Dewa Obat Tak Tertandingi

Ginseng Darah Halus



Ginseng Darah Halus

0Petinggi Pembunuh Rendah menatap Ye Yuan tajam dan kemudian membawa anak buahnya untuk pergi. Sementara itu rombongan Petinggi Api Berkobar, dengan rambut merah mereka perlahan mendekati ke hadapan Petinggi Si Yin. Sambil melihat tajam ke arah Ye Yuan, dia tersenyum lebar.      
3

"Si Yin, kau harus menjaga keluarga kecilmu yang berharga. Perjalanan ini...tidak tenang! Hahaha!"      

Itu merupakan ancaman yang dinyatakan secara terang-terangan. Dia sengaja memprovokasi rombongan Si Yin sampai semua yang ada di sini terlihat marah.      

Bai Meng merupakan sosok yang menjadi kebanggaan Petinggi Api Berkobar di level ketiga. Sudah banyak yang dikeluarkan olehnya namun ternyata Ye Yuan merenggut nyawanya. Ini membawa dendam kesumat yang amat dalam bagi Petinggi Yang Agung Api Berkobar.      

Di samping, Petinggi Hedonis Suci juga ikut menatap Si Yin sambil tersenyum sinis.      

"Si Yin, perlu kau ketahui kalau posisimu itu sangat berharga. Bagaimana bisa kau berani merekrut sosok kontroversial seperti ini! Hehe! Kau harus berhati-hati di Lubang Pembantaian Suci."      

Wajah Si Yin sudah sedingin es, namun dia tetap diam saja. Dia tidak menyangka kalau Petinggi Api Berkobar dan Hedonis Suci bersekongkol. Sepertinya perjalanan ini akan menyulitkannya.      

"Yang Agung Si Yin, kita seharusnya berangkat sekarang. Kalau kita masih diam maka semua harta karun yang ada di dalam akan habis diambil oleh mereka semua.      

Suara batin Ye Yuan dihantarkan ke telinga Si Yin. Pemuda itu sudah berjalan di depan mendahului yang lain.      

Si Yin tertegun dan akhirnya sadar. Dia menjadi sedikit terkejut. Ye Yuan mendapat masalah besar namun dia ternyata tidak cemas sama sekali.      

Apakah bocah itu tidak peduli sama sekali atau dia memang memiliki sesuatu yang dia andalkan?      

"Huh! Wilayah di depan itu sudah berkali-kali dijelajahi banyak orang, sudah tidak ada lagi yang tertinggal di sana. Apakah menurutmu kau masih akan mendapatakn sesuatu?" Si Yin mengejar Ye Yuan dan berbicara kepadanya dengan dengusan kesal.      

Ye Yuan menanggapi dengan senyuman saja."Mungkin!"      

Area Lubang Pembantaian Suci amat luas. Sementara orang-orang dari Kota Asura baru menjelajahi sedikit.      

Semakin mereka masuk ke area dalam Lubang Pembantaian Suci, semakin berbahaya tempatnya. Bahkan para petarung veteran yang pernah ke sini tidak berani.      

Para petinggi dari Kota Asura sudah berkali-kali menjelajahi area sejauh sepuluh ribu kaki. Jadi tidak mungkin kalau masih ada sesuatu di sini.      

Sekarang ini, tempat yang memiliki banyak harta karun kemungkinan di luar area sepuluh ribu kaki.      

"Hei, Ye Yuan! Jangan berputar-putar. Energi qi iblis di sini sangat tebal. Bahkan di area sejauh sepuluh ribu kaki pun masih berbahaya!"      

Begitu Si Yin melihat Ye Yuan berlari ke sana ke mari sendirian, Si Yin pun tidak tahan untuk tidak memperingatkannya.      

Anak itu sungguh membuat orang cemas.      

"Yang Agung Si Yin, apa yang bocah itu lakukan? Lubang Pembantaian Suci merupakan medan peperangan kuno. Ada begitu banyak hal jahat di sini. Kalau di berlari ke sana ke mari seperti itu maka bukankah dia akan merepotkan kita?"      

"Bocah itu pastinya merasa sangat diperlukan oleh Yang Agung Si Yin. Dia sungguh sombong!"      

"Yang Agung, lihatlah kecongkakan si bocah itu? Dia bertingkah seperti bukan bawahanmu. Orang lain mungkin berpikir kalau kau yang menjadi bawahannya."      

Anak buah Si Yin ternyata banyak yang tidak suka pada Ye Yuan. Mereka mulai mengeluh melihat Ye Yuan bergerak terus tanpa henti.      

Wajah Si Yin menjadi merah padam mendengar keluhan anak buahnya. Apa yang dilakukan Ye Yuan memang sepertinya meremehkannya.      

Sepanjang perjalanan, anak buahnya seharusnya mendengarkan perintahnya. Namun Ye Yuan justru bergerak sendirian.      

Rombongan para petinggi yang lain sudah berjalan jauh sementara rombongan Si Yin masih berkutat di dekitaran 500 mil. Kalau mereka bergerak sepelan itu maka mereka tidak akan sampai di Wilayah Naga Penguasa dalam waktu tiga hari.      

Si Yin juga malu mendengar keluhan-keluhan seperti ini. Dia pun bertanya sambil menahan marah, " Ye Yuan, apa kau sengaja bertingkah seperti ini?"      

