Dewa Obat Tak Tertandingi

Kalau Dia Tidak Bisa, Bukan Berarti Aku Juga Tidak Bisa



Kalau Dia Tidak Bisa, Bukan Berarti Aku Juga Tidak Bisa

3"Ajian halangan? Bagiku ini tidak ada apa-apanya," kata Ye Yuan dengan entengnya.      
0

Ajian halangan ini sama dengan formasi susunan besar, keduanya bisa terpicu oleh gelombang naga. Selama Ye Yuan menyesuaikan getaran gelombang naganya menyamai ajian halangan maka dia akan mudah melewati rintangan itu.      

Semua orang saling berpandangan, tidak tahu apa yang harus dikatakan. Masih ada tumpukan abu di lantai, tapi Ye Yuan berkata kalau ajian halangan ini tidak ada artinya buat dia. Kalau sudah seperti, mau berkomentar apa lagi mereka?      

Ye Yuan sungguh misterius. Tak peduli betapa sulit masalah yang mereka hadapi, semuanya akan tampak mudah di tangannya. Dia memiliki kemampuan untuk merubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang ajaib sehingga hal ini membuat yang lainnya menjadi semakin mengaguminya.      

Zhong Wubing berulang kali mengalami kekalahan. Alasan apalagi yang akan dia gunakan untuk tetap bertahan tak menyerah?      

Oleh karena itu, meski yang lainnya memanggil Ye Yuan dengan sebutan Bos, dia tidak keberatan. Kalau bukan karena harga dirinya yang tinggi, Zhong Wubing sendiri pun akan memanggil Ye Yuan dengan panggilan yang sama.      

"Hehe, Bos Ye, apakah pedang ini memiliki sesuatu yang khusus?"      

An Ren terlihat seperti pelayan ketika dia berpindah mendekati Ye Yuan.      

"Kau ingin melihatnya? Ambil."      

Ye Yuan dengan entengnya melempar pedang ke An Ren.      

An Ren seperti telah menemukan harta karun yang amat berharga, dia memegang pedang itu, dan tidak ingin menaruhnya.      

Terdengar suara dentingan logam!      

Pedang itu ditarik dari sarungnya dan gelombang cahaya yang amat tajam memancar menerangi seluruh bangunan paviliun.      

"Sungguh pedang yang bagus! Bagus!"      

Suara pujian-pujian terdengar menggema. Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Kau ini pemakai pedang kan? Aku akan memberimu pedang ini."      

"A-Apa?" An Ren tidak terlalu bisa mempercayai apa yang didengar telinganya. Dia sampai terbata-bata ketika berbicara.      

"Aku berkata, aku memberimu pedang ini."      

"....."     

An Ren membuka matanya lebar-lebar. Yang lainnya juga membuka mata dan belum begitu sadar.      

Pedang itu merupakan artefak suci tingkat tinggi. Bagaimana bisa Ye Yuan dengan mudahnya memberikan pedang itu? Apalagi jenderal pembantaian, bahkan jika para Petinggi Yang Agung itu melihat pedang ini, mereka pastinya akan bertarung untuk mendapatkan artefak suci tersebut.      

Dan...Ye Yuan memberikan pedang ini pada An Ren dengan mudahnya?      

Ketika semua orang sudah sadar, mereka langsung melihat An Ren dengan tatapan iri. Pada saat yang bersamaan, mereka juga terlihat menyesal.      

Kalau mereka tahu akhirnya akan seperti ini, maka mereka juga akan bersikap 'menjilat Bos' seperti yang dilakukan oleh An Ren.      

Sekali lagi, ini adalah artefak suci tingkat tinggi!      

"Kalian tidak perlu terlihat iri seperti itu pada An Ren! Aku rasa masih ada banyak barang bagus di lantai kedua. Nanti, kalian juga akan mendapatkan harta karun," kata Ye Yuan dengan nada tenang.      

"Ka-Kami juga dapat bagian?"      

Mereka semua tidak tahu harus berkata apa. Bukankah apa yang dilakukan Ye Yuan ini ...terlalu baik?      

"Ye Yuan, ini...adalah artefak suci. Tidakkah kau...menginginkannya?" Shao Kai menanggapi tidak percaya.      

"Aku tidak memerlukan mainan-mainan itu. Aku akan memberikannya pada kalian. Tapi kalian harus berhati-hati setelah nanti keluar dari sini. Jangan mudah menunjukkannya di hadapan umum. Kalau tidak, akibatnya akan fatal," kata Ye Yuan dengan nada dingin.      

Semua orang tidak bisa berkata apa-apa. Mereka mengira Ye Yuan sungguh menolak harta karun itu.      

Pedang itu jika muncul di dunia luar pastinya akan menyebabkan pertarungan berdarah. Sementara Ye Yuan sama sekali tidak memperdulikannya.      

Dunia ini sungguh gila!      

Meski pedang ini memang bagus tapi bagi Ye Yuan Pedang Bulan Bintang-nya jauh lebih bagus. Selain itu, di tangan Ye Yuan kekuatan pedang artefak suci itu juga lebih rendah dibandingkan Pedang Bulan Bintang. Jadi tidak akan ada gunanya meski dia mengambilnya.      

Sebenarnya, alat pembunuh paling kuat milik Ye Yuan bukanlah Pedang Bulan Bintang melainkan Pagoda Surga Luas.     

Sekarang ini, Ye Yuan sudah berada pada tahap awal dalam pengendalian Pagoda Surga Luas. Sangat mudah baginya untuk membunuh lawan-lawannya. Hanya saja sampai saat ini belum ada lawan yang mampu memaksanya menggunakan pagoda itu.      

