Dewa Obat Tak Tertandingi

Tidak Tahu Caranya Berpura-Pura



Tidak Tahu Caranya Berpura-Pura

1Terdengar suara gemuruh!      4

Di luar Wilayah Naga Penguasa, ke 12 petinggi yang sedang bermeditasi tiba-tiba membuka mata. Mereka semua terkejut bukan kepalang.      

"Apa yang terjadi? Kenapa Wilayah Naga Penguasa mulai ambruk?" seorang Petinggi Yang Agung berseru.      

"Tidak mungkin! Wilayah Naga Penguasa ini merupakan gua tua yang dulunya dihuni oleh banyak petarung di tingkat Maha Dewa! Siapa yang membuatnya jadi begini?" Petinggi Api Berkobar ikut berbicara. Raut wajahnya menyiratkan ketidakpercayaan.      

Ke 12 Petinggi berharap banyak dari Wilayah Naga Penguasa ini. Itulah yang membuat mereka bersedia menunggu di luar sini.      

Lubang Pembantaian Suci hanya dibuka sekali dalam sepuluh tahun. Setiap detik yang mereka habiskan di sini sangatlah penting.     

"Pasti ada kejadian luar biasa yang terjadi di dalam sampai bisa membuat Wilayah Naga Penguasa hancur. Apakah mungkin para jenderal pembantaian kita sedang berada dalam bahaya," Petinggi Pembunuh Rendah ikut berbicara.      

Begitu mendengar pernyataan, raut wajah seluruh petinggi menjadi masam. Khususnya Si Yin. Dia menggigit bibirnya. Wajahnya terlihat begitu putus asa.      

Kalau dia sampai kehilangan Ye Yuan, perjalanan kali ini bisa dikatakan sia-sia. Jarak kekuatannya dan para petinggi lain akan semakin lebar.      

Petinggi Darah Dingin memperhatikan semuanya. Dia berbicara, "Kenapa Adik Si Yin terlihat begitu khawatir? Apakah mungkin...kau menyukai anak muda itu?"      

Si Yin cukup terkejut mendengar kalimat itu namun dia menunjukkan ekspresi dingin.      

"Apa kau pikir semua orang itu berhati dingin sepertimu?"      

Petinggi Darah Dingin sepertinya tahu sesuatu. Dia hanya tersenyum.      

"Sepuluh tahun yang lalu, Adik Si Yin bergerak sendiri tapi mendapatkan banyak barang bagus. Sekarang ini, bisa dikatakan kalau Wilayah Naga Penguasa sudah bersih. Tidak banyak yang bisa diambil. Karena adik Si Yin tahu di mana tempat yang memiliki banyak harta karun, apa kau bisa membawa kami ke sana?"      

Para petinggi yang lain langsung menatap ke arah Si Yin begitu mendengar pernyataan Petinggi Darah Dingin.      

Sepuluh tahun yang lalu, tak banyak harta karun yang didapat oleh rombongan para petinggi. Bahkan ada dua yang meninggal. Hanya Si Yin dan Petinggi Api Berkobar yang mendapatkan banyak harta karun jarahan.      

Api Berkobar mendapatkan harta karunnya di Wilayah Naga Penguasa sementara itu tidak ada yang tahu dari mana Si Yin mendapatkan harta karunnya.      

Kalau semua orang mendapatkan harta karun di Wilayah Naga Penguasa maka tidak akan ada yang memperhatikan Si Yin. Akan tetapi karena wilayah ini tiba-tiba hancur, dapat disimpulkan kalau semua jendral pembantaian yang ada di dalam pastinya ikut mati. Itulah yang membuat perhatian para petinggi ini teralih ke Si Yin.      

Ekspresi wajah Si Yin berubah menjadi begitu masam.      

"Darah Dingin, apa maksud perkataanmu itu?"      

"Hehe, kau masih tidak tahu? Kau tidak mungkin membiarkan kami semua ini kembali dari Lubang Pembantaian Suci dengan tangan kosong kan? Kalau memang ada barang bagus jangan simpan sendiri. Semua orang bersama-sama mencari harta karun itu berarti kita juga harus berbagi hasilnya kan? Bukankah begitu kawan-kawan?" Petinggi Darah Dingin tersenyum lebar namun menyiratkan niat jahat.      

"Benar, Adik Si Yin. Kau mungkin tidak akan menemukan Ye Yuan di dalam?" Ada serang Petinggi lain yang ikut berbicara.      

"Si Yin, kalau memang ada tempat bagus kenapa kau tidak mengatakannya kepada kami?"      

Petinggi Pembunuh Rendah yang sedari tadi diam kini ikutan berbicara. Kalau yang berbicara pihak lain mungkin Si Yin akan mengabaikannya namun karena kalimat tersebut berasal dari mulut Petinggi Pembunuh Rendah maka dia harus menjawabnya. Kali ini, seluruh perhatian para petinggi tertuju padanya. Dia merasa sedang duduk di atas kasur penuh dengan paku.      

"Wow, kalian para lelaki yang suka menindas perempuan!"      

Tepat pada saat itu, terdengar suara bernada malas.      