Namun Ye Yuan seolah tidak mendengarkanya sama sekali. Dia terus berlarian ke segala arah seolah mencari sesuatu.      

"Yang Agung, bajingan ini sama sekali tidak menganggapmu ada!"      

Begitu anak buah Si Yin melihat perempuan itu sudah kehilangan kesabaran, mereka tampak senang.      

Ekspresi wajah Si Yin menjadi semakin jelek. Akhirnya, tubuhnya bergerak mendekati Ye Yuan.      

"Ye Yuan, Lubang Pembantaian Suci bukan tempat mainan. Tak apa kalau kau memang ingin mengakhiri hidupmu sendiri, tapi jangan bawa-bawa yang lain. Kalau kau terus seperti itu, aku tidak akan berbaik hati padamu lagi!" Si Yin berkata dengan nada sinis.      

Ye Yuan membuat isyarat pada Si Yin untuk diam. Dia menjawab dengan suara pelan.      

"Pelankan suaramu. Jangan sampai kau membuat harta karun ini ketakutan."      

Ye Yuan terlihat mencurigakan, dia terlihat seperti penjaja dagangan. Meski begitu, menurut Si Yin, Ye Yuan tidak ingin mendengarkan dirinya.      

"Ye Yuan, kau keterlaluan! Kalau aku tidak menunjukkan siapa diriku sebenarnya, sepertinya kau memang tidak bersedia menunjukkan hormatmu kepadaku!" Si Yin berkata dengan suara dinginnya.      

Aura energi qi pembunuhan memancar dari tubuh Si Yin mengarah pada Ye Yuan.      

Dengan sekali desingan, sesosok makhluk kecil tiba-tiba berlari kencang dari arah dalam tanah dan melesat menjauh.      

Si Yin diam membeku. Dia melihat tajam ke arah Ye Yuan.      

Duar!      

Makhluk itu bergerak sangat cepat. Bahkan Si Yin sekali pun tidak tahu apa itu. namun begitu benda itu menabrak sebuah layar cahaya hijau, dia jatuh dan kemudian terguling.      

Makhluk kecil itu tidak menyerah. Dia merangkak kemudian berdiri dan berganti arah untuk berlari lagi. Sayang, dia jatuh lagi begitu tertabrak layar cahaya hijau.      

Si Yin dan para jenderal pembantaian lainnya terkejut melihat kejadian tersebut. Mereka melihat dengan jelas kalau ada sebuah formasi susunan khusus yang dibuat dengan keliling beberapa ratus kaki. Dan yang membuatnya adalah Ye Yuan. Mereka sama sekali tidak tahu kapan Ye Yuan membuatnya.      

Kali ini, makhluk kecil itu terlihat seperti lalat tanpa kepala, bergerak menerjang apa saja di dalam formasi susunan. Meski dia mencoba untuk berlari, dia tidak bisa melepaskan diri dari kurungan formasi susunan buatan Ye Yuan.      

Tak lama kemudian, si makhluk kecil akhirnya diam menyerah. Dia tergeletak di tanah dan melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan memelas.      

Dia terlihat lucu sekali.      

Si Yin melihat ke arah makhluk kecil, yang ternyata sesosok manusia berukuran telapak tangan. Tiba-tiba, jiwa keibuannya muncul, dia ingin memeluknya.      

"Hei, apa yang kau lakukan?"      

Si Yin baru saja akan bergerak ketika Ye Yuan memarahinya.      

Si Yin diam."Tidakkah kau lihat dia begitu memelas? Aku akan memeluknya."      

Ye Yuan melihat tajam ke arah perempuan itu. Dia berkata dengan nada tinggi.      

"Dasar wanita boros yang tidak cukup cakap untuk mencapai apa pun! Kalau mataku tidak tajam kau pastinya akan melepaskan Ginseng Darah Halus itu."      

Raut wajah Si Yin langsung berubah menjadi merah padam. Dia menunjuk ke arah Ye Yuan. Dadanya kembang kempis begitu dia menjawab sambil marah.      

"Kau! apa yang kau katakan tadi? Kau berani...membentak...membentakku..?     

"Huh! Memang kalau bukan wanita boros, apa julukan yang tepat untukmu? Apa kau tahu seberapa besar usaha yang aku keluarkan setengah hari ini agar tidak mengagetkannya? Kalau kau membiarkannya kabur maka akan sulit sekali bagiku untuk menemukannya lagi!" Ye Yuan berkata dengan raut wajahnya yang terlihat tidak senang. Dia sama sekali tidak peduli dengan sikap Si Yin.      

Si Yin terdiam. Sekarang, dia baru sadar. Matanya melebar dan berkata, "Kau...kau berkata kalau anak kecil ini adalah jiwa obat tingkat 9, Ginseng Darah Halus?"      

Ye Yuan menatap tajam Si Yin.      

"Memangnya apa?"      

Si Yin tidak bisa berkata apa-apa lagi. dia tidak menyangka kalau dalam radius ratusan mil, dia akan bisa menemukan harta karun seberharga Ginseng Darah Halus.      

"Kau...kenapa kau tidak mengatakannya tadi.." kata Si Yin dengan suara lemah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.