Pagoda Surga Luas mungkin adalah artefak yang sudah mencapai tingkatan artefak dewa. Kalau sampai pagoda itu ketahuan banyak orang maka akan memicu banyak sekali masalah.      

Ye Yuan bisa dikatakan merendahkan semua artefak suci jika dibandingkan dengan Pagoda Surga Luas.      

"Baiklah. Sepertinya memang tidak ada lagi harta karun di lantai satu ini. Sebaiknya kita langsung pergi ke lantai kedua," kata Ye Yuan.      

Ye Yuan datang ke pintu masuk lantai kedua. Sebuah layar cahaya transparan menghalanginya.      

"Ajian halangan lagi? Kenapa selalu saja ada ajian halangan di Wilayah Naga Penguasa ini?" Seseorang menggerutu.      

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum.      

"Ajian halangan ini tidak memiliki kekuatan serang dan dia juga tidak bisa dibuka memakai cara lain. Kalau ingin masuk ke lantai selanjutnya, seseorang hanya bisa mengandalkan kekuatan untuk menerobosnya. Kalau dugaanku tidak salah, belum ada yang masuk ke lantai dua."      

Penjelasan Ye Yuan membuat mata semua orang tambah melebar. Kalau begitu harta karun yang ada di lantai dua ini masih belum terjamah?      

"Bos Ye, biarkan aku yang masuk dulu. Aku baru saja mendapatkan Pedang Naga Musim Semi. Aku kira sekaranglah saat yang tepat untuk menggunakannya!" An Ren berasumsi.      

An Ren sudah meneteskan darahnya di atas pedang sebagai tanda kalau dia lah pemilik pedang yang bernama Naga Musim Semi.      

Ye Yuan hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah kata apa pun.      

Peringkat An Ren di Pernyataan Pembunuhan Masal juga tidaklah terlalu rendah. Dia menjadi petarung kedua di bawah Shao Kai di antara para anak buah Si Yin.      

An Ren sangat ingin mencicipi kekuatan pedang Naga Musim Semi.      

"Pedang Kehancuran!"      

An Ren berteriak keras. Sebuah kekuatan dahsyat menusuk ke arah layar cahaya.      

Duar!      

Tubuh An Ren terhempas melayang, kemudian menabrak tanah.      

"Ouh!"      

An Ren meraung. Dia merasa semua tulangnya seperti akan terlepas dari tubuhnya.      

Ekspresi wajah Shao Kai dan yang lainnya langsung berubah. Mereka tidak menyangka kalau layar cahaya ternyata memiliki kekuatan sebesar itu.      

"Hehe, sepertinya kita ini terlalu percaya diri dengan kekuatan yang kita miliki! Karena tidak seorangpun sudah naik ke lantai dua ini berarti waktu itu Petinggi Api Berkobar pun juga belum naik ke atas. Bahkan dia sekali pun tidak bisa menerobos ajian penghalang ini. Apakah kita bisa?" Shao Kai menyadari situasinya dan terlihat agak tidak bersemangat.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Ajian penghalang ini...hmm....bahkan jika Petinggi Api Berkobar saat ini datang ke sini sekali pun, dia masih tidak bisa menerobosnya."      

Begitu mendengar penjelasan Ye Yuan, semua orang terlihat tidak tenang.      

Dulu ketika Petinggi Api Berkobar sampai sini, dia masih berstatus sebagai jenderal pembantaian dan kekuatannya juga jauh lebih rendah dari sekarang.      

Sepuluh tahun terakhir, semua orang tahu perkembangan kekuatan Petinggi Api Berkobar. Kekuatannya sudah hampir menyamai para petinggi veteran lainnya.      

Tadi Ye Yuan berkata kalau dengan kekuatannya sekarang, Petinggi Api Berkobar ini pun tidak bisa melewati ajian penghalang ini. Kalau begitu, siapa yang bisa menembusnya?      

"Seperti yang sudah dibayangkan, kita pun juga akan berakhir sama!" kata Shao Kai sambil tersenyum kecut.      

"Haha, kalau dia tidak bisa bukan berarti aku juga tidak bisa!" Ye Yuan menanggapi dengan senyum tipis.      

Kalimat itu terdengar terlalu tinggi untuk didengar. Tidak mungkin Ye Yuan bisa menyamai kekuatan Petinggi Api Berkobar.      

"Kalian tidak percaya! Semuanya mundur, dan lihat baik-baik!" kata Ye Yuan begitu percaya diri.      

Shao Kai bukannya tidak percaya hanya saja, pernyataan Ye Yuan terlalu tinggi. Para Petinggi Yang Agung itu bukanlah sosok yang bisa disamai oleh para jenderal pembantaian.      

Bahkan Zhong Wubing sekalipun tidak sanggup menghadapi satu serangan yang datang dari seorang Petinggi Yang Agung. Memangnya siapa Ye Yuan?      

Hanya saja, keraguan hanyalah tinggal keraguan. Dalam hati, mereka percaya kalau Ye Yuan bisa melakukannya.      

Ye Yuan mendatangi layar cahaya dan perlahan menutup matanya. Pada saat yang bersamaan, semua darah naga yang ada di dalam tubuhnya mendidih. Sebuah getaran aneh mulai berputar di dalam tubuh Ye Yuan.      

Getaran itu semakin meningkat dan saling mendekat. Sesaat kemudian, tubuh Ye Yuan mengeluarkan sebuah sensasi yang amat aneh.      

Ketika Shao Kai dan yang lainnya melihat perubahan tubuh Ye Yuan, mereka begitu terkejut dan terkagum-kagum.      

"Jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur."      

Ye Yuan semaksimal mungkin memutar gelombang naga. Sebuah jurus telapak tangan mengeluarkan suara gemuruh yang seperti mampu membalik gunung dan lautan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.