Semua petinggi kaget dan menengok mencari sumber suara. Ye Yuan sedang memimpin sebuah rombongan keluar dari Wilayah Naga Penguasa. Mereka berjalan begitu santai.      

Para petinggi langsung tercengang melihat semua orang yang berada di belakang Ye Yuan adalah anak buah Si Yin.      

Selain itu....tidak seorangpun yang hilang. Jumlahnya lengkap!      

"Huh! Ye Yuan, kau tak perlu mencampuri urusan para Petinggi Yang Agung. Jawab aku, di mana yang lainnya?" Begitu melihat Ye Yuan, petinggi Api Berkobar langsung marah.      

Orang itu sudah menipunya.      

"Yang lainnya? Mereka sudah mempertaruhkan hidup mereka untuk para Petinggi. Khususnya Wu He. Sebelum dia meninggal tertelan oleh formasi susunan, dia berkata kalau dia sangat merindukan Yang Agung Api Berkobar. Sungguh menyentuh sekali!"      

Ye Yuan berpura-pura menunjukkan wajah sedih. Aktingnya terlihat begitu nyata. Shao Kai dan teman-temannya yang tahu kejadian sebenarnya tidak bisa menahan tawa. Hanya saja, karena ada banyak petinggi di sini, mereka tidak tertawa keras.      

Awalnya, ketika Petinggi Api Berkobar melihat raut wajah Ye Yuan dia hampir percaya. Tapi begitu matanya menelisik ekspresi Shao Kai dan yang lainnya, dia tahu kalau Ye Yuan sedang membual.      

Meski Petinggi dan jenderal pembantaian memiliki hubungan atasan dan anak buah, mereka masih bergantung satu sama lain. Yang kedua memerlukan kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki para petinggi, sementara petinggi membutuhkan jenderal-jenderal pembunuh untuk dikorbankan. Meski jujur saja, para jenderal pembantaian juga berharap petinggi akan tewas supaya mereka bisa menggantinya.      

"Bajingan! Beraninya kau membohongiku! Sepertinya kau sudah bosan hidup!"      

Petinggi Api Berkobar memang sudah tidak menyukai Ye Yuan dari awal. Ditambah dengan kejadian semua anak buahnya meninggal, amarahnya semakin menjadi. Dia tidak bisa tenang disulut seperti ini oleh Ye Yuan. Petinggi Api Berkobar menyerang Ye Yuan dengan menggunakan cakar hitam yang terbentuk dari energi qi pembunuhan.      

Si Yin tidak menyangka kalau Petinggi Api Berkobar tega membunuh orang hanya karena dia tidak setuju dengan perkataan orang itu. Namun jika dia mencoba untuk ikut campur sepertinya sudah terlambat. Maka, ekspresi wajahnya langsung berubah menyaksikan apa yang akan terjadi dengan Ye Yuan.      

"Hati-hati Ye Yuan!" Si Yin berteriak dengan cemas.      

Wajah Petinggi Api Berkobar terlihat senang. Kali ini dia harus membunuh Ye Yuan. Namun, sebuah cakar yang lebih besar tiba-tiba turun dari langit, menghantam cakar milik Api Berkobar.      

Serangan lelaki itu musnah dengan cara seperti ini.      

Ekspresi wajah semua petinggi langsung berubah mendapati kejadian yang tidak datang tiba-tiba seperti ini. Ada sebuah naga hitam raksasa di depan mereka.      

Ye Yuan menampar bagian belakang kepala An Ren. Dia berkata sambil menunjukkan ekspresi jengkelnya.      

"Kenapa kalian semua ini bodoh? Kalian tidak tahu berpura-pura? Karena kalian sudah membuat petinggi Api Berkobar marah maka kita harus menghitung lagi bagian harta karun kalian."      

Raut wajah Petinggi Api Berkobar begitu merah padam. Dadanya seperti ingin meledak. Namun, naga hitam raksasa itu membuatnya waspada.      

Ini adalah Naga hitam tingkat 9! Ini adalah Angin Hitam.      

Beberapa hari sebelum pergi ke Lubang Pembantaian Suci, alasan Ye Yuan meminta bahan-bahan pil obat ke Si Yin adalah untuk membuatkan pil obat bagi Angin Hitam.      

Kondisi Angin Hitam memang sudah di ujung tanduk menuju tingkat 9. Dengan bantuan pil obat yang dibuat oleh Ye Yuan, naga air berhasil mencapai tingkat tertinggi ini. Angin Hitam sudah memiliki darah yang sama dengan bangsa naga.      

Bisa dikatakan kalau Angin Hitam saat ini merupakan naga hitam sungguhan. Binatang itu sekarang terlihat begitu mengagumkan. Semua petinggi yang merasakan aura kekuatan naga dalam diri Angin Hitam langsung terlihat serius.      

Si Yin pun tampak tercengang. Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan masih memiliki senjata andalan seperti itu.      

Sekarang, dia akhirnya paham kenapa Ye Yuan tidak ingin menghormatinya. Tujuannya bergabung dengan rombongan Si Yin adalah untuk mendapatkan satu tempat ke Lubang Pembantaian Suci.      

Dengan adanya naga hitam sebagai pendukungnya maka kekuatan Ye Yuan tidak kurang dari para Petinggi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.