

Ye Yuan memikirkan apa yang dikatakan oleh Mo Shang.      

"Sepertinya aku tidak akan memiliki pilihan."      

Mo Shang menganggukkan kepalanya.      

"Dalam keadaan seperti ini, kau memang tidak memiliki pilihan lagi. Kalau kau menolak semua petinggi maka kau akan menjadi musuh bersama 12 petinggi Yang Agung."      

Menjadi musuh bersama para petinggi bukanlah hal yang menyenangkan. Namun jika hidup dan matinya dikendalikan oleh pihak lain maka itu pastinya bukanlah gaya Ye Yuan.      

"Lalu...kenapa aku harus bergabung dengan Petinggi Pembunuh Rendah?" Ye Yuan bertanya sambil tersenyum.      

Mo Shang sudah menyiapkan jawaban pertanyaan ini.      

"Yang Agung sudah berjanji kalau semua harta karun yang kau temukan di dalam Wilayah Naga Penguasa akan menjadi milikmu. Yang Agung hanya ingin satu harta karun saja dari dalam. Aku rasa para petinggi lain tidak akan bisa menjanjikan hal seperti ini. Adik Ye, kau kan baru keluar dari pengasingan dirimu. Aku yakin kalau petinggi lain juga akan mencarimu. Nanti Adik Ye bisa membuat perbandingan."      

Mo Shang sangat percaya diri. Ini karena ketika Petinggi Pembunuh Rendah menyampaikan persyaratannya, dia sendiri sampai terkejut. Tidak disangka ternyata Ye Yuan tidak terkejut sama sekali.      

"Kedengarannya bagus. Seperti yang Kakak Mo katakan maka aku akan membandingkan dulu dengan yang lainnya."      

Ye Yuan pun lantas berpikir cukup lama setelah mengantarkan Mo Shang pergi.      

Sepertinya persaingan antara 12 petinggi lumayan sengit. Apapun aktivitas yang pihak lain lakukan akan ketahuan oleh pihak lain.      

Tujuan Ye Yuan datang ke sini adalah Batu Dewa Skandha. Akan tetapi setelah mendengar penjelasan Mo Shang dia jadi tertarik dengan Wilayah Naga Penguasa.      

Terkait dengan sumpah Tanda Pembunuhan Mutlak, Ye Yuan tidak terlalu memikirkannya. Dia akan melakukannya agar Mo Shang bisa mempercayainya.      

Dengan trik yang dia miliki, akan sulit bagi pihak lain untuk mengendalikannya kan?     

Seperti yang MO Shang telah perkirakan, seharian ini selain Petinggi Hedonis Suci, Petinggi Api Berkobar dan Petinggi Si Yin ada sembilan petinggi lain yang mengirim orang ke tempat Ye Yuan.      

Hanya saja, tawaran yang mereka sodorkan memang tidak sebesar yang Mo Shang tawarkan. Dibandingkan yang lainnya, Ye Yuan sepertinya memang akan menjatuhkan pilihan ke Petinggi Pembunuh Rendah.      

Satu hal yang mengejutkan Ye Yuan adalah ternyata Petinggi Si Yin tidak datang. Kalau dilihat dari sikapnya dulu, seharusnya dia menganggap Ye Yuan penting. Dari semua utusan yang datang hanya Petinggi Si Yin saja yang tidak muncul. Namun, tengah malam, perempuan itu ternyata datang.      

"Petinggi Yang Agung Si Yin, sebuah kehormatan kedatangan tamu sepertimu!" kata Ye Yuan sambil tersenyum.      

Si Yin menjawab, "Ye Yuan, kau pasti tahu alasanku datang kemari kan? Katakan apa maumu. Selama kau bersedia bersumpah setia padaku maka aku akan mengabulkan apa yang kau minta."      

Ye Yuan tersenyum begitu mendengar kalimat Si Yin.      

"Bukankah kedatangan Yang Agung Si Yin ke sini untuk membicarakan hal yang sudah lalu?"      

Ekspresi Si Yin langsung berubah. Dia menjawab dengan dengusan kesal.     

"Ye Yuan, aku datang ke sini sendiri dan berkata kalau kau juga bisa mengatakan apa yang kau inginkan. Apakah ini tidak cukup?"      

Ye Yuan ini tidak mudah untuk dirayu. Si Yin yang seorang petinggi datang ke tempat Ye Yuan dengan sikap merendah. Pastinya, ada sesuatu yang dia inginkan.      

Setidaknya, Ye Yuan sangat penting bagi Si Yin.      

Semakin banyak hal yang nantinya Ye Yuan dapatkan maka akan semakin banyak yang harus dia serahkan. Mungkin kalau nanti Ye Yuan meninggal di dalam gua kuno itu, semua janji akan hilang seperti asap. Bahkan Petinggi Pembunuh Rendah sekali pun yang katanya hanya menginginkan satu harta karun pastinya pun menginginkan hal yang tidak mudah untuk didapatkan.      

Ye Yuan tahu betul tentang hal ini.      

Kalau dia memang harus bergabung dengan salah satu petinggi, sebenarnya dia akan menjatuhkan pilihan ke Petinggi Si Yin.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.